Anda di halaman 1dari 14

1.

KONSEP DASAR KEPERAWATAN MATERNITAS


a. Sejarah

Masyarakat pada masa lampau


Pada zaman dahulu, ibulah yang membantu anaknya melakukan persalinan. Beberapa ibu
ahli dalam membantu persalinan dan perawatan. Tidak hanya untuk keluaraga tetapi juga untuk
orang lain sehingga wanita-wanita ini disebut bidan. Aktivitas mereka disebut dalam sejarah
Mesir kuno, Mesopotamia, Plestina, Yunani dan zamn-zaman Yunani. Dalam hal ini dokter tidak
ikut campur, karena bidan didominasi oleh perempuan sedangkan dokter didominasi oleh laki-
laki dan dokter hanya menangani tentang pengobatan penyakit.
Zaman yunani kuno (400 th SM masehi)
Di zaman ini telah dipelajari antomi dan fisiologi yang dikembangkan oleh Hipocrates, shingga
pelayanan yang berhubungan dengan maternitas mempunyai standar yang tinggi sehingga
pelayanan lebih baik.
Zaman kerajaan romawi
Pada kerajaan romawi Celcus memperkenalkan pengeluaran bayi melalui abdomen atau yang
kita kenal dengan operasi sesar. Oleh kurangnya pengetahuan tentang teknik aseptic ,infeksidan
pendarhan menjadi penyebab tertinggi kematian maternal. Tapi seiring berakhirnya zaman
romawi ide-ide dari Celcus juga ikut menghilang dan teknik-teknik yang serupa tidak ditemukan
kembali sampai keabad 17.
Zaman pertengahan Eropa
Periode pertengahan Eropa ini hamper tidak mengalami kemjuan dalam bidang kedokteran. Yang
mengalami kemajuan hanya Negara-negar yang menjalin hubungan dengan dunia Arab misalnya
Spanyol dan Italia. Ditempat lain di Eropa ilmu kedokteran menurun, spekulasi, tahayul da mitos
diterima tanpa pertanyaan.
Zaman Renaissance
Pada zaman ini perkembangan dunia kedokteran sudah mengarah pada metode ilmiah modern
dan ditemukan tuba fallepi oleh Fallopio. Tapi kemajuannya sangat lambat dan mahal karena
banyak mengalami pertentangan dari agama misalnya menggunakan tubuh manusia dilarang
agama. Pada tahun 1589, sekolah kedokteran pertama didirikan di Munich Jerman, dan 1629 di
Paris Perncis. Belum terdapat perawat professional pada saat itu. Bidan melakukan fungsi
keperawatan untuk pasien maternitinya.
1
Awal zaman modern
Fisiologi
Ditemukan denyut jantung fetus pada tahun 1950 H oleh Legout dan sirkulasi darah fetus
dijelaskan oleh W.Harvey tahun 1651. Pada tahun 1701 vanDuven mmulai mempelajari proses
persalinan.
Forceps
Forceps digunakan untuk menarik bayi jika persalinan sulit. Hal ini pertama kali dilakukan pada
tahun 1580 oleh Peter Chamberlen di Inggris. Tetapi dipublikasikan pada tahun 1720. PAda
tahun 1860 John Braxton Hicks mengemukakan metode penarikan keluar kaki bayi terlebih
dahulu dengan ketimbang forceps.
Asepsis
Mortalitas bayi umumnya disebabkan oleh infeksi pada saat kelahiran. Untuk mengatasinya pada
tahun 1847 Igna Z Semmelweis menganjurkan semua petugas di rumah sakit untuk mencuci
tangan dan melakukan desinfeksi tangan mereka sebelum menyentuh setiap pasien. Walaupun
awalnya diejek, tapi angka kematian menurun secara drastic.
Anestesia
Pertamakali dikenalkan dalam obstetric oleh Sir James Simpson dari Inggris pada tahun
1847 untuk mengurangi rasa nyeri selama persalinan. Dia juga mendapat tantangan, tapi
kemajuan dalam obstetri terus berlanjut sampai penanganan nyeri dapat diterima dalam praktek
obstetric modern.

b. Pengertian
 Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan
yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system
reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir
sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar
dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. (CHS/KIKI, 1993)
 Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas pelayanan
kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial
dari klien, keluarga , dan bayi baru lahir. (May & Mahlmeister, 1990)

