Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit II– April 2016 – Terbit 65 halaman

Studi Karakteristik Pembangkit Listrik Thermoelektrik Melalui


Pemanfaatan Panas Knalpot Sepeda Motor Sport 150 cc.
Wardoyo

DosenTeknik Mesin Universitas Negeri Jakarta


Wardoyo-mt@yahoo.co.id

ABSTRAK
Polusi pada kendaraan bermotor dihasilkan dari sisa hasil pembakaran pada mesin yaitu berupa gas.
Gas buang pada kendaraan bermotor memiliki kandungan energi panas, energi panas yang terkandung dalam
gas buang tergantung dari banyaknya putaran mesin. Semakin banyak putaran mesin maka panas yang
dihasilkan dari gas buang akan semakin besar. Gas buang pada kendaraan bermotor dikeluarkan melalui
knlapot sehingga komponen ini memiliki suhu paling tinggi saat sepeda motor bergerak. Panas fluida pada
knalpot pada sepeda motor dapat mencapai lebih dari 3000c. Pada kesempatan ini telah diteliti karakteristik
pembangkit listrik termoelektrik melalui pemanfaatan panas knalpot sport 150 cc dengan pendingin berbentuk
slot fin .
Karakteristik pembangkitan listrik oleh termoelektrik diuji besar daya yang dihasilkan pada kondisi temperatur
yang berbeda. Penelitian ini menggunakan delapan sensor termokopel untuk mengukur karakteristik termal
yang terjadi dan Avometer untuk mengukur tegangan dan arus yang dihasilkan. Pengambilan data dilakukan
pada kecepatan udara melewati kendaraan 4,7 m/s, 5,7 m/s dan 7,2 m/s yang disimulasikan dengan
menggunakan fan, dan variabel putaran mesin 2000 rpm, 2500 rpm, 3000 rpm, 3500 rpm dan 4000 rpm.

Hasil penelitian ini menunjukan daya terbesar yang diperoleh 36,15 Watt pada putaran mesin 4000 rpm dan
kecepatan angin 7,2 m/s. Pengaruh putaran mesin lebih dominan dari pada kecepatan angin, peningkatan daya
terbesar terjadi pada putaran mesin antara 2000 rpm – 2500 rpm. Termoelektrik yang digunakan tipe
refrigerator sehingga tidak tahan pada temperatur tinggi, pada saat mencapai termperatur tertentu kinerjanya
mulai turun. Pada penelitian sejenis akan lebih baik jika menggunakan termoelektrik tipe generator.

Kata Kunci : termolektrik, pembangkit listrik, sirip pendingin, tegangan, arus

1. Pendahuluan Archie (1996) dengan berpatokan


1.1. Latar Belakang pada 3E, yaitu energi, ekonomi dan ekologi
Efek pemanasan global yang mulai berbagai penemuan konversi energi tepat
terasa dalam tahun-tahun terakhir ini, guna ditemukan. Intinya harus bisa
membuat kesadaran masyarakat dunia untuk memanfaatkan energi semaksimal mungkin
mencari solusi terhadap pencemaran udara yang terbuang, dengan biaya yang rendah
yang disebabkan oleh alat-alat/komponen serta mempunyai dampak minimal terhadap
pabrik/industri serta kendaraan yang tidak lingkungan.[1]
ramah lingkungan.
Pada kendaraan bermotor terdapat
Semakin bertambahnya jumlah dan energi panas yang terbuang dari hasil
jenis kendaraan yang beredar di masyarakat pembakaran dalam ruang bakar. Jika panas
membuat pemanasan di bumi semakin ini tidak dimanfaatkan maka akan terbuang
menjadi. Khususnya sepeda motor yang begitu saja ke atmosfer dan akan menjadi
semakin diminati di negeri ini turut polusi termal. Saat ini panas mesin yang
menyumbang pemanasan pada bumi. terbuang melalui knalpot dibiarkan begitu
saja dan belum banyak dimanfaatkan. Cara
yang dianggap paling praktis dan

70
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit II– April 2016 – Terbit 65 halaman

