Anda di halaman 1dari 10

Alrizqan King Alverhen

1710853003
Metodologi Penelitian Hubungan Internasional 2

Peran Uni Eropa Terhadap “Weak Financial System” di Yunani

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini Hubungan Internasional tidak hanya berfokus pada kasus power dan
keamanan disuatu Negara saja. Akan tetapi pada saat ini sudah berfokus terhadap
kerjasama ekonomi, dimana masing-masing regional di seluruh dunia memiliki
organisasi regional dimana setiap Negara anggota memiliki interaksi dalam bentuk
ekonomi, politik, budaya dan lain nya.

Uni Eropa adalah sebuah organisasi antar pemerintah dan supranasional. Uni
Eropa juga sebagai salah satu organisasi multilateral terbesar dan terkuat di dunia.1 Uni
Eropa mengalami perkembangan yang cukup pesat dan Uni Eropa juga berhasil sebagai
suatu organisasi multilateral. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya Negara yang
bergabung dan cakupan kerjasama yang dapat mempengaruhi Uni Eropa menjadi
organisasi multilateral yang cukup berhasil.2

Dibentuknya organisasi Uni Eropa bertujuan agar dapat meredam konflik yang
terjadi antar Negara yang ada di Eropa, yang mana Uni Eropa memiliki anggota sebanyak
28 Negara anggota.

1
Andreas Genry Tuwo, 2016, Sejarah Uni Eropa: Dari Batu Bara ke Organisasi Besar Dunia, diakses
dalam http://global.liputan6.com/read/2502541/sejarah-uni-eropa-dari-batu-bara-ke-organisasi-besar-
dunia pada 2 September 2019, pukul 14.00 WIB.

2
Ibid.
Salah satu Negara anggota Uni Eropa yaitu Negara Yunani, Yunani adalah Negara
bagian Eropa yang terletak di Eropa bagian tenggara dimana yang lebih tepatnya yaitu
terletak di ujung selatan semenanjung Balkan, dibagian Timur Laut Tengah di
mediterania. Yunani sendiri adalah sebuah Negara yang kecil dikawasan Eropa dengan
luas Negara 131.957 km² dan Yunani sendiri memiliki jumlah penduduk sebanyak
10.768.477 jiwa. Yunani merupakan sebuah Negara yang memiliki peradaban yang dapat
dikatakan sebagai peradaban tertua di kawasan Eropa, Yunani memiliki nama resmi yaitu
Republik Hellenik atau dapat juga disebut Ellinki Demokratia ini merupakan nama
dengan Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Yunani. Tetapi di kawasan benua Eropa
dan dibelahan bumi barat lain nya, nama Yunani sering disebut sebagai Greece.
Yunani mengajukan diri untuk bergabung menjadi anggota Uni Eropa pada tahun
1975 dan Yunani menjadi anggota penuh Negara anggota Uni Eropa pada tahun 1981.
Saat mencalonkan diri sebagai anggota Uni Eropa ada 3 kriteria yang wajib dipenuhi
Yunani, yang pertama adalah berada di wilayah Eropa, yang kedua yaitu mempunyai
institusi politik yang demokratis dan yang terakhir yaitu kriteria ekonomi.
Pada awal mula Yunnani mengajukan permohonan untuk bergabung menjadi
Negara anggota Uni Eropa Yunani merupakan Negara dengan kasus korupsi yang bisa
dibilang tinggi, dan juga Yunani memiliki struktur administrasi public yang tidak
transparan serta factor pertumbuhan ekonomi yang sangat lemah.

Setelah beberapa tahun selang bergabung nya Yunani menjadi anggota Uni Eropa
, krisis besar mengalami Yunani yang terjadi pada tahun 2008, dan ini mengakibatkan
sebuah dampak krisis ekonomi terhadap Negara-negara lain disekitar Yunani, yang mana
dampak ini dapat disebut sebagai Domino Effect Theory. Pada 2013 Yunani kembali
mengalami krisis ekonomi karena banyaknya pengeluaran negara. Dari 2010 hingga
2013, pendapatan rata-rata rakyat Yunani menurun hingga lebih dari 3.000 euro dan
angka pengangguran meningkat tiga kali lipat antara 2008-2013.3

