Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM PATOGEN TUMBUHAN

ACARA I
ASOSIASI ANTARA PATOGEN DENGAN INANG

Disusun oleh:
Nama :
NIM :
Golongan : C5.1
Asisten : Rasinina Aulia R
Erlina Setyaningsih

LABORATORIUM ILMU PENYAKIT TUMBUHAN


DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
ACARA I
ASOSIASI PATOGEN DENGAN INANG

I. TUJUAN

1. Mengamati gejala penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur
2. Mengamati tanda penyakit

II. TINJAUAN PUSTAKA

Penyebab penyakit atau patogen terdiri atas jamur, bakteri, virus, dan nematoda.
Seluruhnya merupakan jasad renik, mikroba, atau mikroorganisme. Ukuran dari patogen jauh
lebih kecil dari tungau, serangga, dan binatang mengerat. Karena ukurannya sangat halus,
penyebab penyakit jauh lebih peka terhadap lingkungan. Penyakit akan terjadi jika pada satu
waktu di satu tempat terdapat tumbuhan yang rentan, patogen yang virulen dan lingkungan
yang sesuai (Semangun, 1996). Tanaman yang terserang penyakit terkadang tidak dapat
terdeteksi karena rasa sakit dan ketidaknyamanan suatu tanaman tidak dapat terlihat. Selain
itu, tanaman juga tidak dapat berbicara atau berkomunikasi dengan manusia sehingga ini
menjadi titik kesulitan dalam mengetahui bahwa suatu tanaman sakit (Agrios, 2005).
Untuk dapat terjadinya suatu penyakit pada tumbuhan sedikitnya harus terjadi kontak
dan interaksi antara tiga komponen yaitu tumbuhan, patogen dan lingkungan yang dikenal
sebagai segitiga penyakit. Jika tumbuhan rentan dan berada pada tingkat pertumbuhan yang
rentan, patogen virulen dalam jumlah melimpah dan lingkungan menguntungkan maka
penyakit akan berkembang (Agrios, 1997 cit Syafnidarti et al, 2013). Patogen sendiri dapat
menyebabkan gejala dan tanda. Gejala adalah karakteristik yang muncul pada tanaman
sebagai hasil interaksi patogen dengan tanaman tersebut contohnya layu pada semai dan
bercak pada daun (Semangun, 2001 cit Irawan et al, 2015). Tanda adalah adanya bagian
tubuh organisme yang terdapat pada tubuh tanaman inang, misalnya adanya serbuk spora
fungi patogen penyebab penyakit (Irawan et al, 2015).
Patogen memiliki dampak yang besar pada kesehatan tanaman. Tanaman memiliki
hubungan erat dengan mikroba yang menghuni tanah tempat tanaman tumbuh. Kelompok
mikroba tanah mewakili reservoir terbesar dari keanekaragaman hayati yang dikenal didunia
sejauh ini (Berendsen et al, 2012). Selain disebabkan oleh mikroba yang ada di dalam tanah,
intensitas munculnya penyakit akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya umur
tanaman. Hal ini disebabkan karena kondisi pertanaman yang semakin rimbun meningkatkan
kelembaban disekitar pertanaman dan menjadi lingkungan yang cocok bagi perkembangan
patogen (Santoso dan Sumarmi, 2013).
Kebanyakan penyakit tanaman sekitar 85 persen disebabkan oleh organisme yang
menyerupai jamur. Namun, penyakit serius lainnya disebabkan oleh organisme virus dan
bakteri. Nematoda tertentu juga menyebabkan penyakit tanaman. Beberapa penyakit tanaman
disebabkan oleh faktor abiotik atau penyakit yang tidak menular dan termasuk kerusakan
akibat polusi udara, defisiensi nutrisi atau toksisitas, dan tumbuh di bawah kondisi yang
kurang optimal. Untuk saat ini, kita akan melihat penyakit yang disebabkan oleh tiga mikroba
patogen utama: jamur, bakteri, dan virus. Melalui gejala yang ditunjukkan oleh tanaman
dapat memberikan petunjuk yang baik mengenai jenis patogen yang terlibat (Isleib, 2012).

