Unlock-PESERTA Pediatri Batch Februari 2018
Unlock-PESERTA Pediatri Batch Februari 2018
The word paediatric and its cognates mean "healer of children"; they dr. Winda Yanuarni Meye
derive from two Greek words: παῖς (pais "child") and ἰατρός (iatros dr. Afrilia Intan Pratiwi
"doctor, healer") dr. Reagan Resadita
dr. Mike Lauda
OUTLINE MATERI
Pediatrik Endokrinologi Pediatrik Hematoonkologi
• Hypoglycemia •Anemia
• Growth Hormone
•Anemia hemolitik (Ab incom, RH Incom,AIHA)
• Thyroid Hormone
•Thalassemia
• DM – Diabetic Keto Acidosis
•ITP
• Kelainan Genetik
• Pubertas Prekoksia
•Breastfed Infant and Vit K
•Leukemia in children
•ABO Incompatibility
Pediatrik Gastrohepatologi
• Diare Cair Akut Pediatrik Sosial
• Diare Persisten • Tumbuh kembang anak
• E.coli
• Vaksinasi
• Perhitungan cairan
• Congenital deafness
• Hepatitis
• Gastrointestinal Candidiasis • Perkembangan Erickson
• Lactose intolerant • Gangguan Masa Anak
• Intususepsi
• Necrotizing enterocolitis
Pediatrik Nefrologi
Pediatri Gizi • Sindroma Nefrotik
• Glomerulonefritis
• Pemeriksaan status gizi
• Malnutrisi Others
• CDC Growth Chart Interpretation – percentile
• Pemberian makanan • Muscular Dystrophy
• Trauma kepala
• Lesi Makulopapular
•Neonatal hypoglycemia
•Growth Hormone
•Thyroid Hormone
•DM – Diabetic Keto Acidosis
•Kelainan Genetik
•Pubertas Prekoksia
GD >25-<45 mg/dl
GD
GD 36-<45
36-<45 mg/dl
mg/dl
GD <45 mg/dl
GD 36-<45 mg/dl
GD 36-<45 mg/dl
GD45 mg/dl GD45 mg/dl
ANAK
Growth Hormone
Regulated by:
–Growth hormone-releasing hormone
(GHRH) stimulates both the
synthesis and the release of GH
–Somatostatin inhibits the release
of GH
•IGF
–end product of GH bioeffect
–negativefeedback effect on GH
secretion
KRETINISME
Pemeriksaan Terapi L-tiroksin
penunjang USIA DOSIS
(microgram/kg/hari)
• Pemeriksaan darah
– TSH, fT4, 0-3 bulan 10-15
– Darah lengkap
– Ibu bisa di periksa antibody 3-6 bulan 8-10
• Radiologis 6-12 bulan 6-8
– Bone age
– Skintigrafi tiroid 1-5 tahun 4-6
• Screening fungsi tiroid
6-12 tahun 3-5
– skrining TSH pada usia 2-5 hari atau
2-6 minggu, jika faskes terbatas > 12 tahun 2-4
gunakan Scoring Quebec. Normal jika
skor<3 (dari total skor 13)
Prognosis
- Terapi mulai usia <1 bln IQ >90 usia 3-4
- Terapi usia <3 bln IQ > 85
- Tidak diterapi/ tiap 1 bulan keterlambatan
akan kehilangan 1 point IQ
Hipertiroid kongenital
Kondisi yang jarang ditemui. Diakibatkan oleh transplasental antibody dari ibu
yang memiliki grave disease
Full Only
spectrum of secondary
physical and sexual
hormonal development
changes of present
puberty (determined
by Tanner
staging)
Delayed Puberty
Delayed Puberty : merupakan kondisi dimana pertumbuhan kelamin sekunder
anak terlambat atau tidak ada sama sekali. Batasan usia anak laki-laki dikatakan
delayed puberty yaitu usia diatas 14 tahun, dan anak perempuan pada usia
diatas 12 tahun.
Penyebab terjadinya delayed puberty digolongkan menjadi Hipogonadisme
Primer dan Sekunder.
