Anda di halaman 1dari 60

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-
Nya, penyusunan Modul Pelatihan Penyiapan Petugas Pelayanan Keperawatan
Keluarga Di Rumah Dalam Menunjang Desa siaga ini dapat diselesaikan

Modul Pelatihan Penyiapan Petugas Pelayanan Keperawatan Keluarga Di Rumah


Dalam Menunjang Desa siaga ini diperuntukkan bagi petugas pemberi pelayanan
keperawatan keluarga. Buku ini diharapkan dapat menjadi acuan teknis dalam
menerapkan Model Pelayanan Keperawatan Keluarga Di Rumah.

Kami menyadari adanya keterbatasan dalam penyusunan modul ini, oleh karena itu,
kami mengharapkan saran dan masukan demi penyempurnaan modul tersebut dan
terlaksananya penerapan Pelayanan Keperawatan Keluarga Di Rumah Dalam
Menunjang Desa siaga secara Nasional.

April 2011
Direktur Bina Pelayanan Keperawatan
dan Keteknisian Medik

Suhartati, S.Kp, M.Kes


NIP 196007271985012001

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 1


DAFTAR ISI
ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS
DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH

KATA PENGANTAR ............................................................................................... 1


DAFTAR ISI ............................................................................................................ 2
GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN ...................................................... 4

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS 6


KELUARGA DI RUMAH........................................................................................... 6
I. DESKRIPSI SINGKAT .................................................................................... 7
II. TUJUAN PEMBELAJARAN ............................................................................ 7
III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN ........................................ 7
IV. BAHAN BELAJAR .......................................................................................... 9
V. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN ................................ 9
VI. URAIAN MATERI ............................................................................................ 9
A. Pokok Bahasan 1 : Pengertian HIV/AIDS.................................................. 9
B. Pokok Bahasan 2 : Patofisiologi HIV/AIDS................................................. 9
C. Pokok Bahasan 3 : Cara penularan............................................................ 10
D. Pokok Bahasan 4 : Universal Precaution................................................... 12
E. Pokok Bahasan 5 : Peran Perawat dalam Managemen ARV.................... 16
F. Pokok Bahasan 6 : Penatalaksanaan Penderita HIV/AIDS....................... 23
G. Pokok Bahasan 7 : Asuhan Keperawatan klien penderita HIV/AIDS........
H. Pokok Bahasan 8 : Asuhan Keperawatan keluarga dengan masalah 27
HIV/AIDS.................................................................................................... 44
VII. REFERENSI ...................................................................................................

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 2


DAFTAR LAMPIRAN
1. Intervensi Keperawatan Untuk Penderita HIV/ Aids Sesuai masalah khusus 45
2. Dokumentasi Rencana Keperawatan Keluarga 53
3. Dokumentasi Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan Keluarga 54
Lembar Kerja 1. Harapan Saya Dalam Sesi Ini ...................................................... 55
Lembar Kerja 2. Contoh-contoh Kasus Asuhan Keperawatan Keluarga
Kasus A ................................................................................................................... 56
Kasus B ................................................................................................................... 57
Kasus C .................................................................................................................. 58
Kasus D .................................................................................................................. 59
Kasus E ................................................................................................................... 60

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 3


GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN
ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS
DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH

Materi Modul :
Asuhan Keperawatan Klien dengan masalah HIV/AIDS

Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah mengikuti sesi pembelajaran peserta mampu memberikan asuhan keperawatan
klien individu dalam konteks keluarga dengan masalah HIV/AIDS.

Tujuan Pembelajaran Khusus :


Setelah mengikuti sesi pembelajaran peserta mampu :
1. Memahami konsep dasar terkait masalah HIV/AIDS.
2. Melakukan pengkajian pada individu dan keluarga dengan HIV/AIDS.
3. Merumuskan diagnosis keperawatan individu dan keluarga berdasarkan hasil
pengkajian.
4. Menyusun rencana keperawatan berdasarkan masalah yang teridentifikasi.
5. Melakukan implementasi keperawatan berdasarkan rencana keperawatan dengan
mengaplikasikan ketentuan khusus dalam penanggulangan HIV/Aids.
6. Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan yang diberikan.
7. Mendokumentasikan asuhan keperawatan klien individu dan keluarga.

Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan


Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan sebagai berikut :
Pokok bahasan 1 : Pengertian HIV/AIDS.
Pokok bahasan 2 : Patofisiologi HIV/AIDS.
Pokok bahasan 3 : Cara penularan
Pokok bahasan 4 : Universal Precaution
Pokok bahasan 5 : Peran Perawat dalam Managemen ARV
Pokok bahasan 6 : Penatalaksanaan Penderita HIV/AIDS.

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 4


Pokok bahasan 7 : Asuhan Keperawatan klien penderita HIV/AIDS.
Pokok bahasan 8 : Asuhan Keperawatan keluarga dengan masalah HIV/AIDS.

Waktu :
9 jpl (Teori= 2jpl; Praktik=3jpl; Praktik Lapangan=4jpl)

Metode :
1. Ceramah dan tanya jawab
2. Diskusi
3. Latihan kasus
4. Presentasi Hasil Diskusi

Media :
1. Modul dan contoh kasus
2. Format Asuhan Keperawatan
3. Lembar kerja
4. Bahan tayangan digital

Bahan/alat Bantu :
1. Alat tulis
2. OHP, transparan, spidol atau LCD/computer
3. White Borrad

Bahan Ajar
Referensi

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 5


MATERI
ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS
DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH

I. DESKRIPSI SINGKAT
Masalah HIV/AIDS merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
perlu mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Klien HIV/AIDS perlu mendapat
pelayanan keperawatan secara komprehensif dan berkesinambungan mulai dari
pelayanan keperawatan di sarana pelayanan kesehatan maupun melalui pelayanan
keperawatan keluarga dirumah. Makalah ini merupakan modul asuhan keperawatan
klien HIV/Aids dalam konteks keluarga yang menguraikan materi tentang konsep
dasar HIV/AIDS mencakup pengertian, patofisiologi dan cara penularan HIV/Aids,
asuhan keperawatan untuk klien individu dalam konteks keluarga di rumah dengan
masalah HIV/AIDS. Modul ini disusun untuk menyiapkan perawat di Puskesmas
maupun di rumah sakit agar dapat melakukan pelayanan keperawatan yang optimal
melalui asuhan keperawatan keluarga di rumah.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti sesi pembelajaran peserta mampu memberikan asuhan
keperawatan klien individu dalam konteks keluarga dengan masalah HIV/AIDS.
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti sesi pembelajaran peserta mampu :
1. Memahami konsep dasar terkait masalah HIV/AIDS.
2. Melakukan pengkajian pada individu dan keluarga dengan HIV/AIDS.
3. Merumuskan diagnosis keperawatan individu dan keluarga berdasarkan
hasil pengkajian.
4. Menyusun rencana keperawatan berdasarkan masalah yang teridentifikasi.
5. Melakukan implementasi keperawatan berdasarkan rencana keperawatan
dengan mengaplikasikan ketentuan khusus dalam penanggulangan
HIV/Aids.

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 6


6. Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan yang diberikan.
7. Mendokumentasikan asuhan keperawatan klien individu dan keluarga.

III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN


Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan berikut :
A. Pokok Bahasan 1 : Pengertian HIV/AIDS.
B. Pokok Bahasan 2 : Patofisiologi HIV/AIDS.
C. Pokok Bahasan 3 : Cara penularan
D. Pokok Bahasan 4 : Universal Precaution
E. Pokok Bahasan 5 : Peran Perawat dalam Managemen ARV
F. Pokok Bahasan 6 : Penatalaksanaan Penderita HIV/AIDS.
G. Pokok Bahasan 7 : Asuhan Keperawatan klien penderita HIV/AIDS.
H. Pokok Bahasan 8 : Asuhan Keperawatan keluarga dengan masalah HIV/AIDS.

IV. BAHAN BELAJAR


Bahan belajar yang dipergunakan dalam proses pembelajaran materi ini adalah :
1. Modul pelatihan tentang asuhan keperawatan keluarga dengan masalah
HIV/Aids
2. Referensi terkait dengan materi keperawatan keluarga, materi penanggulangan
HIV/ Aids, materi keperawatan kesehatan di rumah.

V. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Berikut ini akan diuraikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran materi asuhan
keperawatan keluarga dengan masalah HIV/Aids. :
1. Menarik minat peserta terhadap materi modul pelatihan
a. Menyampaikan deskripsi materi modul tentang asuhan keperawatan
keluarga dengan masalah HIV/Aids
b. Mengidentifikasi pemahaman peserta terkait dengan materi keperawatan
keluarga dengan masalah HIV/Aids

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 7


2. Mengungkapkan tujuan yang akan dicapai dan pokok bahasan yang akan
dibahas pada pembelajaran topik asuhan keperawatan keluarga dengan
masalah HIV/Aids
3. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilakukan dalam proses
pembelajaran/ pelatihan dari modul ini yaitu menggunakan metode ceramah,
diskusi kelompok, dan presentasi hasil diskusi kelompok. Peserta diminta
berpartisipasiaktif dalam setiap melaksanakan metode pelatihan pada sesi ini.
4. Menanyakan apa harapan peserta terhadap proses pembelajaran materi modul
ini.
5. Menyampaikan materi tentang konsep dasar dan ketentuan khusus dalam
penanganan penderita dengan HIV/AIDS antara lain mencakup mencakup
pengertian, patofisiologi dan cara penularan HIV/Aids, Universal precaution,
peran perawat dalam managemen ARV, tatalaksana penderita HIV/Aids yang
belum dipahami peserta
6. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan materi yang
belum dipahami terhadap materi yang telah dijelaskan
7. Memberikan klarifikasi berbagai pertanyaan peserta dan berbagai isu yang
muncul pada saat tanya jawab.
8. Memberikan garis besar materi tentang asuhan keperawatan klien individu dan
keluarga dengan HIV/AIDS.
9. Bersama peserta merangkum materi yang telah dibahas.
10. Memberikan contoh kasus pemicu dan meminta peserta untuk mendiskusikan
kasus terkait HIV/Aids dan meminta peserta mendiskusikan kasus dan meminta
peserta membuat rencana asuhan keperawatannya selanjutnya
mempersiapkan hasil diskusi sebagai bahan untuk dipresentasikan.
11. Memberikan kesempatan kepada kelompok untuk menentukan
pengorganisasian kelompok diskusi dengan menetapkan ketua, notulen, dan
penyaji.
12. Mendampingi kelompok selama diskusi dan memfasilitasi bahan-bahan
keperluan diskusi dan berupaya menciptak kondisi lingkungan yang kondusif
untuk kelompok berdiskusi
13. Memandu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
14. Melakukan klarifikasi hasil diskusi kelompok dan isu-isu yang dibahas selama
presentasi

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 8


15. Mengevaluasi tingkat pembahaman peserta terhadap materi yang telah dibahas
dan memberi umpan balik untuk memperdalam materi yang telah dibahas.

