Owner terlebih dahulu mengestimasi jumlah unit yang diperlukan untuk setiap elemen
pekerjaan. Kontraktor hanya akan menentukan harga lelang dalam satuan unit untuk
berbagai item pekerjaan, mencakup material dan peralatan.
Jenis kontrak ini biasanya digunakan untuk jenis proyek yang sulit untuk menentukan
jumlah kebutuhan material yang diperlukan, atau memiliki akurasi yang rendah dalam
penentuan materialnya. Sehingga biaya proyek yang sebenarnya hanya akan diketahui
apabila proyek telah selesai dibangun.
Renegoisasi harga per satuan unit dapat dilakukan apabila estimasi jumlah unit awal
tidak sama dengan kondisi aktual setelah proyek selesai. Benefit bagi pihak kontraktor
sudah dimasukan dalam harga satuan.
Cost-Plus Contract
Pada Cost-Plus Contract, biaya yang dikeluarkan oleh kontraktor selama pembangunan
proyek akan diganti oleh owner termasuk biaya overhead.
Keuntungan atau profit untuk kontraktor yang telah menyediakan jasanya juga akan
diberikan oleh owner sesuai kesepakatan.
Kontrak jenis ini biasanya dipakai saat biaya aktual proyek sulit diestimasikan,
digunakan untuk proyek swasta serta tidak ada pelelangan.
Waktu penyelesaian proyek sudah ditentukan dan tidak diperbolehkan ada pekerjaan
tambah kurang.
Oleh karena itu, estimator dari pihak konstruksi harus benar-benar profesional.
Jenis kontrak ini beresiko bagi kontraktor karena dapat mengalami kerugian apabila
terjadi kendala. Pembayaran akan dilakukan setiap persentase kemajuan proyek.
Di Indonesia, terdapat dua jenis pemilik yang didasarkan dari sektornya yaitu sector
pemerintah dan sektor swasta.
Perbedaan utama antara sektor pemerintah dengan swasta adalah dari tujuan
pelaksanaan proyek tersebut. Dalam proyek konstruksi, sektor swasta akan lebih
cenderung mengutamakan faktor-faktor ekonomi seperti keuntungan, tingkat
pengembalian investasi, dan risiko.
Kesuksesan proyek dilihat dari seberapa besar keuntungan yang diperoleh. Sementara
itu, sektor pemerintah lebih memperhatikan kebutuhan publik. Kesuksesan proyek dilihat
dari tingkat kesejahteraan masyarakat pada wilayah setempat akibat
dibangunnya sebuah infrastruktur pada wilayah tersebut.
Dalam pelaksanaan proyek, pemerintah akan selalu diperhatikan oleh publik sehingga
segala aspirasi dan masukan dari publik harus dapat diakomodasi dengan baik.
Konsultan
Konsultan adalah individu atau badan usaha yang memiliki keahlian dalam spesifikasi
pekerjaan tertentu serta memiliki kompetensi untuk memberi masukan teknis pada suatu
proyek.
Secara umum dalam pembangunan proyek teknik sipil atau fasilitas fisik, konsultan
dibedakan menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut.
1. Konsultan Perencana
Konsultan Perencana adalah pihak yang membuat perencanaan bangunan secara
lengkap dan mendetail. Konsultan perencana dapat dibedakan menjadi beberapa
macam berdasarkan spesialisasi pekerjaannya.
• Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana, rencana kerja,
syarat-syarat, hitungan struktur, dan rencana anggaran biaya.
• Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak kontraktor
tentang pelaksanaan pekerjaan.
• Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal–hal yang kurang
jelas dalam gambar rencana, rencana kerja, dan syarat–syarat.
• Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.
• Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.
2. Konsultan Pengawas
Konsultan ini adalah konsultan yang melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang
telah dilakukan oleh kontraktor. “Pengawas Konstruksi adalah penyedia jasa orang
perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli di bidang pengawasan jasa
konstruksi yang mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan sejak awal pelaksanaan
pekerjaan konstruksi sampai selesai dan diserah terimakan.”
Undang – Undang Tentang Jasa Konstruksi, BAB I, Pasal 1, ayat 11. Konsultan
pengawas bertanggung jawab penuh untuk mengawasi pelaksanaan kerja kontraktor
serta mengusulkan, menyetujui, dan menolak pekerjaan yang diusulkan oleh kontraktor.
Hak dan kewajiban Konsultan Pengawas antara lain:
Kontraktor
Kontraktor adalah orang atau badan hukum yang menerima pekerjaan dan
menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai dengan biaya yang telah
ditetapkan sebelumnya berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat.
Kontraktor dipilih setelah melalui proses tender yang diadakan oleh pihak pemilik proyek
untuk menjalankan proyek. Kontraktor bertanggung jawab langsung kepada pemilik
proyek, dan selama melaksanakan tugasnya diawasi langsung oleh Konsultan MK.
Hak dan kewajiban kontraktor antara lain:
Sub Kontraktor
Sub Kontraktor adalah pihak pelaksana konstruksi yang mempunyai spesialisasi khusus
yang dipilih oleh pihak yang membuka penawaran kerja terlebih dahulu.
Pihak Sub Kontraktor dapat langsung bertanggung jawab kepada pihak pemilik proyek
apabila dipilih langsung oleh pemilik proyek tapi tetap berkoordinasi dengan pihak
Kontraktor Utama dan ada juga Sub Kontraktor yang bertanggung jawab langsung
kepada Kontraktor utama karena sebelumnya telah dipilih oleh Kontraktor Utama
• Melaksanakan pekerjaan dari Pemilik Proyek / Kontraktor Utama yang telah disanggupi
untuk dapat dikerjakan sesuai dengan gambar rencana, peraturan-peraturan, dan
syarat–syarat yang ditetapkan.
• Mengkoordinasikan dan mengkonsultasikan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas.
• Bertanggung jawab langsung kepada Pemilik Proyek atau Kontraktor Utama.
• Menerima sejumlah biaya pelaksanaan pekerjaan dari kontraktor utama atau pemilik
proyek berdasarkan perjanjian yang telah disepakati.