uang tertentu untuk ditukar pada tanggal jatuh tempo tertentu. Karenanya, pasar futures
mata uang serupa dengan kontrak forward dari sisi kewajibannya, tetapi berbeda
dengan forward dari sisi bentuk perdagangannya. Futures kontrak umumnya digunakan
oleh MNC untuk lindung nilai posisi valuta asingnya. Selain itu, futures kontrak
diperdagangkan oleh spekulator yang berharap memperoleh manfaat dari prediksinya
mengenai pergerakan kurs masa depan.
Munculnya futures karena pembeli pada umumnya memiliki preferensi yang
berbeda atas spesifikasi kualitas, jumlah dan tempat penyerahan asset dasarnya.
Spesifikasi kuantitas dan kualitas underlying assets, initial price, dan besarnya margin
bagi kedua belah pihak tetap ditentukan oleh exchange’s clearing house atau bursa
khusus memperdagangkan futures secara terorganisasi.
Pembeli kontrak futures menetapkan kurs nilai tukar untuk dibayarkan atas
suatu valuta asing pada suatu waktu tertentu di masa depan. Secara alternatif, seorang
penjual kontrak futures menetapkan kurs nilai tukar dimana suatu valuta asing akan
ditukar untuk mata uang setempat.
Dalam pasar future terdapat dua kontrak perjanjian yaitu :
Kontrak serah atau yang dalam bahasa asing disebut forward contract adalah
suatu persetujuan antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu aset (atau
bentuk apapun juga) di suatu waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu,
tanggal penjualan dan tanggal penyerahan barang dilakukan berbeda. Kontrak serah ini
digunakan untuk mengendalikan dan meminimalkan risiko, sebagai contoh risiko
perubahan nilai mata uang (contoh: kontrak forward untuk transaksi mata uang) atau
transaksi komoditi (contoh: kontrak serah untuk minyak bumi).
Transaksi forward adalah transaksi berjangka dengan penyerahan valuta pada suatu
tanggal tertentu dengan menggunakan kurs yang disepakati pada tanggal transaksi.
Transaksi Forward digunakan untuk mengantisipasi :
Berikut ini adalah berbagai jenis kontrak forward yang beredar di pasar :
1. Currency Forward
Merupakan perjanjian pribadi antara dua individu yang dapat menandatangani
kontrak apapun yang mereka setujui. Kedua pihak merundingkan kontrak di
pasar antar bank yang memperdagangkan sejumlah valas pada tanggal dan
harga di masa mendatang. Besarnya kontrak dan tanggal penyerahan
dinegosiasikan dan kemudian dibuat. Karena tidak dilakukan di bursa, maka
kedua belah pihak mempunyai resiko bahwa masing-masing pihak dapat saja
bangkrut/macet pada saat perjanjian.
2. Equity Forward
Dalam equity forward contract, maka suatu pihak wajib membeli atau menjual
instrumen ekuitas ataupun indeks saham pada waktu tertentu di masa depan.
Jenis kontraknya bisa saham tertentu, portfolio maupun indeks. Melalui equity
forward, nilai transaksi yang akan terjadi di masa depan sudah dipatok pada
saat ini, sehingga dapat mengatasi risiko yang terjadi dari perubahan nilai
pasar. Contoh dari equity forward contract ini adalah program share buyback
yang sering terjadi di pasar modal.
3. Commodity Forward
Commodity forward adalah kontrak dengan underlying asset berupa
komoditas seperti minyak, metal, jagung, dan lainnya. Kontrak ini
memungkinkan suatu pihak untuk membeli atau menjual komoditas dengan
harga tertentu di masa depan. Jadi, kontrak ini mengantisipasi terjadinya
perubahan harga di masa depan. Untuk produsen, kontrak ini bermanfaat
dalam mengurangi risiko jika harga komoditas menguat di masa depan.
4. Bond Forward
Bond forward hampir serupa dengan equity forward, hanya saja obligasi
punya jatuh tempo, sehingga kontrak forward pasti kadaluarsanya sebelum
tanggal jatuh tempo.Obligasi yang umum dijadikan bond forward adalah T-
bills yang dikeluarkan Depkeu AS. Pada kontrak ini, satu pihak sepakat untuk
membeli T-bills pada harga yang telah dipatok saat ini, pada masa depan,
sebelum tanggal jatuh tempo T-bills tersebut.
5. Interest Rate Forward (FRA)
Interest Rate Forward contract disebut juga dengan Forward Rate Agreement
(FRA) dimana underlying-nya berupa pembayaran bunga dalam mata uang
tertentu. Jadi, dalam FRA ini merupakan kesepakatan untuk meminjamkan
atau meminjam dana tertentu secara fixed rate.
Jika kita masuk kontak FRA misalnya, pihak kita memegang posisi long, dan pihak
lawan (dealer) memegang posisi short. Pihak yang long akan memperoleh keuntungan
ketika tingkat suku bunga naik, sementara pihak yang short menerima keuntungan
jika tingkat suku bunga turun. Cash settlement-nya berupa selisih antara tingkat suku
bunga kontrak dengan tingkat suku bunga underlying (LIBOR) pada saat maturity.