PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi ini masih banyak perusahaan baik sektor formal maupun informal
yang belum menempatkan ergonomi sebagai prioritas dalammerancang lingkungan
kerja. Hal ini karena ergonomi dianggap tidak penting bahkan disangka sebagai
pemborosan keuangan. Padahal sebagai sumber daya terpenting dalam organisasi,
pekerja sudah seharusnya dijamin aksesnya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
guna mencapai derajat kesehatan semaksimal mungkin sekaligus dilindungi dari
pengaruh buruk yang merugikan karena pemajanan yang bahaya potensial terhadap
kesehatan di tempat kerja. Pertumbuhan industri saat ini menunjukkan perkembangan
yang cukup tinggi sejalan dengan meningkatnya kebutuhan manusia. Pertumbuhan
industry akan diikuti dengan bertambahnya tenaga kerja. Indonesia, tingkat
kecelakaan kerja relatif tinggi dan mengalami kenaikan setiap tahun. Hal ini
disebabkan bertambahnya jumlah tenaga kerja dengan tidak diikuti peraturan yang
baik, sehingga muncul persoalan-persoalan yang memicu terjadinya kecelakaan
kerja. Berdasarkan hal tersebut, perlu dikembangkan dan ditingkatkan upaya promosi
dan prefentif dalam rangka menekan serendah mungkin risiko penyakit yang timbul
akibat pekerjaan atau lingkungan kerja misalnya salah satunya yakni membenahi dari
sektor ergonomi karena tingkat keamanan, kenyamanan, dan kesehatan pekerja harus
diperhatikan untuk meningkatkan produktifitas kerja.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ergonomik ?
2. Bagaimana ruang lingkup ergonomik ?
3. Bagaimana pelatihan ergonomik ?
4. Bagaimana metode ergonomik ?
5. Bagaimana penerapan ergonomik ?
C. Tujuan
A. Pengertian Ergonomi
Ergonomi berasal dari kata-kata dalam bahasa yunani yaitu Ergos yang
berarti kerja dan nomos yaitu berarti ilmu, sehingga secara harfiah dapat dikatakan
sebagai ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan pekerjaannya.
Sedangkan beberapa ahli mendefinisikan ergonomi sebagai berikut ergonomi
merupakan disiplin ilmu yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan
pekerjaannya. Ergonomi dapat dilakukan dengan cara menjabarkannyadalam fokus ,
tujuan dan pendekatan mengenai ergonomik. Dan ada yang mengatakan bahwa
ergonomi adalah ilmu untuk menggali dan mengaplikasikan informasi-informasi
mengenai perilaku manusia, kemampuan, keterbatasan dan karakteristik manusia
lainnya untuk merancang peralatan,sistem, pekerjaan dan lingkungan untuk
meningkatkan produktifitas,keselamatan, kenyamanan dan efektifitas pekerjaan
manusia. Anders membagi ergonomi ke dalam tiga pendekatan yaitu :
C. Pelatihan Ergonomi
a. Menghindari kelelahan
D. Metode Ergonomi
dan lain-lain.
E. Penerapan Ergonomi
Kerja duduk ditinjau dari aspek kesehatan, bekerja ada posisi duduk yang
memerlukan waktu lama dapat menimbulkan otot perut semakin elastis, tulang
belakang melengkung, otot bagian mata terkonsentrasi sehingga cepat merasa lelah.
Kejadian tersebut jika tidak diimbangi dengan tempat duduk yang tidak
memberikan keleluasaan gerak atau alih pandang yang memadai tidak menutup
kemungkinan terjadi gangguan bagian punggung belakang, ginjal, dan mata.
dengan duduk :
a. Duduk bergantian dengan berdiri dan berjalan, duduk dalam waktu yang
relative lama harus dihindari karena akan berpengaruh pada kesehatan.
saat duduk,leher dan punggung mengalami tekanan berkepanjangan yang
a. Berdiri bergantian dengan duduk dan berjalan. Tugas yang harus dilakukan
dalam waktu lama dengan posisi berdiri harus diselingi dengan tugas yang
dapat dilakukan dengan duduk dan berjalan.
b. Ketinggian meja kerja harus disesuaikan. Ketinggian meja kerja harus
disesuaikan dengan jenis pekerjaan.
c. Menyediakan cukup ruang untuk kaki. Antara bagian tengah meja harus
lebih lebar dengan tumpuan meja. Antara sandaran meja dan jarak lantai.
d. Hindari jangkauan berlebihan. benda kerja, alat, dan kontrol yang
digunakan secara teratur harus ditempatkan di depan atau di dekat tubuh.
Jangkauan yang ditoleransi dalam pekerjaan duduk maupun berdiri.
Pilih permukaan kerja yang miring untuk membaca tugas.
e. Postur tangan dan lengan. Bekerja untuk jangka waktu yang lama dengan
tangan dan lengan dalam sikap tubuh yang buruk dapat menyebabkan
keluhan spesifik dari pergelangan tangan, siku, dan bahu. Masalah ini
timbul terutamadari handling alat.
f. Pilih model alat yang tepat. Sebuah alat tertentu sering tersedia dalam
berbagai model. Pilih model yang palin cocok untuk tugas dan postur
tubuh agar tidak terjadi permasalahan di persendian. Bila menggunakan
alat genggam, pergelangan tangan harus dijaga selurus mungkin.
g. Alat genggam tidak boleh terlalu berat. Alat genggam yang masih bias
ditoleransi beratnya adalah sekitar 2 kg.
h. Penjagaan alat. Alat kerja harus dijaga kualitasnya agar tidak
membutuhkan kekuatan yang besar dalam penggunaannya.
i. Hindari melaksanakan tugas di atas bahu. Tangan dan siku harus berada
jauh di bawah bahu ketika melaksanakan tugas. Jika pekerjaan di atas
permukaan bahu tidak dapat dihindari, durasi kerja harus terbatas dengan
diselingi oleh istirahat teratur.
j. Hindari bekerja dengan tangan di belakang tubuh. Posisi tangan dan
lengan di belakang tubuh menimbulkan gangguan, misalnya nyeri pada
bagian lenganatas dan dikhawatirkan terjadi disposisi sendi dan terkilir.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran