PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan untuk pasien dengan
diagnosa preeklamsia dan HELLP syndrom
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami definisi dari preeklamsia
dan HELLP syndrome
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami patofisiologi dari
preeklamsia dan HELLP syndrome
3. Mahasiswa dapat mengetahui penyebab, gejala klinis, serta
penatalaksanaan preeklamsia dan HELLP syndrom
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Preeklampsia
2.1.1 Definisi
Pre eklampsia atau yang sering disebut dengan Toksemia Gravidarum atau
keracunan dalam kehamilan, merupakan salah satu penyebab kematian tersering
pada ibu hamil di Indonesia. Gejala yang dapat ditemukan pada penderita pre
eklampsia adalah tekanan darah yang meningkat, pembengkakan pada tungkai dan
ditemukannya protein dalam air seni.(http://www.infosehat.com)
2.1.2 Etiologi
2.1.3 Patofisiologi
kejang
Mual dan
muntah Hipoksia
Risti cedera
Nutrisi Gg. Perfusi
<< jar. perifer
2.1.5 Penatalaksanaan
a. Rawat Jalan
- Anjurkan istirahat baring 2 jam siang hari dan tidur > 8jam malam hari
(Berbaring/Tidur Miring). Bila sukar tidur dapat diberikan fenobarbital 1-2
x 30 mg atau dapat diberikan asetosal 1x80 mg.
b. Rawat Tinggal
2. Ukur berat badan ibu, bila berat badan ibu meningkat berlebihan ( > 1
kg/minggu, selama 2 kali berturut-turut)
3. Kecenderungan menuju gejala preeklampsia berat (timbul salah satu
atau lebih gejala preeklampsia berat)
b. Pengobatan
2.2.1 Definisi
Nilai trombosit merupakan tanda yang yang paling baik selanjutnya. Oleh
karena itu, Sindrom HELLP harus dipikirkan pada semua pasien yang
menunjukkan penurunan nilai trombosit selama periode antenatal. Adanya nilai D-
dimer yang positif pada pasien preeklamsia dapat diprediksi akan menderita
Sindrom HELLP. D-dimer merupakan indikator yang lebih sensitif pada keadaan
koagulopati dan mungkin positif sebelum nilai-nilai pemeriksaan koagulasi
abnormal.
2.2.5 Klasifikasi
2.2.6 Penatalaksanaan
b. Perkembangan penyakit
g. Tes laboratorium untuk fungsi hati, urin dan darah (sebagai sinyal bila
Sindrom HELLP semakin memburuk)
2.2.7 Pencegahan
Tidak ada cara untuk mencegah penyakit ini. Hal terbaik yang dapat Anda
lakukan adalah senantiasa kontrol ke dokter secara teratur dan beritahukan gejala-
gejala yang Anda alami selama melahirkan (Maureen O Padden, 2006).
Identifikasi awal wanita yang berisiko Sindrom HELLP mungkin membantu
mencegah beberapa komplikasi penyakit. Pendidikan tentang tanda-tanda bahaya
juga penting karena penegenalan awal mungkin membantu seorang wanita untuk
menerima pengobatan dan komplikasi penyakit (www.uvahealth.com, 2004).
BAB III
PROSES KEPERAWATAN
3.2 PENGKAJIAN
3.2.1 Anamnesa :
Nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, berapa kali nikah,
dan berapa lama.
Pola istirahat.
Palpasi : untuk mengetahui TFU, letak janin, lokasi oedema dengan menekan
bagian tertentu dari tubuh.
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
4.2 Saran