III. METODE

Praktikum Patogen Tumbuhan Acara I yang berjudul Asosiasi Patogen dengan Inang
dilaksanakan pada tanggal 21 September 2018 di Laboratorium Ilmu Penyakit Tumbuhan,
Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakuktas Pertanian Universitas Gadjah Mada.
Alat yang digunakan yaitu gelas benda, gelas penutup, mikroskop, mortar, pisau, jarum
preparat, dan alat tulis. Bahan yang digunakan merupakan tanaman yang bergejala,
diantaranya yaitu tanaman tinggi parasitik, daun tomat, padi, daun terong, cabai, daun kacang
tanah, daun bawang merah, kemudian menggunakan preparat dari karat daun kacang tanah,
cabai, badan inklusi (TMV) dan padi.
Cara kerja dalam praktikum kali ini yang pertama yaitu melakukan pengamatan
makroskopis tanaman yang bergejala penyakit karena serangan bakteri dan jamur serta
diamati nama penyakit, patogen yang menyerang serta gejala atau tanda yang ada pada
tanaman tersebut kemudian ditulis pada kertas yang sudah disediakan. Selanjutnya dilakukan
pengamatan mikroskopis dari serangan virus menggunakan mikroskop, sebelumnya dibuat
preparat dari tanaman yang bergejala. Pengamatan yang didapat kemudian digambar pada
kertas yang disediakan serta diberi keterangan nama penyakit, patogen yang menyerang dan
bentuk sel atau spora yang ada.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


PENGAMATAN MAKROSKOPIS
1. Tumbuhan tinggi parasitik

Sumber : kompasiana.com
Nama penyakit : Benalu
Patogen : Benalu
Inang : Tumbuhan tinggi parasitik
Deskripsi :

Sumber : jitunews.com
Nama penyakit : Tali putri
Patogen : Tali putri
Inang : Tumbuhan tinggi parasitik
Deskripsi :
2. Tanaman cabai

Sumber : kabartani.com
Nama penyakit : Keriting kuning
Patogen : Gemini virus
Inang : Tanaman cabai
Deskripsi :
Warna tulang daun berubah menjadi kuning terang, mulai dari daun – daun pucuk,
berkembang menjadi warna kuning yang jelas, tulang daun menebal dan daun
menggulung ke atas. Infeksi lanjut, daun – daun mengecil dan berwarna kuning
terang, tanaman kerdil dan biasanya produksi buah menurun atau tidak berbuah.
Gejala di tiap daerah biasanya tidak sama, tergantung dari jenis varietas cabai,
ketinggian tempat dan lingkungan (Ditlinhorti, 2013)
3. Tanaman terong

Sumber : portal garuda


Nama penyakit : Mosaik
Patogen : Mosaic virus
Inang : Terong
Deskripsi :
Virus yang menyerang tanaman terong berasal dari virus yang biasa menyerang
tanaman lain seperti virus mentimun CMV (Cucumber Mosaic Virus) atau virus
tembakau TMV (Tobaco Mosaic Virus). Penularan bisa terjadi melalui benih, alat –
alat kerja dan lain – lain. Gejalanya ialah pertumbuhan terhambat, ukuran daun
mengecil, daun – daun belang – belang hijau, serta tepi daun bergelombang (Haryoto,
2009)
4. Tomat dan terong
Sumber : agrokomplekskita.com
Nama penyakit : Layu bakteri
Patogen : Pseudomonas solanacearum
Inang : Terong
Deskripsi :
Daun muda menjadi layu dan daun yang lebih tua menjadi kuning. Batang, cabang,
tangkai daun tanaman yang layu jika dibelah akan tampak berkas pembuluh dan
empulur berwarna coklat. Apabila batang ditekan akan keluar lendir berwarna
keabuan (Ditlinhorti, 2013)

Sumber : benihpertiwi.co.id
Nama penyakit : Layu bakteri
Patogen : Ralstonia solanacearum
Inang : Tomat
Deskripsi :
Gejala serangan ditandai dengan adanya daun yang layu dimulai dengan daun yang
muda atau pucuk kemudian berlanjut pada seluruh bagian tanaman. Jika tanaman
dicabut kemudian batangnya dipotong akan terlihat berkas pembuluh berwarna coklat
dan apabila ditekan dari lingkaran berkas pembuluh akan keluar massa bakteri yang
berwarna keabu-abuan (Semangun, 1991)
5. Padi
Sumber : agrokomplekskita.com
Nama penyakit : Layu bakteri
Patogen : Xanthomonas oryzae
Inang : Padi
Deskripsi :
6. Kacang tanah