•Diare Cair Akut
•Diare Persisten
•E.coli
•Perhitungan cairan
•Hepatitis
•Gastrointestinal Candidiasis
•Lactose intolerant
•Intususepsi
•Necrotizing enterocolitis
PEDIATRIK GASTROHEPATOLOGI
Diarrhea
Qualitative Assessment:
The passage of unusually loose or watery stools, usually at
least three times in a 24 hour period.
Quantitave Assessment:
The augmented water content in the stools above the
normal value of approximately 10 mL/kg/d in the infant and
young child, or 200 g/d in the teenager and adult
Frequent passing of
formed stool ≠ diarrhea.
Lect. by Prof. dr. S. Yati Soenarto, Ph.D., Sp.AK, ©Bimbel UKDI MANTAP
.
Klasifikasi Diare
Diare Akut
• Kondisi diare yang terjadi mendadak dan dapat
berlangsung beberapa hari sampai 14 hari (umumnya <1
minggu)
Diare Persisten
• Kondisi diare akut yang terus berlangsung sampai > 14
hari dan umunya disebabkan agen infeksius
Diare Kronik
• Kondisi diare dengan durasi > 14 hari dan umumnya
disebabkan agen non-infeksius
MEKANISME DIARE
Osmotik
• Terjadi perubahan gradien absorbsi cairan sehingga menimbulkan
retensi cairan dalam intralumen usus
• Contoh:
• Intoleransi laktosa hiperosmotik malabsorbsi cairan
• Infeksi rotavirus, Shigella merusak epitel usus malabsorbsi
cairan
Sekretorik
• Akibat aktifnya enzim adenil siklase oleh toksin yang mengubah ATP
menjadi cAMP. Akumulasi cAMP intraseluler menyebabkan sekresi aktif
air, Cl, Na, K, dan bikarbonat ke lumen usus.
• Contoh:
• Infeksi Cholera, rotavirus toxin ke epitel usus sekresi
• Substansi empedu, asam lemak, lakastif
• Kelainan kongenital (Congenital Chloride Diarrhea) defek pada
Na-H exchange atau Cl-/HCO3- exchange Gejala failure to thrive
sejak neonatus
MEKANISME DIARE
Motilitas
• Terjadi perubahan motilitas gastrointestinal yang mempengaruhi
kemampuan absorbsi (secara tidak langsung)
• Contoh:
• Hipomotility stasis inflamasi overgrowth bacterial
malabsorbsi
• Hipermotility mengurangi waktu transit cairan untuk
diabsorbsi
Inflamatorik/Invasif
• Terjadi karena adanya proses peradangan yang menyebabkan
destruksi villi usus dan atau disfungsi transporter sehingga
menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit dalam rupa mucus,
protein dan darah.
• Contoh:
• Infeksi shigella, Inflamatory Bowel Disease, Celiac Disease
(Imunne process)
Pemeriksaan Pada Diare
ANAMNESIS Physical exam Lab exam
Tanda Dehidrasi
• Gelisah/cengeng
Tanda Utama • lemah/letargi/koma
• Haus, turgor kulit abdomen menurun
2. CONTINUED SEVERITY
2.NUTRITION: 3.ZINC & INCIDENCE
FEEDING
4. RATIONAL
ANTIMICROBIAL
3. ETIOLOGY PHARMACOLOGIC
(commonly infection)
NO ANTIMICROBIAL &
ANTIVOMITING
4. SUCCES OF 5. PATIENT-DOCTOR
PRACTICE: COMMUNICATION
Lect. by Prof Prof. dr. S. Yati Soenarto, Ph.D., Sp.AK, WHO 2005
. ©Bimbel UKDI MANTAP
EFEK S AMPING :
MUAL MUNTAH
Metronidazole
Amoebiasis
Children: 10 mg/kg
3 times a day x 5 days (10
days for severe disease)
Adults: 750 mg
3 times a day x 5 days (10
days for severe disease)
Giardiasis Metronidazole d
Children: 5 mg/kg
3 times a day x 5 days
Adults: 250 mg
3 times a day x 5 days ©Bimbel UKDI MANTAP
Disentri
Definisi
• Diare yang disertai darah.