VI. URAIAN MATERI


A. POKOK BAHASAN 1 : PENGERTIAN HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala
penyakit akibat adanya penurunan immunitas atau zat kekebalan tubuh yang
disebabkan oleh virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dengan tanda/
gejala penderita mudah terserang infeksi dan kanker.

B. POKOK BAHASAN 2 : PATOFISIOLOGI HIV/AIDS.


Virus masuk kedalam tubuh menyerang sel target (sel T helper) yang
mempunyai fungsi penting sebagai sistem pertahanan tubuh. Akibat terinfeksi
oleh virus HIV fungsi sistem imun (daya tahan tubuh) menjadi rusak, akibatnya
daya tahan tubuh seseorang menurun sehingga mudah terserang infeksi dan
mudah terkena penyakit kanker. Masa inkubasi virus ini (mulai masuknya virus
sampai timbul gejala) antara 6 sampai lebih dari 10 tahun.

Gejala yang muncul akibat terinfeksi virus HIV adalah : rasa lelah
berkepanjangan, sesak nafas dan batuk berkepanjangan, diare lebih dari satu
bulan tanpa sebab yang jelas, sering demam disertai keringat malam, bercak
merah kebiruan (kanker) pada kulit, berat badan menurun secara menyolok,
pembesaran kelenjar limfa, bercak putih atau luka di mulut dan di genetalia,
nyeri kepala, nyeri belakang mata, mual, muntah, nyeri menelan.

C. POKOK BAHASAN 3 : CARA PENULARAN


HIV terdapat pada semua cairan tubuh penderita tetapi yang terbukti berperan
dalam menularkan virus HIV dari penderita AIDS kepada orang lain hanya air
mani, cairan vagina dan darah. Penularan virus AIDS dapat terjadi melalui :
tranfusi darah yang mengandung HIV, jarum suntik atau alat tusuk lain
(akupunktur, tato, tindik) yang bekas dipakai oleh orang yang mengidap HIV,
hubungan seksual dengan seseorang yang tubuhnya mengidap HIV, ibu hamil

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 9


yang tubuhnya mengidap HIV dapat memindahkan virus tersebut kepada
janinnya

D. POKOK BAHASAN 4 : UNIVERSAL PRECAUTION


Universal precaution merupakan upaya untuk mencegah penularan atau infeksi
virus/ kuman dan menciptakan keamanan lingkungan kerja yang kondusif.
Berbagai upaya yang dapat dilakukan antara lain melalui :
• Peningkatan Pemahaman para manager tentang : risiko kerja dan cara
pencegahan masalah, tatalaksana kecelakaan kerja
• Penyediaan alat pelindung, bahan dan sarana perlengkapan untuk
melakukan kontrol infeksi sesuai kebutuhan
• Pengembangan kebijakan dan prosedur kerja yang rinci
• Memberikan dukungan bagi pasien dan keluarga serta lingkungannya
antara lain melalui : managemen stres, konseling pasca pajanan
• Pembersihan, penyeterilan atau memproses alat daur ulang
• Pembuangan limbah pasien HIV/ Aids secara aman
• Perlindungan orang di sekitar penderita dan tenaga kesehatan dari
penyebaran infeksi
• Surveilans

1. Standar Universal Precaution :


a. Universal precautions (Blood and body fluid) + body substance isolation
(Moist body substance)
b. Dilakukan pada semua pasien yang sudah terdiagnosa atau
kemungkinan terinfeksi.
c. Lakukan pada darah, semua bentuk cairan tubuh kecuali keringat, pada
semua kulit terluka, dan pada membran mukosa.
d. Ciptakan upaya mengurangi risiko tranmissi microoganisme dari
sumber yang diketahui maupun sumber yang tidak diketahui.

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 10


2. Tindakan melakukan Universal Precaution sesuai standar :
a. Kebersihan Tangan :
1) Cara yang paling penting mengurangi risiko tranmisi microorganisme
dari seseorang kepada yang lain.
2) Setelah kontak dengan darah atau cairan tubuh , sekresi, ekskresi
dan barang yang terkontaminasi seperti sarung tangan
3) Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
4) Setelah dari rest room

b. Kapan menggunakan larutan antiseptic untuk cuci tangan :


1) Bila tangan terkontaminasi dengan darh atau cairan tubuh gunakan
larutan desinfektan
2) Sebelum melakukan kontak langsung dengan kulit
3) Setelah kontak dengan darah, cairan tubuh atau luka
4) Setelah menyentuh peralatan yang digunakan pasien
5) Setelah melepas sarung tangan

c. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai :


1) Dekontaminasi atau mencuci
2) Sterilisasi/DTT
3) Penggunaan Disinfektan dengan Benar

d. Disinfeksi sterilisasi :
1) Cara Disinfeksi atau Sterilisasi tergatung dari besar risiko
2) Pakai sarung tangan rumah tangga
3) Alat harus dilepas/ diurai sebelum dicuci

e. Pengelolaan alat/ benda tajam :


1) Pisau bedah, jarum suntik, pecahan kaca, dsb
2) Segera singkirkan ke dalam wadah tahan tusukan oleh pemakai
3) Wadah limbah tajam di tempat strategis, anti tumpah
4) Dilarang menyerahkan alat tajam secara langsung
5) Jangan menutup - menutup jarum suntik satu tangan

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 11


f. Pengelolaan limbah dan Sanitasi Lingkungan mencakup limbah cair,
sampah medis, sampah rumah tangga :
1) Insinerasi
2) Penguburan
3) Disinfeksi permukaan

g. Tata laksana propilaksis pasca pajanan :


1) Berikan Konseling untuk petugas kesehatan yang terpajan
2) Lakukan pemeriksaan awal : HIV, Hepatitis B dan C, Syphilis atau
malaria
3) Berikan konseling untuk tidak menjadi donor darah, harus
berperilaku seksual yang aman dan kelola suntikan secara aman
sampai hasil diketahui
4) Berikan Konseling pasca tes dan berikan hasil tes awal secepat
mungkin kepada terpajan

h. Informasikan kepada orang yang terpajan tentang :


1) Risiko transmisi HIV setelah Pajanan Darah = 0.3% jika sumber
pasien adalah HIV positif
2) Risiko transmisi sesuai dengan jenis kecelakaan
3) Ketentuan Minum ARV dan Efek samping ARV
4) Hindari hubungan seks yang tak terlindungi sampai konfirmasi
setelah 3 bulan
5) Penjelasan dokter mengenai risiko dan tindakan yang dapat
digunakan untuk melepaskan stress dan kegelisahan!

E. POKOK BAHASAN 5 : PERAN PERAWAT DALAM MANAGEMEN ARV


ARV (Antiretroviral ) merupakan obat yang digunakan pada pasien dengan tes
HIV positif

1. Tujuan Pengobatan ARV :


a. Mengurangi morbiditas dan mortalitas terkait HIV/AIDS.
b. Memperbaiki mutu hidup.
c. Memulihkan dan memelihara fungsi kekebalan.

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 12


d. Mencegah penularan HIV dari ibu ke anak.
e. Menurunkan biaya perawatan dan Menurunkan kemiskinan.

2. Manfaat ARV
a. Menekan replikasi virus sedini mungkin dalam waktu yang lama.
b. Perbaikan fungsi immun.
c. Hidup bebas dari penyakit untuk waktu lama.
d. Resiko resistensi obat rendah dengan penekan virus sempurna.
e. Menurunnya kemungkinan resiko transmisi virus.

3. Klasifikasi dan Jenis obat – obat ARV


NRTI NNRTI PI
Zidovudin (ZDV) Nevirapin (NVP) Indinavir (IDV)
Lamivudin (3TC) Efavirenz (EFV) Nelfinavir (NFV)
Didanosin (ddl) Delavivirdine Saquinavir (SQV)
Stavudin (d4T) (DLV) Ritonavir (RTV)
Zalcitabine (ddc) Amprenavir (APV)
Abacavir (ABC) Lonminavir (LPV)

4. Cara kerja ARV :


a. NRTI ( Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor ) : Menghambat
proses perubahan RNA HIV menjadi DNA HIV.
b. NNRTI ( Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor) : Berbeda
dengan NRTI meskipun bekerja menghambat proses perubahan RNA
HIV menjadi DNA HIV.
c. PI ( Protease Inhibitor ) : Menghambat enzim protease yg memotong
rantai panjang asam amino menjadi protein yg lebih kecil.

5. Jenis Obat ARV yang tersedia di Indonesia :


Zidovudin Glaxosmith Retrovir Kap. 100 mg
AZT/ZDV Kimia farma Idovex * Tab. 300 mg
Reviral

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 13


Lamivudin Glaxosmith Epivir Tab. 150 mg
3TC Kimia farma Lamivox* Lar. 10 mg/cc
Hiviral Tab. 150 mg
Stavudin Brystol Myer Zerith Kap. 30 mg
D4T Squib Stavex* Kap. 40 mg
Didanosine, Brystol Myers Videx Tab. Kunyah 100 mg
ddl

6. Kemungkinan Hasil Terapi ARV :


Resistensi Obat : merupakan keadaan dimana obat anti HIV (ARV) sudah
tidak berpengaruh terhadap HIV. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor :
Rendahnya kadar obat dalam darah; Interaksi obat dengan makanan;
Absorbsi obat; Kepatuhan; Interaksi obat dengan obat lain.

