Modul Praktikum Gis PDF
Modul Praktikum Gis PDF
Di susun oleh :
Syamsul B. Agus
B. Realino
2005
PENDAHULUAN
1.1. Pengantar
Sistem Informasi Geografis atau SIG merupakan suatu teknik berbasis komputer yang
dapat mengumpulkan, menyimpan, menampilkan dan mengelola data spatial dari
fenomena geografis untuk dianalisis guna keperluan pengambilan keputusan. Sajian
informasi yang dihasilkan berupa kajian data spatial secara digital, sehingga dapat
membantu pengguna jasa melakukan analisis berbagai gejala keruangan secara tepat
guna.
Dengan definisi tersebut, SIG jelas mempunyai karakteristik sebagai perangkat pengelola
basis data (database management system-DBMS). Sebagai perangkat analisis
keruangan (spatial analysis), dan juga sekaligus proses komunikasi untuk pengambilan
keputusan.
Untuk keperluan itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang mampu menguasai teknologi
tersebut. Diharapkan, dengan memiliki sumber daya manusia yang handal dalam
teknologi SIG, perencanaan pembangunan di negara ini akan berlangsung dengan baik.
Saat ini, sudah banyak beredar perangkat lunak SIG dengan berbagai kelebihan dan
kelemahan sehingga menyulitkan pengguna untuk menentukan pilihan yang terbaik. Pada
prinsipnya, ada 11 (sebelas) kategori yang bisa dijadikan pegangan dalam memilih
perangkat lunak SIG yang baik, yaitu : (Dr. Indroyono. S, 1994)
Model data vektor menyajikan bentukan geografi (geographic features) begitu halnya
dengan selembar peta. Sungai digambarkan dengan garis meliuk-liuk dan bercabang,
Jalan digambarkan dengan garis patah-patah bercabang pula, kota digambarkan dengan
sebuah titik berwana merah, kawasan industri digambarkan dengan suatu area yang
diblok dengan warna tertentu (shading) berikut teks nama kawasan tersebut.
Jadi dalam model data vektor dan dalam selembar peta tersebut semua kenampakan
geografi disajikan dalam bentuk simbol. Jika diperhatikan ternyata bermacam-macam
kenampakan di alam tersebut dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok besar
kenamapakan, yakni:
point/titik
line/garis
area/poligon
Point menampilkan kenampakan geografi yang terlalu kecil jika ditampilkan melalui garis
dan poligon. Line menampilkan kenampakan geografi yang terlalu sempit jika ditampilkan
dengan area. Dan area menampilkan kenampakan geografi yang 'homogeneous'.
Pada model data vektor, setiap lokasi disimpan pada koordinat tunggal x, y. Point
disimpan pada sebuah koordinat tunggal. Line tersimpan pada susunan kordinat yang
berseri. Area tersimpan dalam susunan koordinat yang berseri dengan diakhiri oleh
koordinat yang sama dengan koordinat awalnya.
Dengan koordinat tersebut berarti kita dapat menggambarkan point, line dan poligon
sebagai sebuah grafik atau gambar.
Point X, Y
+2 Number Coordinat
+3 1 2,2
2 3,6
3 5,5
+1 +4 4 6,3
Lines/garis
Point X, Y
+1
Number Coordinat
1 1,5 3,6 6,5 7,6
2 1,1 3,3 6,2 7,3
+2
Poligon
+1 Point X, Y
Number Coordinat
1 1,4 1,5 2,7 5,7 4,4 1,4
2 1,2 2,3 4,3 5,4 7,5 7,3
+2 6,1 3,1 1,2
Banyak software yang mampu untuk membuat gambar melalui titik-titik koordinat, seperti :
AutoCad, Corel Draw dan banyak lagi, tetapi software tersebut hanya terbatas pada
gambar saja. Sedangkan GIS melalui softwarenya (mis: ARC/INFO) bukan hanya mampu
menggambar (khususnya untuk kenampakan geografi) tetapi juga mempunyai informasi
atas kenampakan (feature) yang digambarkan tersebut (tabel atribut ).