2
 Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan dimana
perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi pada
masa prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal. (Auvenshine & Enriquez, 1990)
 Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan yang sangat luas, dimulai dari konsepsi
sampai dengan enam minggu setelah melahirkan.(Shane,et.al.,1990)
 Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkualitas yang difokuskan
pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi / kehamilan,
melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan
keluarga sebagai sentra pelayanan.(Reede, 1997)

Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu menyakini bahwa
peristiwa kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang normal serta membutuhkan adaptasi
fisik dan psikososial dari idividu dan keluarga. Keluarga perlu didukung untuk memandang
kehamilannya sebagai pengalaman yang positif dan menyenangkan. Upaya mempertahankan
kesehatan ibu dan bayinya sangat membutuhkan partisipasi aktif dari keluarganya.
Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, dapat
mengakibatkan krisis situasi selama anggota keluarga tidak merupakan satu keluarga yang utuh.
Proses kelahiran merupakan permulaan bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat
penting. Pelayanan keperawatan ibu akan mendorong interaksi positif dari orang tua, bayi dan
angggota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.. Sikap, nilai
dan perilaku setiap individu dipengaruhi oleh budaya dan social ekonomi dari calon ibu sehingga
ibu serta individu yang dilahirkan akan dipengaruhi oleh budaya yang diwarisi.
Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu menghargai klien dan
keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang
sesuai untuk dirinya. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS
dan melakukan tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah kehamilanpersalinan dan nifas,
membantu dan mendeteksi penyimpangan-penyimpangan secara dini dari keadaan normal
selama kehamilan sampai persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi
tentang perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses persalinan dan
menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 40

3
hari menuju kemandirian, merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisi-kondisi yang
membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Perawat mengadakan interaksi dengan klien untuk mengkaji masalah kesehatan dan
sumber-sumber yang ada pada klien, keluarga dan masyarakat; merencanakan dan melaksanakan
tindakan untuk mengatasi masalah-maslah klien, keluarga dan masyarakat; serta memberikan
dukungan pada potensi yang dimiliki klien dengan tindakan keperawatan yang tepat.
Keberhasilan penerapan asuhan keperawatan memerlukan kerjasama tim yang terdiri dari pasien,
keluarga, petugas kesehatan dan masyarakat.

c. Tujuan Keperawatan Maternitas


1. Membantu wanita usia subur dan keluarga dalam masalah reproduksi dan menghadapi
kehamilan
2. Membantu PUS untuk memahami kehamilan, persalinan dan nifas adalah normal
3. Member dukungan agar ibu memandang kehamilan, persalinan, & nifas adalah
pengalaman positif & menyenangkan.
4. Membantu mendeteksi penyimpangan secara dini.
5. Member informasi tentang kebutuhan calon orang tua.
6. Memahami keadaan social & ekonomi ibu.

d. Karakteristik Keperawatan Maternitas


1. Fokus kebutuhan dasar = Sejahtera
2. Pendekatan keluarga = FCMC
3. Tindakan khusus dengan peran perawat.
4. Terjadi interaksi = Strategi Pelayanan
5. Kerja dalam Tim = Semua yang terkait.

e. Peran Perawat dalam Keperawatan Maternitas


Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Reeder (1997):
1. Pelaksana
2. Pendidik
3. Konselor
4. Role model bagi para ibu
5. Role model bagi teman sejawat
6. Perumus masalah
7. Ahli keperawatan
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Old(1988), Bobak & Jensen (1993):
1. Member pelayanan
2. Advocate
3. Pendidik
4. Change Agent
5. Political Activist
4
6. Peneliti

f. Pendekatan Pelayanan Keperawatan Maternitas


Pendekatan pelayanan dalam keperawatan maternitas yaitu:
1. Holistik
2. Penghargaan terhadap pasien
3. Peningkatan kemampuan pasien Kemandirian
4. Pemanfaatan & peningkatan sumber daya yang diperlukan
5. Proses keperawatan
6. Berpusat pada keluarga= FCMC (Family Centered Maternity Care)
7. Caring: Siap dengan klien; Menghargai system nilai; Memenuhi kebutuhan dasar klien;
Penyuluhan/konseling kesehatan.
2. PARADIGMA KEPERAWATAN MATERNITAS
Paradigma keperawatan pada keperawatan maternitas meliputi manusia, lingkungan,
sehat dan keperawatan.
a. Manusia
Terdiri dari wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan
system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir
sampai umur 40 hari, beserta keluarganya adalah anggota keluarga yang unik dan utuh,
merupakan mahluk bio-psikososial dan spiritual yang memiliki sifat berbeda secara individual
dan dipengaruhi oleh usia dan tumbuh kembangnya. Salah satu tugas perkembangan wanita
adalah pengalaman melahirkan danak yang dapat merupakan krisis situasi dalam keluarga
tersebut apabila tidak mampu beradaptasi dengan baik.