• Paling sering disebabkan oleh Shigella, namun dapat pula disebabkan oleh
amoeba
Diagnosis
• BAB cair, disertai darah.
• Shigellosis menimbulkan tanda radang akut meliputi:
– Nyeri perut
– Demam
– Kejang
– Letargis
– Prolaps rektum
• Pemeriksaan feses trofozoit amuba dan Giardia.
• Shigellosis lying-down dysentery komplikasi: Hemolytic Uremic
Syndrome
• Amoebiasis Walking dysentry ©Bimbel UKDI MANTAP
Disentri
Indikasi rawat inap
- Anak dengan gizi buruk
- Bayi muda (<2bulan)
- Keracunan, letargis, kembung, nyeri tekan, dan kejang
Tatalaksana Disentri
• Pada tingkat layanan primer
– 5 lintas diare harus terpenuhi
– Diare lendir darah diterapi sebagai Shigellosis menggunakan Cotrimoxazole 10 mg
(TMP) /kgBB/ hari dibagi 2 dosis selama 5 hari
– Evaluasi 2 hari tidak membaik cek feses amoeba metronidazole dosis
10 mg/kgBB 3x sehari selama 5 hari
Manifestasi Klinis
• Diare
• Perut kembung
• Feses berminyak (Steatorhea)
• Nyeri perut
• Mual dan muntah
• Dehidrasi
• Absorbsi lemak, laktosa, vitamin A dan B12 terganggu Berat badan dan
nafsu makan menurun Tumbuh kembang terganggu
©Bimbel UKDI MANTAP
Enteropathogenic E. Coli
• Escherichia coli (commonly abbreviated E. coli) is a Gram-negative, rod-
shaped bacterium that is commonly found in the lower intestine of warm-
blooded organisms (endotherms). Most E. coli strains are harmless, but
some serotypes can cause serious food poisoning in humans. The
harmless strains are part of the normal flora of the gut, and can benefit
their hosts by producing vitamin K2, and by preventing the establishment
of pathogenic bacteria within the intestine.
Klasifikasi durasi:
1. Konstipasi Akut berlangsung 1-4 minggu
2. Konstipasi Kronis berlangsung >4minggu
Klasifikasi etiologi:
1. Konstipasi Organik ada warning sign
2. Konstipasi Fungsional tanpa warning sign
Warning Sign Diagnosis
Pengeluaran meconium > 48 jam • Ileus
Failure to thrive • Hirscprung disease
Diare berdarah
Muntah billous
Distensi perut
Tonus anal melemah • Spinal Cord abnormalities
Kelemahan anggota gerak bawah • Myelomeningocele
Hair Tuft
Bradikardia Hypothyroidism
Cold intolerance
Polyuria Diabetes Insipidus
Polydipsia
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan
• Abdomen:
Penunjang
– Distensi • Foto polos abdomen
– Skibala • Foto barium enema
• Biopsi rectum
• Colok Dubur: • Manometri melihat
motilitas kolon
– Kekuatan anus
• Lab: fungsi tiroid
– Tonus anus
– Massa Tinja
– Tinja menyemperot
– Darah pada tinja
• Neurologis:
– Refleks
– Tonus
– Kekuatan otot
Keluhan konstipasi
WARNING SIGN?