Hasil yang baik akan diperoleh dengan melakukan pekerjaan secara sistematis, tidak
terkecuali dalam proses SIG. Di bawah ini diberikan diberikan gambaran umum tentang
alur kerja dalam SIG dengan menggunakan perangkat lunak ArcInfo dan ArcView.
Pengumpulan data
Topologi
Editing
Tagging
Proyeksi/
Transformasi
Basis Data
Spasial
Mapjoin Clipping
Analisis
Spasial
Buffering Overlay
Query
Analysis
a. Peta
Peta merupakan sumber data yang paling penting dalam teknologi SIG. Perlu
diketahui bahwa teknologi SIG bekerja dengan peta untuk menghasilkan peta dengan
informasi yang baru.
Peta dasar merupakan jenis peta yang harus tersedia dalam setiap kegiatan SIG,
sedangkan peta-peta tematik dipilih sesuai dengan tujuan penelitian. Unsur-unsur
yang terdapat pada peta dasar meliputi sungai, jalan, garis pantai serta ibukota
propinsi/kabupaten/kecamatan/kelurahan.
Selanjutnya perlu diperhatikan syarat-syarat peta yang baik, yang bisa digunakan
untuk aplikasi SIG :
− Gambar dan informasinya jelas
− Sumbernya jelas
− Tidak dalam keadaan terlipat
− Memiliki koordinat, skala, arah utara dan legenda
− Tidak dalam rusak
− Ukan hasil fotocopy
b. Data Tabular
Fungsi jenis data ini adalah untuk menambah informasi dari obyek-obyek yang ada di
peta, sesuai dengan temanya. Data ini dapat diperoleh dari instansi-instansi terkait
seperti BPS dan BPN, serta dari laporan-laporan hasil penelitian sebelumnya.
c. Data Lapangan
Setiap penelitian yang berkaitan dengan sumberdaya alam hampir selalu disertai
dengan kegiatan survei lapang. Data hasil survei tersebut juga merupakan masukkan
yang penting dalam aplikasi SIG. Data lapangan tersebut bisa berupa hasil
pengamatan langsung atau pengambilan sampel di beberapa titik. Masukan data
lapangan ini bisa data vektor (titik atau garis) yang memiliki koordinat (diambil dengan
GPS/Global Positionning System) atau data atribut berikut informasinya.
PENGENALAN ARCVIEW
Software ArcView adalah tool yang berbasis obyek dan mudah digunakan serta
memungkinkan kita untuk melakukan organisasi, me-maintain, menggambarkan dan
menganalisis peta dan informasi spasial dari setiap obyek dalam satu proyek. ArcView
juga mempunyai kemampuan untuk melakukan query (pelacakan data) dan analisis
spasial. Dengan ArcView, kita dapat dengan cepat merubah simbol peta, menambah
gambar citra dan grafik, menempatkan tanda arah utara, skala batang dan judul serta
mencetak peta dengan kualitas yang baik. ArcView bekerja dengan data tabular, citra,
text file, data spreadsheet dan grafik.
Seperti juga ArcInfo, software ArcView memiliki modul-modul aplikasi yang dapat
digunakan untuk melakukan analisis tertentu, yaitu :
• Modul Standar, yang merupakan paket ArcView yang dapat digunakan untuk
membangun dan mengelola data spasial dan data atribut.
• Modul Spatial Analysis, yang dapat melakukan berbagai analisis spasial seperti yang
dapat dilakukan pada ArcInfo.
• Modul Network, yang dipakai untuk melakukan analisis data jaringan.
• Modul 3D Analysis, yang memiliki kemampuan untuk melakukan analisis data-data
tiga dimensi.
• Modul Image Analysis, yang digunakan untuk melakukan display dan analisis-analisis
standar terhadap data-data citra satelit.
