MAKALAH
Oleh Kelompok 7
Dosen Pembimbing
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat, rahmat dan hidayah Allah Swt. Yang telah
memberi kemudahan dan kelancaran sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
tentang “Gerakan dan Tantangan Pengembangan Koperasi”.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah atas junjungan besar kita baginda
Rasulullah Saw. Yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang
terang – benderang seperti saat skarang ini.
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................................... i
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah kelahiran dan berkembangnya koperasi di negara maju (barat) dan negara
berkembang memang sangat diamental. Di barat koperasi lahir sebagai gerakan untuk
melawan ketidakadilan pasar, oleh karena itu tumbuh dan berkembang dalam suasana
persaingan pasar. Bahkan dengan kekuatannya itu koperasi meraih posisi tawar dan
kedudukan penting dalam konstelasi kebijakan ekonomi termasuk dalam perundingan
internasional. Peraturan perundangan yang mengatur koperasi tumbuh kemudian sebagai
tuntutan masyarakat koperasi dalam rangka melindungi dirinya. Di negara berkembang
koperasi dirasa perlu dihadirkan dalam kerangka membangun institusi yang dapat
menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat.
Oleh karena itu kesadaran antara kesamaan dan kemuliaan tujuan negara
dan gerakan koperasi dalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan
masyarakat ditonjolkan di negara berkembang, baik oleh pemerintah kolonial
maupun pemerintahan bangsa sendiri setelah kemerdekaan. Berbagai peraturan
perundangan yang mengatur koperasi dilahirkan dengan maksud mempercepat
pengenalan koperasi dan memberikan arah bagi pengembangan koperasi serta
dukungan atau perlindungan yang diperlukan.
Perkembangan dunia perkoperasian di Indonesia saat ini banyak
mengalami pasang surut. Koperasi sebagai organisasi ekonomi yang merupakan
perkumpulan orang – orang termasuk badan hukum yang mempunyai kepentingan
dan tujuan yang sama, menggabungkan diri secara sukarela menjadi anggota dan
mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai pencerminan demokrasi dalam
ekonomi, kerugian dan keuntungan ditanggung dan dinikmati bersama secara adil,
pengawasan dilakukan oleh anggota, mempunyai sifat saling tolong menolong,
dan membayar sejumlah uang sebagai simpanan pokok dan simpanan wajib
sebagai syarat menjadi anggota.
Pada awalnya, pengembangan koperasi di Indonesia disebabkan oleh
dukungan pemerintah untuk memajukan perekonomian di Indonesia, dengan
1
2
menjalankan program – program tersebut dalam kurun waktu yang lama. Jika
pada awalnya ketergantungan terhadap captive market program menjadi sumber
pertumbuhan maka pergeseran kearah peran swasta menjadi pesaing terbaru bagi
unit – unit usaha koperasi di Indonesia.1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja gerakan koperasi baik dalam lingkup Internasional maupun
nasional?
2. Bagaimana tantangan pengembangan koperasi di Indonesia
C. Manfaat Penulisan
1. Untuk mengetahui Apa saja gerakan koperasi baik dalam lingkup
Internasional maupun nasional
2. Untuk mengetahui Bagaimana tantangan pengembangan koperasi di
Indonesia
1
Nur Haminati, “Gerakan Dan Tantangan Pengembangan Koperasi”, diakses dari
https://tuxdoc.com/download/gerakan-dan-tantangan-pengembangan-koperasi_pdf, pada
tanggal 22 Maret 2018
BAB II
3
4
Lingkup Indonesia
1) SOKRI (Sentral Organisasi Koperasi Republik Indonesia)
Lahir melalui kongres koperasi I di Tasikmalaya, Jawa Barat pada tahun
1947. Dalam kongres tersebut ditetapkan bahwa tanggal 12 juli sebagai
hari Koperasi. Tetapi SOKRI tidak bisa menjalankan fungsinya, karena
adanya pergolakan fisik antara Indonesia vs Belanda.
2) DKI (Dewan Koperasi Indonesia)
Lahir melalui kongres koperasi II pada tanggal 15-17 juli 1953 di
Bandung. Pada kongres ini disepakati pula bahwa Bung Hatta sebagai
bapak koperasi Indonesia. Tujuan DKI adalah ingin melaksanakan cita –
cita nasional untuk menyusun perekonomian bangsa Indonesia atas dasar
atas asas kekeluargaan sebagaimana dinyatakan dalam pasal 33 ayat 1
UUD 1945
3) KOKSI (Kesatuan Organisasi Koperasi Seluruh Indonesia)
Lahir atau terbentuk pada tanggal 3 Juni 1961 sebagai pengganti DKI.
Dalam KOKSI ini adanya campur tangan pemerintah untuk menguasai
gerakan koperasi dengan kebijakan pemerintah. Adapun puncak campur
tangan pemerintah untuk menguasai gerakan koperasi ketika itu adalah
dengan mencabut UU No. 79/1958, dan menggantinya dengan UU No.
14/1965. Dalam UU ini antara lain dinyatakan bahwa kepengurusan
(Koperasi) harus mencerminkan kekuatan progresif revolusioner
berporoskan nasakom dan harus berjiwa manipol. Dengan kebijakan
politik dan ekonomi seperti itu, maka organisasi koperasi pada masa ini
tentu sulit berkembang secara wajar.
5
2
https://putrinovikasriyono.blogspot.co.id/2016/11/gerakan-dan-tantangan-
pengembangan.html?m=1
7
3
Nur Haminati, “Gerakan Dan Tantangan Pengembangan Koperasi”, diakses dari
https://tuxdoc.com/download/gerakan-dan-tantangan-pengembangan-koperasi_pdf, pada
tanggal 22 Maret 2018
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan prinsip – prinsip koperasi bahwa koperasi pada dasarnya
adalah suatu bentuk perusahaan yang menjunjung tinggi nilai – nilai
kebersamaan, keadilan, dan demokrasi. Gerakan ekonomi rakyat yang
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan
berkesinambungan, baik dalam lingkup nasional maupun lingkungan
internasional.
2. Secara historis pengembangan koperasi di Indonesia yang telah digerakan
melalui dukungan kuat program pemerintah yang telah dijalankan dalam
waktu lama, dan tidak mudah ke luar dari kungkungan pengalaman tersebut.
Struktur organisasi koperasi Indonesia mirip organisasi pemerintah atau
lembaga kemasyarakatan yang terstruktur dari primer sampai tingkat
nasional. Hal ini telah menunjukkan kurang efektif nya peran organisasi
sekunder dalam membantu koperasi primer.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas
dengn sumber sumber yang lebih banyak yang tentu dapat di pertanggung
jawabkan. Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran
yang sangat bermamfaat: - Perlunya pelatihan, Referensi - referensi yang
mencakupi, kekreatifan dalam berfikir.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://putrinovikasriyono.blogspot.co.id/2016/11/gerakan-dan-tantangan-
pengembangan.html?m=1