YA TIDAK
Terapi Maintenance dilakukan minimal 6 bulan Behaviour Therapy, Medication, Dietary Change
Medikasi Disimpaksi Medikasi Supportif
• Bayi • Anak
– Gliserin supp. – Oral Polyethylene Glycol
– Enema: 6 ml/kgBB + elektrolit 0,2-0,8 g/
(max.135ml) 1-3x/hari kgBB /hari ( max.6 hari)
• Anak – Oral Lactulosa 1–2
g/kgBB, 1-2x/hari
– Oral Polyethylene Glycol
+ elektrolit 1-1,5 g /kgBB – Bisacodyl 5 mg 1-2x/hari
/hari ( max.6 hari)
– Enema: 6 ml/kgBB
(max.135ml) 1-3x/hari
Intoleransi Laktosa
Definisi
Merupakan kelainan akibat defisiensi enzim laktase sehingga tidak
dapat mencerna lactosa yang terdapat dalam makanan (susu)
Management
• Menghindari produk susu dan olahan
• Menggunakan lactose free atau low lactose milk
Idiosyncratic reactions:
• Food additives
• Food colorants
Depend on Amount Antigen Not depend on Amount
Single Organ System GIT Organ Target Multiple Organ System GIT, Respiratory, Skin,
(S&S) Systemic
No Atopic History History Atopic Histrory
• Food Challenge Work up • IgE Mediated: Skin Prick Test, IgE Rast
• Specific Work Up , eg. Hydrogen Breath Test, • Non-IgE Mediated: Double Blind Placebo
Biopsy Mucosa, stool exam Controlled Food Challenge, Blood on Feces
• Breastfeed Treatment • Cow’s Milk Antigen Avoidance
• Food Avoidance • Extensively Hydrolized Milk
• Extensively Hydrolized Milk • Amino Acid Formula Milk
• Amino Acid Formula Milk
Benedict Test
Benedict test is used to test for the presence of monosaccharides and reducing
disaccharide sugars in food, the food sample is dissolved in water, and a small amount
of Benedict's reagent is added. During a water bath, which is usually 4–10 minutes,
the solution should progress in the colors of blue (with no reducing sugar present),
green, yellow, orange, red, and then brick red or brown (with high reducing sugar
present). A colour change would signify the presence of a reducing sugar. The
common disaccharides lactose and maltose are directly detected by Benedict's
reagent, because each contains a glucose with a free reducing aldehyde moiety, after
isomerization.
Clini Test
• Clini test: a simple test for fecal reducing substances which uses Clinitest
tablets and which is useful as a screening test to detect diarrhea that
may be due to sugar malabsorption. Results of this test are graded from 0
to 4 +
• High sensitivity
• Low specificity
Refluks – Regurgitasi - Muntah
• Refluks: Kembalinya isi lambung ke dalam
esophagus tanpa melihat adanya usaha dari
anak.
• Regurgitasi: lanjutan refluks dimana bahan
dari lambung dikeluarkan melalui mulut.
• Muntah: dikeluarkannya isi lambung melalui
mulut secara ekspulsif dengan bantuan otot
perut
Gastroesofageal Refluks (GER)
• GER
– kejadian fisiologis pada anak yang umumnya
disebabkan:
• hipotoni sfingter esophagus bagian bawah
• terlambatnya pengosongan lambung
– Sering terjadi pada usia 1-6 bulan, menghilang setelah
usia 1 tahun
– Bisa diikuti regurgitasi / muntah
Beri konsumsi thickened feeds Hindari diet susu sapi dan soya
• Manifestasi klinis:
– TRIAS: Nyeri perut mendadak, muntah, feses bercampur
darah (red currant jelly stool)
– Anak menekuk kaki untuk mengurangi nyeri
– Teraba massa memanjang pada abdomen (Sausage sign)
• Penunjang:
– Foto polos abdomen Dance’s sign
– USG Target sign, Pseudo kidney sign
– Barium Enema Filling defect,
Recurrent:
Nonoperative: Barium enema reduction
(4 – 6 %) UNTUK ANAK < 3tahun
Operative :milking procedure (3 %)
Manifestasi Klinis
• Classification:
– Primary (Atypical or Diarrhea Negative HUS):
• Complement gene mutations
• Antibodies to complement factor H
– Secodary (Typical or Diarrhea Positive HUS)
• Infection: Shiga toxin-producing Escherichia coli (STEC); Shigella
dysenteriae
• Drug toxicity
• Autoimmune disorder: SLE
STEC HUS
Workups:
• CBC
• Blood smear schistocytes
and helmet cells
• Creatinine serum >>
• Positive stool culture of STEC
• Shiga toxin genes in stools by
PCR
• Serum IgM antibodies
• Renal biopsy glomerular
thrombotic microangiopathy
TTP Variable St-HUS
PEDIATRI GIZI
Interpretation of growth and nutritional status
WHO interpreting
©Bimbel UKDI MANTAP
indicator, 2008
Gizi Buruk
KLINIS BB/TB
©Bimbel UKDI MANTAP Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di RS, WHO 2008
MANAJEMEN
BB anak = 10,0 kg
Kecukupan cairan anak = 10 × 100 ml = 1000 ml/hari
©Bimbel UKDI MANTAP
Pemberian Makanan pada Anak
Umur Makanan
0 – 6 bulan ASI eksklusif • MP-ASI:
– Mulai diberikan pada usia 6
6 – 7 bulan ASI + bubur susu bulan
– Jika ASI tidak cukup maka
8 bulan ASI + bubur tim lumat dapat diberikan paling dini
usia 4 bulan
9 bulan ASI + bubur nasi – Tidak boleh diberikan lebih
lambat dari usia 6 bulan
10 bulan ASI + nasi tim – Hindari makanan
mengandung nitrat pada
11 bulan ASI + nasi lembek bayi usia < 6 bulan
PEDIATRI HEMATOONKOLOGI
©Bimbel UKDI MANTAP
Anemia?