Gagal obat : Dilihat dari progresifitas penyakit dengan mengukur


immunologi dari jumlah CD4 dan virology melalui viralload. Gagal obat
dalam terapi ARV dapat disebabkan karena : Resisten terhadap obat;
Malabsorbsi; Pasien tidak patuh

Kriteria Keberhasilan terapi ARV didasarkan pada Kriteria klinis ( monitoring


klinis ); Kriteria CD4 ( monitoring lab ) ; Kriteria Viral

7. Berbagai Efek samping Obat ARV antara lain :

a. Efek Samping Jangka Pendek :


No Regimen Efek samping
1. AZT, PI Mual, muntah,
2. AZT Rasa lelah
3. NVP, EFV Ruam kulit
4. EFV, AZT Gangguan tidur
5. EF V Mimpi buruk, sensitif, depresi,
mengucilkan diri, tuli ( gejala hilang set 3

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 14


mgg, depresi tambah berat dan berfikir
bunuh diri konsul ke psychiater.
6. D4T Lemah, baal / kesemutan.
7. NVF, EFV Nyeri perut, mual, muntah,
d4T, 3TC,AZT Mata /kulit kuning, lemah, kurang napsu
makan.
8. AZT Nyeri otot.
9. AZT, EFP Sakit kepala, dizzines
10. Ddl, PI Diare
11. NPV, EFV, PI Hepatitis
12. ABC hipersensitif

b. Efek Jangka Panjang :


No Regimen Efek samping
1. EF V Dislipidia.
2. D4T, PI Lipodistropi atau atropi.
3. D4T, ddl, AZT Lactic asidosis.
4. D4T, ddl Neuropati periper.
5. PI Glukosa intolerans, DM.

8. Peran Perawat Dalam Managemen ARV :


a. Hal penting yang perlu diciptakan dalam pemberian Obat ARV :
1) Keinginan pasien untuk mendapat pengobatan.
2) Kemampuan pasien menerima pengobatan.
3) Partisipasi aktif pasien dalam pengobatan.
4) Kepatuhan pasien dalam pengobatan.

b. Faktor yang mempengaruhi keputusan pasien


1) Stres.
2) Hubungan perawat pasien.
3) Budaya.
4) Dukungan.
5) Substansi obat yang digunakan.

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 15


F. POKOK BAHASAN 6 : PENATALAKSANAAN PENDERITA HIV/AIDS.
1. Melakukan Pengkajian sebelum ARV :
a. Menilai kesiapan pasien dan tingkat ketertarikan pasien menerima obat.
1) Pasien tidak dapat menerima diagnosa HIV/AIDS.
2) Mengekspresikan sikap negatif terhadap perawatan yang diberikan.
3) Pasien memiliki masalah kesehatan mental.
4) Situasi sosial tidak mendukung.
5) Pekerjaan atau aktifitas lain yang tidak mendukung kemampuan untuk
mengendalikan penyakit.

b. Menilai Pemahaman Pasien tentang ARV Terapi :


Pertanyaan :
1) Apakah Manfaat ART
2) Apakah ART dapat menyembuhkan HIV/AIDS.
3) Berapa lama anda harus menjalani ART.
4) Apa dampak ART pada sistem tubuh.
5) Mengapa tidak boleh melewatkan satu dosispun dalam pengobatan
ART.
6) Mengapa tidak boleh mengkombinasikan ART dengan obat lain tanpa
konsultasi.

c. Menilai Riwayat kesehatan pasien dan hasil pemeriksaan lengkap :


1) Jumlah sel darah dan profil kimia darah spt: profil serum transaminose
dan lipid.
2) Jumlah CD4 dan T lymposit.
3) HIV RNA.

d. Identifikasi kekuatan dan kelemahan.


1) Perilaku hidup ODHA.
2) Dukungan keluarga dan masyarakat.
3) Keadaan ekonomi dan sosial ODHA.

2. Melakukan Pendidikan Kesehatan kepada Pasien Mengenai ARV


Terapi :

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 16


a. Tentang terapi ARV.
1) Manfaat ARV.
2) ARV tidak menyembuhkan HIV tapi hanya mengendalikan.
3) ARV tidak dapat mencegah penularan HIV, sehingga anda harus
lakukan sex aman / kondom
4) Anda harus konsumsi obat setiap hari untuk pertahankan tingkat
kandungan ARV dalam darah.
5) Minum obat 2 kali/ hari, tidak boleh meminum obat double bila lupa
meminumnya satu (1) kali.
6) Pil harus diminum dalam dosis penuh dan tepat waktu, karena kalau
stop akan kembali jatuh sakit.

b. Hal-hal penting terkait Terapi ARV :


1) Pertimbangan Pola Makan : Penting karena ada ARV yang
memerlukan makanan atau asam tertentu dalam lambung untuk
mencapai penyerapan ARV maksimal
2) Didanosin ( ddl/Videx)
Dmiinum 30 mnt sebelum makan atau I jam setelah makan. Alasan
alkohol dan antasid harus dihindari pada waktu konsumsi obat.
3) Delavirdine ( Rescriptor) dan Saquinavir (fortovase)
Diminum bersamaan dengan makanan berlemak tinggi, bila
bersamaan dengan sari buah anggur penyerapannya lebih tinggi.
4) Ritonavir (Ziagen),Nelfinavir (Vuiracept) dan Indinavir (Crixipan).
Dikonsumsi sambil makan atau makanan kecil
Dapat dikonsumsi dengan kadar lemak rendah/tanpa lemak dan
minuman lain ( kopi atau sari buah).
5) Penyimpanan Obat : Semua obat disimpan dalam suhu kamar,
kecuali Ritonavir ( suhu 36 – 46 ºF, satu dosis boleh disimpan dalam
suhu kamar hanya selama 12 jam ).

3. Membantu pasien menjalani ART


a. Kemampuan pasien untuk datang pada jadwal yang ditentukan untuk
pengobatan.

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 17


b. Situasi rumah dan pekerjaan yang memungkinkan pasien
mengkonsumsi obat setiap 12 jam.
c. Keluarga dan teman – teman yang mendukung.

4. Pengendalian terhadap efek samping.


a. Hal – hal yang perlu disampaikan perawat :
1) Efek samping sebagian besar bersifat sementara dan akan hilang
beberapa minggu setelah minum obat. Bila berlanjut cari
penyebabnya.
2) Perawat mencatat sejarah serangan, lama dan kekuatan gejala.
3) Beberapa efek samping memiliki batas waktu ( diare dengan
combivir, mimpi buruk dengan efavirenze) dan akan hilang dengan
memperpanjang pengobatan.
4) Beberapa ARV akan menimbulkan kondisi klinis sampingan spt:
dyslipidemia dan endokrin.
5) Mengadakan “ Hot line “ pasien dapat bercakap cakap dengan
perawat atau manajer kasus berkaitan dengan efek samping.

b. Panduan untuk mengendalikan gejala


Tanda/ gejala Pertimbangan perawatan.
Mual Konsumsi obat bersamaan dengan makan,
kecuali ddl atau IDV. Lapor dokter bila
menetap dalam 2 minggu.
Sakit kepala Beri obat paracetamol, bila ada meningitis
perlu diurawat. AZT dan EFV pastikan biasa
dikonsumsi. Menetap dalam 2 minggu lapor
dokter.
diare Perlu hidrasi berikan ORS atau IV. Bila
menetap dalam 2 minggu perlu Perawatan
Kelelahan Berlangsung 4 – 6 minggu, khususnya pada
ZDV. Bila semakin sering dan lama perlu
perawatan lanjut.
Gelisah, mimpi Biasa terjadi pada EFV : berikan obat tsb

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 18


buruk, pschosis, pada malam hari, konseling dan dukungan.
depresi Bertambah berat /pschosis konsultasikan ke
psikolog or psykiatri
Kuku menghitam/ Biasa terjadi pada zidovudin, bila terjadi
membiru, ruam pada NVP dan ABC harus nilai lebih hati-
hati. Bila bertambah berat stop obat,
perawatan.
Demam Cari penyebab demam, berikan perawatan
sesuai penyebab.
Mata kuning, perut Stop obat. Bila sakit lever tes ALT dan
sakit, wajah pucat hentikan obat, cek HB.
Batuk atau sulit Terjadi kemungkinan sindroma rekonstitusi
bernafas, perubahan kekebalan. Berikan perawatan yang intensif
dalam distribusi dan diskusikan pada pasien mengenai
lemak perubahan yang terjadi.

5. Meningkatkan kesetiaan pasien mengkonsumsi obat ARV


a. Bila pasien siap menerima ARV, diskusikan dengan tim klinis dan buat
rencana pertemuan.
b. Catat informasi yang telah diberikan pada setiap kunjungan.
c. Kaji ulang tentang kesetiaan pasien mengkonsumsi obat secara teratur
dengan menanyakan beberapa hal penting sehingga pasien benar-
benar mengerti pentingnya obat dan bantu mengatur stategi yang dapat
memfasilitasi kebiasaan dalam mengkonsumsi obat.

Adheren/ Kepatuhan :
a. Kepatuhan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
perilaku pasien dalam minum obat secara benar tentang dosis,
ferekuensi dan waktunya
b. Supaya patuh, pasien dilibatkan dalam memutuskan apakah minum
atau tidak
c. Compliance adalah pasien mengerjakan apa yang telah diterangkan
oleh dokter / apotekernya

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 19


Faktor yang mempengaruhi kepatuhan:
a. Kompleksitas dari ARV
b. Gaya hidup
c. Social stigma
d. Side Effect
e. Depressi
f. Tidak Berusaha
g. Pengguna Alkohol.

