Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-
Nya, penyusunan Modul Pelatihan Penyiapan Petugas Pelayanan Keperawatan
Keluarga Di Rumah Dalam Menunjang Desa siaga ini dapat diselesaikan
Kami menyadari adanya keterbatasan dalam penyusunan modul ini, oleh karena itu,
kami mengharapkan saran dan masukan demi penyempurnaan modul tersebut dan
terlaksananya penerapan Pelayanan Keperawatan Keluarga Di Rumah Dalam
Menunjang Desa siaga secara Nasional.
April 2011
Direktur Bina Pelayanan Keperawatan
dan Keteknisian Medik
Materi Modul :
Asuhan Keperawatan Klien dengan masalah HIV/AIDS
Waktu :
9 jpl (Teori= 2jpl; Praktik=3jpl; Praktik Lapangan=4jpl)
Metode :
1. Ceramah dan tanya jawab
2. Diskusi
3. Latihan kasus
4. Presentasi Hasil Diskusi
Media :
1. Modul dan contoh kasus
2. Format Asuhan Keperawatan
3. Lembar kerja
4. Bahan tayangan digital
Bahan/alat Bantu :
1. Alat tulis
2. OHP, transparan, spidol atau LCD/computer
3. White Borrad
Bahan Ajar
Referensi
I. DESKRIPSI SINGKAT
Masalah HIV/AIDS merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
perlu mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Klien HIV/AIDS perlu mendapat
pelayanan keperawatan secara komprehensif dan berkesinambungan mulai dari
pelayanan keperawatan di sarana pelayanan kesehatan maupun melalui pelayanan
keperawatan keluarga dirumah. Makalah ini merupakan modul asuhan keperawatan
klien HIV/Aids dalam konteks keluarga yang menguraikan materi tentang konsep
dasar HIV/AIDS mencakup pengertian, patofisiologi dan cara penularan HIV/Aids,
asuhan keperawatan untuk klien individu dalam konteks keluarga di rumah dengan
masalah HIV/AIDS. Modul ini disusun untuk menyiapkan perawat di Puskesmas
maupun di rumah sakit agar dapat melakukan pelayanan keperawatan yang optimal
melalui asuhan keperawatan keluarga di rumah.
Gejala yang muncul akibat terinfeksi virus HIV adalah : rasa lelah
berkepanjangan, sesak nafas dan batuk berkepanjangan, diare lebih dari satu
bulan tanpa sebab yang jelas, sering demam disertai keringat malam, bercak
merah kebiruan (kanker) pada kulit, berat badan menurun secara menyolok,
pembesaran kelenjar limfa, bercak putih atau luka di mulut dan di genetalia,
nyeri kepala, nyeri belakang mata, mual, muntah, nyeri menelan.
d. Disinfeksi sterilisasi :
1) Cara Disinfeksi atau Sterilisasi tergatung dari besar risiko
2) Pakai sarung tangan rumah tangga
3) Alat harus dilepas/ diurai sebelum dicuci
2. Manfaat ARV
a. Menekan replikasi virus sedini mungkin dalam waktu yang lama.
b. Perbaikan fungsi immun.
c. Hidup bebas dari penyakit untuk waktu lama.
d. Resiko resistensi obat rendah dengan penekan virus sempurna.
e. Menurunnya kemungkinan resiko transmisi virus.