ArcView juga memiliki fasilitas security yang sama dengan ArcInfo, yaitu dengan
menggunakan key-log dan license. Jika pada ArcInfo dibutuhkan RAM minimal 16 MB,
maka untuk ArcView disarankan di-install pada komputer dengan RAM minimal 24 MB,
agar semua proses dapat dilakukan dengan cepat dan baik. ArcView dapat berjalan pada
platform PC (Windows 95/98), UNIX dan NT, sedangkan release terakhirnya adalah
ArcView 3.2.
Setiap project terdiri dari beberapa dokumen yang meliputi View, Table, Chart, Layout dan
Script.
View berfungsi menampilkan gambar peta yang dapat berisi beberapa layer
informasi spasial, seperti administrasi, jalan, sungai, kota penggunaan tanah.
Setiap layer tersebut dikenal dengan theme (tema). Jadi, view merupakan kumpulan detil
geografi yang logis dengan karakteristik yang sama. Kita dapat mempunyai suatu view
yang bernama Landuse yang mempunyai 4 theme yaitu jalan, sungai, pantai dan
penggunaan tanah. View tampil pada satu windows tersendiri.
Chart merupakan dokumen ArcView yang dapat menampilkan data tabular yang
ada pada table ke dalam bentuk grafik, seperti grafik batang, area, lingkaran, garis,
kolom dan sebaran titik. Dengan chart kita dapat dengan cepat melakukan organisasi
data tabular ke dalam bentuk grafik.
Kita dapat menulis script (bahasa program) dengan aplikasi pengembangan bahasa
yang disebut avenue, untuk membuat interface dan perintah otomasi sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan. Dalam hal ini kita membuat suatu aplikasi untuk tujuan tertentu.
Jika kita masuk ke program ArcView, maka tampilan pertama adalah sebagai berikut,
dimana terdapat 4 menu utama (File, Project, Windows dan Help), 2 button (save dan
help) serta satu Window Project yang masih kosong dan siap diisi oleh dokumen-
dokumen view, table, chart, layout dan script.
Selanjutnya, gambaran lengkap tentang struktur tampilan ArcView dapat dilihat pada
gambar di bawah.
Scale Bar
Menu Bar
Position
Button Bar
Tool Bar
ArcView
Window
Document
Project Window Window
Status Bar
ArcView Window merupakan tempat dimana semua komponen dan dokumen disimpan,
dan melakukan operasinya.
Project Window memuat semua dokumen yang dapat dikelola dan diproses.
Menu Bar memuat menu-menu pulldown dari ArcView. Untuk mengakses menu tersebut
dapat digunakan mouse atau dengan mengetik huruf yang sesuai pada keyboard. Menu
bar akan berubah jika document window yang aktif berbeda, artinya setiap dokumen
mempunyai perintah menu bar tersendiri.
Button Bar berisi berbagai tombol untuk mengakses perintah yang sesuai. Sama seperti
menu bar, button bar akan berubah sesuai dengan document window yang aktif.
Tool Bar berisi bermacam fungsi yang dapat dijalankan. Jika mengklik salah satu fungsi,
maka cursor akan berubah sesuai dengan fungsinya. Jenis tool bar juga akan berubah
sesuai dengan document window yang aktif.
Scale Bar menampilkan perbandingan skala yang sesuai dengan luasan peta yang
ditampilkan. Skala ini akan muncul jika peta yang ditampilkan sudah memiliki unit peta.
Position merupakan petunjuk dari koordinat lokasi pada posisi cursor berada.
VIEW
Menampilkan Data Spasial
Dengan ArcView, kita dapat bekerja dengan data geografi dalam peta-peta interaktif
bernama view. Setiap view menggambarkan suatu daftar isi geografis yang unik, yang
akan memudahkan pengertian dan pengaturan tampilan.
ArcView Documents:
• Views
• Tables
• Charts
• Layouts
• Scripts
Apakah View ?