Nama penyakit : Karat daun


Patogen : Puccinia arachidis
Inang : Kacang tanah
Deskripsi :
Patogen dapat bertahan antar musim tanam pada tanaman yang tersisa di lahan.
Penyebaran jarak jauh melalui uredospora yang diterbangkan angin, atau melalui sisa
tanaman, polong dan benih yang permukaannya terinfestasi uredospore. Gejala pada
daun berupa bercak – bercak berwarna cokelat kehitaman pada permukaan daun
(Priyo, 2015).
Nama penyakit : Busuk daun / bercak daun
Patogen : Cercospora arachidicola
Inang : Kacang tanah
Deskripsi :
Gejala tanaman yang terinfeksi ditunjukkan dengan bercak kecil pada daun di bagian
bawah, bercak kemudian melebar, dan bercak satu dengan lainnya menyatu sehingga
membentuk bercak besar, akhirnya daun mengering, dan rontok. Penyakit umumnya
terhadu pada fase generatif dan serangan parah pada fase pengisian polong
(Sumartini, 2008)
7. Bawang merah

Nama penyakit : Bercak ungu


Patogen : Alternaria porri
Inang : Bawang merah
Deskripsi :
Gejala penyakit mulai tampak pada tanaman berumur 20 hari yang ditandai dengan
penampakan daun yang meliuk karena batang semu tumbuh lebih panjang, warna
daun hijau pucat atau kekuningan, namun tidak layu. Jika tanaman dicabut, tampak
umbi lapis lebih kecil dan sedikit dibanding yang sehat.Selain itu, tidak tampak
adanya pembusukan pada umbi lapis dan akar. Gejala tanaman yang terinfeksi adalah
daun mati dari ujung dan berwarna kuning, kemudian menjalar ke bagian bawah
dengan cepat, yang berakhir pada kematian tanaman (Irmasari, 2013).
8. Cabai
Nama penyakit : busuk buah (Antraknosa)
Patogen : Colletotrichum gloeosporioides
Inang : Cabai
Deskripsi :
Patogen menyerang semua bagian tanaman terutama buah. Penyakit ini dapat
menimbulkan kegagalan berkecambah. Serangan penyakit ini pada tanaman dewasa
dapat menyebabkan mati pucuk, lalu infeksi berkelanjutan ke bagian lebih bawah
yaitu daun dan batang yang menyebabkan busuk kering kehitam – hitaman. Penyakit
ini menyebabkan buah busuk berwarna seperti terkena sengatan matahari dan diikuti
oleh busuk basah yang berwarna hitam karena penuh dengan satae (Syukur et al,
2012)

PENGAMATAN MIKROSKOPIS
1. Karat daun kacang tanah

Nama penyakit : Karat daun


Patogen : Puccinia arachidis
Inang : Kacang tanah
Deskripsi :
Patogen membentuk uredospora bulat agak lonjong, berduri, coklat kemerahan.
Teliospora umumnya bersel dua tetapi ada yang bersel satu, tiga atau empoat. Inang
terbatas hanya pada genus Arachis dan inang fase piknium dan aesium belum
ditemukan (Priyo, 2015)
2. Cabai

Nama penyakit : Antraknosa


Patogen : Colletotrichum gloeosporioides
Inang : Cabai
Deskripsi :
Colletotrichum gloeosporioides umumnya mempunyai konidium hialin, berbentuk
silinder dengan ujung – ujung tumpul, kadang berbentuk agak lonjong dengan ujung
yang membulat dan pangkal yang sempit terpancung, tidak bersekat, terbentyk pada
konidiofor seperti fialid, berbentuk silinder, hialin atau agak kecoklatan (Semangun,
2000).
3. Badan inklusi (TMV)

Nama penyakit : Mosaik


Patogen : Tobacco Mosaic Virus
Inang : Daun temakau
Deskripsi :
Badan inklusi berbentuk amorf dan kadang – kadang berbentuk kristal yang biasanya
terdapat pada sitoplasma sel inang, jarang pada nukleusnya (Meliala, 2009)
4. Padi – BLB
Nama penyakit :
Patogen :
Inang :
Deskripsi :

Anda mungkin juga menyukai