Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN(SAP)

METODE KANGGURU PADA BBLR

Disusun oleh:
IBI YULIA SETYANI
P1337420617032

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Metode kangguru (kangaroo care) mulai dikembangkan sejak 1978 oleh Neos
Edgar Rey dan Hector Martines, peneliti pada Instituto Materno Infantile in Santa Fe De
Bogota Colombia. Dan akhirnya diterapkan di Columbia pada tahun 1983. metode
kangguru disebut juga dengan perawatan bayi lekat, Kangaroo Mother Care, Breastcrawl,
dan skin to skin contact.
Awalnya metode ini hanya diperuntukkan bagi bayi premature dengan berat badan
yang kurang (BBLR), karena terbukti efektif meningkatkan berat badan bayi dengan
cepat dan optimal, serta dapat menstabilkan suhu tubuh, denyut jantung, da frekuensi
pernapasan bayi premature. Namun, sekarang metode kangguru ini tidak terbatas bagi
mereka yang melahirkan bayi premature dan berat badan kurang saja. Metode ini juga
dilakukan pada bayi normal, baik itu yang lahir secara normal melalui vagina, maupun
melalui bedah cesar. Bahkan, pelaksanaan proses inisiasi menyusui dini, merupakan salah
satu penerapan dari metode kanggru.
Hal ini karena saat melakukan metode kangguru, dimana terjadi kontak antara
kulit ibu dan kulit bayi (skin to skin contact), terbukti tidak hanya efektif meningkatkan
kesehatan fisik dan psikologis bayi, tetapi juga ibu. Tidak itu saja, metode ini juga dapat
meningkatkan kualitas hubungan antara ibu dan bayinya.
Banyaknya manfaat penerapan metode kangguru pada ibu dan bayi, serta
penggunaannya yang praktis, ekonomis, dan dapat dilakukan dimana saja, baik saat
perawatan di rumah sakit maupun setelah pulang dirumah, menuntut kita untuk
mengetahui lebih banyak lagi mengenai pelaksanaan metode kangguru, tata cara dan
manfaatnya, terutama bagi ibu yang mempunyai BBLR/ bayi dengan berat badan kurang.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan orang tua memahami tentang metode kangguru
pada BBLR.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan 75% peserta dapat menyebutkan :
 Pengertian metode kangguru dengan bahasa sendiri
 Menyebutkan waktu pelaksanaan metode kangguru
 Menyebutkan pengertian BBLR
 Menyebutkan 2 dari 4 alasan penggunaan metode kangguru pada BBLR
 Menyebutkan 3 dari 5 kriteria BBLR untuk metode kangguru
 Menjelaskan cara melakukan metode kangguru
 Menjelaskan pemantauan saat melakukan metode kangguru
 Menyebutkan 5 dari 8 manfaat metode kangguru pada BBLR

C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik : metode kangguru pada BBLR
2. Sasaran : orang tua BBLR
3. Metoda : ceramah dan diskusi
4. Media : Leaflet
5. Waktu Tempat : disesuaikan, ruang tunggu Poli Anak Merpati
6. Pengorganisasian
A. Moderator : Ibi Yulia Setyani
B. Pemateri : Ibi Yulia Setyani
C. Fasilitator. : Ibi Yulia Setyani
D. Observer : Ibi Yulia Setyani
Uraian Tugas
Moderator
 Membuka acara
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan dan topik
 Menjelaskan kontrak waktu
 Menyerahkan jalannya penyuluhan
 Mengarahkan alur diskusi
 Memimpin jalannya diskusi
 Menutup acara
Pemateri
 mempresentasikan materi untuk penyuluhan.
Fasilitator
 Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.
 Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.
Observer
 Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
7. Setting Tempat

M,P,F,O

Keterangan :
M,P,F,O = Moderator, Pembicara, Fasilitator, Observer
= Klien
Catan : Setting tempat disesuaikan dengan kondisi anak dan mengikut sertakan
peserta tambahan
D. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1. 5 menit Pembukaan
 Perkenakan mahasiswa  Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan
 Menjelaskan kontrak waktu  Memperhatikan
2. 20 menit Pelaksanaan
 Menggali pengetahuan peserta tentang metode kangguru  Menjelaskan
 Memberi reinforcement positif
 Menjelaskan pengertian metode kangguru  Memperhatikan
 Menjelaskan waktu pelaksanaan metode kangguru  Memperhatikan
 Menjelaskan metode kangguru dan BBLR  Memperhatikan
 Menjelaskan pengertian BBLR  Memperhatikan
 Menjelaskan alasan pelaksanaan metode kangguru pada BBLR  Memperhatikan
 Memberi kesempatan pada peserta untuk bertanya  Memperhatikan
 Memberi reinforcement positif  Memperhatikan
 Menjawab pertanyaan yang diajukan  Memperhatikan
 Menjelaskan kriteria BBLR untuk metode kangguru  Memberi pertanyaan
 Menjelaskan cara melakukan metode kangguru  Memperhatikan
 Menjelaskan pemantauan yang harus dilakukan saat melakukan metode  Memperhatikan
kangguru  Memperhatikan
 Menjelaskan manfaat metode kangguru  Memperhatikan
 Memberi kesempatan pada peserta untuk bertanya  Memperhatikan
 Memberi reinforcement positif  Memperhatikan
 Menjawab pertanyaan yang diajukan  Memberi pertanyaan
3. 5 menit Penutup
 Meminta peserta untuk memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak  Memberi pertanyaan
dipahami
 Menjawab pertanyaan yang diajukan  Memperhatikan
 Menyimpulkan diskusi  Berpartisipasi
 Melakukan evaluasi  Menjawab pertanyaan
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
- 60% peserta mengikuti penyuluhan
- Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai
rencana
2. Evaluasi Proses
- Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
- Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
- 70% peserta aktif dan tidak meninggalkan ruangan selama
penyuluhan
3. Peserta mampu :
- Menyebutkan pengertian metode kangguru dengan bahasa sendiri
- Menyebutkan waktu pelaksanaan metode kangguru
- Menyebutkan pengertian BBLR
- Menyebutkan 2 dari 4 alasan penggunaan metode kangguru pada BBLR
- Menyebutkan 3 dari 5 kriteria BBlR untuk metode kangguru
- Menjelaskan cara melakukan metode kangguru
- Menjelaskan pemantauan saat melakukan metode kangguru
- Menyebutkan 5 dari 8 manfaat metode kangguru pada BBLR
Materi penyuluhan
METODE KANGGURU PADA BBLR

1. Pengertian
Metode kangguru adalah cara perawatan bayi dengan menggendong lekat bayi
lekat ke dada ibu, layaknya induk kangguru memasukkan anaknya ke dalam kantung,
tanpa ada batas kain (skin to skin), sehingga ada kontak langsung antara kulit bayi dan
kulit ibu. Perawatan kangguru ini telah terbukti dapat menghasilkan pengaturan suhu
tubuh yang efektif dan lama, serta denyut jantung dan pernafasan yang stabil pada BBLR.
Metode ini dapat diterapkan pada saat inisiasi menyusui dini, pemberian ASI, namun
pada BBLR metode ini dianjurkan dilakukan selama 24 jam.

2. Metode Kangguru = hold me, feed me, love me


Saat perawatan bayi dengan metode kangguru, bayi yang didekap oleh ibunya,
merasakan sentuhan kulit kekulit yang tentu memberikan kenyamanan dan ketenangan
pada bayi. Suhu tubuh ibu dapat naik dan turun dengan sendirinya sesuai kebutuhan bayi
(maternal neonatal thermal synchrony), tanpa pengaturan manual seperti incubator.
Kontak kulit ke kulit ini juga dapat meminimalkan kehilangan panas dari permukaan
tubuh bayi, yang tidak dapat dilakukan incubator. Dengan kontak emosional yang erat
antara ibu dan bayi pada metode kangguru, produksi asi meningkat karena adanya refleks
letdown oleh hormone oksitosin dalam tubuh ibu. Bayi pun tidak perlu di keluar
masukkan dari incubator untuk bias mendapat ASI. Bayi dapat langsung menghisap ASI
dari payudara ibu dengan sedikit mengubah posisi, Karena bayi memiliki insting dan
dapat merasakan detak jantung ibunya.
Selain itu metode kangguru dapat menurunkan resiko infeksi pada bayi karena
bagaimanapun flora normal kulit ibu tentu lebih “aman” dari pada kuman resisten
antibiotic di ruang rawat rumah sakit. Bayipun lebih cepat dipulangkan dari rumah sakit
karena peningkatan berat badan lebih cepat dan metode kangguru dan dilanjutkan di
rumah oleh ibu dibantu oleh anggota keluarga lainnya. Dengan demikian biaya perawatan
rumah sakit dapat ditekan.
3. BBLR dan Metode Kangguru
BBLR adalah bayi yang berat badan lahirnya kurang dari 2500 gr, tanpa
memandang usia kehamilan. BBLR dibedakan menjadi dua bagian, (1) BBL sangat
rendah bila lahir dengan berat < 1500 gr, (2) BBLR dengan berat lahir 1500-2499 gr.
BBLR memiliki kulit yang sangat tipis, jaringan lemak bawah kulit sedikit,
permukaan tubuhnya relative lebih luas dibandingkan dengan berat badan, pusat
pengaturan suhu yang belum sempurna. Oleh karena itu BBLR mudah kehilangan panas
dan sering kedinginan. Kondisi ini dapat membawa bencana yang besar bagi
kelangsungan hidup bayi. Apabila bayi mengalami kedinginan maka dapat terjadi henti
nafas, badannya pucat kebiruan, detak jantungnya melemah dan berakhir dengan
kematian.
Metode kangguru dilakukan setelah 2 minggu kelahiran sampai bayi tidak mau
lagi, yaitu sekitar usia 36 minggu atau menunggu berat badan bayi 2 kg. metode ini
dianjurkan selama 24 jam, tetapi pada permulaan dapat dilakukan bertahap dari minimal
60 menit, kemudian ditingkatkan terus menerus siang dan malam dan berhenti hanya saat
ketika mengganti popok. Pada saat itu dokter akan memeriksa jumlah dan waktu minum,
serta pemantauan pertumbuhannya. Misalnya, kemampuan bayi meminum ASI kira-kira
180-200 ml/kg BB/hari, kenaikan BB per hari paling tidak 20-30 gram atau 2 ons
perminggu.
Kriteria BBLR untuk metode kangguru:
1. bayi dengan BB ≤ 2000 gr.
2. tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai.
3. refleks dan koordinasi isap serta menelan baik.
4. perkembangan selama di inkubator baik.
5. kesiapan dan keikutsertaan orang tua.

4. Cara Melakukan Metode Kangguru


1. beri bayi topi, popok, dan kaus kaki yang telah dihangatkan terlebih dahulu. Bila
suhu sedang dingin, bayi boleh dipakaikan baju tanpa lengan berbahan katun yang
dibuka dibagian depannya, agar dada bayi tetap dapat menempel pada dada ibu
(skin to skin).
2. letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak, langsung ke kulit ibu dan pastikan
kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan
tungkai tertekuk (seperti kodok), kepala dimiringkan ke kanan atau ke kiri dan
sedikit mendongak.
3. Ibu dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu dan bayi
diletakkan diantara/belahan payudara ibu, baju diselimutkan kepada bayi
kemudian ibu mamakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak
terjatuh.
4. Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi, dapat digunakan handuk atau kain
lebar yang elastis atau kantung yang dibuat sedemikian rupa untuk menjaga tubuh
bayi tidak terjatuh. Bila kurang menutupi badan bayi bisa ditambah dengan
selimut.
Di indonesia sendiri sudah ada kain gendong khusus yang memiliki celana bayi
menempel. Besarnya setinggi bayi, kemudian sisi kanan dan kirinya ada dua
pasang tali. Untuk menggunakannya, bayi dimasukkan ke dalam celana kain
gendong tersebut tanpa baju, kemudian badan bayi ditempelkan ke badan ibu
sesuai dengan langkah 1 dan 2, dan pasang tali dengan rapat.
5. ibu masih dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau berdiri,
duduk, jalan, makan, dan mengobrol. Pada waktu tidur, posisi ibu setengah duduk
atau dengan meletakkan beberapa bantal dibawah punggung ibu.
6. bila ibu perlu istirahat, dapat digantikan oleh ayah atau anggota keluarga lain.
7. dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan kesiapan ibu, bayi, posisi bayi,
pemantauan bayi, cara pemberian ASI dan kebersihan ibu dan bayi.

5. Pemantauan Bayi Selama Metode Kangguru


 Suhu bayi antara 36.5 – 37.5 oC
 Pemantauan suhu ketiak bayi setiap 6 jam selama 3 hari pertama
 Selanjutnya pengukurannya dilakukan 2 hari sekali
 Pemantauan pernafasan bayi berkisar antara 40-60 kali/mnt dan kadang
disertai dengan periode apnea (tidak bernafas).
 Beberapa tanda bahaya yang perlu dipantau : sulit bernafas, merintih,
bernafas sangat cepat atau sangat lambat, henti nafas yang sering dan lama (>
20 detik), bayi terasa dingin, sulit minum, muntah-muntah, kejang, diare, kulit
kuning. Bila menjumpai tanda-tanda tersebut segera cari pertolongan tenaga
kesehatan.

6. Manfaat Metode Kangguru


 Menstabilkan denyut jantung, suhu dan pernafasan
 Meningkatkan berat badan dan pertumbuhan dengan efektif
 Meningkatkan hubungan emosi atau psikologis antara ibu dan bayi
 Mengurangi stress ibu dan bayi
 Mengurangi lama menangis bayi
 Mempersingkat masa rawat di rumah sakit
 Meningkatkan produksi ASI ibu dan pemberian ASI ekslusif
 Menurunkan resiko infeksi pada bayi
Referensi :
www.breastcrawl.com
www.infoibu.com
www.tanyadokter.com
www.google/metode kanguru.com

Anda mungkin juga menyukai