6. Prinsip Tindakan Perawatan Penderita Hiv/ Aids :


a. Berikan dukungan pada anggota keluarga yang mengidap HIV
(bersikap hangat, beri perhatian, ajak berkomunikasi, dengarkan
keluhannya, libatkan dalam aktivitas yang mampu dilakukan)
b. Perawatan kebersihan diri (kebersihan gigi & mulut, kulit, rambut,
genetalia) dan kebersihan lingkungan serta keamanan
c. Perawatan penderita di rumah sesuai kondisi misalnya : Pengaturan
posisi dan mobilisasi, perawatan luka, pemenuhan kebutuhan nutrisi
dan cairan yang adekuat, Pemenuhan kebutuhan personal hygiene dan
lingkungan – istirahat/ tidur – eliminasi – kenyamanan.
d. Mengenali dan melakukan Tatalaksana gejala dan keluhan yang sering
di alami penderita mencakup : demam, nyeri, neuropsikologi, diare,
muntah/ muntah, sesak napas/ batuk, masalah kulit/ genitalia, lemah/
kelelahan dan Lakukan rujukan ke pelayanan kesehatan jika timbul
gejala infeksi berat
e. Pendidikan kesehatan pada keluarga yang berkaitan dengan HIV/AIDS
:
1) Tingkatkan perilaku hidup sehat (istirahat cukup, asupan nutrisi
secara adekuat/tinggi kalori dan tinggi protein, latihan secara
teratur), menjaga perilaku seksual yang aman (menggunakan
kondom).
2) Materi edukasi mencakup materi pencegahan, pengobatan, dan
perawatan antara lain : dasar HIV/Aids, Pencegahan infeksi, Infeksi
opportunity dan cara penanganannya, Tanda-tanda bahaya,
Kebutuhan nutrisi penderita, cara perawatan.

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 20


3) Pelayanan Pendidikan Kesehatan HIV/ AIDS Pada Perawatan
Pasien HIV/ Aids di rumah :
a) Sikap Perawat pada saat melakukan pendidikan kesehatan :
Fleksibel; Sabar; Menghargai; Waspada
b) Ketentuan Pendidikan kesehatan pada pelayanan keperawatan
di rumah :
 Perlu bagi ODHA, anggota keluarga, pekerja kesehatan,
komunitas
 Mencakup pencegahan, pengobatan, perawatan
 Menggunakan Strategi khusus untuk yang buta aksara
c) Materi Pendidikan kesehatan antara lain mencakup : Informasi
dasar HIV; Mencegah infeksi; IO yang umum dan cara
menanganinya; Tanda kegawatan dan kemana mencari
pertolongan; Keterampilan perawatan termasuk universal
precaution; Perawatan paliatif; Nutrisi

4) Melakukan Upaya Pencegahan terhadap penularan infeksi HIV


yaitu melakukan upaya universal precaution antara lain dengan (
cuci tangan, pembuangan limbah, pengelolaan luka), menghindari
luka akibat penggunaan suntikan bekas penderita.
5) Lakukan konseling individu atau keluarga
6) Kolaborasi dalam pemberian obat anti viral dan obat-obat untuk
mengatasi infeksi
7) Lakukan perawatan pada kondisi terminal : hormati keinginan
pasien dan siapkan klien dan keluarga menghadapi kematian

7. Pelayanan Keperawatan Penderita HIV/ AIDS di rumah (Home Based


Care) :
Pelayanan keperawatan penderita HIV/Aids di rumah (Home Based Care
/HBC) adalah Segala perawatan yang diberikan kepada orang sakit di
rumahnya Mencakup aspek : fisik, psikososial, Paliatif dan Aktivitas
spiritual.

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 21


Tujuan Pelayanan keperawatan keperawatan di rumah :
…to provide hope through high-quality and appropriate care that helps ill
people and families to maintain their independence and achieve the best
possible quality of life.2

Memberikan perawatan yang berkualitas dan tepat untuk membantu


orang sakit dan keluarganya, agar tetap mandiri dan mendapatkan
kualitas hidup sebaik mungkin. Elemen-elemen Pelayanan Keperawatan
Kesehatan di rumah :
a. Tersedianya perawatan
b. Continuum of care
c. Edukasi
d. Materi penunjang
e. Sumber daya manusia
f. Dana dan kesinambungan
g. Monitoring dan evaluasi

Kebutuhan Pelayanan Perawatan pada penderita HIV/Aids di rumah


mencakup berbagai aspek antara lain :
a. Perawatan Fisik :
1) Perawatan di rumah: posisi dan mobilisasi, rawat luka, kulit,
higiene oral, nutrisi yang adekuat, istirahat dan tidur,eliminasi,
kenyamanan dan kebersihan tempat tidur dan lingkungan
2) Tata laksana gejala : demam, nyeri, neuropsikologis, diare muntah
batuk, masalah kulit genital, lemah
3) TB

b. Pencegahan Fisik
1) Kewaspadaan universal : cuci tangan, cucian, pembuangan
limbah, sarung tangan..terlepas dari kondisi si sakit
2) Melindungi si ODHA
3) Makanan
4) Hewan peliharaan

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 22


c. Continuum of Care (Rentang Pelayanan) HIV/ Aids
1) Jaringan sumber daya dan layanan, untuk memberikan dukungan
holistik dan komprehensif untuk ODHA dan keluarga
2) Komprehensif meliputi : penyediaan perawatan, pengobatan,
dukungan dan pencegahan.
3) Holistik melibatkan rujukan, follow up, monitoring dan tata laksana
kasus
4) Rumah, klinik dan rumah sakit, layanan komunitas lain
a) Aksesibilitas (kemiskinan, stigma…)
b) Perawatan berkelanjutan (discharge planning, rujukan)
c) Sumber daya yang ada di masyarakat
d) Koordinasi yang baik (jejaring, komunikasi)
e) Akses ke perawatan dan dukungan komunitas yang lain
f) Record-keeping
g) Penemuan dan penatalaksanaan kasus

G. POKOK BAHASAN 7 : ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN PENDERITA


HIV/AIDS.
1. PENGKAJIAN
a. Riwayat penyakit :
1) Kaji gejala klinis infeksi HIV seperti : Demam, kelainan penglihatan,
berkeringat banyak di malam hari, pruritus, penurunan berat badan,
ulkus genital, anoreksia bercak kulit atau gatal, diare, kesulitan
menelan, batuk, sesak nafas, kejang, nyeri kepala yang makin
memberat.
2) Obat yang sedang dipakai saat ini

b. Pemeriksaan Fisik :
1) Umum : Berat badan, tanda-tanda vital
2) Kelenjar limpa : pembesaran kelenjar limpa, lokasi
3) Kulit : mudah pecah, ulserasi, infeksi
4) Mata : bintik putih, infiltrat, perdarahan retina

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 23


5) Rongga mulut : ulkus, lesi putih, radang gusi, radang jaringan
penyangga gigi, radang sudut bibir
6) Paru-paru : ronchi, nafas pendek, dyspnoe
7) Jantung : murmur
8) Abdomen : pembesaran hepar, pembesaran limfa
9) Genetalia : ulkus/luka, kutil
10) Anus : ulkus/luka, kutil
11) Sistem neurology : disorientasi, daya ingat menurun, kemampuan
berhitung menurun, apatis

2. MASALAH KEPERAWATAN
a. Tidak efektifnya jalan nafas
b. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
c. Gangguan eliminasi fecal : diare
d. Risiko terjadi infeksi
e. Risiko terjadi perubahan temperatur tubuh
f. Kurang pengetahuan tentang pencegahan transmisi HIV
g. Kecemasan

3. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Tidak efektifnya jalan nafas
1) Memonitor tanda dan gejala gangguan pernafasan : nafas cepat,
penggunaan otot pernafasan, batug, warna dan jumlah sputum,
suara nafas yang abnormal
2) Mengukur tanda-tanda vital (TD, suhu, nadi, pernafasan)
3) Mengajarkan cara mengatasi gangguan pernafasan (batuk efektif,
tehnik nafas dalam, vibrasi)
4) Mengajarkan tehnik inhalasi sederhana untuk mengeluarkan
sputum
5) Menjelaskan pentingnya asupan cairan (2-3 liter/hari)
6) Mengambil sampel sputum untuk pemeriksaan lab
7) Memberikan obat batuk sesuai dengan program terapi

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 24


b. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
1) Mengukur berat badan, tinggi badan
2) Menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi klien yaitu tinggi kalori an
tinggi protein
3) Mendemonstrasikan tentang jenis makanan yang dianjurkan sesuai
kebutuhan kalori klien
4) Menjelaskan tentang cara mengurangi faktor-faktor yang
menghambat asupan nutrisi seperti :
a) Menganjurkan klien untuk istirahat sebelum makan
b) Menganjurkan klien makan dengan porsi kecil tetapi sering
c) Menganjurkan klien agar membatasi intake cairan sebelum dan
selama makan
d) Menjaga kebersihan mulut

c. Gangguan eliminasi fecal : diare


1) Memberikan larutan oralit/larutan gula garam
2) Menganjurkan klien minum banyak (3 liter/hari)
3) Memonitor status hidrasi (mata, turgor kulit, membran mukosa
mulut)
4) Memonitor tanda-tanda vital
5) Memonitor pemasukan dan pengeluaran cairan
6) Menganjurkan klien menghindari makanan yang terlalu panas,
dingin, banyak rempah-rempah
7) Menganjurkan klien menjaga kebersihan daerah anus dan
menggunakan krim untuk mempertahankan integritas kulit
8) Memberikan obat anti diare sesuai dengan program terapi

d. Risiko terjadi perubahan temperatur tubuh


1) Memonitor tanda-tanda vital
2) Mengajarkan cara menurunkan suhu tubuh dengan kompres
hangat/dingin
3) Menganjurkan untuk mempertahankan intake cairan 2-3 liter/hari
4) Memberikan obat antipiretik sesuai dengan program terapi

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 25


e. Kurang pengetahuan tentang pencegahan transmisi HIV
1) Menjelaskan kepada klien dan keluarga tentang cara transmisi HIV
2) Menganjurkan klien dan keluarga untuk mencegah transmisi HIV
dengan cara :
a) Menghindari kontak seksual dengan berbagai pasangan
b) Menggunakan alat pengaman (kondom) saat melakukan
hubungan
c) Menghindari penggunaan obat melalui suntikan
3) Menjelaskan tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan secara
rutin dan fasilitas pelayanan kesehatan yang bisa dikunjungi
4) Melakukan kolaborasi dengan tim medis tentang kemungkinan
pemberian obat antiviral

f. Kecemasan
1) Membina hubungan saling percaya dan menggunakan komunikasi
terapeutik saat berinteraksi dengan klien
2) Menganjurkan klien untuk mengungkapkan perasaan cemas, takut
3) Mengajarkan cara untuk mengurangi kecemasan seperti mencari
teman bicara, melakukan kegiatan yang disukai, tehnik nafas
dalam, meditasi
4) Melibatkan keluarga dalam membantu klien mengambil keputusan

4. EVALUASI
Klien mampu :
a. Menjelaskan kembali tentang gejala infeksi dan cara mencegah infeksi
b. Menjelaskan kembali tentang cara penularan dan cara mencegah
penularan HIV
c. Menjelaskan kembali cara mempertahankan intake nutrisi dan cairan
secara adekuat
d. Menjelaskan kembali cara mengurangi faktor-faktor yang menghambat
asupan nutrisi
e. Menjelaskan kembali cara memelihara kebersihan diri dan lingkungan
f. Menjelaskan kembali pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin
dan fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat dikunjungi

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 26


g. Mendemonstrasikan kembali cara kompres hangat/ dingin
h. Mendemonstrasikan kembali tehnik nafas dalam, batuk efektif
i. Mendemonstrasikan kembali tehnik inhalasi sederhana
j. Mendemonstrasikan kembali jenis makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
k. Mendemonstrasikan kembali cara mengatasi kecemasan

H. POKOK BAHASAN 8 : ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN


MASALAH HIV/AIDS.