• Antasida • Daging
• Fitat (pada sereal) • Senyawa sitrat
• Tanin (pada teh) • Fruktosa
• Fosfat • Asam askorbat
Pemeriksaan Penunjang
• Darah lengkap
• Apusan darah tepi sel target besar, mikrositik hipokromik, retikulosit >>
• Ekstramedullary hematopoesis
• Elektroforesis Hb HbA (-), HbA2 >>, HbF >>
PPM IDAI
Sel target
Facies cooley
Mechanism
Medikamentosa
• Asam folat 2x1 mg/hari
• Vit E 2x200 IU/hari
• Vitamin C 2-3 mg/kg/hari, maks 50 mg/hr (< 10 th) dan 100 mg/hr (>10 th), hanya saat
pemberian deferioksamin (DFA)
• Vit C tidak untuk gangg. Fungsi jantung
• Kelasi Besi
– Ferritin ≥ 1000ng/mL atau saturasi ferritin ≥ 55%
– Transfusi 10-20 kali (3-5L)
– Anak ≥ 3 th : 30-50 mg/kgBB/hr, 5-7 kali seminggu, sc
– Anak< 3 th 15-25 mg/kg/hari
– Gangg. Fungsi jantung : 60-100mg/kgBB/hr
©Bimbel UKDI IV 24 jam
MANTAP
PX PENUNJANG
• Darah tepi :
• morfologi eritrosit, leukosit, retikulosit normal
• Hb, AL normal
• Trombositopenia : ukuran normal/ giant platelets
• BT >>
• Aspirasi sumsum tulang
• Bila gagal terapi 3-6 bl
• Ditemukan hepatomegali, limfadenopati, bisitopenia
©Bimbel UKDI MANTAP
IDAI, 2010
ITP
hematom
Ptechiae,
echimosis
©Bimbel UKDI MANTAP IDAI, 2010
Screening Hemostasis
Juml
Tr << ITP PT N Juml Liver
disease PT >>
N /HDN
APTT
APTT
N
Contoh >>
BT N
Kondisi BT N
APTT APTT
>> N
Lecture by dr. Usi Sukorini, Sp.PK
HEMOFILIA
Penyakit gangguan pembekuan darah yang bersifat herediter. Hemofilia A
disebabkan kekurangan faktor VIII dan hemofilia B disebabkan kekurangan
faktor IX, merupakan penyakit X-linked resesif
Anamnesis
• Perdarahan spontan/ post trauma
• Perdarahan sendi (hamartrosis)
• Perdarahan intrakranial
• Perdarahan mata, saluran cerna, dsb
• Riw. Serupa pada keluarga pria
Pemeriksaan fisik
• PX FISIK:
• Hamartrosis : bengkak, nyeri
• Hematom
• Tanda peningkatan intrakranial
• Perdarahan intrakranial (susp)
• Pucat, syok hemorragic – penkes
• Hemofilia A dan B tidak bs dibedakan secara klinis hamartrosis
©Bimbel UKDI MANTAP
SITES OF BLEEDING IN HEMOPHILIA
Neck/throat
Gastrointestinal
Pemeriksaan
penunjang
• Darah tepi
• CT >>
• APTT >>
• PT normal
• Kadar faktor VIII, IX
Tatalaksana Umum
• Cegah perdarahan
• Terapi perdarahan akut sedini mungkin < 2 jam
• Terapi perdarahan berat di RS dg pelayanan hemofilia
• Minimalisir suntikan IM atau ambil darah vena/arteri
• Hindari aspirin, NSAID
• Berikan faktor VIII/IX sebelum prosedur invasif
Perdarahan Akut
• RICE
• Replacement therapy dalam 2 jam (Sumber f.VIII Kriopresipitat, Sumber f.IX
FFP dan konsentrat f.IX)
• Respon klinik (-) px kadar inhibitor
Adjuvan
• Asam Traneksamat menghentikan perdarahan
• Desmopresin Melepaskan faktor VIII dari pool
Defisiensi Vitamin K
Merupakan bentuk penyakit perdarahan akibat kekurangan vitamin K,
manifestasinya berupa defisiensi kompleks protrombin yang didapat
Anamnesis
• Bayi kecil (1-6 bulan), sebelumnya sehat tiba tiba tampak pucat dan malas
