Anda di halaman 1dari 5

DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

Dasar pendidikan adalah pandangan hidup yang melandasi seluruh


aktifitas pendidikan, sedangkan tujuan pendidikan adalah apa yang akan
dicapai melalui pendidikan.

A. DASAR PENDIDIKAN ISLAM

Islam sebagai pandangan hidup yang berlandaskan nilai-nilai ilahiyah,


baik yang termuat dalam Al-Qur’an maupun Sunnah Rasul diyakini
mengandung kebenaran mutlak yang bersifat transedental, universal dan
eternal (abadi), sehingga akidah diyakini oleh pemeluknya akan selalu
sesuai dengan fitrah manusia, artinya memenuhi kebutuhan manusia
kapan dan dimanapun (likulli zamanin wa makanin).

Dengan demikian, karena pendidikan Islam adalah upaya normatif yang


berfungsi untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia, maka
harus didasarkan pada nilai-nilai tersebut di atas baik dalam menyusun
teori maupun praktik pendidikan.

Dasar pendidikan Islam adalah yang tergolong intrinsik, fundamental,


dan memiliki posisi paling tinggi adalah tauhid karena merupakan seluruh
fondasi seluruh bangunan ajaran Islam.

Pandangan hidup tauhid bukan sekedar pengakuan akan keesaan Allah,


tetapi juga meyakini kesatuan penciptaan (unity of creation), kesatuan
kemanusiaan (unity of mankind), kesatuan tuntunan hidup (unity of
guidance), dan kesatuan tujuan dari kesatuan hidup (unity of Godhead).

Dengan dasar tauhid ini, tampak jelas bahwa pendidikan Islam


berlandaskan pandangan teosentrisme (berpusat pada Tuhan).

Perlu juga dijelaskan bahwa pandangan hidup yang melandasi pendidikan


Islam merupakan perpaduan antara teosentrisme dan humanisme,
sehingga terbentuklah istilah humanisme-teosentris.
Karena pendidikan Islam juga berlandaskan humanisme, maka nilai-nilai
fundamental yang secara universal dan obyektif merupakan kebutuhan
manusia perlu dikemukakan sebagai dasar pendidikan Islam, walaupun
posisinya dalam konteks tauhid sebagai nilai instrumental. Nilai-nilai yang
dimaksud meliputi kemanusiaan, kesatuan umat manusia, keseimbangan,
dan rahmat bagi seluruh alam. (rahmatan li- al-‘alamin).

B. FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM

1 Penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan-peranan masa


hadapan dan pemindahan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan peranan-
peranan tersebut.

2. Pemindahan pengetahuan kepada generasi muda

3. Pemindahan nilai-nilai dari generasi tua kepada generasi muda.

4. Mendidik anak didiknya beramal di dunia ini untuk memetik hasilnya di


akhirat.

C. TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

1. Konsep Tujuan Pendidikan Islam.

Menurut Sikun Pribadi, tujuan pendidikan merupakan masalah inti dalam


pendidikan, dan saripati dari seluruh renungan pedagogik. Dengan
demikian, tujuan pendidikan merupakan faktor yang sangat menentukan
jalannya pendidikan sehingga perlu dirumuskan sebaik-baiknya sebelum
semua kegiatan pendidikan dilaksanakan.

Suatu rumusan tujuan akan tepat apabila sesuai dengan fungsinya. Oleh
karena itu perlu ditegaskan fungsi dari pendidikan itu sendiri. Di antara
para ahli didik ada yang berpendapat bahwa fungsi tujuan pendidikan ada
tiga yang kesemuanya bersifat normatif:

a. Memberikan arah bagi proses pendidikan. Sebelum kita menyusun


kurikulum, perencanaan pendidikan dan berbagai aktivitas pendidikan,
langkah yang harus dilakukan pertama kali ialah merumuskan tujuan
pendidikan. Tanpa kejelasan tujuan, seluruh aktivitas pendidikan akan
kehilangan arah, kacau bahkan menemui kegagalan.

b. Memberikan motivasi dalam aktivitas pendidikan karena pada


dasarnya tujuan pendidikan merupakan nilai-nilai yang ingin dicapai dsan
diinternalisasikan pada anak atau subjek didik.