b. Lingkungan
Sikap, nilai dan prerilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya dan
social disamping pengaruh fisik Proses kehamilan danpersalinan serta nifas akan melibatkan
semua anggota keluarga dan masyarakat. Proses kelahiran merupakan permulaan suatu bentuk
hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting, sehingga pelayanan maternitas akan
mendorong interaksi yang positif dari orang tua, bayi dan angota keluarga lainnya dengan
menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.

c. Sehat
Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat dinamis dimana
perubahan-perubahan fisik dan psikososial mempengaruhi kesehatan seseorang.setiap indivisu
memeiliki hak untuk lahir sehat sehingga WUS dan ibu memiliki hak untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas.

5
d. Keperawatan Ibu
Keperawatan ibu merupakan pelayanan keperawatan professional yang ditujukan kepada
wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi,
kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari,
beserta keluarganya yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi
fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Keperawatan ibu
memberikan asuhan keperawatan holistik dengan selalu menghargai klien dan keluarganya serta
menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk
dirinya.

3. LINGKUP WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB


Lingkup wewenang perawat dalam keperawatan maternitas, mencakup:
 Wanita pada usia subur:
a. System reproduksi
b. Masa kehamilan
c. Masa persalinan
d. Masa pasca persalinan
 Neonatus (bayi baru lahir s/d umur 28 hari)

Lingkup kewenangan perawat :


Kewenangan perawat adalah hak dan otomi yaitu melaksanakan asuhan keperawatan
berdasarkan pada kemampuan, tingkat pendidikan dan posisi yang dimiliki.
Lingkup kewenangan perawat dalam praktik professional pada kondisi sehat dan sakit,
sepanjang daur kehidupan dari konsepsi sampai meninggal. ( wanita usia subur dan neonates-
bayi baru lahir sampai 28 hari)

Tanggung jawab perawat :


Secara umum perawat mempunyai tanggung jawab dalam memberikan asuhan
keperawatan, meningkatkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan diri sebagai profesi.
Asuhan keperawatan yang diberikan mencakup aspek bio, psiko, sosio, cultural, spiritual
yang komprehensif dalam usaha pemenuhan kebutuhan pada dasarnya. Hal ini mencakup:
 Melaksanakan pengkajian terhadap bio-psiko-sosio-cultural dan spiritual wanita usia
subur dan neonatus.
6
 Merumuskan diagnose keperawatan terkait dengan fenomena dan garapan utama pada
wanita usia subur dan neonatus
 Menyusun rencana tindakan keperawatan terhadap wanita subur dan neonatus
 Melaksanakan tindakan keperawatan terhadap wanita subur dan neonatus
 Melaksanakan evaluasi atas tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap wanita usia
subur dan neonatus.
 Dan mendokumentasikannya

4. PERBEDAAN KONSEP TRADISIONAL DAN KELUARGA


a. Konsep keluarga/FCMC (Family Centered Maternity Care)
 Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal untuk orang tua
 Mengikutsertakan keluarga dalam perawatan kehamilan, persalinan, nifas
 Mengikusertakan keluaraga dalam operasi
 Mengatur kamar bersalin seperti kamar rumah
 Menetapkan peraturan yang fleksibel
 Menjalankan system kunjungan yang tidak ketat
 Mengadakan kontrak dini bayi dan orangtua
 Menjalankan rooming-in (rawat gabung)
 Mengikutsertakan anak-anak dalam proses keperawatan
 Memulangkan secepat mungkin diikuti follow-up
 Melibatkan keluarga dalam perawatan NICU

b. Konsep Tradisional
 Memisahkan ibu dari keluarga selama proses persalinan
 Memindahakn klien dari ruang penerimaan ke ruang persalinan
 Melarang ibu beraktivitas selama persalinan
 Melakukan tindakan rutin: episitomi, obat-obatan
 Tidak ada keluarga ikut dalam proses persalinan dan operasi
 Kontak orangtua dan anak kurang
 Pemberian susu bayi dibatasi
 Waktu berkunjung dibatasi
 Rooming-in dibatasi
 Tidak ada follow-up ke rumah
 Control post partum rutin pada minggu keenam

5. ASPEK ETIK DAN LEGAL KEPERAWATAN MATERNITAS


Pengertian
Etika / Etos (Yunani) : Berhubungan dengan pertimbangan pembuatan keputusan benar tidaknya
suatu perbuatan. Merupakan model perilaku dan standar yang
diharapkan. Hal yang berhubungan dengan pertimbangan perawatan yang

7
mengarah ke pertanggungjawaban moral yang mendasar asuhan
keperawatan.