memungkinkan diproduksi secara komersial energy, energi bersifat kekal, energi tidak
adalah mengubahnya menjadi energi listrik. dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan, tetapi dapat dikonversi dari
Pemanfaatan energi panas yang bentuk energi yang satu ke bentuk energi
terbuang pada knalpot kendaraan bermotor yang lain.
diubah menjadi energi listrik, metode paling
sederhana dengan menggunakan konsep Albert Einstein membuat hipotesis
Seebeck. Apabila terdapat dua sumber bahwa energi sebenarnya dihubungkan
temperatur yang berbeda pada dua material dengan persamaan berikut:
semi konduktor maka akan mengalir arus
listrik pada material tersebut. Konsep ini E = mc 2
lebih dikenal dengan pembangkit
Dimana E adalah energi yang
termoelektrik.
dilepaskan, dalam joule, m adalah massa
Dengan mengacu pada prinsip sebenarnya yang dikonversi menjadi energi
perbedaan temperatur yang dihasilkan, jika dalam kilogram, dan c adalah kecepatan
semakin besar beda temperatur (ΔT) maka cahaya (3x108 m/det).
akan menghasilkan daya yang besar pada
2.1. Dasar Konversi Energi
termoelektrik untuk itu dibutuhkan pelepas
Sumber-sumber energi bisa
panas yang mampu bekerja secara efektif.
dikelompokkan dalam dua kategori secara
Yuninto (2010) membandingkan pelepas
umum. Energi celestial dan energi modal.
panas bentuk extrude dan slot,
Energi celestial atau energi perolehan yakni
menyimpulkan bahwa panas yang dilepas
energi yang mencapai bumi dari luar angkasa.
lebih efektif pada desain pelepas panas
Energi yang termasuk dalam energi celestial
bentuk slot.
adalah energi surya. Kelebihan energi ini
Pada kesempatan ini telah diteliti adalah tak pernah habis dan bebas polusi.
karakteristik pembangkit listrik termoelektrik Sedangkan energi modal adalah energi yang
melalui pemanfaatan panas knalpot sport 150 sudah ada sejak lama di dalam bumi, energi
cc dengan pendingin berbentuk slot fin. yang termasuk di dalamnya adalah energi
atom serta energi geotermal.
1.2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk Energi yang paling mudah untuk
menyelidiki karakteristik pembangkit listrik dikonversikan ke beberapa bentuk energy
termoelektrik melalui pemanfaatan panas adalah energi listrik. Selain itu energi listrik
knalpot sepeda motor sport 150 cc dengan dapat dihasilkan langsung dari berbagai
pendingin berbentuk slot fin. bentuk energi tanpa harus melewati bentuk
perantara energi lainnya. Maka dari itulah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat energi listrik sering disebut sebagai direct
menjadi sumbangan pemikiran bagi ilmu energy converter.
pengetahuan serta dapat memberi informasi
seluas-luasnya kepada masyarakat tentang Terdapat banyak aplikasi konversi
metode pemanfaatan panas gas buang yang dapat dilakukan untuk memproduksi
menjadi energi alternatif melalui efek energi listrik, seperti; konversi energi termal
Seebeck dengan menggunakan termoelektrik. menjadi energi listrik, proses konversi energi
sperti ini biasanya menggunakan konsep
2. Tinjuan Pustaka Seebeck dengan memanfaatkan
Energi adalah kemampuan untuk termoelektrik.
melakukan usaha. Pernyataan hukum
pertama termodinamika tentang kekekalan

71
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit II– April 2016 – Terbit 65 halaman

2.2. Termoelektrik −Q
πab =
iab
Sebenarnya efek termoelektrik ini
adalah penemuan lama yang baru menjadi
Dimana –Q adalah jumlah
perbincangan serius ketika sumber energi di
perpindahan kalor dari persimpangan dalam
bumi mulai habis. Bila berbicara
watt, dan iab adalah arus searah yang
temoelektrik, maka kita tidak bisa lepas dari
mengalir di dalam generator dalam ampere.
teori efek Peltier, efek Seeback dan efek
Thomson. Karena ketiga teori ini adalah teori Dari hasil kedua penelitian ini,
dasar dari termoelektrik. Seebeck dan Peltier pun menjadi dasar dari
pengembangan teknologi termoelektrik saat
Fenomena termoelektrik ini pertama
ini. Karena saling berhubungan, maka kedua
kali ditemukan oleh Thomas Johan Seebeck
persamaan di atas memiliki hubungan
pada tahun 1821. Menurut Seebeck bahwa
sebagai berikut:
sebuah voltase timbul dalam sirkuit dua
material yang tidak sama jika kedua πab = T(L atau H) Sab = T(L atau H) (Sa - Sb) =
simpangan ini dijaga pada temperatur yang - πba
berbeda.
2.3. Modul Termoelektrik
Masih berkaitan dengan efek Seebeck Modul termoelektrik Peltier
di buku lainnya menjelaskan bahwa efek umumnya dibungkus oleh keramik tipis yang
Seebeck timbul karena kerapatan muatan berisikan batang-batang Bismuth Telluride di
pembawa elektron dalam logam suatu dalamnya.
penghantar berbeda dengan penghantar
lainnya tergantung pada temperatur.