3
Alexander Arif Christian S. Hancurnya Ekonomi Yunani. Diakses dari www.academia.edu pada 2
September 2019 pukul 14.30 WIB
Penyebab krisis ini tidak murni hanya berasal dari Yunani sendiri akan tetapi
krisis ini juga berasal dari status Yunani yang menyandang sebagai Negara anggota Uni
Eropa, Uni Eropa dan IMF memberikan bantuan dana talangan sedikitnya 12 milliar euro
atau sekitar 178,7 triliun rupiah yang akan diberikan berjangka dalam kurun waktu lima
bulan.4 Pemberian bantuin ini harus diikuti dengan beberapa persyaratan oleh Yunani
yaitu dengan syarat seperti menaikan pajak, memangkas anggaran kesejahteraan, dan
juga Yunani harus memenuhi syarat yaitu mereka harus merformasi system pension di
Negaranya, akan tetapi tawaran bantuan yang diberikan oleh Uni Eropa ditolak mentah-
mentah oleh Yunani.

Salah satu penyebab nya krisis Yunani yaitu lemahnya sistem ekonomi Yunani,
seperti yang diketahui agar bisa menjadi Negara anggota Uni Eropa harus memiliki
kriteria-kriteria tertentu yang wajib dipenuhi oleh suatu Negara. Dalam mencapai kriteria
tersebut Yunani melakukan cara yang tidak lazim, yang mana Yunani melakukan
menipulasi keuangan Negara mereka sendiri, dan ternyata Yunani memiliki hutang
Negara dengan jumlah yang sangat besar sejak tahun 1967.

Munculnya bukti-bukti bahwa data ekonomi yang melancarkan jalan Yunanai menjadi
anggota Uni Eropa membuat Yunani kewalahan dalam mengimbangi Negara lain nya,
ketika Yunani telah resmi bergabung menjadi anggota Uni Eropa dan mengganti mata
uang mereka menjadi Euro pada tahun 2001, dapat diprediksi bahwa keadaan ekonomi
Yunani akan terus tumbuh dan diikuti dengan ledakan ekonomi. Namun prediksi ini
seketika berubah ketika krisis keuangan menerpa pada tahun 2008. Kala itu, semua negara
di Eropa mengalami resesi, namun karena Yunani merupakan salah satu negara yang

4
“Angela Merkel Bujuk PM Yunani untuk Terima Tawaran UE-IMF” Diakses dari
http://www.satuharapan.com/read-detail/read/angela-merkel-bujuk-pm-yunani-untuk-terima-tawaran-ue-
imf diakses pada 2 September 2019 pukul 14.50 WIB
paling miskin dengan hutang bertumpuk, negara itu yang paling menderita dan merasakan
dampaknya.5
Krisis Yunani yang terjadi di tahun 2008 merupakan krisis yang memberikan
dampak buruk bagi negara – negara lain khususnya untuk negara – negara di Eropa.
Puncaknya adalah ketika perekonomian dunia mengalami pelemahan pada tahun 2007
dan 2008 yang disusul dengan krisis keuangan dunia, Yunani pun muai merasakan
dampaknya. Keadaan mulai memburuk, pemerintah mulai menggelontorkan uang lebih
banyak untuk memberi uang ke kantong rakyat agar aman, namun disatu sisi utang
pemerintah semakin banyak seiring dengan banyaknya uang yang digelontorkan.6
Sebagai organisasi kawasan Eropa, Uni Eropa melakukan beberapa upaya untuk
mengatasi krisis Yunani tersebut. Upaya – upaya yang dilakukan oleh Uni Eropa salah
satu diantaranya adalah dengan mendirikan The European Stability Facility (EFSF).
1.2 Rumusan Masalah
Krisis ekonomi yang dialami Yunani terjadi pada tahun 2008 memiliki dampak
yang cukup besar bagi negara-negara di sekitar Eropa, Krisis yang dialami oleh Yunani
ini menjadi perhatian bagi organisasi regional Uni Eropa. Awal mulanya Yunani masuk
menjadi anggota Uni Eropa yaitu dengan cara memanipulasi keuangan mereka, yang
mana ini juga menjadi penyebab krisis yang terjadi di Yunani. Uni Eropa mencoba
membantu Yunani manangani permasalahan ini melalui IMF dengan cara memberi
bantuan bagi Yunani berupa peminjaman dana sebesar 12 miliar Euro dan juga salah satu
caranya adalah dengan mendirikan The European Stability Facility (EFSF), pemerintah
pun mulai menggelontorkan uang dengan jumlah besar kepada rakyat Yunani agar rakyat
merasa aman, akan tetap ini menyebabkan keadaan semakin memburuk karena hutang
pemerintah semakin banyak yang diakibatkan banyak nya uang yang digelontorkan, krisis
yang dialami dan berdampak pada negara lain ini juga dikenal dengan Domino Effect
Theory. Pada tahun 2013 Yunani pun kembali mengalami krisis dimana pendapatan

