Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan karunia-Nya, tugas makalah Sistem Telekomunikasi satelit yang
berjudul “Aplikasi Satelit Cuaca dalam Bidang Meteorologi dan Klimatologi“ ini
dapat kami selesaikan.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui lebih jauh


mengenai satelit cuaca ( meteorologi dan klimatologi) dan aplikasinya. Tak ada
gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini yang masih jauh dari
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca.

Demikianlah makalah ini kami buat, kami berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca.

Makassar, 23 September 2019

penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………….……………………...…….……………..………..1
Daftar Isi…………………………………………..………...…………………….2
BAB I : Pendahuluan………….……………………..……………………….…...3
1.1 Latar Belakang……………….……………....……..….……...….....3
1.2 Rumusan Masalah……………...……………..…..…………………4
1.3Tujuan………………………………..……………...….….…………4
Bab 2 : Satelit……………………………………………………..…….…….…..5
2.1 DefinisiSatelit……………………………………………….…...…..5
2.2 Jenis – Jenis Satelit…………………………………….……….…....6
2.3 Satelit Cuaca………………………………………………….…..….8
2.4. Aplikasi Satelit Cuaca Di Bidang Klimatologi Dan
Meteorologi……………………………………………...………..…….10
Bab 3 : Penutup………………………………………………………….........…12
Kesimpulan………………………………………………….…………..12
Daftar Pustaka…………………………………………………………….......…13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan media komunikasi moderndi dunia sekarang ini telah
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin
mudahnya untuk berkomunikasi (bertukar informasi) dengan orang lain tanpa
terkendala dengan faktor lokasi dan jarak. Misalnya, sekarang ini kita dapat
dengan mudah berkomunikasi dengan orang yang berada di tempat yang jauh,
misalnya di luar negeri dalam waktu yang singkat dan biaya yang dibutuhkan juga
relatif murah . Sebaliknya, sebelum adanya perkembangan media komunikasi
modern, untuk bertukar informasi dengan orang lain yang berada misalnya di kota
lain cukup sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama , dan biaya yang
dikeluarkan juga lebih besar dibandingkan sekarang ini. Sehingga , dapat
dikatakan bahwa media komunikasi telah memegang peranan penting dalam
meningkatkan kenyamanan dan kemudahan dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Salah satu perkembangan media komunikasi yang memberikan manfaat
yang besar bagi kehidupan manusia adalah satelit. Satelit adalah benda yang
mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Satelit banyak
digunakan untuk memenuhi kebutuhan permintaan jasa telekomunikasi dari
daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh metoda gelombang mikro sebagai
sistem darat (terestial). Selain untuk komunikasi, satelit juga dapat digunakan
untuk kepentingan militer, pemetaan geografis bumi, navigasi, dan untuk
penginderaan cuaca dan iklim. Satelit yang berfungsi untuk melakukan
penginderaan cuaca dan iklim disebut satelit cuaca. Cuaca dan iklim adalah gejala
alam yang terjadi secara alamiah, yang dapat direkayasa namun tidak dapat
diubah. Cuaca dan iklim sangat berpengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan
manusia, khususnya di bidang pertanian, penerbangan, dan kelautan sehingga
setiap perubahannya haruslah diperhatikan dengan seksama agar tidak
menimbulkan pengaruh negatif terhadap aktivitas-aktivitas manusia. Apabila

3
dicermati dengan baik, akibat dari perubahan iklim dan cuaca seperti angin topan
dapat dihindari. Oleh karena itu, berdasarkan pemaparan di atas, penulis
bermaksud untuk mengulik lebih jauh tentang aplikasi sistem komunikasi satelit
di bidang meteorologi dan klimatologi.

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimana satelit cuaca mengirimkan informasi tentang perubahan cuaca?
 Aplikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan dari sistem komunikasi satelit
cuaca?

1.3 Tujuan
 Mengetahui bagaimana sistem kerja dari satelit cuaca.
 Mengetahui aplikasi dari pemanfaatan sistem komunikasi satelit cuaca.

4
BAB II

SATELIT

2.1 DEFINISI SATELIT

Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi
tertentu (Wikipedia.com). Berdasarkan bentuk dan kegunaannya, satelit dapat
dibedakan menjadi : satelit militer, satelit komunikasi, satelit iptek, dan satelit
cuaca.

Satelit cuaca adalah salah satu instrumen yang sering digunakan dalam
penginderaan jauh. Penginderaan jauh adalah pengukuran atau akuisisi data dari
sebuah objek yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut dari
jarak jauh, (misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat
lain. Contoh lain dari penginderaan jauh antara lain satelit pengamatan bumi
untuk pengamatan topografi atau bentuk permukaan bumi, pengamatan dalam
bidang hidrologi, geologi, dan lainnya.

Posisi satelit pada orbitnya ada tiga macam, yaitu:

 Low Earth Orbit (LEO): 500-2.000 km di atas permukaan bumi.