View adalah sebuah jendela obyek interaktif yang dapat menampilkan, menelusuri
(explore), mencari (query) dan menganalisis data geografis juga untuk menghitung
koordinat dalam proyek ArcView. Sebuah view menyatakan data geografi yang
digunakan serta bagaimana menampilkannya, tetapi tak berisi file data geografi itu
sendiri. Selain itu, view menjadi acuan bagi sumber data tersebut. Jadi, sifat view adalah
dinamis, sebab menyatakan status akhir suatu sumber data. Jika sumber data berubah,
view yang menggunakan data ini secara otomatis akan berubah. Beberapa view dapat
menggunakan data yang sama. Pemakai yang berlainan bisa membuat view berbeda
dengan data yang sama. Dengan ArcView, dapat dibuat peta yang unik dari data
atributnya untuk setiap aplikasi.
Tema-Tema View
Sebuah view pada dasarnya adalah kumpulan beberapa tema. Suatu tema
menggambarkan feature geografi dari data tertentu. Misalnya view sebuah propinsi, bisa
berisi tema jalan, sungai, penggunaan tanahnya dan lain-lain.
Menu Bar
Button Bar
Tool Bar
Sedangkan di sebelah kiri window view, terdapat daftar isi sebuah view, yang tidak hanya
berisi tema-tema view, tetapi juga mengatur kenampakan tema, perintah penggambaran,
serta apakah suatu tema telah memenuhi keperluan, seperti terlihat pada gambar
dibawah ini.
Nama View
Tema
Tampilan
Gambar View
Add
Theme
Aktivasi Gambar
Untuk mengaktifkan atau menampilkan gambar dari sebuah tema, maka cukup dengan
meng”klik” kotak atau box yang terdapat pada window view di sebelah kiri, yang berisi
daftar tema yang kita inginkan, seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Gambar Dan
Tema Aktif
Gambar
Tidak Aktif
Gambar Aktif
Aktivasi Tema
Untuk mengaktifkan sebuah tema, maka cukup dengan meng”klik” nama temanya atau
legenda/keterangan yang terdapat pada sebuah tema, seperti terlihat pada gambar
diatas.
Catatan :
• Map unit harus di isi sesuai satuan unit data spasial yang ditampilkan. Jika sebuah
view belum mempunyai map unit yang sesuai, maka ia tidak dapat menampilkan
skala.
• Projection bias digunakan jika data spasial yang ditampilkan belum diproyeksi dan
satuan unit petanya dalam DD (decimal degree). Jika data spasial sudah diproyeksi
(dengan ArcInfo) maka di ArcView tidak perlu dilakukan proses proyeksi, akan tetapi
cukup merubah satuan petanya menjadi meter atau kilometer.
Klik
2 Kali
Kemudian akan muncul kotak “Legend Editor”, dimana terdapat semua keterangan
mengenai data spasial dan aturan-aturan yang hendak ditampilkan. Langkah selanjutnya
adalah dengan meng”klik” dua kali simbol tersebut, apabila tampilannya akan diperbaiki
(warna, tebal dan bentuk), sehingga muncul kotak “Pen Palette”, dimana tersedia segala
fasilitas untuk merubah simbol peta tersebut seperti terlihat pada urutan gambar dibawah
ini.
Klik
2 Kali
Gambar yang tampil pada view bisa disesuaikan simbolnya berdasarkan data atributnya.
Untuk hal ini, pada legend editor pilih legend type sebagai unique value, kemudian pilih
value field sesuai dengan nama field yang dinginkan.
Menambah Teks
Untuk menambah teks pada gambar atau peta, dapat digunakan tombol “T”, ataupun
tombol label apabila teks yang diinginkan sesuai dengan keterangan yang diberikan pada
label, seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Setelah grafik yang diinginkan terselect, maka “klik” Edit pada menu bar dan pilih perintah
yang diinginkan, yang dapat berupa mengcopy grafik ataupun menghapus grafik.
Langkah yang sama dapat dilakukan untuk mengcopy tema ataupun menghapus tema.