5
CNN. “Penjelasan SIngkat Soal Krisis Yunani”. Diakses dari http://www.cnnindonesia.com/ diakses
pada 2 September pukul 17.00 WIB

6
“Mengenal Krisis di Yunani”. Diakses dari https://www.beritasatu.com/dunia/288676/mengenal-krisis-
di-yunani diakses pada 2 September 2019 pukul 19.00 WIB
rakyat tidak lebih dari 3.000 Euro dan menyebabkan pengangguran dimana-mana.
Bagaimana Peran Uni Eropa dalam Krisis Finansial Weak System di Yunani inilah yang
menjadi fokus utama dalam penelitian yang akan peneliti lakukan.
1.3 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dari tulisan yang berjudul “Peran Uni Eropa terhadap
Weak Financial System di Yunani”, maka pertanyaan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Weak Financial System di Krisis Yunani?


2. Bagaimana peran Uni Eropa terhadap Krisis di Yunani?

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Memberikan pemahaman sebagai sebuah negara tidak dapat hidup sendiri tanpa
adanya bantuan dan kerjasama dari negara lain.

2. Menerapkan Teori dan Metodologi dalam melakukan penelitian.


3. Untuk mengetahui penyebab krisis Yunani pada tahun 2008.
4. Memberikan penjelasan mengenai upaya – upaya yang dilakukan Uni Eropa
sebagai Organisasi Regional dalam membantu Yunani.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Memperoleh informasi dan gambaran mengenai Krisis Yunani dan Weak
Financial System-nya.
2. Dapat memahami Fenomena Krisis ekonomi Yang terjadi di Yunani pada tahun
2008.
3. Menambah referensi dalan studi Ilmu Hubungan Internasional mengenai krisis
Weak Financial System di Yunani.

1.6 Studi Pustaka


Banyak ahli mengatakan bahwa regional merupakan daerah secara geografis yang
berdekatan. Menurut Mansbach region atau kawasan adalah pengelompokan regional
yang diidntefikasi dari basis kedekatan geografis, budaya, perdagangan dan juga saling
ketergantungan ekonomi yang saling menguntungkan, komunikasi dan juga keikutsertaan
dalam organisasi internasional. (Raymond F. Hoopkins dan Richard W. Mansbach:1973).
Dikawasan Europa, mereka mempunyai organisasi regional yang dapat dikenal
dengan Uni Eropa. Dibentuknya Uni Eropa ini bertujuan untuk dapat meredam konflik
antar Negara yang terjadi dikawan Europa, yang mana mengingat perang dunia pertama
dan kedua ddisebabkan awal mulanya di kawasan Europa, dan Uno Eropa sediri memiliki
28 Negara anggota.
Uni Eropa adalah sebuah IGO (International Governmental Organization) yang
pada dasarnya negra – negara anggotanya telah menyerahkan sebagian kedaulatan
mereka kepada Uni Eropa, sehingga ia dikatakan Suprantional IGO. Bahkan Uni Eropa
telah menjadi salah satu dari tujuan – tujuan yang diungkapkan melalui penyatuan
kebijakan politik, ekonomi, sosial, luar negeri dan pertahanan negara – negara
anggotanya.
Peranan organisasi internasional menurut Clive Archer adalah sebgai berikut:
1. Instrument (alat/sarana), yaitu untuk mencapai kesepakatan, menekan intensitas
konflik (jika ada) dan menyelaraskan tindakan
2. Arena (forum/wadah), yaiitu untuk berhimpun, berkonsultasi dan memprakarsai
pembuatan keputusan secara bersama-sama atau perumusan perjanjian-perjanjian
internasional (convention, treaty, protocol, agreement dan lain sebagainya).
3. Pelaku (aktor), bahwa organisasi interasional juga bisa merupakan aktor yang
autonomous dan bertindak dalam kapasitasnya sendiri sebagai organisasi
internasional dan bukan lagi sekedar pelaksanaan kepentingan anggota-
anggotanya

Untuk fungsi dari organisasi internasional, menurut Clive Archer ada sembilan
fungsi dari organisasi internasional yakni sebagai berikut (T. May Rudy, 2005: 29):
1) Artikulasi dan agregasi kepentingan nasional negara-negara anggota.
2) Menghasilkan norma-norma (Rezim).
3) Rekrutmen.
4) Sosialisasi.
5) Pembuatan keputusan (Rule Making).
6) Penerapan keputusan (Rule Application).
7) Penilaian/penyelarasan keputusan (Rule Adjunstion).
8) Tempat memperoleh informasi.
9) Operasionalisasi, antara lain pelayanan teknis, penyedia bantuan.

Salah satu kejadian penting di Eropa sebelum terbentuknya Uni Eropa adalah
Perang besar maupun kecil yang sering terjadi di Eropa sehingga wilayah Eropa disebut
wilayah yang konfliktual. Dampak dari perang itu sendiri tidak membawa dampak yang
baik selain dampak yang buruk bagi pihak yang kalah maupun yang menang.
Kesadaran akan buruknya dampak dari perang yang tidak lain hanya memberikan
kerugian kepada kedua belah pihak baik yang kalah maupun yang menang ini mencapai
puncaknya pada Perang Dunia II. Pada Perang Dunia II, banyak negara – negara yang
mengalami kehancuran dan kekacauan yang pada akhirnya berimbas kepada Perang
Dingin.
Untuk menyelamatkan Negara di Eropa, Robert Schumann yang merupakan
Menlu Perancis mengemukakan ide – idenya dalam sebuah pidato pada tanggal 9 Mei
1950 yang dikenal sebagai Europe Day. Ide Schumann tersebut kemudian tertuang dalam
“European Coal and Steel Community (ECSC)” yang dibentuk oleh 6 negara pionir pada
tahun 1951. Inner Six kemudian membuktikan setelah setengah abad, berhasil
menyatukan Eropa baik secara politik dan ekonomi sekaligus meningkatkan martabat
negara – negara di Eropa.
Inggris Raya memilih untuk tidak bergabung dengan organisasi ini karena mereka
takut apabila mereka bergabung dengan ECSC, mereka akan kehilangan kontrol atas
industri negara mereka sendiri. ECSC mengalami perkembangan yang cukup pesat di
awal tahun berdirinya, yaitu pada tahun 1951. Organisasi ini mengatur tarif dan kuota
dalam perdagangan baja dan
batu bara diantara negara anggotanya.
Pada tanggal 25 Maret 1957, melalui Traktat Roma dibentuklah “European
Economic Community (EEC)” dengan prinsip menuju kepada terciptanya “Common
Market (CM)”. “CM” adalah tahap integrasi suatu wilayah atau negara-negara dimana
pergerakan barang dagang, jasa, modal dan penduduk dibebaskan secara bertahap sampai
tidak ada lagi hambatan. Artinya, pergerakan barang dagang, jasa, modal dan orang di
Eropa belum sepenuhnya bebas untuk semua negara anggota.
Dengan panjangnya sejarah kerjasama yang terbentuk di dalam Uni Eropa, Uni
Eropa sekarang menggunakan Euro sebagai mata uang di regionalnya untuk kemudian
mempermudah perdagangan yang terjadi di negara – negara anggota di Uni Eropa. Salah
satu dari negara anggotanya adalah Yunani. Yunani bergabung dengan Uni Eropa dan
mendapat associate member pada tahun 1962 dan menjadi anggota penuh pada tahun
2001. Pada saat mengajukan untuk menjadi anggota Uni Eropa, ada 3 kriteria yang harus
dipenuhi oleh Yunani yaitu berada di wilayah Eropa, memiliki institusi politik yang
demokratis dan kriteria ekonomi. Dua dari kriteria bisa dipenuhi oleh Yunani selain
kriteria ekonomi.
Tetapi setelah beberapa tahun Yunani bergabung dengan Uni Eropa, Yunani
mengalami krisis besar pada tahun 2008 yang mana dampak krisis ini tak hanya membuat
ekonomi Yunani terpuruk tetapi juga negara – negara di sekitar Yunani yang mana
dikenal dengan Domino Effect Theory. Penyebab kenapa krisis Yunani ini bisa terjadi tak
hanya berasal dari Yunani itu sendiri tetapi juga dari status Yunani sebagai anggota
negara di Uni Eropa. Tujuan masuknya Yunani ke Uni Eropa ingin memperbaiki
ekonomi, tetapi ternyata yang terjadi malah sebaliknya.
Landasan teoritis yang saya ambil adalah konsep Trade Liberalization dan
Domino Theory Effect. Dimana Trade Liberalization adalah penghapusan hambatan dari
batas batas negara dalam interaksi ekonomi internasional yang mengarah pada
perdagangan bebas. Seperti mengatur tarif, kuota, kerjasama perdagangan, dan lain-lain.
Dimana maksudnya adalah ketika negara – negara melakukan perdagangan internasional,
mereka sudah tidak lagi merasakan hambatan – hambatan karena hambatan tersebut
sudah dihapuskan. Misalnya negara X melakukan perdagangan ekspor impor ke negara
Y, maka negara X tidak perlu membayar bea masuk ke negara Y atau negara X bisa
mengekspor barang dan jasanya tanpa adanya batasan berapa banyak yang bisa masuk ke
negara Y.
Domino Theory Effect adalah teori yang menonjol sejak tahun 1950-an sampai
1980-an yang mana menjelaskan bahwa jika satu negara di suatu region mengalami
kemunduran, maka negara – negara yang berada disekitarnya juga akan merasakan
dampak yang diakibatkannya. Sehingga ketika satu negara mengalami kemunduran baik
dalam hal ekonomi ataupun politiknya, negara yang berada di negara yang mengalami
kemunduran tersebut akan dengan sigap melakukan bantuan agar kemunduran yang
terjadi dapat dicegah untuk kemudian tidak memberikan dampak yang besar terhadap
negaranya sendiri.
Hubungan masa lampau yang terjadi dikawasan Europa merupakan hasil dari
upaya dalam pemenuhan kebutuhan hidup melalui perdangan, perluasan wilayah dan juga
pengakuan kedaulatan dari wilayah yang berada disekitar lalu memunculkan banyaknya
kejadian penting yang sangat berpengaruh terhadap peradaban manusia hingga saat ini.
Kajian pustaka yang digunakan penulis dalam penelitian mengenai peran Uni
Eropa Terhadap Krisis Yunani adalah penelitian yang dilakukan oleh Ainul Ichsan yang
berjudul “Peran Uni Eropa Dalam Mengatasi Krisis Ekonomi Yunani 2008-2014”.7
Dimana di dalam penelitian ini hanya menjelaskan dan berfokus kepada Peran Uni Eropa
sebagai organisasi internasional di regional Eropa dalam membantu Yunani yang
mengalami krisis sebagai negara anggotanya. Dimana sudah dijelaskan juga di awal
paragraph studi pustaka ini mengenai peran dan fungsi organisasi internasional.
Perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Ainul
Ichsan adalah penelitian ini membahasa kenapa krisis Yunani tersebut dapat terjadi
kepada Yunani, padahal Yunani masuk kedalam anggota Uni Eropa untuk menjadikan
perekonomian lebih kuat, sehingga itu menjadikan sebuah fenomena yang menarik untuk
diteliti.
Kajian pustaka kedua yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu
bersumber dari jurnal yang berjudul “The Global Financial Crisis: Causes,
Consequences, and Countermeasure”. 8 Yang mana jurnal ini ditulis oleh Luci Ellis dan
diterbitkan oleh Victoria University, Melbourne pada tanggal 15 April 2009. Pada jurnal
ini dijelaskan penyebab krisis global secara general dan juga akibat serta bagaimana cara
mengatasinya. Di dalam jurnal juga terdapat grafik – grafik yang menjelaskan