minum, banyak tidur
• Minum asi, tidak mendapat suntikan vit K saat lahir
• Kejang fokal
Pemeriksaan fisik
• Pucat tanpa perdarahan yang nyata
• Peningkatan tekanan intrakranial, UUB Menonjol, penurunan kesadaran, papil
edema
• Defisit neurologis : kejang fokal, hemoparesis, peresis nervus kranial
Tatalaksana
• Vit K 1 mg IM selama 3 hari berturut turut
• Transfusi FFP 10-15ml/kg selama 3 hari
• Transfusi PRC (sesuai HB)
• Tatalaksana Kejang dan peningkatan TIK (manitol 0,5-1gram/kgBB/kali)
• Konsultasi bedah saraf
Pemantauan
• UUB, GCS, Kejang
• Balance cairan
• Monitor tumbuh kembang
PEDIATRIK SOSIAL
Umur Gross Fine Speech Personal Social
0 – 3 bln Angkat kepala 45 Melihat/ menatap Ngoceh spontan : Balas senyum,
derajat, gerakkan wajah ooh aah, bereaksi mengenali ibu
kepala kaki tangan terhadap suara
3-6 bln Berbalik dari Genggam pensil, Suara gembira Tersenyum saat
tengkurap – meraih benda, bernada tinggi bermain sendiri
telentang, angkat meraih tangan
kepala 90 derajat sendiri
6-9 bln Duduk tidak Memungut 2 benda Bersuara tanpa arti Tepuk tangan,
pegangan, sekaligus, meraup : mamama dadada mencari mainan
merangkak, belajar benda kecil
berdiri
9-12 bln Angkat badan, mau Mengulurkan badan Menirukan bunyi Mengenal
berdiri, jalan untuk mengambil yang didengar, keluarga, takut
dituntun mainan, sebut 2 – 3 suku terhadap orang
menggenggam kata tanpa arti baru
pensil
12-18 bln Berdiri tanpa Menumpuk 3 Panggil bapak ibu, Rasa cemburu,
pegangan, berdiri kubus, papa mama bersaing, menarik
jongkok berdiri, memasukkan kubus – narik tangan ibu
jalan mundur ke kotak
Umur Gross Fine Speech Personal Social
18 – 24bl Berlari tanpa jatuh Menumpuk 4 3 – 6 kata berarti Memegang
kubus, menjimpit, cangkir, makan
menggelindingkan minum sendiri,
bola membantu
pekerjaan RT
24-36 bl Jalan naik tangga, Corat coret pada Bicara baik 2 kata, Membantu
menendang bola kertas menyebut 2 benda memungut
kecil atau lebih, mainan, makan
menunjuk bagian tidak banyak
tubuh tumpah, melepas
pakaian sendiri
36-48 bln Berdiri 1 kaki Gambar garis lurus, 2-4 warna, Cuci tangan,
selama 2 detik, menumpuk 8 kubus menyebut nama, memakai sepatu,
melompat 1 kaki umur, tempat pakai celana
diangkat, panjang,kemeja,ba
bersepeda roda 3 ju
48-60 bln Berdiri 1 kaki 6 Menggambar x, o, Sebut nama Berpakaian, gosok
detik, melompat 1 orang dengan 3 lengkap tanpa gigi, tidak rewel
kaki , menari bagian, kancingkan dibantu, senang saat ditinggal
baju bertanya, jawab
benar nama har/
angka
Global Developmental Delay
• GDD is defined as evidence of significant delay in
two or more of the following developmental
domains:
– Gross ⁄fine motor
– Speech ⁄ language
– Social ⁄ personal
– Cognition
– Activities of daily living
• Typically, it is assumed that delay in two
developmental domains is associated with delay
across all domains evaluated.