Penerapan Etika Dalam Keperawatan Maternitas


a. Terhadap Individu
 Wajib menghormati kepercayaan individu.
 Menghormati nilai, adat, kebiasaan individu.
 Memegang teguh kerahasiaan informasi individu.
b. Terhadap Praktik Keperawatan
 Bertanggung jawab melaksanakan tugas.
 Wajib memelihara standar keperawatan.
 Mempertimbangkan kemampuan individu dalam melimpahkan tanggung jawab.
c. Terhadap Profesi
 Membantu perkembangan profesi.
 Berperan serta dalam memperbaiki standar keperawatan.
 Meciptakan dan membina kondisi kerja yang adil ditinjau dari segi sosial dan ekonomi.
d. Terhadap Profesi Lain
 Mampu bekerjasam dengan membina hubungan baik masyarakat,bangsa dan negara.

Masalah Etika Dalam Keperawatan Maternitas


a. Masalah Etika Ringan
 Membicarakan rahasia klien
 Membentak klien yang gelisah
 Membantu klien partus tanpa tabir
b. Masalah Etik Kompleks
 Abortus
 Amniosintesis

Aspek Legal dalam Keperawatan Maternitas:


Kepmenkes No. 1239/2001 tentang registrasi dan praktek perawat mengenai keperawatan
maternitas

6. TREND DAN ISSUE


8
Untuk mempertimbangkan trend dan issue-isu terkini dalam keperawatan maternitas,
harus memandang pada keseluruhan trend dan restrukturisasi dalam industry perawatan
kesehatan. Dorongan untuk dilakukan restrukturisasi pada perawatan kesehatan karena adanya
peningkatan yang sangat cepat terhadap bahaya kesehatan, peningkatan jumlah konsumen yang
tidak mempunyai asuransi, kebutuhan terhadap alokasi sumber-sumber dan masalah pertanggung
jawaban. Selain itu, kemajuan teknologi, kebutuhan populasi khusus, meningkatnya partisipasi
penerimaan pelayanan untuk mengambil keputusan, meluasnya peranan professional perawatan
kesehatan, pengaturan perawatan, dan isu etik juga mempengaruhi tersedianya yang perawatan
absetrik pada masa yang akan datang.

Perubahan Lingkungan Perawatan Kesehatan

a. Biaya Perawatan Kesehatan


Kebutuhan biaya pengeluaran perawatan kesehatan terus meningkat. Kebanyakan Negara
bagian mempertimbangkan pilihan untuk mengekang pembayaran Medicaid dengan cara yang
sama. Semua pembayar swasta menjalankan berbagai cara pembatasan biaya, termasuk
pengaturan perawatan dan insentif khusus untuk konsumen dan/atau pemberi pelayanan.
Rencana-rencana prasertifikasi, pemulangan awal, pasien rawat jalan, dan beberapa perawatan
rumah. Program pembatasan biaya mempunyai dampak pada perawatan obsetrik. Penjamin
asuransi pribadi sering menganjurkan pulang dalam 24 jam dari melahirkan per vagina rutin atau
72 jam untuk persalinan sesaria taktrekomplikasi.
b. Tidak layak/tidak diasuransikan
Banyak masyarakat tidak mengasuransikan perawatan kesehatan karena pilihan, seperti
dewasa muda yang memilih untuk menganggarkan uang perawatan kesehatannya ke hal lain,
meyakini bahwa pada tahap hidup mereka ini mereka tidak akan memerlukan pelayanan
perawatan kesehatan. Sedangkan yang lain tidak diberikan asuransi oleh majikan mereka karena
tidak dapat membayar premi setiap bulan. Merskipun asuransi tetapi polis asuransinya tidak
memberikan keuntungan maternitas. Kekurangan perawatan pencegahan dan primer untuk bayi
dan wanita usia menyusui telah berperan pada kurangnya penurunan angka mortalitas dan
meningkatnya biaya perawatan untuk bayi dengan kebutuhan khusus. Perawat dapat memainkan
peran primer dalam memberikan kepemimpinan, pendidikan klien, konseling, dan skrining.