Kemudian muncul kotak Theme Properties, dimana kita dapat memberi nama tema yang
kita inginkan dan juga memperlihatkan lokasi directory dimana sumber data diambil.
Selain itu masih terdapat operasi-operasi lain yang dapat dijalankan yang berhubungan
dengan tema yang sedang terselect, seperti query, hotlink, geocoding dan lain-lain.
Export Data
Aplikasi umum:
• Encapsulated PostScript (EPS)
• Adobe Illustrator
• CGM Binary
• CGM Character
• CGM Clear Text
Windows
• Windows Metafile
• Windows Bitmap
Macintosh
• PICT
Langkah yang dilakukan adalah dengan meng”klik” File pada menu bar dan memilih
export, seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Selanjutnya akan muncul kotak “Extensions”, dimana kita harus memilih atau meng”klik”
modul-modulnya, yaitu Cad Reader untuk menampilkan data Autocad, IMAGINE Image
Support untuk menampilkan data Citra Satelit dan JPEG (JFIF) Image Support untuk
menampilkan data picture (jpg, bmp dll) kemudian tekan “OK”, seperti terlihat pada
gambar dibawah ini.
Tahap selanjutnya adalah dengan mengaktifkan view, dimana data dengan format
Autocad ataupun citra satelit mapun picture akan dipanggil. Kemudian langkah yang
sama dilakukan seperti dalam penampilan data spasial atau penambahan tema, seperti
terlihat pada gambar dibawah ini.
Add
Theme
Kemudian akan muncul kotak dialog Add Theme dimana dapat dipilih Data Source Types
nya adalah Feature Data Source, sehingga terlihat file-file Autocad yang berextensions
dxf, seperti terlihat pada gambar berikut.
Apabila ingin menampilkan data citra satelit ataupun picture, langkah yang dilakukan
cukup dengan merubah Data Source Types nya menjadi Image Data Source, sehingga
data dalam bentuk citra satelit ataupun picture akan terlihat, seperti terlihat pada gambar-
gambar berikut.
Gambar-gambar dibawah ini adalah merupakan contoh data Autocad dan picture yang
diaktifkan dalam sebuah view.
Digitasi merupakan proses convert obyek-obyek pada peta kertas menjadi format digital.
Ketika anda mendijitasi suatu peta, anda menggunakan tablet dijitasi yang dihubungkan
dengan komputer untuk melacak obyek-obyek yang akan didijitasi. Koordinat x,y dari
obyek-obyek tersebut secara otomatis direkam dan disimpan sebagai data spasial dijital.
Dengan mendijitasi data,anda akan memperoleh obyek-obyek dari berbagai peta kertas
ke dalam ArcView. Anda dapat menambah tema baru ke dalam pea yang ada, atau
membuat teme-tema baru pada suatu daerah yang belum memiliki data dijital. Anda juga
dapat menggunakan meja dijitasi untuk melakukan editing terhadap tema-tema yang ada.
Sebelum memulai digitasi, perlua diperhatikan tahapan persiapan yang meliputi hal-hal
sebagai berikut :
• Peta yang akan dipakai harus dapat dipercaya, up-to-date, kondisinya rata, tidak
sobek dan tidak terlipat.
• Beri tanda pada titik-titik posisi yang akan digunakan sebagai titik kontrol, yang
nantinya akan digunakan untuk meregistrasi peta ke koordinat sesungguhnya. Jika
peta yang akan didijitasi tidak mempunyai koordinat, kita tetap dapat melakkan dijitasi
akan tetapi tidak dapat melakukan registrasi.
• Tempatkan peta pada meja dijitasi dengan menggunakan perekat plastik. Posisi peta
boleh tidak sejajar, karena ArcView akan melakukan penyesuaian setelah proses
registrasi.
Tahapan-tahapan yang harus diperhatikan dan dilakukan untuk kegiatan dijitasi akan
dijelaskan pada bagian berikut.
