PERCOBAAN 1
KARBOHIDRAT
yang diampu oleh Bapak Aman Santoso dan Bapak Ihsan Budi Rachman
Oleh :
Kelompok 1 (Offering G)
B. Dasar Teori
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang mengandung hidrogen dan
oksigen dengan perbandingan 2:1. Karbohidrat merupakan turunan aldehida atau
keton dari alkohol polihidroksi, sehingga karbohidrat dikenal sebagai aldosa dan
ketosa. Satuan dasar karbohidrat adalah monosakarida. Monomer-monomer tersebut
diberi nama sesuai dengan jumlah atom karbon dalam rantai, yaitu tetrosa, pentosa
dan heksosa yang mengandung berturut-turut 4,5 dan 6 atom karbon.
Gugus aldehida dan alkohol primer pada aldosa dapat dioksidasimenjadi asam
aldonat dan asam uronat. Oksidasi lebih lanjut terhadap asam-asam tersebut
menghasilkan asam sakarat (saccaric acid). Gugus aldehida atau keton pada
karbohidrat dapat direduksi menjadi alkohol primer atau sekunder. Misalnya: fruktosa
dan glukosa menghasilkan alkohol heksahidrat sorbitol, sedangkan gliseraldehida
direduksi menjadi gliserol.
Sifat-sifat karbohidrat terhadap reagen-reagen tertentu berkaitan dengan
adanya gugus-gugus yang terdapat di dalamnya. Uji umum untuk mengenal adanya
suatu karbohidrat berhubungan dengan ikatan glikosida pada karbohidrat. Uji Fehling,
uji Barfoed, uji Benedict berkaitan dengan gugus aldehida, serta uji Seliwanoff
berkaitan dengan gugus ketonpada karbohidrat. Sifat karbohidrat terhadap reagen-
reagen tertentu dapat digunakan untuk menentukan kadarnya dalam suatu sampel.
D-glukosa dapat mengkristal dalam bentuk atau yang masing-masing
disebut anomer. Larutan anomer-anomer tersebut mempunyai rotasi spesifik tertentu.
Bila dibiarkan, larutan-larutan tersebut menunjukkan mutarotasi. Campuran kedua
anomer tersebut pada keadaan setimbang mempunyai rotasi spesifik tertentu pula.
C. Alat dan Bahan
Alat :
1. Tabung reaksi 9. Kasa asbes
2. Rak tabung 10. Corong
3. Penjepit tabung reaksi 11. Erlenmeyer
4. Mikroskop 12. Pelat tetes
5. Stopwatch 13. Pipet
6. Beaker glass 14. Labu ukur 50 ml
7. Lampu spiritus 15. Kertas saring
8. Kakitiga reagen Seliwanoff
Bahan :
Laktosa
- Dimasukkan 2-3 ml sampel dalam Glukosazona: Larutan
tabung reaksi tidak berwarna
- Ditambahkan 10 tetes asam asetat
glasial Larutan tidak berwarna
- Ditambahkan 3 tetes larutan Larutan berwarna kuning
fenilhidrazin dan seujung sendok kecil
kristal natrium asetat
- Dihangatkan dalam penangas air selama Larutan berwarna kuning
5 menit sambil dikocok
- Didinginkan Larutan berwarna kuning
- Diamati bentuk kristal di bawah dan Terbentuk sedikit
mikroskop endapan kuning
- Dibandingkan bentuk kristal tersebut Kristal berbentuk
dengan gambar kristal pada gambar 1.1 sekelompok jarum seperti
- Dicatat apakah kristal terbentuk dari bulu
larutan panas atau dingin Kristal terbentuk dari
Sukrosa
- Diambil erlenmeyer 50 ml
- Dimasukkan 5-10 ml larutan sukrosa
- Ditambahkan 1-2 tetes larutan asam Larutan tidak berwarna
klorida pekat
- Dipanaskan selama 3-5 menit Larutan berwarna sedikit
- Ditambahkan larutan NaOH 5M untuk kekuningan
membuat larutan netral atau sedikit basa Larutan berwarna sedikit
- Dilakukan uji Benedict dan uji kekuningan
Seliwanoff terhadap larutan tersebut
Hasil
4. Hidrolisis Polisakarida
Sampel
- Diambil erlenmeyer 100 ml
- Dimasukkan 15-20 ml larutan
polisakarida (amilum)
- Ditambahkan 5-7 tetes larutan asam Larutan tidak berwarna
klorida pekat
- Dididihkan perlahan
- Diambil 1-2 tetes larutan (yang Menit 1- 8 : larutan
dididihkan) dengan pipet dimasukkan biru kehitaman
dalam plat tetes Menit 9 : Larutan
- Ditambahkan 1 tetes larutan iod berwarna tetap / biru
- Diulangi pengambilan larutan (yang kehitaman
dididihkan) setiap 1 menit selama 6
menit atau sampai larutan tersebut tidak
mengalami perubahan warna (warna
larutan sama dengan warna iod)
Hasil
E. Analisa Data dan Pembahasan
a. Uji Umum untuk Karbohidrat
Pada percobaan ini dilakukannya uji umum untuk karbohidrat, yaitu uji
molisch. Pada uji ini, sampel yang digunakan yaitu glukosa, fruktosa, sukrosa,
maltosa, amilum, dan glikogen serta aquades sebagai pembanding. Masing-
masing sampel sebanyak 1 ml ditambahkan dengan 5-7 tetes larutan -naftol
dalam etanol yang kemudian ditambah dengan 3-5 tetes asam sulfat pekat. Pada
larutan sampel glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, amilum, dan glikogen,
masing-masing terbentuk cincin berwarna ungu. pada aquades tidak terbentuk
cincin berwarna ungu. Menandakan bahwa uji positif adanya karbohidrat pada
glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, amilum, dan glikogen.
F. Kesimpulan
a. Pada Uji untuk karbohidrat; glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, amilum,
glikogen menunjukkan hasil yang positif terhadap uji Molish.
b. Pada uji untuk gula pereduksi; glukosa dan fruktosa menunjukkan hasil positif
terhadap uji Benedict dan uji Barfoed. Pada pembentukan osazon, laktosa
menghasilkan kristal berbentuk sekelompok jarum membentuk bola.
c. Pada uji untuk masing-masing karbohidrat, fruktosa dan sukrosa menunjukkan
hasil positif terhadap uji Seliwanoff dan uji sukrosa. Pada uji iod, amilum dan
glikogen juga menunjukkan hasil positif. Sedangkan pada hidrolisis polisakarida
(amilum), uji benedict menghasilkan uji positif jika amilum telah terhidrolisis
sempurna.
G. Daftar Pustaka
o Dosen KBK Kimia Organik. 2019. Petunjuk Praktikum Kimia Organik II.
Universitas Negeri Malang.
LAMPIRAN