Adheren/ Kepatuhan :
a. Kepatuhan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
perilaku pasien dalam minum obat secara benar tentang dosis,
ferekuensi dan waktunya
b. Supaya patuh, pasien dilibatkan dalam memutuskan apakah minum
atau tidak
c. Compliance adalah pasien mengerjakan apa yang telah diterangkan
oleh dokter / apotekernya
b. Pencegahan Fisik
1) Kewaspadaan universal : cuci tangan, cucian, pembuangan
limbah, sarung tangan..terlepas dari kondisi si sakit
2) Melindungi si ODHA
3) Makanan
4) Hewan peliharaan
b. Pemeriksaan Fisik :
1) Umum : Berat badan, tanda-tanda vital
2) Kelenjar limpa : pembesaran kelenjar limpa, lokasi
3) Kulit : mudah pecah, ulserasi, infeksi
4) Mata : bintik putih, infiltrat, perdarahan retina
2. MASALAH KEPERAWATAN
a. Tidak efektifnya jalan nafas
b. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
c. Gangguan eliminasi fecal : diare
d. Risiko terjadi infeksi
e. Risiko terjadi perubahan temperatur tubuh
f. Kurang pengetahuan tentang pencegahan transmisi HIV
g. Kecemasan
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Tidak efektifnya jalan nafas
1) Memonitor tanda dan gejala gangguan pernafasan : nafas cepat,
penggunaan otot pernafasan, batug, warna dan jumlah sputum,
suara nafas yang abnormal
2) Mengukur tanda-tanda vital (TD, suhu, nadi, pernafasan)
3) Mengajarkan cara mengatasi gangguan pernafasan (batuk efektif,
tehnik nafas dalam, vibrasi)
4) Mengajarkan tehnik inhalasi sederhana untuk mengeluarkan
sputum
5) Menjelaskan pentingnya asupan cairan (2-3 liter/hari)
6) Mengambil sampel sputum untuk pemeriksaan lab
7) Memberikan obat batuk sesuai dengan program terapi
f. Kecemasan
1) Membina hubungan saling percaya dan menggunakan komunikasi
terapeutik saat berinteraksi dengan klien
2) Menganjurkan klien untuk mengungkapkan perasaan cemas, takut
3) Mengajarkan cara untuk mengurangi kecemasan seperti mencari
teman bicara, melakukan kegiatan yang disukai, tehnik nafas
dalam, meditasi
4) Melibatkan keluarga dalam membantu klien mengambil keputusan
4. EVALUASI
Klien mampu :
a. Menjelaskan kembali tentang gejala infeksi dan cara mencegah infeksi
b. Menjelaskan kembali tentang cara penularan dan cara mencegah
penularan HIV
c. Menjelaskan kembali cara mempertahankan intake nutrisi dan cairan
secara adekuat
d. Menjelaskan kembali cara mengurangi faktor-faktor yang menghambat
asupan nutrisi
e. Menjelaskan kembali cara memelihara kebersihan diri dan lingkungan
f. Menjelaskan kembali pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin
dan fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat dikunjungi
1. PENGKAJIAN
Pengkajian Pada pelayanan keperawatan kesehatan keluarga di rumah
mencakup : Data Identitas Pribadi dan data umum, Riwayat kesehatan,
Pemeriksaan fisik, Aspek sosial ekonomi, Aspek psikologi, Pemeriksaan
laboratorium, riwayat pengobatan dan patofisiologinya.
a. Data umum meliputi : nama KK, usia, pendidikan, pekerjaan, alamat,
komposisi anggota keluarga, tipe keluarga (keluarga besar atau
keluarga inti), suku bangsa (pandangan masyarakat terhadap penderita
HIV/AIDS, adakah stigma budaya/dikucilkan dari masyarakat), agama
yang dianut, status sosial ekonomi (pendapatan dan pengeluaran
keluarga/bulan, adakah alokasi biaya untuk pemeriksaan kesehatan,
perawatan dan pengobatan penderita HIV/AIDS), aktivitas rekreasi
keluarga.
b. Data riwayat dan tahap perkembangan keluarga terdiri dari tahap
perkembangan keluarga saat ini, tahap perkembangan keluarga yang
belum terpenuhi, riwayat keluarga inti dan riwayat keluarga sebelumnya
c. Data lingkungan meliputi ukuran rumah dibandingkan dengan jumlah
anggota keluarga, adakah kamar khusus bagi penderita HIV/AIDS,
kebersihan di dalam dan di luar rumah, ventilasi dalam rumah.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat (keterlibatan
penderita HIV dalam perkumpulan keluarga, interaksi keluarga dengan
masyarakat berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap
penyakit HIV/AIDS). Sistem pendukung keluarga meliputi : dukungan
anggota keluarga terhadap penderita (siapa yang merawat jika sakit),
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Risiko terjadi infeksi silang pada keluarga Bp…, khususnya….,
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan yang menunjang kesehatan dan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang mengalami penurunan daya tahan
tubuh akibat HIV/AIDS
b. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada keluarga …., khususnya
Bp……berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memenuhi
kebutuhan nutrisi pada anggota keluarga yang menderita HIV/AIDS
c. Risiko terjadi konflik keluarga akibat adanya penderita HIV/Aids pada
keluarga Bp…., berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
pengambilan keputusan tentang ............ terhadap anggota keluarga
dengan HIV/AIDS
d. Risiko terjadi isolasi sosial pada keluarga Bp….., berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga menggunakan koping adaptif dalam
mengatasi masalah anggota keluarga dengan HIV/AIDS.