I. REGISTRASI KOORDINAT
Sebelum kita dapat melakukan digitasi dengan benar, harus dilakukan dahulu proses
registrasi koordinat. Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan koordinat peta pada meja
dijitasi dengan koordinat bumi. Hasil registrasi yang baik akan memberikan tingkat akurasi
dijitasi yang baik pula. Di bawah ini adalah tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam
melakukan registrasi.
• Tentukan jenis proyeksi view sesuai dengan proyeksi peta yang ada pada peta kertas.
Tahapan : klik menu View – klik Properties – klik Projection – tentukan jenis proyeksi
peta
• Tentukan unit peta
ArcView secara otomatis menyimpan menyimpan koordinat hasil dijitasi dalam Decimal
Degree (DD) dan menampilkannnya pada view sesuai dengan jenis proyeksi yang telah
ditentukan. Hal ini berarti bahwa kita dapat melakukan registrasi data spasial yang baru
tersebut ke dalam tema-tema yang koordinatnya dalam DD. Kita dapat menambah tema
baru jika proyeksi antara peta kertas dan gambar peta pada view sudah sama.
Registrasi
• Dari menu View, pilih Digitizer Setup. Jika dalam menu tersebut tidak terdapat pilihan
Digitizer Setup, berarti ekstension Digitizer belum diaktifkan.
• Muncul dialog Digitizer Setup
• Tentukan batas kesalahan yang dinginkan dengan memasukkan angka pada field
Error Limit. Nilai yang disarankan adalah 0,004, sedangkan nilai kesalahan terbesar
yang diijinkan adalah 0,008.
• Tentukan unit dari koordinat bumi yang akan dijadikan sebagai titik kontrol, dalam
satuan DD atau unti yang sesuai dengan view. Hal ini bisa dilakukan apabila view
yang ada sudah diproyeksi.
• Aktifkan icon digitizer.
• Lakukan dijitasi terhadap minimal 4 titik kontrol yang telah ditentukan
• Ketikan nilai koordinat x,y untuk setiap titik tersebut.
Kita dapat juga menentukan titik kontrol pada view dengan menggunakan mouse.
Tanda bintang yang ada di sebelah kiri nilai koordinat menandakan titik kontrol telah
dimasukkan dan nilai koordinatnya diketahui.
• Setelah selesai, ArcView akan menampilkan nilai kesalahan (RMS error) untuk setiap
titik dan keseluruhan (calculated Error).
• Bandingkan nilai RMS Error yang dihasilkan dengan batas kesalahan yang dinginkan.
Nilai RMS error harus lebih atau sama dengan nilai limit yang telah diberikan.
• Jika nilai error tersebut lebih besar, registrasi harus diulang dan bila perlu limit nilai
errornya diperbesar, akan jangan melebihi 0,008.
• Jika sudah sesuai dengan yang diharapkan, lakukan registrasi dengan meng-klik
tombol Register. Akan tetapi, sebelum itu bisa menyimpan nilai titik koordinat tersebut
ke dalam suatu file (klik tombol Save), sehingga dapat digunakan lagi untuk peta
dengan tea lain yang menggunakan titik kontrol yang sama.
Agar diperoleh tingkat akurasi yang baik pada saat dijitasi, disarankan untuk meregistrasi
pada saat akan memulai sesion dijitasi, yang berguna untuk merektifikasi segala
permasalahan pergeseran peta dengan meja dijitasi.
Setelah proses registrasi berlangsung dengan sukses, kita dapat memulai untuk
melakukan dijitasi feature-feature dengan ArcView. Jika ingin mendijitasi feature ke dalam
tema baru, pilih New Theme pada menu View untuk membuat tema baru tersebut. Jika
akan mengedit theme yang ada, aktifkan theme tersebut dan pilih Start Editing pada
menu Theme. Jika hanya ingin menambah gambar ke dalam view tanpa membuat theme,
langsung lakukan dijitasi.
