Trisomi 13
Trisomi 13
ABSTRAK Kelainan kromosom yang paling mudah dikenali adalah kelainan jumlah.
Aneuploidi adalah pewarisan satu kromosom ekstra – trisomi, atau hilangnya satu
kromosom – monosomi. Hal ini berbeda dari poliploidi, yang ditandai oleh kelainan
jumlah satu set kromosom haploid. Trisomi 13 merupakan salah satu bentuk trisomi
yang ada, dan dikenal sebagai sindrom Patau. . Dalam banyak kasus aborsi spontan
(keguguran) terjadi, dan janin tidak dapat bertahan hidup karena gejala yang sangat
berat resiko patau syndrome tampaknya meningkat karena usia ibu terutama jika ia
lebih dari 30 tahun. Anak laki-laki dan anak perempuan sama-sama bisa
menderita syndrome ini dan terjadi di semua ras.
Pasien adalah neonatus usia 39 minggu. Oleh karena itu anamnesis dilakukan
melalui orang tua pasien yaitu secara alloanamnesis. Pertanyaan yang diajukan saat
anamnesis ; identitas orang tua dan anak, keluhan utama, kehamilan GPA, apakah
rajin ANC, riwayat kehamilan ( adakah riwayat kelainan), adakah yang mengalami
kelainan genetik ( baik suami maupun istri), pernah memeriksa kromosom tidak
sebelumnya, riwayat sosialnya ( merokok , obat-obatan, alkohol, radiasi). Hasil
anamnesis yang didapatkan neonatus usia 39 minggu lahir spontan dengan kelainan
bawaan ganda (multiple congenital anomalies). Berat lahir 2200 gram, panjang badan
45cm.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan kromosom1
Kariotipe kromosom manusia normal terdiri dari 22 pasang kromosom
autosom dan 1 pasang kromosom seks. Pemeriksaan kromosom dapat dilakukan
terhadap sel yang dapat membelah dengan memicu mitosis. Apabila pembelahan sel
dihentikan disuatu fase pada mitosis dan inti sel dilisiskan melalui pembengkakan
osmotic, preparat pasangan-pasangan kromosom ini dapat dibuat dan difoto. Potongan
foto masing-masing kromosom kemuan dapat disusun sesuai penurunan ukuran dan
dibandingkan satu sama lain dengan tata nama morfologik standar. Selain itu
kromosom ini juga bisa diwarnai dengan beberapa metode yang menghasilkan
beberapa pita. Bergantung pada letak pita dan intensitas pewarnaan, pita-pita tersebut
kemudian disubklasifikasikan. Titik pemutusan (breakpoints), pertukaran bahan
genetic antara kromosom-kromosom, dan kelainan lain kemudian dapat dianalisis.
Juga dapat dilihat adanya kelebihan bahan kromosom. Kelainan spesifik bahan
kromosom dapat digunakan secara diagnostic.
FISH
FISH dirancang secara khusus untuk mengidentifikasi trisomi 13, 18, dan 21
dan tiap kelainan kromosom seks. Sederhananya, FISH menggunakan probe DNA
warna yang menempel pada daerah tertentu di kromosom sel janin, sehingga sel
tersebut dapat dianalisis menggunakan mikroskop. Probe DNA, yang memiliki
pewarna fluoresen yang berbeda, dicampur dengan sel janin dan dilekatkan pada
kromosom melalui proses yang disebut hibridisasi. Karna labelnya yang berbeda,
pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mendeteksi lebih dari satu kondisi pada waktu
yang sama.
QF-PCR
Teknik cepat kedua untuk diagnosis trisomi 13, 18, 21 serta kelainan
kromosom seks adalah QF-PCR suatu teknologi yang cepat dan tangguh dan sangat
automatis sehingga membutuhkan staf yang lebih sedikit daripada yang dibutuhkan
pada penentuan kariotipe lengkap dan sekali lagi melibatkan penggunaan teknologi
fluoresen. DNA diekstrasi dari sel janin kemudian kadarnya dilipatgandakan dan
diberi label dengan pewarna fluoresen untuk memungkinkan dilakukan nya analisis.
Suatu sekuenser mengukur daerah spesifik pada molekul DNA dan hasilnya
ditampilkan pada grafik dilayar komputer sebagai rangkaian puncak-puncak. Untuk
meyakinkan bahwa hasilnya akurat, setidaknya dilakukan analisis pada empat
fragmen yang berbeda untuk tiap kromosom.
Karyogram2
Karyotipe adalah gambar penampilan sebenarnya dari kromosom yang terlihat
di bawah mikroskop dan pengaturan yang sesuai. Idiogram adalah representasi
diagram dari kromosom. memungkinkan peta identifikasi kromosom dari genom
haploid. Karyogram adalah istilah lain untuk mewakili seluruh kromosom ditetapkan
sebagai serangkaian kromosom banded. Karakter kariotipe merupakan informasi
fundamental dalam studi sistematis dan evolusi. Pentingnya mempertimbangkan
posisi centromeric dan panjang relatif lengan kromosom untuk klasifikasi kromosom
yang diperlukan untuk mempersiapkan kariotipe. Rasio lengan dapat ditentukan
dengan lengan panjang (P), lengan pendek (Q).