e. Resiko terjadi ketidakpatuhan terhadap pengelolaan program terapi
ARV (Manajemen Pengobatan tidak efektif) pada keluarga Bp. ..........
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan yang dapat mendukung penderita mentaati program terapi
dan kompleksiatas program terapi.
f. Gangguan psikologis : kehilangan harapan pada penderita HIV/AIDS di
keluarga Bp. ..........b/d. progresivitas penyakit, tidak mampu untuk
mencapai tujuan hidup.
4.Keluarga mampu – Cara benar : Ada obat yang harus diminum dengan
memodifikasi makanan dan ada yang harus dgn perut kosong. Bila
lingkungan yang tidak peduli pada aturan ini, hasilnya tubuh tidak akan
dapat mendukung penderita menyerap cukup obat untuk bekerja semestinya.
HIV/Aids untuk mengkonsumsi
obat secara teratur Jelaskan pentingnya kesiapan penderita untuk menjalani
terapi ARV :
Diri Sendiri mencakup pengetahuan; sikap; keadaan
sosial dll.
VII. REFERENSI
Efek Radiasi :
Masalah Intervensi Keperawatan Terapi
Mual atau Muntah • Nilai jumlah muntah • Promethasin
• Hindari makanan
pedas
• Pemberian makanan
porsi kecil dan sering
• Pemberian cairan IV
• Hindari pemakaian
• Hindari makanan
padat
• Batasi asupan
laktosa
• Sediakan elemental
diet untuk
mengurangi gejala
• Pemberian cairan IV
jika dehidrasi
• Timbang BB setiap
hari
Efek Kemoterapi
Masalah Intervensi Keperawatan Terapi/ Pengobatan
Netropeni • Nilai demam, ulkus • Berikan antibiotik jika
kulit, batuk, sesak, suhu > 38,5
nyeri, stomatitis, • Berikan antibiotik
fissura perianal sesuai instruksi
• Hindari kontak dengan dokter
penderita lain
• Hindari suntikan IM
• Hindari makanan
pedas
• Pemberian cairan IV
jika dehidrasi
• Hindari makanan
pedas, panas, terlalu
dingin, asam, rokok
KK : ……………………………
Alamat : …………………………….
Diagnosa
No. Keperawatan Tujuan Rencana Intervensi
Keluarga
KK : ……………………………
Alamat : …………………………….
LAMPIRAN : 3
CONTOH-CONTOH
KASUS A :
Keluarga Bapak M, tinggal di daerah pemukiman padat bersama istri dan tiga orang
anak yaitu anak A. 12 tahun, L. 8 tahun dan K 3 tahun. Bapak M mengatakan anak L
suadah 4 hari ini mengalami demam dan terasa mual dan tidak nafsu makan. Sudah
diberikan obat penurun panas, tidak lama panas kembali. Keluarga belum membawa
anaknya ke pelayanan kesehatan karena keterbatasan penghasilan keluarga yang
dimana bapak sebagai pemulung. Kondisi lingkungan dihalaman tampak berantakan
dengan tumpukan plastik dan kaleng dan kardus bekas. Keluarga tidak mengatahui
penyakit yang diderita anak. Selama ini keluarga hanya merawat hanya memberikan
obat penurun panas. Bapak M mengatakan tetangganya ada yang dirawat di rumah
sakit karena menderita demam berdarah.
Tugas :
o Identifikasi data-data yang perlu dikaji lebih jauh berkaitan dengan kasus diatas.
o Tetapkan diagnosa/ masalah keperawatan keluarga pada kasus diatas
berdasarkan analisa data
o Buatlah rencana keperawatan berdasarkan prioritas masalah yang ada
Keluarga F tinggal bersama istri dengan 2 orang anak yaitu K. 4 tahun, G. 1,5 tahun.