Tujuan pendidikan merupakan kriteria atau ukuran dalam evaluasi


pendidikan. Menurut Omar Muhammad Attoumy Asy-Syaebani, tujuan
pendidikan Islam memiliki empat ciri pokok

a. Sifat yang bercorak agama dan akhlak.

b. Sifat kemenyeluruhannya yang mencakup segala aspek pribadi pelajar


(subjek didik), dan semua aspek perkembangan dalam masyarakat.

c. Sifat keseimbangan, kejelasan, tidak adanya pertentangan antara


unsur-unsur dan cara pelaksanaannya.

d. Sifat realistik dan dapat dilaksanakan, penekanan pada perubahan


yang dikehendaki pada tingkah laku dan pada kehidupan,
memperhitungkan perbedaan-perbedaan perseorangan diantara individu,
masyarakat dan kebudayaan dimana-mana dan kesanggupannya untuk
berubah dan berkembang bila diperlukan.

2. Pembagian dan Pentahapan Tujuan Pendidikan

Berdasarkan catatan diatas, dapat dikemukakan pentahapan sebagai


berikut:

a. Tujuan tertinggi dan terakhir.

b. Tujuan umum

c. Tujuan khusus

a) Tujuan Tertinggi / Terakhir

Tujuan tertinggi dan terakhir ini pada dasarnya sesuai dengan tujuan
hidup dan peranannya sebagai ciptaan Allah, yaitu:
1) Menjadi hamba Allah yang bertaqwa

2) Mengantarkan subjek didik menjadi khalifatullah fil ard (wakil Tuhan di


bumi) yang mampu memakmurkannya (membudayakan alam
sekitarnya).

3) Memperoleh kesejahteraan, kebahagiaan hidup di dunia sampai


akhirat.

b) Tujuan umum pendidikan Islam.

Berbeda dengan tujuan tertinggi yang lebih mengutamakan pendekatan


filososif, tujuan umum lebih bersifat empirik dan realistik. Tujuan umum
berfungsi sebagai arah yang taraf pencapaiannya dapat diukur karena
menyangkut perubahan sikap, perilaku dan kepribadian subjek didik,
sehingga mampu menghadirkan dirinya sebagai sebuah pribadi yang
utuh. Itulah yang disebut aktualisasi diri (self-realization).

Pendekatan empiris dikembalikan pada pendekatan Qurani. Dalam hal ini,


Muhammad Fadil Al-Jamali mengemukakan tujuan pendidikan dalam
perspektif qur’ani tersebut sebagai berikut:

a) Mengenalkan manusia akan peranannya diantara makhluk dan


tanggung jawab pribadinya dalam hidup.

b) Mengenalkan manusia akan hubungannya dengan lingkungan


sosialnya dan tanggung jawabnya dalam tata hidup bermasyarakat.

c) Mengenalkan manusia dengan alam ini dan mengajak mereka untuk


mengetahui hikmah diciptanya dan serta memberikan kemungkinan
kepada mereka untuk mengambil manfaatnya.

d) Mengenalkan manusia dengan pencipta alam (Allah) dan


memerintahkan beribadah kepada-Nya.

Keempat tujuan tersebut merupakan satu rangkaian atau satu kesatuan,


tetapi tujuan pertama sampai dengan ketiga merupakan sarana untuk
mencapai tujuan keempat yaitu ma’rifatullah dan taat beribadah
kepadanya.
c) Tujuan khusus pendidikan Islam

Tujuan khusus ialah pengkhususan atau operasionalisasi tujuan tertinggi,


terakhir dan tujuan umum pendidikan Islam. Tujuan khusus bersifat
relatif sehingga dimungkinkan untuk diadakan perubahan dimana perlu
sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan, selama tetap berpijak pada
kerangka tertinggi, terakhir dan umum itu. Pengkhususan tersebut dapat
didasarkan pada :

– Kultur dan cita-cita suatu bangsa dimana pendidikan itu


diselenggarakan;

– Minat, bakat, dan kesanggupan subjek didik; dan

– Tuntunan situasi, kondisi pada kurun waktu tertentu.

http://hadirukiyah.blogspot.com/2009/07/dasar-dan-tujuan-pendidikan-
islam.html

http://www.sanaky.com/materi/PARADIGMA_BR_PENDIDIKAN_ISLAM_S
EBUAH_UPAYA.pdf

http://www.angelfire.com/in/elcom98/falsafah.htm

Anda mungkin juga menyukai