Kromosom diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Metacentric (median centromere)
2. Sub metacentric (sub median centromere)
3. Sub terminal (sub terminal centromere)
4. Telocentric (tail end centromere)
USG
Pemeriksaan USG merupakan alat yang sangat berguna bagi pemberi asuhan
kesehatan karena dari pemeriksaan tersebut ia dapat memeriksa banyak tentang detail
dari perkembangan janin. Pemeriksaan USG tidak menimbulkan bahaya bagi anda
maupun bayi.
USG adalah pemeriksaan yang memberikan gambaran dua dimensi tentang
janin atau embrio yang sedang berkembang. Pemeriksaan ini mencakup penggunaan
gelombang suara yang berfrekuensi tinggi yang dibuat dengan memasang pengubah
arus pada alat yang disebut transduser. Transduser tersebut menerima dan
mengirimkan gelombang suara. Sementara hal ini terjadi, anda berbaring terlentang.
Transduser bergerak diatas gel yang sudah dioleskan diatas perut. Transduser tersebut
mengumpulkan gelombang suara acho ketika memantul pada bayi, kemudian
komputer menerjemahkan ke dalam gambar. Sebelum pemeriksaan anda akan diminta
untuk meminum 1 liter air. Dengan meminum 1 liter air, membuat lebih mudah bagi
teknisi untuk melihat rahim. Kandung kemih terletak didepan rahim, jika kandung
kemih penuh, maka rahim terdorong ke depan dan keluar dan keluar dari area panggul
dan dapat dilihat dengan mudah oleh USG.
Diagnosis Banding
Hidung, mulut Holds mouth open, Small mouth, Cleft lip & palate.
prominent tongue, micrognathia,
large cheeks, low, choanal atresia.
flat nasal bridge.
Cardiorespiratory 60% dengan CHD, 90% dengan CHD, 80% dengan CHD,
AV canal, VSD, ASD, VSD, PDA, VSD, ASD, PDA,
ASD, TOF, PDA. stenosis pulmonal, dextrocardia.
koartasio aorta,
hipoplasia paru.
Diagnosis Kerja
Trisomi 13 / patau syndrome merupakan penyakit kelainan genetik dengan
kromosom 13. Trisomi 13 (47,XX/XY+13) serta memiliki jumlah kromosom 47
(45A+XX atau 45A+XY). Patau syndrome atau dikenal juma trisomi 13 adalah salah
satu penyakit yang melibatkan kromosom, yaitu struktur yang membawa informasi
genetik seseorang dalam gen. Syndrome ini terjadi jika pasien memiliki lebih satu
kromosom pada pasangan ke 13 karena tidak terjadinya persilangan antara kromosom
saat proses meiosis. Beberapa pula disebabkan oleh translokasi Robertsonian. Lebih
satu kromosom pada kromosom yang ke 13 mengganggu pertumbuhan normal bayi
serta menyebabkan munculnya tanda- tanda syndrome patau. Disarankan untuk
pemeriksaan sitogenetik (kromosom) untuk setiap neonatus atau anak yang dicurigai
dengan Trisomi 13 (kariotipe). Jika trisomi 13 dicurigai saat periode prenatal
(biasanya karena pemeriksaan USG, adanya riwayat kelainan kromosom sebelumnya,
atau usia ibu sebagai faktor resiko tinggi) sebaiknya disarankan pemeriksaan
sitogenetik konvensional melalui cairan amnion, vili chorionic, atau darah fetus.
Lakukan pemeriksaan imaging (USG) jika ditemukan holoprosensafali, anomali
jantung atau ginjal. Oleh karena tingginya defek struktural, lakukan evaluasi untuk
intervensi bedah jika pasien telah melewati periode neonatal. Patau syndrome sering
terdeteksi selama kehamilan pada pemindaian anomali janin rutin pada 20 hingga 22
minggu kehamilan. Orang tua dapat memilih untuk tidak melanjutkan kehamilan.
Dalam banyak kasus bayi hilang sebagai keguguran spontan. Kadang-kadang bayi
dapat lahir dengan fitur patau syndrome setelah scan normal pada kehamilan. Dalam
situasi ini, sampel darah dari bayi akan dikirim untuk analisis kariotip untuk
mengkonfirmasikan diagnosis.
Hanya sekitar 2-3% dari fetus trisomi 13 yang bisa survive sampai lahir,
dengan frekuensi 1 dari 12.500-21.000 kelahiran.5
Patofisiologi
Prognosis bayi dengan sindrom Patau adalah bonam. Kebanyakan anak tidak
selamat dalam waktu 3 hari pertama kehidupan, atau banyak dari mereka yang
meninggal pada usia beberapa bulan. Sekitar 1 dari 20 bayi dengan sindrom Patau
hidup selama 6 bulan, dan hanya beberapa yang hidup hingga usia remaja. Penyebab
kematian adalah disebabkan karena gangguan neurologis yang berat, malformasi, dan
komplikasi kardiopulmonal.8
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA