Retinoblastoma Fix
Retinoblastoma Fix
Retinoblastoma Fix
“Om Swastyastu”
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu
menyelesaikan laporan pendahuluan dan laporan kasus keperawatan anak II dengan
judul “Asuhan Keperawatan Anak dengan Retinoblastoma” Adapun pembuatan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak II.
Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami mendapat banyak bantuan
dari berbagai pihak dan sumber. Oleh karena itu kami sangat menghargai bantuan dari
semua pihak yang telah memberikan kami bantua dukungan juga semangat, buku dan
sumber lainnya sehingga tugas ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu melalui media
ini kelompok menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan kelompok
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna untuk menyempurnakan
makalah ini.
“ Om Santih, Santih, Santih Om”
Kelompok
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Retinoblastoma adalah tumor intraokuler maligna primer masa anak yang
paling lazim. Retinoblastoma terjadi pada kira-kira 1 dalam 18.000 bayi. 250-
300 kasus baru terdiagnosis setiap tahun di Amerika Serikat. Terdapat pola
transmisi herediter dan non-herediter, tidak ada prediksi jenis kelamin
atau ras. Tumor terjadi bilateral pada 25-35% kasus. Umur rata-rata saat
diagnosis untuk tumor bilateral adalah 12 bulan, kasus unilateral
didiagnosis pada rata-rata umur 21 bulan. Kadang-kadang, tumor ditemukan
saat lahir, saat remaja, atau bahkan pada masa dewasa (Nelson, 2000).
Retina terdiri dari jaringan saraf yang berfungsi untuk mengirimkan pola
cahaya yang ditangkapnya kepada otak melalui saraf optik, sehingga mata
bisa melihat. Saat terjadi retinoblastoma, sel-sel mata yang disebut retinoblas
tidak berubah menjadi sel matang, melainkan terus membelah diri sehingga
membentuk kanker pada retina.
Retinoblastoma dapat menyerang salah satu atau kedua mata. Kondisi ini
biasanya dialami oleh balita. Retinoblastoma pada umumnya ditemukan
sebelum menyebar keluar dari bagian mata yang berwarna putih, sehingga
masih dapat disembuhkan dengan beberapa pilihan penanganan. Misalnya
melalui radioterapi, operasi, atau kemoterapi.
B. ETIOLOGI
Retinoblastoma dapat terjadi sejak janin berada dalam rahim. Selama tahap
awal pertumbuhannya, sel retinoblas membelah diri menjadi sel baru.
Selanjutnya, sel akan berkembang menjadi sel retina yang matang. Pada kasus
retinoblastoma, terjadi perubahan atau mutasi gen sehingga sel tumbuh terus-
menerus secara tidak terkendali.
Hingga saat ini penyebab terjadinya mutasi gen belum dapat dipastikan.
Sekitar 25% dari kasus retinoblastoma diturunkan dengan pola autosomal
dominan, yaitu meskipun hanya salah satu orang tua yang mewariskan gen
tersebut pada anak, dapat meningkatkan risiko terjadinya retinoblastoma.
Retinoblastoma yang diturunkan biasanya akan menyerang kedua mata.
Sedangkan retinoblastoma yang tidak diturunkan dari orang tua, umumnya
hanya akan mengenai salah satu mata.
C. MANIFESTASI KLINIS
D. KLASIFIKASI RETINOBLASTOMA
1. Golongan I
2. Golongan II
3. Golongan III
5. Golongan V
b. Penyebaran ke vitreous
1. Derajat I intraocular
a. Tumor retina
c. Penyebaran ke ueva
2. Derajat II Orbita
b. Nervous optikus
E. PATOFISIOLOGI
Herediter, Non
herediter
RetinoBlastoma
endofitik eksofitik
leukokoria
Strabismus
Penurunan Penurunan
visus mata Kerusakan berat lapang pandang
Gangguan Gangguang
penglihatan metastase Operasi persepsi sensori
pengangkatan (Penglihatan)
bola mata
Kemoterapi
Gangguan Hambatan
Citra tubuh Mobilitas Fisik
Nyeri akut
Mata
menonjol Mata kiristarbismus leucocar Otak
G. PENATALAKSANAAN
Terapi laser (laser photocoagulation). Terapi sinar laser dapat digunakan untuk
menghancurkan pembuluh darah yang memasok nutrisi pada tumor sehingga dapat
mematikan sel kanker.
Krioterapi. Terapi ini menggunakan cairan nitrogen untuk membekukan sel kanker
sebelum diangkat. Proses pembekuan dan pengangkatan dapat dilakukan beberapa kali
hingga sel kanker hilang seluruhnya.
Termoterapi. Dalam terapi ini, gelombang panas diarahkan pada sel kanker dengan sinar
laser, gelombang mikro, atau ultrasound.
Radioterapi. Radioterapi dilakukan dengan bantuan sinar-X. Ada dua jenis radioterapi
atau terapi radiasi, yaitu radiasi internal dan eksternal. Dalam radiasi internal, bahan
radioaktif ditempatkan di dekat tumor selama beberapa hari untuk memberikan efek
radiasi secara perlahan terhadap tumor. Sedangkan pada radiasi eksternal, radiasi
dipancarkan dari sebuah mesin untuk memberikan paparan yang lebih besar.
H. KOMPLIKASI
Pada kasus yang parah, retinoblastoma dapat menyebabkan berbagai komplikasi.
Beberapa di antaranya adalah:
1. Ablasi retina.
3. Glaukoma.
PENUTUP
Retinoblastoma adalah kanker yang bermula di retina atau selaput jala mata.
Retinoblastoma menyerang retina yang terletak pada dinding bola mata bagian belakang.
Retina terdiri dari jaringan saraf yang berfungsi untuk mengirimkan pola cahaya yang
ditangkapnya kepada otak melalui saraf optik, sehingga mata bisa melihat. Saat
terjadi retinoblastoma, sel-sel mata yang disebut retinoblas tidak berubah menjadi sel
matang, melainkan terus membelah diri sehingga membentuk kanker pada retina.
DAFTAR PUSTAKA