Membacanya
Zahir DM team 17 January 2019
Sebelum Anda memahami bagaimana membaca laporan keuangan neraca, yuk kita sama-sama
mengenal apa itu laporan keuangan, neraca dan cara membuat laporan neraca. Di bidang
Akuntansi, membuat laporan keuangan adalah hal yang umum dan sudah tidak asing lagi.
Laporan keuangan adalah informasi tentang keuangan sebuah perusahaan yang bisa dipakai
untuk melihat bagaimana kinerja perusahaan tersebut didalam suatu periode tertentu. Dengan
adanya laporan keuangan ini, maka pelaku bisnis bisa lebih real melihat kondisi keuangan
perusahaan berdasarkan data-data aktual tentang kondisinya. Agar bisnis bisa berjalan lebih
lancar, maka harus dilengkapo dengan sistem pelaporan keuangan yang baik dan tertata. Tanpa
ada laporan keuangan, maka sudah pasti perusahaan akan kesulitan menganalisisi apa yang
terjadi di perusahaan Anda.
Laporan Keuangan Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan akun-akun aktiva, modal
dan kewajiban dalan satu periode tertentu. Umumnya, neraca terdiri dari dua bentuk yakni
skontro (horizontal) dan stafel (vertikal). Nilai modal pada neraca adalah nilai yang tercatat di
Laporan Perubahan Modal. Keseimbangan pada neraca bisa didapat karena pada laporan tersebut
sudah terdiri dari pendapatan dan biaya yang tercatat di laporan laba rugi.
Macam-Macam Neraca
Aktiva: Harta dari perusahaan dengan nilai manfaat di masa depan, seperti truk, mobil
pengangkat barang, mobil kargo, dll yang bermanfaat untuk perusahaan ekspedisi. Aktiva
ini terdiri dari aktiva lancar (current assets) dan aktiva tetap berwujud (tangiable fixed
assets).
Kewajiban: Ini terdiri dari Hutang Lancar (Current Liabilities) dan Hutang Jangka
Panjang (Long Term Liabilities).
Modal: Harga kekayaan perusahaan yang dimiliki oleh pemilik perusahaan. Modal bisa
bertambah jika pemilik perusahaan menambahkan investasinya di perusahaan jika
mendapatkan keuntungan. Namun, sebaliknya modal akan berkurang jika pemilik
perusahaan mengambil dana investasinya atau prive dan jika perusahaan mendapatkan
kerugian.
Dari contoh laporan keuangan neraca diatas, maka bisa didapat informasi sebagai berikut:
Kekayaan kotor perusahaan yang dimana kekayaan kotor sama dengan semua total aktiva
perusahaan sebesar 470. Lalu, total kewajiban perusahaan sebesar 130. Dari sini kita sudah tahu
bahwa selisih antar kekayaan kotor perusahaan dengan kewajibab yang dipenuhi oleh perusahaan
adalah 340 ini lah kekayaan bersih sebuah perusahaan. Hal yang harus diperhatikan ketika kita
membaca neraca adalah tanggal neracanya.
Perhatikan juga tanggal dibawah tulisan “PT ZHR”, Anda tahu artinya? Per 31 Desember 2013
itu berarti neraca diatas melaporkan posisi keuangan perusahaan (aktiva, kewajiban dan ekuitas)
per 31 Desember 2013. Itu sebabnya mengapa dalam teori akuntansi, neraca diartikan sebagai
laporan yang menyajikan posisi keuangan perusahaan di tanggal tertentu.
Pada langkah cara membuat laporan neraca ini akan menemukan angka-angka yang akan
dimasukkan ke dalam pos-pos pada neraca nantinya. Angka tersebut adalah nilai transaksi atau
nilai dari aktivitas ekonomi perusahaan untuk menemukan angka tersebut, maka Anda harus
melewati beberapa proses, seperti:
Maka, setelah Anda menyelesaikan 4 tahao cara membuat laporan neraca diatas, barulah Anda
akan membuat neracanya. Dalam menentukan angka, Anda akan mengambil angka dari buku
besar, lalu susun laba rugi dan perubahan modal terlebih dahulu. Hal ini karena untuk
mengetahui laba yang didapat dan nantinya laba tersebut akan masuk ekuitas pemilik didalam
neraca.
Untuk membuat neraca bentuk ini, maka Anda harus memisahkan sisi kanan dan kiri. Dimana
pada sisi kanan akan diisi dengan akun modal dan kewajibab, lalu pada sisi kiri akan diisi dengan
akun yang masuk pada kategori aktiva.
Untuk akun aktiva, maka pisahkan akun yang termasuk pada aktiva lancar dan aktiva tetap agar
lebih mudah dalam mengetahui jumlah masing-masing aktiva. Lalu, jumlahkan kedua aktiva
untuk mendapatkan totalnya.
Lalu untuk pos kewajiban dan modal, masukkan semua akun yang ada hubungannya dengan dua
hal ini dan jumlah nominal modal serta kewajiban untuk mendapatkan total pasiva.
Perhatikan jumlah total aktiva dan pasivanya. Jika keduanya seimbang atau balance, berarti
kemungkinan tidak ada masalah dan neraca keuangan yang dibuat seimbang. Namun, jika total
aktiva dan pasiva tidaklah sama, maka Anda harus meneliti ulang bagian mana yang salah.
Periksa semua jurnal, buku besar hingga neraca lajur untuk mengidentifikasi kesalahan.