c. Pertanggungjawaban masalah

9
Meningkatnya keamanan terhadap keamanan janin selama proses persalinan telah
meningkatkan penggunaan pemantauan janin invasif, tes diagnostik bahkan melahirkan secara
sesaria. Praktik ini dapat menciptakan konflik antara kesadaran membayar dari asuransi dan
keinginan klien terhadap pengalaman melahirkan secara normal. Meskipun kebutuhan terhadap
pelayanan dan yang menyediakan meningkat namun masalah dalam mempertanggungjawaban
asuransi telah menyebabkan kemerosotan dalam ketersediaan pratiksi umum dan spesialis.
Mereka lebih memilih untuk menghentikan pelayanan obsetrik karena tingginya biaya dan
kesulitan dalm memberlakukan pertanggungjawaban asuransi. Perawat bidan bersertifikasi
(PBB) dapat berperan vital dalam memberikan perawatan professional komprehensif bagi ibu
dan bayi yang berhak mendapat perubahan lingkungan perawatan kesehatan dengan cepat.

d. Kemajuan dalam Teknologi


Kemajuan teknologi yang kompleks dan penemuan-penemuan ilmiah telah mengubah
lingkup perawatan maternitas. Sebagai contoh, penelitian genetic dan teknik telah meluaskan
lingkup tes prenatal untuk mencakup setiap peningkatan jumlah diagnose dan intervensi.
Penatalaksanaan masalah infertilitas saat ini meliputi fertilisasi in vitro dan orang tua pengganti.
Farmasi baru telah berhasil dalam mengendalikan persalinan premature. Klien dengan kehamilan
risiko tinggi dapat sering dipantau di rumah, daripada rumah sakit dengan menggunakan system
komunikasi canggih yang dihubungkan ke pusat computer atau laboratorium pusat medis.
Beberapa wanita dengan masalah kesehatan yang lama berhasil mengandung dan melahirkan
bayi hidu. Kemajuan dalam ultrasonografi telah memungkinkan dokter bedah untuk mengoperasi
janin yang sedang berkembang untuk menyeleksi masalah. Unit perawatan intensif neonatal
dilengkapi dengan alat dan staf untuk memberikan dukungan kehidupan pada bayi premature
yang sebelumnya tidak pernah dapat hidup. Dengan kemajuan ini timbul masalah baru, dilemma
etik dan biaya yang lebih besar.

e. Populasi khusus
Kecenderungan imigran untuk tinggal dalam daerah kota khusus dan keinginan untuk
mempertahankan identitas etnik dan budayanya telah menciptakan banyak klien dan keluarga
dengan latar belakang dan kebutuhan yang berbeda. Pada populasi ini dapat menyebabkan
berbagai masalah-masalah yang berhubungan dengan perawatan kesehatan meliputi hambatan
bahasa, kurangnya pengetahuan atau pemahaman, dan keunikan keyakinan kesehatan atau
praktik-praktik yang mempengaruhi perilaku yang diambil selama periode prenatal, intranal, dan
10
postnatal. Selain itu, banyak masalah yang berhubungan dengan kesehatan, terutama dengan
populasi asing, karena kurang imunisasi, pemajanan pada penyakit menular, kesehatan dan
kebiasaan hygiene yang buruk, status pembawa penyakit, dan berbagai system imun.
Wanita yang memilih untuk menunda melahirkan anak sampai menyelesaikan
pendidikan, alasan pribadi atau untuk tujuan professional, semakin meningkat. Akibatnya pada
waktu primigravida , mereka sudah “lansia”, dan akan terjadi peningkatan risiko terhadap
komplikasi selama prenatal, intranatal,dan periode postnatal.
Perawat juga merawat klien dengan sejumlah besar remaja. Perawat harus mengenali
bahwa kebutuhan perkembangan klien ini dapat terganggu oleh kerjasamanya, memerlukan
pendekatan alternative ke arah tujuan kesejahteraan janin dan ibu optimal. Banyak remaja
mengakhiri atau mempertahankan kehamilan sampai cukup bulan dan mempertahankan bayi atau
memberikan bayi untuk diadopsi, program pendidikan harus meliputi informasi mengenai
metode keluarga berencana, penyakit hubungan seksual, dan perawatan bayi/menjadi orangtua,
yang dapat diterapkan.
Kecenderungan mortalitas saat ini menandakan bahwa HIV/AIDS sekarang adalah satu
dari lima penyebab kematian pada wanita usia reproduktif. Rokok, alcohol, dan obat yang
diresepkan/yang dijual bebas, mempunyai efek jangka pendek dan jangka panjang pada
kesejahteraan prenatal dari ibu dan keturunannya. Penggunaan dan penyalahgunaan kokain,
terutama diantara wanita usia 15 dan 25 tahun telah meningkat, dan mempunyai dampak
terhadap wanita selama masa subur, meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal.