1. PENGKAJIAN
Pengkajian Pada pelayanan keperawatan kesehatan keluarga di rumah
mencakup : Data Identitas Pribadi dan data umum, Riwayat kesehatan,
Pemeriksaan fisik, Aspek sosial ekonomi, Aspek psikologi, Pemeriksaan
laboratorium, riwayat pengobatan dan patofisiologinya.
a. Data umum meliputi : nama KK, usia, pendidikan, pekerjaan, alamat,
komposisi anggota keluarga, tipe keluarga (keluarga besar atau
keluarga inti), suku bangsa (pandangan masyarakat terhadap penderita
HIV/AIDS, adakah stigma budaya/dikucilkan dari masyarakat), agama
yang dianut, status sosial ekonomi (pendapatan dan pengeluaran
keluarga/bulan, adakah alokasi biaya untuk pemeriksaan kesehatan,
perawatan dan pengobatan penderita HIV/AIDS), aktivitas rekreasi
keluarga.
b. Data riwayat dan tahap perkembangan keluarga terdiri dari tahap
perkembangan keluarga saat ini, tahap perkembangan keluarga yang
belum terpenuhi, riwayat keluarga inti dan riwayat keluarga sebelumnya
c. Data lingkungan meliputi ukuran rumah dibandingkan dengan jumlah
anggota keluarga, adakah kamar khusus bagi penderita HIV/AIDS,
kebersihan di dalam dan di luar rumah, ventilasi dalam rumah.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat (keterlibatan
penderita HIV dalam perkumpulan keluarga, interaksi keluarga dengan
masyarakat berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap
penyakit HIV/AIDS). Sistem pendukung keluarga meliputi : dukungan
anggota keluarga terhadap penderita (siapa yang merawat jika sakit),

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 27


dukungan teman (menengok, mengajak komunikasi), dukungan
masyarakat (menerima keberadaan penderita dilingkungan
masyarakat), dukungan biaya dari anggota keluarga lain atau dari
masyarakat.
d. Data struktur keluarga meliputi : pola komunikasi keluarga (komunikasi
diantara anggota keluarga terutama terhadap yang sakit), struktur
kekuatan keluarag (orang yang berpengaruh/pengambil keputusan
dalam keluarga, apakah penderita dilibatkan dalam pengambilan
keputusan tentang perawatan dirinya), struktur peran (bagaimana
pembagian peran, siapa yang merawat penderita selama di rumah),
nilai dan norma budaya keluarga (adakah pertentangan nilai karena
anggota keluarga menderita HIV seperti penyakit tersebut merupakan
aib keluarga)
e. Data fungsi keluarga meliputi : fungsi afektif (perhatian, kasih sayang
yang diberikan pada yang sakit), fungsi sosialisasi (bagaimana keluarga
menggali informasi tentang HIV/AIDS dengan masyarakat sekitar),
fungsi perawatan kesehatan (bagaimana persepsi keluarga tentang
HIV/AIDS mulai dari pemahaman, pengambilan keputusan untuk
menangai HIV, cara merawat anggota yang sakit, memodifikasi
lingkungan, pemanfaatan fasilitas kesehatan serta kebiasaan keluarga
dalam memelihara kesehatan seperti kebiasaan makan, tidur,
berolahraga, pemeliharaan kebersihan diri)
f. Data stress dan koping keluarga meliputi : stress keluarga berkaitan
dengan beban keuangan, beban keluarga merawat yang sakit dalam
waktu lama, dikucilkan masyarakat sekitar serta strategi koping yang
digunakan dalam mengatasi masalah apakah positif atau negatif.
g. Data Keluhan dan hasil Pemeriksaan fisik meliputi :
1) Keluhan pasien : Nyeri, lemah/ lelah, sesak napas, mual, kesulitan
tidur dll.
2) Penampilan umum : berbagai gejala (wasting syndroma)
3) Kepala & muka : tingkat kewaspadaan menurun, kehilangan
memori, rasa sakit pada membran mukosa mulut akibat herpes
atau kandida

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 28


4) Paru-paru : napas pendek, dispnea, batuk, nyeri dada, gejala
pneumonia, tuberculosis
5) Jantung : irama & frekuensi denyut jantung tidak teratur
6) Abdomen : nek dan muntah, tidak nafsu makan, diare
7) Genetalia : rasa nyeri pada genetalia, infeksi perineal, kandidiasis
pada vagina, ada kutil
8) Kulit : rash, lesi, sarcoma kaposi, eksim, psoriasis, herpes,
dermatitis
9) Tungkai : turgor jelek, parasentesia

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Risiko terjadi infeksi silang pada keluarga Bp…, khususnya….,
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan yang menunjang kesehatan dan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang mengalami penurunan daya tahan
tubuh akibat HIV/AIDS
b. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada keluarga …., khususnya
Bp……berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memenuhi
kebutuhan nutrisi pada anggota keluarga yang menderita HIV/AIDS
c. Risiko terjadi konflik keluarga akibat adanya penderita HIV/Aids pada
keluarga Bp…., berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
pengambilan keputusan tentang ............ terhadap anggota keluarga
dengan HIV/AIDS
d. Risiko terjadi isolasi sosial pada keluarga Bp….., berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga menggunakan koping adaptif dalam
mengatasi masalah anggota keluarga dengan HIV/AIDS.
e. Resiko terjadi ketidakpatuhan terhadap pengelolaan program terapi
ARV (Manajemen Pengobatan tidak efektif) pada keluarga Bp. ..........
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan yang dapat mendukung penderita mentaati program terapi
dan kompleksiatas program terapi.
f. Gangguan psikologis : kehilangan harapan pada penderita HIV/AIDS di
keluarga Bp. ..........b/d. progresivitas penyakit, tidak mampu untuk
mencapai tujuan hidup.

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 29


3. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Terlampir pada halaman berikutnya

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 30


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa Tujuan jangka Tujuan jangka pendek Rencana intervensi
keperawatan panjang
Risiko terjadi Setelah dilakukan Setelah dilakukan intervensi - Jelaskan kepada keluarga tentang pengertian,
penularan intervensi keperawatan selama 6x45 menit, penyebab dan gejala HIV/AIDS
infeksi silang keperawatan keluarga mampu : - Diskusikan dengan keluarga akibat lanjut jika
HIV/Aids pada selama minimal 6 1.Mengenal masalah HIV/AIDS HIV tidak ditangani dengan segera
keluarga Bp…., minggu, tidak dengan menjelaskan pengertian, - Bimbing keluarga untuk memutuskan mengatasi masalah
berhubungan terjadi infeksi pada penyebab, dan gejala HIV/AIDS HIV. Jelaskan faktor penting terkait penularan HIV/ Aids :
dengan keluarga Bp…, 2.Mengambil keputusan untuk • SUMBER : pasien, tenaga kesehatan, pengunjung
ketidakmampua khususnya…. mengatasi masalah HIV/AIDS • HOST : immunitas, umur, penyakit penyerta , dalam
n keluarga 3.Melakukan perawatan bagi pengobatan, pemasangan kateter.
merawat anggota keluarga yang • TRANMISI : kontak, droplet, airborne, perantara,
anggota menderita HIV/AIDS, Vector-borne
keluarga menjelaskan cara perawatan - Diskusikan dengan keluarga tentang cara merawat anggota
dengan anggota keluarga dengan keluarga dengan HIV/AIDS
HIV/AIDS HIV/AIDS, Mendemonstrasikan - Demonstrasikan cara perawatan anggotakeluarga dengan
kembali cara perawatan anggota HIV / AIDS (sesuai kebutuhan dan kondisi klien)Misalnya :
keluarga dengan HIV/AIDS, *Cara perawatan
Menjelaskan tentang kebersihan diri
pencegahan terhadap penularan *Cara mengatasi diare
infeksi HIV *Cara mengelola cairan/ darah dan sekresi klien

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 31


4.Memodifikasi lingkungan yang * Cara merawat luka kecil
dapat memperberat penyakit - Jelaskan kepada keluarga tentang cara pencegahan
5.Memanfaatkan fasilitas terhadap penularan infeksi virus HIV
pelayanan kesehatan dan - Diskusikan dengan keluarga tentang kondisi lingkungan
sumber lain secara tepat yang dapat memperberat penyakit
- Motivasi keluarga untuk menciptakan lingkungan yang
dapat menunjang tumbuhnya sikap positip klien terkait
penyakitnya
- Ajarkan cara memberikan dukungan psichologis/
Kenyamanan klien
- Ajarkan cara melakukan kontrol infeksi di rumah
- Diskusikan dengan keluarga tentang berbagai sumber yang
dapat dimanfaatkan keluarga untuk melakukan
penanganan dan dukungan klien
- Diskusikan dengan keluarga terkait kondisi klien yang
memerlukan pelayanan kesehatan lanjutan di sarana
kesehatan.
- Motivasi keluarga untuk memanfaatkan pelayanan
kesehatan
- Berikan reinforcement positif terhadap upaya pemanfaatan
sarana kesehatan dan sumber lain secara tepat.