Selama proses dijitasi, kadangkala kita harus melakukan zoom pada daerah yang akan
didijitasi. Untuk melakukan hal ini, perhatikan langkah-langkah berikut :
• Tekan F2 untuk agar digitizer berfungsi sebagai mouse
• Klik icon Zoom In
• Tekan F2 untuk merubah digitizer menjadi mode absolut
• Letak puck digitizer pada sudut kiri bawah daerah yang yang akan diperbesar, klik
pada tombol yang telah disetting sebagai left mouse click
• Pindahkan puck pada arah ujung diagonal (kanan atas) dan klik lagi.
• Tekan F2 untuk menjadikan mode relatif
Sekarang kita dapat menambah beberapa titik yang akan ditambahkan pada tema
yang bersangkutan.
• Klik icon tool Draw dengan option titik .
• Tambahkan titik pada teme dengan mengklik tombol mouse sebelah kiri pada view
yang bersangkutan.
• Jika proses penambahan titik sudah selesai, pilih Stop Editing dari menu Theme. Pilih
Yes jika anda ditanya apakah ingin menyimpan file tersebut.
Selanjutnya kita dapat memasukkan data atribut untuk setiap titik yang telah kita buat,
dengan tahapan sebagai berikut :
• Pastikan bahwa tema yang aktif dalam keadaan siap diedit, yang diketahui dari
theme’s check box yang dikelilingi oleh garis putus-putus.
• Buka tabel dengan mengklik icon Open Table .
• Dari menu Edit, pilih Add Field. Pada dialog Field Definition masukkan nama field, pilih
tipe field dan lebar field. Klik OK.
• Sekarang anda dapat memasukan nilai kedalam field yang bersangkutan. Aktifkan
view terlebih dahulu, kemudian pilih salah satu titik. Jika window tabel diaktifkan,
maka akan tampak bahwa ada satu record yang berubah warnanya menjadi kuning.
Ini menandakan bahwa antara data spasial dan data atribut linked.
Jadi, titik yang terpilih ditunjukan oleh record yang berwarna kuning.
• Dalam kondisi tabel yang aktif, aktifkan icon tool Edit agar kita dapat mengisi nilai
pada field yang bersangkutan dengan mengetik nilainya.
• Lakukan hal yang sama untuk field yang lain, dengan mengklik pada titik yang diikuti
dengan pengisian data.
Selanjutnya, proses snaping dapat ditentukan sesuai keinginan pengguna yang pilihannya
adalah sebagai berikut :
• General snapping
− Klik tombol mouse sebelah kanan sehingga muncul popup menu, kemudian pilih
Enable General Snapping
− Klik icon Snap dan pilih General Snap
− Pada view, buat lingkaran yang menggambarkan jarak toleransi. Nilai radius
lingkaran yang merupakan nilai toleransi dapat dilihat pada Status Bar
• Interactive snapping
− Klik tombol mouse sebelah kanan sehingga muncul popup menu, kemudian pilih
Enable Interactive Snapping
− Klik icon Snap dan pilih Interactive Snap
− Pada view, buat lingkaran yang menggambarkan jarak toleransi. Nilai radius
lingkaran yang merupakan nilai toleransi dapat dilihat pada Status Bar
− Jika ingin mengetik nilai toleransi, gunakan Theme Properties
Selanjutnya kegiatan dijitasi unsur garis dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
:
• Buka atau buat view yang akan ditambahkan tema.
• Dari menu View, pilih New Theme, kemudian pilih tipe feature garis, kemudian OK.
• Selanjutnya akan muncul dialog yang meminta anda untuk memasukkan nama file
yang akan dibuat. Ketikan nama file di folder yang dinginkan kemudian tekan OK.
Sekarang kita dapat menambah garis yang akan ditambahkan pada tema yang
bersangkutan.
• Klik icon tool Draw dengan option Line .
• Mulailah melakukan dijitasi pada garis yang ada, klik setiap vertex di sepanjang garis,
kemudian lakukan double-click pada vertex terakhir.