7
Ainul Ichsan. “Peran Uni Eropa Dalam Mengatasi Krisis Ekonomi Yunani 2008-2014”. Diakses dari
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/7614/Naskah%20Publikasi.pdf?sequence=11&is
Allowed=y pada 14 September 2019 pukul 19.00 WIB.
8 Luci Ellis, “The Global Financial Crisis: Causes, Consequences, and Countermeasure” , (Head of

Financial Stability Department, Victoria University, 15 April 2015).


perekonomian dunia dan juga menjelaskan bagaimana krisis global pada tahun 2007 yang
mana awal mulanya dimulai dari Yunani itu bisa terjadi.
Perbedaan antara jurnal tersebut dengan penelitian ini adalah dimana di dalam
jurnal telah dijelaskan secara menyeluruh bagaimana kirisis global dapat terjadi, dan juga
dimuat bagaimana cara mengatasi masalah tersebut, sedangkan dalam penelitian ini lebih
berfokus kepada bagaimana krisis Yunani tersebut dapat terjadi dan bagaimana peran Uni
Eropa sebagai organisasi internasional dapat mengatasi permasalahan tersebut. Sumber
yang dapat digunakan dalam jurnal penelitian ini yaitu bagaimana krisis global dapat
terjadi lebih jelas karena adanya grafik di dalam jurnal ini.

Anda mungkin juga menyukai