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 32


Diagnosa Tujuan jangka Tujuan jangka pendek Rencana intervensi
keperawatan panjang
Risiko terjadi Setelah dilakukan Setelah dilakukan intervensi - Jelaskan kepada keluarga tentang pengertian, faktor-faktor
konflik peran intervensi keperawatan selama 6x45 menit, yang dapat menimbulkan konflik dan tanda-tanda konflik
dalam keluarga keperawatan dalam keluarga mampu : peran yang dialami keluarga
Bp…, waktu 6 munggu 1.Mengenal masalah konflik - Diskusikan dengan keluarga akibat lanjut jika konflik dalam
berhubungan diharapkan tidak dalam keluarga dengan: keluarga tidak ditangani dengan segera
dengan terjadi konflik peran -Menjelaskan pengertian, - Bimbing keluarga untuk memutuskan mengatasi konflik
ketidakmampua dalam keluarga faktor-faktor yang dpt keluarga
n keluarga menimbulkan konflik dalam - Diskusikan dengan keluarga tentang cara mengatasi konflik
mengambil keluarga, tanda- tanda dari yang terjadi dalam keluarga
keputusan konflik peran - Demonstrasikan cara mengatasi konflik peran dalam
terhadap 2.Mengambil keputusan untuk keluarga
anggota mengatasi konflik peran dalam *Cara mengungkapkan perasaan masing-masing
keluarga yang keluarga anggota keluarga
mengalami 3.Mengatasi konflik yang terjadi *Cara pengambilan keputusan dengan musyawarah
HIV/AIDS dalam keluarga *Tehnik relaksasi untuk mengurangi ketegangan
-Menjelaskan cara mengatasi - Beri kesempatan keluarga untuk mengulang dan
konflik dalam keluarga mendemonstrasikan kembali apa yang telah diajarkan
-Mendemonstrasikan kembali - Diskusikan dengan keluarga tentang kondisi lingkungan
cara mengatasi konflik peran yang dapat menimbulkan konflik peran dalam keluarga
dalam keluarga

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 33


4.Memodifikasi lingkungan yang - Motivasi keluarga untuk menciptakan lingkungan yang dapat
dapat mencegah terjadinya mencegah terjadinya konflik dalam keluarga
konflik dalam keluarga - Beri reinforcement positif terhadap tindakan yang dilakukan
keluarga

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 34


Diagnosa Tujuan jangka Tujuan jangka pendek Rencana intervensi
keperawatan panjang
Risiko terjadi Setelah dilakukan Setelah dilakukan intervensi - Jelaskan kepada keluarga tentang pengertian, faktor-faktor
isolasi sosial intervensi keperawatan selama 6x45 menit, yang dapat menimbulkan terjadinya isolasi sosial dalam
pada keluarga keperawatan keluarga mampu : keluarga dan tanda-tanda isolasi sosial yang dialami
Bp…., selama minimal 6 1.Mengenal masalah keluarga
berhubungan minggu, tidak isolasi sosial dalam - Diskusikan dengan keluarga akibat lanjut jika masalah
dengan terjadi isolasi sosial keluarga dengan: isolasi sosial dalam keluarga tidak ditangani dengan segera
ketidakmampua pada keluarga Bp… -Menjelaskan - Bimbing keluarga untuk memutuskan mengatasi masalah
n keluarga pengertian, faktor- isolasi sosial dalam keluarga
menggunakan faktor yang dapat - Diskusikan dengan keluarga tentang cara mengatasi
koping adaptif menimbulkan masalah isolasi sosial yang terjadi dalam keluarga
dalam terjadinya isolasi - Demonstrasikan cara mengatasi masalah isolasi sosial
mengatasi sosial dalam dalam keluarga
masalah keluarga dan *Cara berkomunikasi dalam keluarga dan dengan
anggota tanda-tanda dari lingkungan
keluarga isolasi sosial yang *Cara berinteraksi dengan lingkungan secara bertahap
dengan dialami keluarga *Buat jadwal aktivitas harian yang dapat dilakukan
HIV/AIDS 2.Mengambil - Beri kesempatan keluarga untuk mengulang dan
keputusan untuk mendemonstrasikan kembali apa yang telah diajarkan
mengatasi masalah - Diskusikan dengan keluarga tentang kondisi lingkungan
isolasi sosial yang dapat menimbulkan masalah isolasi sosial dalam

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 35


dalam keluarga keluarga
3.Mengatasi masalah - Motivasi keluarga untuk menciptakan lingkungan yang
isolasi sosial sehat yang dapat mencegah terjadinya isolasi sosial dalam
yang terjadi dalam keluarga
keluarga - Beri reinforcement positif terhadap tindakan keluarga
-Menjelaskan cara
mengatasi masalah
isolasi sosial
dalam keluarga
-Mendemonstrasi
kan kembali cara
mengatasi masalah
isolasi sosial
dalam keluarga
4.Memodifikasi
lingkungan yang
dapat mencegah
terjadinya isolasi
sosial dalam
keluarga

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 36


Diagnosa Tujuan jangka Tujuan jangka pendek Rencana intervensi
keperawatan panjang
Perubahan Setelah dilakukan Setelah intervensi keperawatan - Diskusikan dgn keluarga pengertian , penyebab dan
nutrisi : kurang intervensi selama 6x45 menitt keluarga tanda & gejala gizi kurang
dari kebutuhan keperawatan dalam mampu : - .Diskusikan dgn keluarga akibat dari gizi kurang
pada kelg. waktu 6 minggu, 1. Mengenal masalah - .Bantu keluarga mengambil keputusan bahwa anggota
Bp…..,khususny kebutuhan nutrisi gizi kurang keluarga perlu ditangani
a…… keluarga Bp…… - Menjelaskan - Diskusikan dgn keluarga pentingnya gizi seimbangbagi
b.d ketidak- khususnya… pengertian , penyebab, klien HIV/AIDS
mampuan terpenuhi dan tanda & gejala gizi kurang - Diskusikan dengan keluarga tentang zat gizi yang
keluarga 2.Keluarga mampu mengambil terkandung dalam makanan
memenuhi keputusan dan mencegah akibat - Diskusikan dengan keluarga tentang cara memilih dan
kebutuhan lanjut dari gizi kurang mengolahbahan makanan yang akan dimasak
nutrisi pada 3.Keluarga mampu merawat -.Diskusikan dengan keluarga cara menyajikan makanan
anggota anggota keluarga dengan gizi - .Diskusikan tentang kebutuhan makan klien HIV/AIDS
keluarga kurang dalam sehari
dengan - .Menjelaskan pentingnya gizi - Jelaskan pada keluarga tentang cara mengatasi anggota
HIV/AIDS seimbang keluarga jika tidak nafsu makan
- .Menjelaskan zat gizi yang -.Demonstrasikan kepada keluarga cara meng-olah bahan
terkandung dalam makanan makanan, cara menyajikan makanan
- Ajarkan keluarga cara menyusun menu harian sesuai
kebutuhan gizi seimbang

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 37


- .Menjelaskan cara memilih dan Ajarkan cara merawat penderita HIV/Aids dengan gangguan
mengolah bahan makanan nutrisi :
- .Menjelaskan cara menyajikan • Mengkaji status nutrisi pasien
bahan makanan • Menanyakan makanan yang disukai / tidak
- .Menjelaskan kebutuhan gizi • Memberi makanan porsi kecil tetapi sering
klien HIV/AIDS dalam sehari • Mengobservasi jumlah makanan yang dapat dimakan
- .Menkelaskan cara mengatasi • Menganjurkan agar pasien membersihkan mulut memakai
anggota keluarga sikat yg lembut
- .Men demonstrasikan kembali • Memonitor berat badan, hasil albumin dan elastisitas kulit.
cara mengolah , menyajikan - .Diskusikan dengan keluarga cara menciptakan suasana
makanan dan menyusun menu yang dapat meningkatkan selera makan
harian
4.Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan yang dapat
meningkatkan selera makan
anggota keluarga

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 38


Diagnosa Tujuan jangka Tujuan jangka pendek Rencana intervensi
keperawatan panjang
Resiko terjadi Setelah dilakukan Setelah intervensi keperawatan Jelaskan Tujuan Terapi ARV yaitu :
ketidakpatuhan intervensi selama 6x45 menit keluarga • Memperbaiki mutu hidup.
terhadap keperawatan dalam mampu : • Memulihkan dan memelihara fungsi kekebalan.
pengelolaan waktu 6 minggu, 1. Menjelaskan • Menekan replikasi virus semaksimal mungkin dalam
program terapi diharapkan Bp. Program terapi ARV pada waktu yang lama.
ARV pada …… menyatakan penderita HIV/Aids. : • Mencegah penularan HIV dari ibu ke anak.
keluarga Bp. siap mematuhi Persyaratan, Tujuan, Jenis obat, • Menurunkan biaya perawatan.
.......... program terapi ARV Cara pengobatan, efek samping.
berhubungan sesuai ketentuan Jelaskan Cara Kerja Terapi obat ARV :
dengan yang ditetapkan 2.Keluarga mampu • NRTI ( Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor ),
ketidakmampua oleh dokter yang mengambil keputusan untuk Menghambat proses perubahan RNA HIV menjadi DNA
n keluarga berwenang memberikan pendampingan HIV.
memodifikasi selama penderita dalam program • NNRTI ( Non-Nucleoside Reverse Transcriptase
lingkungan yang terapi ARV. Inhibitor), Berbeda dengan NRTI meskipun bekerja
dapat menghambat proses perubahan RNA HIV menjadi DNA
mendukung 3.Keluarga mampu HIV.
penderita Melakukan pendampingan • PI ( Protease Inhibitor ), Menghambat enzim protease yg
mentaati terkait terapi ARV. : memotong rantai panjang asam amino menjadi protein yg
program terapi. - .Menjelaskan lebih kecil.
Pentingnya kepatuhan

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 39


menggunakan obat
- Memberikan peringatan setiap Jelaskan Pengertian Terapi ARV yaitu memakai obat persis
waktu untuk mengkonsumsi obat sesuai aturan mencakup :
sesuai jadwal. – Obat benar : jenis dan dosis/takarannya (jumlah tablet).
- Memantau respon pasien Bila tidak, Virus tidak akan ditekan secara optimal, shg
selama mengkonsumsi obat ARV memungkinkan penggandaan virus dan perkembangan
- Memberitahukan kepada resistensi
petugas bila ditemukan adalah
gejala efek samping terapi ARV – Waktu benar : Minum ARV tepat pada waktunya,
Biasanya ada kelonggaran kurang lebih satu jam, tetapi
- Menunjang upaya menjaga ini tergantung pada obat dan orang. Jika tidak, viral load
ketersediaan obat akan meningkat dan muncul resistensi.

