TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah
Silikon pertama kali diperkenalkan oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1787
sebagai suatu komponen dari silex atau silicis yang biasa dikenal sebagai batu api
atau batu keras selama permulaan era modern dimana pada jaman sekarang kita
menyebutnya silika atau silikat. Pada tahun 1811 Gay lussac dan Thenard
menyiapkan silikon amorphous tidak murni dengan bantuan pemanasan kalium
dengan silikon tetrafluorida. Silikon pertama kalinya ditemukan sebagai unsur oleh
Berzelius pada tahun 1823. Pada tahun 1824, Berzelius menyiapkan silikon
amorphous mengunakan metode yang hampir sama dengan metode Lussac. Berzelius
juga telah memurnikan produk yang dihasilkan dengan cara mencucinya berulang –
ulang. (Wikipedia, 2008)
2.2 Silikon
Silikon (Latin: Silicium) merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol Si
dan nomor atom 14. Sebagai metaloid tetravalen, silikon kurang reaktif jika
dibandingkan dengan karbon yang mempunyai sifat kimia yang hampir sama.
Silikon kadang – kadang muncul sebagai unsur bebas murni di alam, tetapi lebih luas
terdistribusi dalam tanah liat, feldspar, granit, kuarsa, dan pasir. Kebanyakannya
dalam bentuk silikon dioksida (juga dikenali sebagai silika) dan dalam bentuk silikat
(beraneka jenis senyawa yang mengandung silikon, oksigen, dan satu atau berbagai
jenis logam lain). (Othmer, 1949)
Berdasarkan massa, silikon meliputi 25,7% dari kerak bumi dan merupakan
unsur paling melimpah kedua di bumi, setelah oksigen. Kristal silikon murni kadang
– kadang hanya ditemukan di alam. Kristal silikon murni ini dapat ditemukan karena
penyertaannya dengan emas dan di dalam pengeluaran gunung berapi. Silikon sering
kali ditemukan dalam bentuk silikon dioksida (juga dikenal sebagai silika), dan
silikat.
Silika terdapat dalam mineral yang tersusun atas silikon dioksida murni
dalam bentuk kristalin yang berbeda – beda. Pasir, batu kecubung, batu akik, kuarsa,
II-1
Universitas Sumatera Utara
II-2
batu kristal, batu api, dan batu baiduri adalah merupakan beberapa bentuk dimana
silikon dioksida muncul.
Silikon juga muncul sebagai silikat (berbagai macam mineral yang meliputi
silikon, oksigen, dan satu atau logam lainnya), sebagai contoh feldspar. Mineral ini
muncul dalam tanah liat, pasir dan berbagai macam tipe batu seperti granit dan batu
pasir. Asbestos, feldspar, tanah liat, hornblende, dan mika dalah beberapa contoh
dari mineral silikat.
Silikon merupakan komponen dasar aerolites, yang merupakan golongan
meteoroid, dan juga merupakan komponen tektites, yang merupakan bentuk alami
kaca.
(Wikipedia, 2008)
2.4 Isotop
Silikon memiliki banyak isotop yang terkemuka, dengan range nomor massa
28 29
berkisar dari 22 sampai 44. Si (isotop paling melimpah, yaitu 92,23%), Si
(4,67%), dan 30Si (3,1%) merupakan isotop yang stabil. 32Si adalah isotop radioaktif
yang diproduksi oleh argon yang membusuk. (Wikipedia, 2008)
2.6 Aplikasi
Sebagai unsur paling melimpah kedua di permukaan kulit bumi, silikon
penting digunakan untuk industri konstruksi sebagai komponen utama batu alam,
kaca, beton, dan semen. Dampak terbesar silikon terhadap ekonomi dan gaya hidup
dunia modern adalah disebabkan dari silicon wafers yang digunakan sebagai substrat
dalam pabrik alat elektronik khusus seperti power transistors, dan di dalam
perkembangan integrated circuits seperti chips komputer.
2.6.3 Silicones
Aplikasi terbesar kedua dari silikon (sekitar 40% konsumsi dunia) adalah
sebagai bahan baku dalam produksi silicones, senyawa yang mengandung ikatan
silicon-oxygen dan silicon-carbon yang memiliki kemampuan untuk bertindak
sebagai bahan pengikat (intermediate) antara kaca dan senyawa organik untuk
membentuk polimer dengan sifat – sifat yang berguna seperti tidak tembus air,
fleksibel, dan tahan terhadap bahan kimia. Silicones digunakan pada perlakuan bahan
tahan air, senyawa pencetak dan agen pelepas cetakan, mechanical seals, lemak dan
lilin temperatur tinggi, caulking compound, dan bahkan pada aplikasinya yang
bermacam – macam seperti bahan peledak, dan pembutan petasan.
Konstruksi: Silikon dioksida atau silika dalam bentuk pasir atau tanah liat
merupakan bahan yang penting pada beton dan batu bata dan juga
digunakan untuk menghasilkan semen portland.
4. Mereaksikan silikon tetraklorida (SiCl4) dengan uap zinc pada suhu 950 oC
sehingga menghasilkan silikon menurut persamaan reaksi:
SiCl4 + 2Zn Si + 2ZnCl2
(Wikipedia, 2008)
5. Pembuatan silikon yang berdasar pada penggunaan fluidized bed menggunakan
silana, seperti ditunjukkan pada reaksi berikut:
3SiCl4 + Si + 2 H2 4HSiCl3
4HSiCl3 3SiCl4 + SiH4
SiH4 Si + 2H2
(Wikipedia, 2008)
2.9 Pemurnian
Penggunaan silikon dalam perangkat semikonduktor memerlukan kemurnian
silikon yang sangat tinggi. Menurut sejarah, berbagai macam metode telah digunakan
untuk menghasilkan silikon dengan kemurnian yang tinggi.
dilarutkan dalam suatu asam. Ketika dihancurkan, silikon yang hancur menyebabkan
bagian yang kemurniaanya rendah berada pada bagian luar dari butiran silikon yang
dihasilkan. Sebagai hasilnya, silikon yang mempunyai kemurnian tinggi yang
terlebih dahulu larut ketika dilarutkan dalam asam, dan akhirnya menghasilkan
produk yang lebih murni.
Pada zona peleburan (melting), juga disebut sebagai zona penyulingan
(refining), metode pemurnian silikon pertama yang digunakan secara luas dalam
industri, batang silikon dipanaskan dan dileburkan pada suatu tempat. Kemudian,
pemanasnya secara perlahan menurunkan panjang silikon, dan menimbulkan batang
kecil karena silikon mengalami pendinginan dan pemadatan kembali. Karena
sebagian besar impuritis cenderung terdapat pada bagian yang dileburkan daripada
bagian yang dipadatkan kembali, ketika proses berakhir, sebagian besar impuritis
dalam batang akan bergerak menuju suatu tempat. Bagian ini kemudian dibuang, dan
prosesnya diulang kembali jika diinginkan kemurnian yang lebih tinggi.
dari gas karbon dioksida (CO2) dan gas sulfur dioksida (SO2) pada alur 9 kemudian
dikirim ke bagian proses pemanfaatan gas buang pada alur 13 untuk menghasilkan
steam tekanan tinggi yang digunakan untuk membangkitkan energi listrik dan
kemudian dikonsumsi pada bagian proses reaksi di tungku reduksi elektrik (R-101).