Anda di halaman 1dari 4

Penyebab demam berdarah dengue (DBD)

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegepti dan
Aedes albopictus betina yang membawa virus dengue. Virus dengue itu sendiri ada 4 jenis
berbeda, yaitu virus DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Namun, perlu dipahami bahwa
tidak semua nyamuk Aedes pasti membawa virus dengue.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, seekor nyamuk Aedes betina dapat
terinfeksi virus dengue apabila nyamuk itu sebelumnya mengisap darah manusia yang sedang
mengalami viremia. Viremia adalah kondisi akibat adanya kadar virus tinggi dalam tubuh.
Viremia dapat mulai terjadi sejak 2 hari sebelum demam muncul sampai 5 hari setelah terasa
pertama kali. Ini juga lumrah disebut demam akut.

Virus yang masuk ke dalam tubuh nyamuk sehat tadi akan berkembang biak selama 8-12 hari
sesudahnya. Setelah masa inkubasi usai, artinya virus sudah aktif dan nyamuk dapat
mulai bisa menginfeksi manusia lewat gigitannya.

Setelah nyamuk pembawa virus itu menggigit manusia, virusnya akan masuk dan mengalir
dalam darah manusia untuk mulai menginfeksi sel-sel tubuh yang sehat.

Untuk mengatasi hal ini, sistem imun akan menghasilkan antibodi khusus yang bekerja sama
dengan sel darah putih melawan virus. Respons imun juga mencakup pelepasan sel T
sitotoksik (limfosit) untuk mengenali dan membunuh sel tubuh yang terinfeksi.

Keseluruhan proses inilah yang kemudian memunculkan berbagai gejala DBD. Gejala DBD
biasanya mulai muncul sekitar empat hingga 15 hari setelah gigitan nyamuk.

Nyamuk yang sekali terkena virus dengue akan selamanya membawa virus tersebut. Seekor
nyamuk DBD dapat terus menginfeksi orang lain selama ia masih hidup. Ada kemungkinan
seluruh anggota keluarga bisa terinfeksi virus dengue yang sama dalam waktu 2 sampai 3
hari.

Faktor penyebab DBD atau demam berdarah


Ada beberapa alasan kenapa negara beriklim tropis seperti Indonesia menjadi lokasi rawan
wabah DBD. Baik dari letak geografis negaranya sendiri, dan kebiasaan-kebiasaan tertentu
yang dilakukan penduduknya. Apa saja?

1. Musim hujan yang lama

Musim hujan adalah salah satu faktor penyebab mewabahnya demam berdarah (DBD) di
Indonesia. Musim hujan di Indonesia berlangsung cukup lama, antara bulan Oktober sampai
bulan Febuari.

Selama musim hujan umumnya kasus demam berdarah meningkat karena banyaknya
genangan air. Genangan air hujan atau bahkan sisa arus banjir adalah sarana paling ideal bagi
nyamuk Aedes untuk bertelur. Nyamuk akan lebih mudah dan cepat berkembang biak di
lingkungan yang lembap.
Begitu pula selama musim pancaroba (peralihan musim dari kemarau ke hujan, atau
sebaliknya). Di musim pancaroba, kadang suhu lingkungan juga akan terasa lebih lembap. Ini
membuat masa inkubasi virus dalam tubuh nyamuk berlangsung lebih cepat. Artinya nyamuk
akan punya lebih banyak peluang untuk menginfeksi banyak orang sekaligus dalam waktu
singkat.

Secara umum, iklim adalah faktor kunci yang mengendalikan di mana spesies nyamuk dapat
hidup. Ketika iklim berubah, nyamuk akan berpindah mencari habitat yang cocok agar bisa
terus berkembang biak.

2. Daya tahan tubuh yang buruk

Virus dengue sebenarnya bisa langsung dilawan dan dimatikan oleh sistem imun tubuh
sebelum memunculkan gejala.

Namun apabila daya tahan tubuh sedang lemah, terutama di musim pancaroba, Anda akan
lebih berpeluang terinfeksi virus dengue penyebab DBD.

Maka dari itu, Anda wajib mengonsumsi makanan sehat serta suplemen atau vitamin untuk
memperkuat daya tahan tubuh.

3. Buang sampah sembarangan

Nyamuk penyebab DBD cenderung berkembang biak di tempat yang gelap, kotor, dan
lembap. Misalnya di tumpukan sampah yang terdapat sampah kaleng, ember, atau botol yang
terisi genangan air.

Sampah yang dibuang sembarangan akan mudah terisi genangan air hujan dan dijadikan
tempat nyamuk bertelur.

Maka dari itu, Anda wajib membuang sampah pada tempatnya. Agar tidak menumpuk,
timbun sampah di dalam tanah agar tidak dapat menampung air hujan.

4. Jarang menguras bak mandi

Bak mandi yang tidak sering dikuras dan dibersihkan juga bisa menjadi sarang nyamuk
penyebab demam berdarah.

Nyamuk dari luar mungkin saja masuk ke rumah Anda dan akan mencari genangan air,
terutama di kamar mandi, untuk bertelur. Jentik nyamuk penyebab DBD dapat terlihat seperti
bintik-bintik cokelat yang menempel di pinggiran dasar bak mandi. Kadang pula terlihat
bergerak dari bawah ke atas permukaan air secara berulang-ulang.

Untuk memberantas jentik nyamuk, taburkan bubuk abate ke bak mandi yang masih berisi air
kemudian tutup permukaannya.

Namun sebaiknya Anda tetap harus rajin menguras bak mandi minimal 2 kali seminggu
untuk mencegah nyamuk penyebab demam berdarah.
Selain bak mandi, Anda harus menutup rapat wadah penampungan air lain di rumah Anda.
Mulai dari toren air, vas bunga, kaleng, atau ember di kebun yang bisa menjadi sarang
nyamuk DBD. Dengan menutup rapat wadah air, nyamuk tidak akan bisa menelurkan jentik-
jentiknya di genangan yang tersisa.

5. Gemar menumpuk baju kotor di rumah

Anda sama saja mengundang nyamuk demam berdarah masuk ke rumah jika gemar
menumpuk baju kotor di pojokan kamar atau menggantungnya di belakang pintu.

Baju kotor memang bukan penyebab langsung demam berdarah, tapi kondisinya yang terus
lembap menarik perhatian nyamuk. Belum lagi nyamuk masih dapat mencium sisa-sia aroma
tubuh manusia yang menempel di baju-baju itu.

Jika Anda memang harus menyimpan baju kembali, lipat rapi dan simpan di tempat yang
bersih dan tertutup.

6. Sering keluar rumah malam-malam

Keluar rumah malam-malam sebetulnya tidak masalah. Namun, ada baiknya melindungi diri
dengan pakaian yang menutup kulit.

Nyamuk penyebab demam berdarah aktif mencari mangsa dan menggigit manusia di malam
hari. Jika Anda berencana keluar di malam hari, kenakan pakaian yang menutup seperti jaket,
baju lengan panjang, celana panjang, sepatu, dan kaos kaki.

Jangan kenakan pakaian yang memperlihatkan kulit dan dapat menjadi target gigitan nyamuk
penyebab DBD.

Anda juga bisa menyemprotkan obat permethrin pada pakaian sebelum keluar rumah untuk
mencegah nyamuk hinggap di badan. Semprot permethrin hanya di pakaian, tidak di kulit
secara langsung.

7. Pergi ke daerah yang banyak kasus demam berdarah

Indonesia adalah negara endemik DBD. Namun, ada beberapa daerah atau yang berpotensi
rawan kasus DBD.

Data dari Kemenkes menunjukkan bahwa Jawa Timur, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara
Timur tergolong daerah dengan jumlah kasus DBD tertinggi per tiga bulan pertama tahun
2019.

Guna menghindari gigitan nyamuk penyebab DBD, sebaiknya hindari dulu bepergian ke
tempat-tempat rawan tersebut. Terutama selama musim hujan.

Namun apabila tidak bisa dihindari, pastikan Anda melindungi diri sendiri dari nyamuk
penyebab demam berdarah. Anda bisa menggunakan losion anti nyamuk setiap kali akan
pergi ke luar rumah, atau mendapat vaksin dengue terlebih dahulu.
Anda juga bisa membawa kelambu anti nyamuk penyebab DBD untuk dipasang di atas kasur
tidur tempat menginap.

Anda mungkin juga menyukai