Untuk mengetahui besaran dari


Seebeck maka harus mengetahui koefisien
Seebeck. Koefisien Seebeck adalah sifat
material dalam memberikan kecepatan
perubahan potensial termoelektrik Es dengan
suhu T.

dEs
S=
dT Gambar -1. Modul termoelektrik

Kemudian beberapa tahun setelahnya, Gambar di atas adalah skema kerja


seorang peneliti, Jean Charles Peltier di tahun sederhana dari modul termoelektrik. Sesuai
1844 mendalami teori dari Seebeck. Dia dengan efek Seebeck bahwa perbedaan
mengalirkan listrik pada dua buah logam temperatur antara penghantar akan
yang direkatkan dalam sebuah rangkaian. menghasilkan arus listrik. Jika kedua
Ketika arus dialirkan, terjadi penyerapan konduktor dibiarkan mencapai
panas pada sambungan kedua logam dan kesetimbangan termodinamika, proses ini
pelepasan panas di sambungan lainnya. akan menghasilkan panas yang
Pelepasan panas ini bisa berbalik ketika arah didistribusikan secara merata sepanjang
arus juga ikut dibalik. konduktor tersebut.

Koefisien Peltier untuk suatu Semikonduktor n-p biasa digunakan


rangkaian yang terdiri dari material A dan B dalam sistem-sistem termoelektrik (gambar-
ditandai dengan πab didefinisikan sebagai 2). karena dikehendaki konduktivitas atau
konduktansi panas yang rendah, biasa dipakai

72
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit II– April 2016 – Terbit 65 halaman

material yang mempunyai berat atom atau 2.4. Termoelektrik Refrigerator


berat molekul yang tinggi karena mempunyai termoelektrik
konduktivitas yang rendah. Selain sebagai pembangkit listrik,
sistem termoelektrik juga dapat dipakai
sebagai pemindah panas atau refrigerator.
Jika digunakan sebagai refrigerator
termoelektrik, arus searah dialirkan melalui
unit, dan satu sisi dipanaskan sementara sisi
yang lain didinginkan. Pembalikan dari
sistem termoelektrik ini pun juga
memungkinkan.

3. Metode Penelitian
Bahan dan alat yang digunakan dalam
penelitian ini, antara lain :
Gambar -2. Skema kerja termoelektrik sederhana
a. Aluminium profil
b. Heatsink (Pelepas panas) yang telah
Nilai efesiensi (ZT) dari beberapa dimodifikasi menjadi model slot
material termoelektrik yang ditunjukkan c. Delapan Modul Termoelektrik (TEC1-
dalam gambar-3 untuk kedua material n-p. 12706)
Timah tellurida (PbTe) biasa dipakai dalam
generator termoelektrik sedangkan Bismuth
tellurida (Bi2Te) biasa dipakai dalam
refrigerator termoelektrik.

Gambar -4. Termoelektrik (TEC1-12706)

d. Alat ukur: Multimeter sebagai pengukur


arus dan tegangan listrik, Termokopel
Tipe-k sebagai sensor temperatur dan
Anemometer sebagai pengukur kecepatan
angin,
e. Kipas angin sebagai simulator angin yang
diterima slot fin pada saat motor berjalan,
f. Sepeda motor sport 150 cc,
g. Pasta termal sebagai penghantar panas
antara TEC dengan Aluminium
Untuk mengetahui karakteristik
pembangkitan listrik pada termoelektrik dan
kondisi temperatur di beberapa titik pada
sumber panas dan pendingin dipasang
Gambar -3. Grafik sifat-sifat beberapa jenis beberapa termokopel, seperti gambar berikut
material termoelektrik ini.

73
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit II– April 2016 – Terbit 65 halaman

Dari gambar - 6 terlihat grafik


pengaruh putaran mesin terhadap tegangan
yang dihasilkan termoelektrik, grafik tersebut
menunjukan karakteristik tegangan
cenderung meningkat seiring dengan
meningkatnya putaran mesin. Dengan
naiknya putaran mesin maka panas yang
dihasilkan knalpot akan meningkat sehingga
terjadi perbedaan temperatur yang lebih besar
pada kedua permukaan termoelektrik. Pada
saat kecepatan angin melewati kendaraan
meningkat, arus yang dihasilkan cederung
meningkat seiring dengan meningkatnya
Gambar -5. Skema instalasi pengujian alat.
proses pendinginan sirip pendingin.
Karakteristik pembangkitan listrik
oleh termoelektrik ini diuji seberapa besar 1.4
daya yang dihasilkan pada beberapa kondisi 1.2
temperatur yang berbeda. Penelitian ini
1
Arus (Ampere)

