STUDI KASUS
KELOMPOK
1. NATASHA ANINDITA
2. DEWI SISKAYANTI
3. CICILIA
4. LOLY AMRULLAH
Pengendalian
Manajemen
Kebudayaan
Strategi yang dijalankan melalui beberapa hal tersebut diharapkan akan menghasilkan
kinerja yang optimal. Kinerja yang optimal adalah hasil dari proses yang dilakukan oleh
organisasi sesuai dengan strategi dan visi misi organisasi. Dapat disimpulkan bahwa, sistem
pengendalian manajemen diperlukan sebagai perangkat implementasi strategi dan memastikan
bahwa strategi tersebut dijalankan sesuai dengan alur dan rencana yang telah dibuat agar fokus
menghasilkan kinerja yang optimal melalui 6 unsur pengendalian manajemen, yaitu :
1. Perencanaan strategi
2. Pembuatan anggaran
3. Alokasi Sumberdaya
4. Pengukuran, Evaluasi, Penghargaan atas kinerja
5. Alokasi pusat pertanggungjawaban
6. Harga Transfer
CONTOH KASUS
SNP FINANCE atau Sun Prima Nusantara merupakan perusahaan pembiayaan yang berdiri
dari tahun 2000, dan bergerak di bidang consumer finance disupport oleh Columbia Retail.
SNP Finance mengalami gagal bayar kepada para krediturnya yang merupakan lembaga
keuangan bank dan mengajukan restrukturisasi kredit pada tahun 2016. Penyebab gagal bayar
dari SNP Finance diantaranya yaitu :
1. Struktur organisasi yang tidak jelas
2. Sistem penagihan kredit tidak berjalan
3. Sistem data nasabah tidak lengkap
4. Proses rekonsiliasi dengan kreditur tidak ada
Berdasarkan beberapa sebab diatas, menyebabkan penjualan menurun sehingga SNP Finance
mengambil beberapa keputusan penting yaitu, menerbitkan MTN dan membuat rekayasa
laporan keuangan sehingga kreditur tetap memberikan pinjaman. Rekayasa laporan keuangan
terjadi karena 100% saham dari SNP Finance dimiliki oleh keluaga Leo Chandra yang
merupakan pendiri dan pemegang saham pengendali Group Colombia, sehingga dapat
dikatakan bahwa SNP Finance merupakan perusahaan keluarga. Sedangkan MTN yang
merupakan surat utang jangka menengah berhasil diterbitkan karena laporan keuangan telah
diaudit oleh KAP Deloitte. Kasus SNP Finance tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan
yaitu :
1. Perencanaan strateginya tidak berjalan maksimal karena alokasi sumberdaya dan
pengendalian tugas sesuai dengan struktur organisasi tidak berjalan dengan baik. Hal
ini terlihat dari kecurangan yang dilakukan oleh SNP Finance. Rekayasa laporan
keuangan seharusnya tidak dapat terjadi apabila pengendalian tugas telah sesuai dengan
struktur organisasi, dimana terdapat Auditor internal yang berperan pengawas seluruh
kebijakan maupun prosedur perusahaan.
2. MSDM yang tidak dijalankan secara maksimal dimana tidak adanya evaluasi terhadap
sistem, Hal ini terlihat dari sistem data nasabah yang tidak lengkap, serta sistem
penagihan yang tidak berjalan menyebabkan nasabah SNP Finance tidak tertagih
piutangnya. Tidak adanya evaluasi terhadap sistem tersebut mengakibatkan
pengambilan keputusan yang salah dan tidak sesuai dengan SOP. Ketika kredit semakin
menumpuk seharusnya SNP Finance menganalisis dan memikirkan solusi untuk
mengatasi masalah tersebut
3. Budaya organisasi yang tidak baik, tercermin dari membenarkan segala cara yaitu
kecurangan (fraud) dalam pembuatan laporan keuangan agar terus mendapat pinjaman