Skrining Perkembangan
Skrining (jika hasil pra skrining
Tahap Praskrining meragukan)
KPSP Denver II
PEDS (Parents Evaluation Bayley Infant Neurodevelopment
Development Status) Screener (BINS)
TDD
TDL
Berdasarkan Rekomendasi IDAI No:002/Rek/PP IDAI/I/2014 tentang Pemantauan Tumbuh
kembang Anak
IDAI, 2014
Tuli Kongenital
Definisi
UKDI MANTAB
• Prematur dan BBLR
• Obat-obatan dan substansi: Aminoglikosida, alkohol
• Trauma persalinan
• Asfiksia selama kehamilan
• Malformasi
Faktor Genetik
• Autosomal resesif (80%): Alport syndrome, Usher syndrome, Pendred syndrome, Jervell-
Lange-Nielsen Sydrome
• Autosomal dominan (15%): Waardenburg syndrome, Hemifacial microsomia , Treacher-
Collins syndrome
• X-linked (2%): Otopalatodigital syndrome, Hunter syndrome
VAKSINASI
Vaksin Hidup Vaksin Inaktif
• Kontraindikasi: imunodefisiensi • Titer antibodi akan terus
dan kehamilan menurun sehingga butuh dosis
ulangan
• Respon imunitas alami
• Dapat dibekukan VS• Tidak dapat dibekukan
• Oral, intradermal, sc • Deep, i.m
Relatif
– Jika daerah tersebut endemis TB, Hep-B* Sesuai jadwal anak sehat
maka BCG boleh diberikan
Hep-A Sesuai jadwal anak sehat
– Jika fasilitas kurang mendukung untuk
menegakan simptomatik HIV(+) maka MMR** Diberikan umur 12 bulan
BCG tetap diberikan (dengan asumsi Influenza Tiap tahun diulang
pasien mungkin masih asimtomatik)
– Jika kondisi anak sudah diketahui Pneumokok Secepat mungkin
simptomatik HIV (+), BCG tidak boleh BCG*** Dianjurkan untuk Indonesia
diberikan.
* Dianjurkan dosis hepatitis B dilipatgandakan 2x
** Diberikan pada asimptomatik HIV atau gejala ringan
*** Tidak diberikan bila HIV gejala berat
• Vaksin Hep-B1 diberikan < 12 jam setelah injeksi Vitamin K1 min 30 menit sebelumnya pada paha
berbeda mencegah perdarahan
• Bayi dari ibu HBsAg (+) berikan vaksin HB dan HBIg untuk mencegah infeksi perinatal di paha
berbeda
• Jika vaksin HB dikombinasi dengan DTPa maka pemberian pada bulan 2,3,4 sedangkan jika
dikombinasi dgn DTPw pada bulan 2,4,6
2. POLIO
3. BCG
4. DTP
6. PNEUMOKOKUS
7. ROTAVIRUS
9. INFLUENZA
• Vaksin diberikan setelah usia 6 bulan dan diulangi setiap tahun (1x setiap
tahun)
• PERTAMA kali vaksin jika usia < 9 tahun, diberikan 2x dengan interval 4
minggu
• Dosis vaksin anak usia 6 sampai <36 bulan yaitu 0.25ml/vaksin
10. HPV
11. MMR/MR
• Diberikan mulai usia 12 bulan pada daerah endemis atau turis yang
akan berkunjung ke daerah endemis
• Untuk perlindungan jangka panjang diberikan booster 1-2 tahun
berikutnya
13. Dengue