menggunakan delapan sensor termokopel


untuk mengukur karakteristik termal yang 0.8
4,7
terjadi dan Avometer untuk mengukur 0.6 m/s
tegangan dan arus yang dihasilkan. 0.4 5,7
m/s
0.2
Pengambilan data dilakukan pada
kecepatan udara melewati kendaraan 4,7 m/s, 0
2000 2500 3000 3500 4000
5,7 m/s dan 7,2 m/s yang disimulasikan
dengan menggunakan fan dan variabel Putaran Mesin (rpm)
putaran mesin 2000 rpm, 2500 rpm, 3000
rpm, 3500 rpm dan 4000 rpm. Gambar – 7. Grafik pengaruh putaran mesin
terhadap arus
4. Hasil Penelitian
Pada gambar – 7 terlihat grafik kuat
arus yang dihasilkan termoelektrik memiliki
30 tren yang serupa dengan grafik tegangan.
Peningkatan signifikan terjadi pada putaran
25
mesin 2000 rpm – 2500 rpm. Sementara pada
20
Tegangan (Volt)

putaran di atas 2500 rpm hanya mengalami


15 sedikit peningkatan. Hal ini desebabkan
4,7
10 performa termoelektrik sudah mulai turun.
m/s
Termoelektrik yang digunakan tipe
5
refrigerator sehingga tidak tahan pada
0 temperatur tinggi, pada saat mencapai
2000 2500 3000 3500 4000
termperatur tertentu kinerjanya mulai turun,
Putaran Mesin (rpm)
pada saat mencapai titik klimaksnya
termoelektrik akan rusak. Pada penelitian ini
Gambar – 6. Grafik pengaruh putaran mesin beberapa kali mengganti termoelektrik.
terhadap tegangan terhadap putaran mesin
Termoelektrik tipe ini dipilih karena
harganya terjangkau.

74
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit II– April 2016 – Terbit 65 halaman

DAFTAR PUSTAKA
[1]. Incropera, Frank. P (1981). Fundamental
40 of Heat Transfer. Jhon Willey & Son.
35 Inc, Canada.
30 [2]. James R.Welty dkk (2004). Dasar-dasar
25 Fenomena Transport ; volume 2 transfer
Daya (Watt)

20 panas, Terjemahan: Gunawan Prasetio,


4,7 m/s Edisi keempat, Jakarta: Erlangga
15 5,7 m/s
[3]. Koestoer, Raldi Artono (2002).
10 7,2 m/s
Perpindahan Kalor Untuk Teknik Mesin,
5 Jakarta: Salemba Teknik.
0 [4]. Kreith, Frank (1997). Prinsip-prinsip
2000 2500 3000 3500 4000
Perpindahan Panas, Terjemahan: Arko
rpm rpm rpm rpm rpm
Prijono, Edisi ketiga, Jakarta: Erlangga
Kecepatan Putaran Mesin
[5]. Mark W. Zemansky., and Richard H.
Dittman (1986). Kalor dan
Gambar – 8. Grafik pengaruh putaran mesin Termodinamika Terjemahan: Suroso,
terhadap daya Bandung: Penerbit ITB,.
[6]. Nandy Putra, R.A Koestoer, M. Adhitya,
Karakteristik grafik daya merupakan
Ardian Roekettino, Bayu Trianto (2009).
perpaduan antara tegangan dan kuat arus Potensi Pembangkit Daya Termoelektrik
yang dihasilkan oleh termoelektrik. Pada Untuk Kendaraan Hibrid. Makara.
grafik – 8 terlihat dengan meningkatnya Teknologi, Vol.13, No.2, Jakarta: FT-
putaran mesin dan kecepatan angin yang UI, h.53-56
melalui kendaraan, daya yang dihasilkan [7]. Suyatmo, F (1996). Dasar-dasar Teknik
akan cendarung meningkat. Pengaruh Listrik, Jakarta: Rineka cipta.
putaran mesin lebih dominan dari pada [8]. Supriatna, Yayat (1999). Listrik
Otomotif , Bandung: Angkasa.
kecepatan angin. Peningkatan terbesar terjadi
[9]. Tipler, Paul (1998). Fisika untuk Sains
pada putaran mesin antara 2000 rpm – 2500
dan Teknik , Jakarta: Erlangga.
rpm.
[10]. W. Culp, Archie (1996). Prinsip-
prinsip Konversi Energi, Jakarta:
5. Kesimpulan
Erlangga.
Daya terbesar yang diperoleh 36,15
Watt pada putaran mesin 4000 rpm dan
kecepatan angin 7,2 m/s.

Pengaruh putaran mesin lebih


dominan dari pada kecepatan angin,
peningkatan terbesar terjadi pada putaran
mesin antara 2000 rpm – 2500 rpm.

Termoelektrik yang digunakan tipe


refrigerator sehingga tidak tahan pada
temperatur tinggi, pada saat mencapai
termperatur tertentu kinerjanya mulai turun.

Pada penelitian sejenis akan lebih baik


jika menggunakan termoelektrik tipe
generator.

75

Anda mungkin juga menyukai