4.Keluarga mampu – Cara benar : Ada obat yang harus diminum dengan
memodifikasi makanan dan ada yang harus dgn perut kosong. Bila
lingkungan yang tidak peduli pada aturan ini, hasilnya tubuh tidak akan
dapat mendukung penderita menyerap cukup obat untuk bekerja semestinya.
HIV/Aids untuk mengkonsumsi
obat secara teratur Jelaskan pentingnya kesiapan penderita untuk menjalani
terapi ARV :
 Diri Sendiri mencakup pengetahuan; sikap; keadaan
sosial dll.

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 40


 Obat antara lain :
ketersediaan jumlah pil dan keterjangkauannya.
 Hubungan dengan Petugas Kesehatan
kesiapan berkomunikasi Scr terbuka dan jujur dengan
dokter/perawat
 Layanan Kesehatan
mencakup kemudahan menjangkau sarana kesehatan.

Jelaskan berbagai tantangan untuk mengikuti program terapi


ARV :
• Obat harus dipakai setiap hari dan seumur hidup
• Obat harus tetap dipakai walaupun ada efek samping
yang kurang enak
• Rasa pil kadang tidak enak
• Seringkali banyak pil yang harus dipakai, beberapa kali
sehari
• Jadwal minum obat harus disesuaikan dengan kehidupan
(kegiatan sehari-hari, liburan, pekerjaan, dsb)
• Odha mungkin belum membuka status HIV-nya pada
teman atau keluarga
• Ada peraturan mengenai makan dengan beberapa obat

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 41


yang merumitkan rutinitas sehari-hari
• Kecanduan narkoba/alkohol
• Kehidupan semrawut
• Odha dapat lupa membawa obatnya waktu perjalanan

Jelaskan cara melakukan Pendampingan penderita terkait


terapi ARV :
• Membandingkan CD4 dan Viral load saat ini dan
sebelumnya
• Memantau Kesehatan pada umumnya, IO yang terjadi,
dan berat badan
• Memantau kegiatan rutin sehari-hari yang telah berubah
• Bersama-sama menghitung jumlah pil yang dipakai, dosis
yang lupa diminum
• Cek apakah Odha tahu secara persis nama, dosis dan
jadwal obat yang dipakai
• Cek rejimen obat masih sesuai dengan gaya hidup klien
• Cek apakah Odha mengikuti jadwal kunjungan ke dokter
• Tanyakan adakah Kendala adherence dan mencari
alternatif mengatasinya

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 42


4. IMPLEMENTASI
Tindakan keperawatan yang dilakukan sesuai dengan rencana
keperawatan yang telah disusun.
Tindakan keperawatan pada keluarga dengan masalah HIV/AIDS
mencakup :
a. Pelatihan untuk pengasuh bagi klien HIV pada saat timbul gejala-gejala
awal meliputi:
1) Cara menurunkan suhu tubuh melalui pemberian kompres & obat
penurun panas
2) Perawatan kebersihan diri (perawatan gigi & mulut, kulit dan
genetalia)
3) Cara mengatasi diare (mempertahankan intake cairan yang adekuat)
4) Cara mengatasi batuk (tehnik nafas dalam, batuk efektif dan inhalasi
sederhana)
b. Perawatan langsung untuk klien penderita HIV/ Aids sesuai kondisi
klien antara lain :
1) Melakukan perawatan luka yang komplek
2) Memberi makan melalui sonde
3) Memberikan cairan melalui infus
c. Pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang perilaku hidup sehat
dan cara pencegahan terhadap penularan infeksi HIV (Metode kontrol
infeksi di rumah)
d. Konseling bagi individu dan keluarga yang dilakukan secara bertahap
sesuai dengan kebutuhan keluarga
e. Media yang digunakan dalam melakukan tindakan pendidikan
kesehatan berupa lembar balik, leaflet, modul
f. Peralatan yang akan dipakai untuk melakukan perawatan langsung
sesuai dengan prosedur keperawatan yang akan dilakukan dan kondisi
keluarga.
g. Orang-orang yang terlibat dalam implementasi adalah seluruh anggota
keluarga yang tinggal serumah termasuk anggota keluarga yang
ditunjuk untuk merawat klien HIV/AIDS.

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 43


5. EVALUASI
Adapun hasil evaluasi terhadap asuhan keperawatan yang diberikan
kepada keluarga dengan masalah HIV/AIDS adalah :
a. Keluarga mampu mengenal masalah HIV/AIDS yang mencakup
pengertian, penyebab, tanda & gejala
b. Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi
masalah HIV/AIDS
c. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami HIV/AIDS
d. Keluarga mampu menciptakan lingkungan yang dapat menunjang
kesehatan klien dan keluarga secara keseluruhan.
e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan dan sumber-
sumber yang ada di masyarakat dan lingkungan keluarga untuk
mengatasi masalah HIV/AIDS

VII. REFERENSI

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 44


LAMPIRAN 1

INTERVENSI KEPERAWATAN UNTUK PENDERITA HIV/ AIDS


SESUAI MASALAH KHUSUS

Perawatan Pada Masalah Khusus :


Masalah Gejala Tindakan Perawatan
Intoleransi • mengkaji tingkat kemampuan pasien
aktivitas ; untuk melakukan kegiatan
sakit kepala • memberi motivasi pasien untuk
b/d mencoba kegiatan secara mandiri bila
meningkatnya sakit kepala berkurang
tekanan intra • memonitor TTV tiap 4-6 jam
kranial dan • Mengobservasi efek sakit kepala
efek seperti muntah, mual yang meningkat
pengobatan. • Memberi alat penyangga tempat tidur
agar tidak jatuh
• Membuat lingkungan tenang sehingga
pasien dapat istirahat
• Kolaborasi pemberian pengobatan

Gangguan • Mengkaji status nutrisi pasien


nutrisi, kurang • Menanyakan makanan yang disukai
dari / tidak
kebutuhan • Memberi makanan porsi kecil tetapi
tubuh sering
• Mengobservasi jumlah makanan
yang dapat dimakan
• Menganjurkan agar pasien
membersihkan mulut memakai sikat
yg lembut
• Memonitor berat badan, hasil
albumin dan elastisitas kulit.

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 45


Kejang : • Dapat berupa – Evaluasi Jenis kejang (fokal atau
grand mal atau grand mal)
kejang fokal – Berikan anti kejang sesuai petunjuk
dokter
– Lindungi pasien dari kemungkinan
cedera selama kejang
– Monitor RR, bersihkan jalan nafas
dan pemberian O2

Miopati : – Otot melemah – Nilai nyeri yg timbul, kelemahan otot


– Penurunan dan pergerakan
berat badan – Berikan steroid dan analgesic sesuai
– Nyeri otot petunjuk dokter
– Fisioterapi
– Edukasi keluarga pasien agar dapat
membantu pasien di rumah

Mielopati : – Gangguan o Nilai nyeri, kekakuan, incontinensia,


berjalan perubahan gaya berjalan,
– Incontinensia kelemahan extremitas bawah.
– extremitas o Beri muscle relaxan sesuai petunjuk
bawah lemah o Fisioterapi
dan kaku o Ajarkan keluarga untuk dirumah dan
– gangguan fisioterapi
sensorik
– Babinsky (+)
– spasme
– gangguan
sensorik

Lesi Tumor – Sakit kepala - Nilai tanda peningkatan tekanan


Pada Otak : – mual intra cranial, tanda –tanda gangguan
– muntah yg neurologi

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 46


proyektil, - Beri kemoterapi sesuai petunjuk
gangguan dokter
penglihatan - Berikan support untuk keluarga dan
– gaya berjalan informasi tentang kemoterapi
yang tidak
stabil
– defisit motorik

Sesak Napas : Seringkali parah  – infeksi paru atau kanker: Sarkoma


Kaposi; limfoma  kortikosteroid +
antibiotik
– Aspirasi cairan pleura
– Oksigen
– Morphin untuk enxietas, nyeri dan
etidak nyamanan
– Bronkodilator dg nebulizer
– Posisi ½ duduk di tempat tidur

Muntah : • Mengganggu masukan cairan 


dehidrasi  perlu rehidrasi
• Bujuk pasien minum sedikit-sedikit
tapi sering
• Dapat diberi metoclopropamide
(primperan)  lapor dokter

Gatal : • Beri krem pelembab


• Bila ada ruam  infeksi jamur?
.krem anti jamur
• Bila tidak ada infeksi  krem steroid
• K/P antihistamin: CTM pada malam
hari

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 47


Perawatan • Hindari dekubitus 
Kulit : – Ganti posisi tidur setiap 4 jam
– Alas tidur lebih lunak
• Bila sudah ada kemerahan  hidari
penekanan
– Beri lotion – kamper spiritus
• Ganti segera linen yang kotor
• Massage titik yang tertekan: tumit,
siku, pergelangan kaki, punggung,
pinggul
• Tutup luka dengan kain kasa dan krem
antiseptik

Perawatan • Bersihkan dengan sikat gigi yang


Mulut : lembut 2 - 3 kali sehari
• Kumur sesudah makan
• Bila ada luka atau radang mulut 
makanan lunak atau cair.
– Obati sesuai indikasi

Efek Radiasi :
Masalah Intervensi Keperawatan Terapi
Mual atau Muntah • Nilai jumlah muntah • Promethasin

• Awasi tanda • CPZ


dehidrasi • Prochlorperazine
• Ukur intake – output

• Hindari makanan
pedas

• Pemberian makanan
porsi kecil dan sering

• Pemberian cairan IV

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 48


jika dehidrasi

• Pemberian obat anti


muntah jika perlu

Stomatitis • Periksa rongga mulut • Bilas rongga mulut


secara rutin untuk dengan cairan 1 sdt
menemukan luka, garam+ 1 sdt baking
perdarahan dan soda dalam ¼ gelas
plaque air, kumur beberapa