 Medium Earth Orbit (MEO): 8.000-20.000 km di atas permukaan
bumi.
 Geosynchronous Orbit (GEO): 35.786 km di atas permukaan bumi.

Seluruh pergerakan satelit dipantau dari bumi dengan stasiun pengendali.


Cara kerja dari satelit yaitu dengan cara uplink dan downlink. Uplink yaitu
transmisi yang dikirim dari bumi ke satelit, sedangkan downlink yaitu transmisi
dari satelit ke stasiun bumi.

Komunikasi satelit pada dasarnya berfungsi sebagai repeater di langit.


Satelit juga menggunakan transponders, yaitu sebuah alat untuk memungkinkan
terjadinya komunikasi 2 arah.

5
Umumnya komunikasi satelit menggunakan banyak transponders.
Contohnya Intelsat VIII menggunkan 44 transponders dapat mengakomodir
22.500 telepon sirkuit dan 3 channel TV, pada masa sekarang ini dapat
mengakomodir komunikasi di Asia dan Afrika.Transponder merupakan singkatan
dari transmitter responder yang bermakna sebuah perangkat otomatis yang
menerima, memperkuat dan mengirimkan sinyal dalam frekuensi tertentu.

Antena satelit sangat penting peranannya dalam jaringan komunikasi


satelit. Karena benda yang ini berfungsi sebagai penerima transimisi di setiap
kawasan di dunia. Sedangkan satellite spacing (penempatan satelit) digunakan
agar dalam melakukan transmisi lebih mudah berdasarkan kawasannya. Sumber
tenaga satelit diperoleh melalui sinar matahari yang diubah ke bentuk listrik yang
menggunakan sel surya .

2.2 JENIS-JENIS SATELIT

Berdasarkan fungsinya, satelit dapat dibedakan menjadi :

 Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet,


galaksi, dan objek angkasa lainnya yang jauh.
 Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan
tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang
mikro. Kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau
orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe terbaru menggunakan satelit
pengorbit Bumi rendah.
 Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang
disalurkan ke penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi
sebuah titik dipermukaan bumi.
 Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi
yang digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata.
 Satelit tenaga surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi
tinggi yang menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk

6
menyorotkan tenaga surya kepada antena sangat besar di Bumi yang dpaat
digunakan untuk menggantikan sumber tenaga konvensional.
 Satelit cuaca adalah satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan
iklim Bumi.
 Satelit miniatur adalah satelit yang ringan dan kecil. Klasifikasi baru
dibuat untuk mengkategorikan satelit-satelit ini: satelit mini (500–200 kg),
satelit mikro (di bawah 200 kg), satelit nano (di bawah 10 kg).

Adapun tipe dasar satelit meteorologi adalah orbit geostationary dan orbit
polar.
1. Geostationary Satellite
Satelit ini mengorbit di khatulistiwa pada tingkat kecepatan putar yang
sama dengan rotasi bumi. Mereka mengorbit pada ketinggian 36000 km
diatas titik tetap di permukaan bumi. Karena posisinya yang tetap, satelit
ini mampu memonitor suatu region secara terus-menerus. Contohnya
adalah GOES 9 (Geostationary Operational Environmental Satellite) yang
merupakan satelit GOES terbaru dan diluncurkan pada tanggal 23 mei
1995. Citra yang diperoleh satelit ini merupakan citra real time, artinya
begitu kamera mengambil gambar maka langsung ditampilkan , sehingga
memungkinkan stasiun ramalan cuaca untuk memonitor proses dari sistem
cuaca yang besar seperti fronts (batas transisi antara dua massa udara),
storms (badai) and hurricanes (angin ribut). Arah dan kecepatan angin juga
bisa diperkirakan berdasar monitoring pergerakan awan.

2. Polar Orbiting Satellites


Satelit ini mengorbit hampir paralel dengan garis meridien bumi dan
melewati kutub utara dan kutub selatan bumi tiap kali revolusi bumi. Saat
bumi berotasi menuju timur dibawah satelit, tiap monitor mengoperkan
gambar kebarat sehingga menghasilkan gambar dengan area yang lebih
besar. Satelit polar memiliki keuntungan dalam memotret per-awanan
yang tepat berada dibawah mereka. Gambar satelit geostasioner untuk

7
daerah kutub terdistorsi disebabkan sudut penglihatan satelit yang sempit
kekutub. Satelit polar juga berputar pada ketinggian yang lebih rendah
(kurang lebih 850 km) sehingga mampu menyediakan informasi badai dan
sistem perawanan yang lebih mendetail.

Orbit satelit geostationer dan polar

2.3 SATELIT CUACA

Satelit cuaca adalah salah satu jenis satelit yang digunakan untuk
mengamati perubahan iklim dan cuaca di permukaan bumi. Seperti yang sudah
disebutkan sebelumnya, satelit cuaca memiliki dua tipe orbit yang mengitari
equator bumi , yaitu orbit geostationer dan orbit polar.

Satelit meteorologikal tidak hanya digunakan untuk pengamatan awan,


tapi juga digunakan untuk pengamatan efek polusi udara, aurora, arus energi, dan
untuk pengamatan lingkungan lainnya seperti gejala El Nino dan La Nina yang
semua informasinya dikumpulkan oleh satelit cuaca.

Satelit cuaca pertama, Vanguard 2, diluncurkan pada 17 Februari 1959.


Satelit ini dirancang untuk mengawasi tutupan awan, tetapi karena rotasi "axis"
yang jelek mencegahnya untuk mengambil data yang berguna.Satelit cuaca
pertama yang dianggap sukses adalah TIROS-1, diluncurkan oleh NASA pada 1
April 1960. TIROS dioperasikan selama 78 hari dan terbukti jauh lebih sukses
dari Vanguard 2. TIROS membuat jalan bagi satelit cuaca lain yang lebih modern
seperti proyek Nimbus 3. Berawal dari proyek tersebut di tahun 1969, beragam

8
informasi mengenai temperatur yang terdapat di troposfer dapat diambil oleh
satelit dari laut pasifik maupun atlantik timur. Hal ini memberikan kemajuan yang
signifikan dalam bidang ramalan cuaca.

Adapun bagian dari suatu satelit cuaca adalah :

 K-Band Ranging System (KBR)

Menyediakan sangat tepat (dalam waktu 10 pM) pengukuran perubahan


jarak antara kedua satelit yang diperlukan untuk mengukur fluktuasi
gravitasi.

 Ultra Stabil Oscillator (USO)

Menyediakan frekuensi generasi untuk memulai sistem K-band.

 SuperStar Accelorometers (ACC)

Tepatnya mengukur percepatan non-gravitasi yang bekerja pada satelit.

9
 Star Camera Assembly (SCA)

Tepatnya menentukan orientasi dua satelit dengan pelacakan relatif


mereka terhadap posisi bintang-bintang.

 Coarse Earth and Sun Sensor (CES)

Menyediakan omnidirectional, handal, dan kuat, tapi cukup kasar,


pelacakan Bumi dan Matahari. Digunakan pada saat akuisisi awal dan
kapanpun satelit beroperasi dalam mode aman.

 Center of Mass Trim Assembly (MTA)

Tepatnya mengukur offset antara massa satelit pusat dan massa "bukti-
percepatan" dan menyesuaikan pusat massa yang diperlukan selama
penerbangan.

 Black-Jack GPS Receiver And Instrument Processing Unit (GPS)

Menyediakan pemrosesan sinyal digital, mengukur perubahan jarak relatif


terhadap konstelasi satelit GPS.

 Globalstar Silicon Solar Cell Array (GSA)


Meliputi bagian luarnya pesawat ruang angkasa dan menghasilkan energi
listrik sebagai energi satelit.

2.4. APLIKASI SATELIT CUACA DI BIDANG KLIMATOLOGI DAN

METEOROLOGI

Dalam bidang klimatologi dan meteorologi, satelit cuaca bermanfaat


untuk :

 Membantu analisis cuaca dengan menentukan daerah tekanan rendah dan


daerah bertekanan tinggi, daerah hujan, dan badai siklon.
 Mengetahui sistem atau pola angin permukaan.
 Permodelan meteorologi dan data klimatologi.

10
 Untuk pengamatan iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat
kewarnaan dan kandungan air di udara.

Dengan adanya satelit cuaca, memberikann pengaruh yang besar


terhadap kemajuan dunia peramalan cuaca.

11
BAB III

KESIMPULAN

Adapun dua jenis orbit satelit yang tersedia adalah :

Geostationery Satellite mengorbit di khatulistiwa pada tingkat kecepatan


putar yang sama dengan rotasi bumi. Biasanya mengorbit pada ketinggian 36000
km . Karena posisinya yang tetap, satelit ini mampu memonitor suatu region
secara terus-menerus.

Polar Orbiting Satellite  mengorbit hampir paralel dengan garis meridien


bumi dan melewati kutub utara dan kutub selatan bumi tiap kali revolusi bumi.
Satelit ini berputar pada ketinggian yang lebih rendah (kurang lebih 850 km)
sehingga mampu menyediakan informasi badai dan sistem perawanan yang lebih
mendetail

Dalam bidang klimatologi dan meteorologi,satelit cuaca bermanfaat untuk:

 Membantu analisis cuaca dengan menentukan daerah tekanan rendah dan


daerah bertekanan tinggi, daerah hujan, dan badai siklon.
 Mengetahui sistem atau pola angin permukaan.
 Permodelan meteorologi dan data klimatologi.
 Untuk pengamatan iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat kewarnaan
dan kandungan air di udara.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://akharisyuli.blogspot.com/2011/05/cara-kerja-satelit-gravitasi-dan-
cuaca.html

R.R Kelkar. Satellite Meteorology. 2006 .

http://en.wikipedia.org/wiki/Satellite

13

Anda mungkin juga menyukai