Pada saat ini anak G mengalami bab cair, sudah 4 kali dari semalam, anak tampak
rewel, namun masih mau minum, pada pemeriksaan fisik tugor masih baik, kelopak
mata tidak cekung, berat badan 8 kg. Keluarga hanya memberikan minum manis
hangat. Keluarga mengatakan bahwa buang-buang air menandakan bahwa anak mau
pintar. Keluarga tidak mengetahui akibat lanjut dari diare atau bab cair. Selama ini anak
G tidak minum ASI, namun minum susu formula memakai botol. Lingkungan rumah
selama ini keluarga mencuci dan mandi kali. Air bersih didapatkan dari mata air.
TUGAS :
o Identifikasi data-data yg perlu dikaji lebih jauh terkait kasus diatas.
o Tetapkan diagnosa/ masalah keperawatan keluarga pada kasus diatas
berdasarkan analisa data
o Buatlah rencana keperawatan berdasarkan prioritas masalah yg ada
Seorang pria berusia 45 tahun telah menjalani ARV selama 2 bulan. Hari ini ia
mengunjungi sebuah klinik ARV, lalu anda bertanya padanya,”Dapatkah anda
menceritakan pada saya kapan dan bagaimana anda mengkonsumsi setiap pil?” Ia
menjawab bahwa dalam 3 hari terakhir, ia telah melewatkan beberapa dosis karena ia
berpikir bahwa hal tersebut tidak terlalu penting karena dirinya merasa sehat. Ia
mengatakan bahwa ia takut akan efek samping yang ditimbulkan oleh obat-obatannya.
Pertanyaan:
Apakah masalah utama dari pasien ini?
Bagaimana anda mengatasi masalah pasien ini?
Bagaimana anda merencanakan untuk membantunya agar dapat meningkatkan
kepatuhan dalam mengkonsumsi obat?
Seorang pasien pria berusia 29 tahun telah mengkonsumsi 3TC, EFV, dan AZT selama
enam bulan, dengan dosis satu kali sehari. Ia biasanya menelan seluruh pilnya secara
sekaligus di antara pukul 22.30 dan 00.40 pagi sebelum tidur. Tadi malam, dalam
keadaan sedikit mabuk, ia pulang kerumah dan tertidur tanpa meminum obatnya. Lalu
ia terbangun pada pukul 05.30 pagi, teringat akan obatnya dan langsung meminumnya.
Jadi ia berpikir bahwa ia terlambat mengkonsumsi obat selama 5 jam.
Pertanyaan:
Apakah penilaian medis yang berhubungan dengan masalah pasien ini?
Bagaimana anda merencanakan untuk membantunya menyelesaikan masalah
tersebut?
Bagaimana anda merencanakan untuk mengawasi ART?
Seoranng pria berusia 36 tahun telah dinyatakan positif mengidap HIV. Tidak menjalani
pengawasan rutin selama 6 tahun sejak didiagnosa. Sekarang ia ingin mengkonsumsi
obat- obatan ARV.
Riwayat : 6 thn lalu HIV pos, sering mengunjungi pekerja sex dan hanya sekali pakai
kondom, namun sejak didiagnosa secara rutin menggunakan kondom, tidak
homosexual dan tidak menggunakan obat-obatan terlarang. Tidak mengalami gejala-
gejala tertentu, hanya sering merasa lelah selama 4 minggu terakhir. 6 bulan terakhir
BB turun 4 kg, belum minum obat ARV kecuali multivitamin, tidak mengidap TB
meskipun kakeknya mengidap TB ketika dia berusia 15 tahun.
Klinis : Pasien terlihat kurus, TB: 160 cm dan BB 53 kg, Tek. Darah 110/80 mmkg,
pernapasan 24 x/mnt, afibril.
Pertanyaan:
a. Bagaimana penilaian saudara mengenai pasien ini sebelum mulai ART ?.
b. Tes dasar apa yang harus dijalani.
c. Pertanyaan apa saja yang akan anda ajukan untuk menilai kesetiaan pasien
dalam mengkonsumsi obat.
d. Bagaimana saudara membuat rencana konsumsi obat yang teratur ?
e. Bagaimana saudara membantunya mengatur jadwal pengobatan ?