• Oral hygine menit, 5-6 x/hari

• Hindari makanan • Paracetamol

pedas, panas, terlalu • Benadril/antacid 1: 1


dingin, asam, rokok kumur, 4x/hari

• Analgesik jika • Istirahat dari


diperlukan radioterapi selama 3-
4 hari

Reaksi Kulit • Pemeriksaan kulit • Lotion lidah buaya 4-


secara rutin utk 6x/hari
melihat ulkus, • CTM untuk gatal
kemerahan
• Hidrokortison 1 %
• Hindari pemakaian untuk gatal dan
parfum, salep, kemerahan yang
paparan matahari sedang
• Gunakan sabun • Silvadine cream
ivory pada daerah 2x/hari utk
radiasi melembabkan
• Jangan menyikat
kulit pada daerah
radiasi

• Hindari pemakaian

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 49


plester, salep pada
daerah radiasi

Enteritis • Awasi jumlah diare • Hentikan radiasi


dan tanda dehidrasi selama 3 -4 hari jika

• Hindari makanan terjadi dehidrasi

berlemak • Loperamide jika perlu

• Hindari makanan
padat

• Batasi asupan
laktosa

• Sediakan elemental
diet untuk
mengurangi gejala

• Catat intake – output

• Pemberian cairan IV
jika dehidrasi

• Timbang BB setiap
hari

• Anti diare jika


diperlukan

Efek Kemoterapi
Masalah Intervensi Keperawatan Terapi/ Pengobatan
Netropeni • Nilai demam, ulkus • Berikan antibiotik jika
kulit, batuk, sesak, suhu > 38,5
nyeri, stomatitis, • Berikan antibiotik
fissura perianal sesuai instruksi
• Hindari kontak dengan dokter
penderita lain

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 50


• Monitor suhu • Berikan betadine

• Hindari pemeriksaan sebelum phlebotomi

suhu via anal

• Hindari suntikan IM

• Hindari urin kateter


Trombositopenia • Awasi timbulnya • Tranfusi trombosit
(Trombosit < perdaraha, purpura, jika terjadi
100.000/mm3) echimosis perdarahan berat

• Hindari suntikan IM • Tranfusi sesuai


dan lumbal pungsi instruksi

• Tidak boleh dilakukan


pemeriksaan rektal

• Bebat tekan jika


dilakukan aspirasi
sumsum tulang

Anemia (Hb < 10 gr %) • Periksa untuk • Tranfusi Pack Red


tachicardi, murmur Cell
pada jantung, • Tranfusi sesuai
tachipnea, sesak instruksi
• Monitor iritabilitas, • Pemberian oksigen
sesak, lemah, nyeri jika terjadi
dada pada aktivitas, gangguang
sakit kepala pernapasan

Mual, Muntah • Awasi tanda dehidrasi • Promethasin

• Nilai jumlah muntah • CPZ

• Ukur intake – output • Prochlorperazine

• Hindari makanan
pedas

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 51


• Pemberian makanan
porsi kecil dan sering

• Pemberian cairan IV
jika dehidrasi

• Pemberian obat anti


muntah jika perlu

Stomatitis (Pecahnya • Periksa rongga mulut • Analgesik jika


Mukosa Mulut) secara rutin untuk diperlukan:
menemukan luka, Paracetamol
perdarahan dan • Benadril/antacid 1: 1
plaque kumur, 4x/hari
• Oral hygine • Nystatin oral
• Bilas rongga mulut
dengan cairan 1 sdt
garam+ 1 sdt baking
soda dalam ¼ gelas
air, kumur beberapa
menit, 5-6 x/hari

• Hindari makanan
pedas, panas, terlalu
dingin, asam, rokok

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 52


LAMPIRAN 2

DOKUMENTASI RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA

KK : ……………………………
Alamat : …………………………….

Diagnosa
No. Keperawatan Tujuan Rencana Intervensi
Keluarga

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 53


LAMPIRAN 3

DOKUMENTASI IMPLEMENTASI & EVALUASI


KEPERAWATAN KELUARGA

KK : ……………………………
Alamat : …………………………….

Diagnosa Tanggal Pelaksanaan dan Evaluasi


No. Keperawatan Pelaksanaan (S-O-A-P )
Keluarga

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 54


LEMBAR KERJA 1

Harapan saya dalam sesi ini :


( Tuliskan apa yang saudara harapkan dari sesi pembelajaran ini )

LAMPIRAN : 3
CONTOH-CONTOH

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 55


LEMBAR KERJA 2

KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

KASUS A :

Keluarga Bapak M, tinggal di daerah pemukiman padat bersama istri dan tiga orang
anak yaitu anak A. 12 tahun, L. 8 tahun dan K 3 tahun. Bapak M mengatakan anak L
suadah 4 hari ini mengalami demam dan terasa mual dan tidak nafsu makan. Sudah
diberikan obat penurun panas, tidak lama panas kembali. Keluarga belum membawa
anaknya ke pelayanan kesehatan karena keterbatasan penghasilan keluarga yang
dimana bapak sebagai pemulung. Kondisi lingkungan dihalaman tampak berantakan
dengan tumpukan plastik dan kaleng dan kardus bekas. Keluarga tidak mengatahui
penyakit yang diderita anak. Selama ini keluarga hanya merawat hanya memberikan
obat penurun panas. Bapak M mengatakan tetangganya ada yang dirawat di rumah
sakit karena menderita demam berdarah.

Tugas :
o Identifikasi data-data yang perlu dikaji lebih jauh berkaitan dengan kasus diatas.
o Tetapkan diagnosa/ masalah keperawatan keluarga pada kasus diatas
berdasarkan analisa data
o Buatlah rencana keperawatan berdasarkan prioritas masalah yang ada

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 56


KASUS B :

Keluarga F tinggal bersama istri dengan 2 orang anak yaitu K. 4 tahun, G. 1,5 tahun.
Pada saat ini anak G mengalami bab cair, sudah 4 kali dari semalam, anak tampak
rewel, namun masih mau minum, pada pemeriksaan fisik tugor masih baik, kelopak
mata tidak cekung, berat badan 8 kg. Keluarga hanya memberikan minum manis
hangat. Keluarga mengatakan bahwa buang-buang air menandakan bahwa anak mau
pintar. Keluarga tidak mengetahui akibat lanjut dari diare atau bab cair. Selama ini anak
G tidak minum ASI, namun minum susu formula memakai botol. Lingkungan rumah
selama ini keluarga mencuci dan mandi kali. Air bersih didapatkan dari mata air.

TUGAS :
o Identifikasi data-data yg perlu dikaji lebih jauh terkait kasus diatas.
o Tetapkan diagnosa/ masalah keperawatan keluarga pada kasus diatas
berdasarkan analisa data
o Buatlah rencana keperawatan berdasarkan prioritas masalah yg ada

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 57


KASUS C :

Seorang pria berusia 45 tahun telah menjalani ARV selama 2 bulan. Hari ini ia
mengunjungi sebuah klinik ARV, lalu anda bertanya padanya,”Dapatkah anda
menceritakan pada saya kapan dan bagaimana anda mengkonsumsi setiap pil?” Ia
menjawab bahwa dalam 3 hari terakhir, ia telah melewatkan beberapa dosis karena ia
berpikir bahwa hal tersebut tidak terlalu penting karena dirinya merasa sehat. Ia
mengatakan bahwa ia takut akan efek samping yang ditimbulkan oleh obat-obatannya.

Pertanyaan:
 Apakah masalah utama dari pasien ini?
 Bagaimana anda mengatasi masalah pasien ini?
 Bagaimana anda merencanakan untuk membantunya agar dapat meningkatkan
kepatuhan dalam mengkonsumsi obat?

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 58


KASUS D :

Seorang pasien pria berusia 29 tahun telah mengkonsumsi 3TC, EFV, dan AZT selama
enam bulan, dengan dosis satu kali sehari. Ia biasanya menelan seluruh pilnya secara
sekaligus di antara pukul 22.30 dan 00.40 pagi sebelum tidur. Tadi malam, dalam
keadaan sedikit mabuk, ia pulang kerumah dan tertidur tanpa meminum obatnya. Lalu
ia terbangun pada pukul 05.30 pagi, teringat akan obatnya dan langsung meminumnya.
Jadi ia berpikir bahwa ia terlambat mengkonsumsi obat selama 5 jam.

Pertanyaan:
 Apakah penilaian medis yang berhubungan dengan masalah pasien ini?
 Bagaimana anda merencanakan untuk membantunya menyelesaikan masalah
tersebut?
 Bagaimana anda merencanakan untuk mengawasi ART?

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 59


KASUS E :

Seoranng pria berusia 36 tahun telah dinyatakan positif mengidap HIV. Tidak menjalani
pengawasan rutin selama 6 tahun sejak didiagnosa. Sekarang ia ingin mengkonsumsi
obat- obatan ARV.
Riwayat : 6 thn lalu HIV pos, sering mengunjungi pekerja sex dan hanya sekali pakai
kondom, namun sejak didiagnosa secara rutin menggunakan kondom, tidak
homosexual dan tidak menggunakan obat-obatan terlarang. Tidak mengalami gejala-
gejala tertentu, hanya sering merasa lelah selama 4 minggu terakhir. 6 bulan terakhir
BB turun 4 kg, belum minum obat ARV kecuali multivitamin, tidak mengidap TB
meskipun kakeknya mengidap TB ketika dia berusia 15 tahun.
Klinis : Pasien terlihat kurus, TB: 160 cm dan BB 53 kg, Tek. Darah 110/80 mmkg,
pernapasan 24 x/mnt, afibril.

Pertanyaan:
a. Bagaimana penilaian saudara mengenai pasien ini sebelum mulai ART ?.
b. Tes dasar apa yang harus dijalani.
c. Pertanyaan apa saja yang akan anda ajukan untuk menilai kesetiaan pasien
dalam mengkonsumsi obat.
d. Bagaimana saudara membuat rencana konsumsi obat yang teratur ?
e. Bagaimana saudara membantunya mengatur jadwal pengobatan ?

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGAN HIV/AIDS DALAM KONTEKS KELUARGA DI RUMAH 60

Anda mungkin juga menyukai