f. Keterlibatan Pasien
Dulu pasien menerima dan memasuki nasehat perawat kesehatan secara pasif tapi
sekarang pasien menuntut informasi dan berperan secara aktif. Kemampuan pasien dalam
melakukan perawatan diri menjadi lebih baik dan juga focus kepada kesehatann sehingga pasien
dapat mambahas topic dan berhubungan dengan kehamilanya.

g. Perluasan peran untuk professional perawatan kesehatan

Dalam upaya untuk menahan biaya dan menghindari duplikasi pelayanan, rumah sakit
mengelompokkan unit obstetrik atau perinatal dan membatasi tanggung jawab masing-masing
bagian berdasarkan kategorinya sebagai fasilitas I, II, atau III/IV (primer, sekunder atau tertier).
Pengelompokan ini dapat memaksakan perpisahan keluarga bila situasi resiko tinggi
mengharuskan perawatan bagi klien prenatal dan/atau kelahiran bayi preterm. Krisis ini

11
merupakan tantangan unik pada perawat, yang dapat berfungsi sebagai saluran informasi diantara
pusat medis dan ketidakhadiran keluarga. Perawat akan menjadi penghubung diantara
klien/keluarga dan dokter.

Kecenderungan yang menyebabkan masalah adalah peningkatan kepercayaan masyarakat


pada rumah bersalin atau bidan. Ini karena sebagian keinginan konsumen terhadap pemberi
pelayanan yang akan berespon terhadap permintaan yang lebih personal, netral dan pendekatan
non intervensi.

h. Masalah-masalah moral/etis

Kemajuan dalam teknologi mengakibatkan terjadinya banyak dilema moral dan etis
kepada perawat obstetrik. Perluasan bidang genetik yang terdiri atas penelitian, skrining, teknik,
dan konseling menimbulkan banyak masalah moral, legal dan etis terhadap individu dan
masyarakat. Masyarakat dapat meminta dilakukannya skrining genetik sebelum menikah, seperti
yang telah dilakukan dibeberapa Negara asing.

Perawat dalam perluasan peran menjadi makin terlibat konseling genetik dan pendidikan
dalam menghadapi lebih banyak konsumen yang berpendidikan tinggi,yang menyadari tentang
efek-efek teratogen dan penyimpangan herediter. Isu-isu yang tidak teratasi berkaitan dengan hak
janin, fertilisasi invitro, orang tua wali dan aborsi menetap.

Hal ini penting untuk pemberi perawatan kesehatan untuk mempunyai dukungan objektif
melalui kelompok pendukung sebaya atau konselor untuk menghadapi isu-isu ini dan konflik-
konflik yang potensial.

Trend masa depan


Trend terbaru mengindikasikan bahwa suatu pendekatan baru terhadap kesehatan wanita
selama siklus usia subur sangat penting untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan wanita
dan hanya secara menyeluruh. Pendekatan akses terhadap pendekatan preventif harus menjadi
focus.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bari, SA, dkk. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatus. EGC :
Jakarta.

Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Deitra Leonard Lowdermik, dkk. 1999. Maternity Nursing, fifth edition. St.Louis: Mosby.

Doengoes, Marylinn E & Mary Frances Moorhouse. 2001. Rencana Perawatan Materna / bayi
Edisi 2. Jakarta: EGC.

Emily Slone McKinney, dkk. 2000. Maternal-Child Nursing. W.B.Saunders Company.

13
Farrer, Helen. 1999. Perawatan Maternitas. Edisi 2. Alih Bahasa: dr. Andry Hartono, DAN.
Jakarta: EGC

Hamilton, Persis Mary. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. Alih Bahasa: Ni
Luh Gede Yasmin Asih, SKp. Jakarta: EGC

Wiknjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kandungan Edisi Kedua. EGC : Jakarta

14

Anda mungkin juga menyukai