Jika snapping telah diset sebagai interactive snapping, maka pada saat menambahkan
garis dapat dimunculkan pilihan snapping dengan mengklik dan menahan tombol mouse
sebelah kanan. Pilhan snapping tersebut adalah :
• Snap to Vertex : snap vertex ke vertex terdekat pada garis yang telah ada.
• Snap to Boundary : snap vertex ke segment garis terdekat.
Selain fasilitas snapping, ArcView juga memiliki fasilitas intersection yaitu untuk membuat
titik perpotongan jika dua garis saling bersilangan. Anggap bahwa pada View sudah
terdapat garis dan anda ingin menambah garis baru yang akan memotong garis tersebut.
Selanjutnya :
- aktifkan icon Line Split
- Tambahkan garis baru dengan cara biasa. Setelah selesai, maka garis yang lama dan
yang baru akan terpotong di titik perpotongannya. Hal ini juga berpenggaruh terhadap
tabel artributnya.
- Buka tabel artribut, maka akan terlihat jumlah record yang ada akan sesuai dengan
jumlah segmen garis pada theme.
Fasilitas lain yang harus diperhatikan adalah penggabungan beberapa segmen garis
menjadi satu segmen garis.
- Aktifkan icon Pointer
- Pilih garis-garis yang akan digabungkan, minimal 2 garis.
- Dari menu Edit, pilih Union Features maka garis-garis tersebut akan tersambung.
Data Artribut.
Seperti pada feature titik, penjelasan tentang penambahan & pengisian artribut di sini
adalah sama, kecuali untuk data panjang garis. ArcView dapat secara otomatis
menghitung panjang garis.
- Buka tabel artribut.
- Dari menu Edit, pilih start Editing
- Tambahkan field baru yang tipenya numerik, misal Length.
- Pada tabel, klik field Length untuk mengaktifkannya.
- Klik tombol Calculate untuk menampilkan dialog Field Calculator.
- Pada kotak ekspresi yang ditandai oleh [Length]=, ketikan
[Shape].ReturnLength
- Klik OK, kemudian pada tabel akan terlihat panjang setiap garis.
Perlu di ketahui bahwa data panjang yang terhitung mempunyai satuan yang sama
dengan satuan unit peta yang telah ditentukan pada View Propeties.
Setelah anda menentukan parameter snapping, sekarang bisa dimulai kegiatan dijitasi
unsur poligon.
- Buka atau buat View yang akan ditambahkan data poligon
- Dari menu View, pilih New Theme
- Pada kotak dialog, pilih poligon sebagai tipe feature. OK.
- Masukkan nama shapefile di directori yang sudah disediakan
- Theme poligon yang masih kosong ini tampil pada View, dan siap diisi poligon.
Pada saat dijitasi, pilihan snapping seperti pada dijitasi garis masih dapat digunakan.
Selanjutnya, jenis-jenis dan bentuk poligon yang dapat dibuat dengan ArcView adalah
sebagai berikut:
1. Poligon dengan bentuk sembarang dapat dibuat dengan menggunakan icon tool
Poligon
• Klik pada tempat dimana ingin dimulai
• Klik pada setiap vertex yang merupakan batas poligon
• Lakukan double klik pada vertex terakhir untuk menutup poligon
4. Untuk membuat poligon yang bersebelahan dengan poligon lain, gunakan tool
AutoComplete . Dalam hal ini kita tidak perlu menggambarkan lagi garis batas
poligon yang telah ada. Jadi prosesnya seperti membuat garis saja. Pada ujung-ujung
garis yang berbatasan dengan poligon lain, kita boleh melakukan overshoot.
Setelah selesai, secara otomatis ArcView akan menghapus kelebihan garis tersebut
dan membentuk poligon baru.
5. Tool Poligon Split dapat digunakan untuk memotong satu poligon yang ada menjadi
dua poligon baru atau lebih.
• Pilih tool
• Buat garis yang memotong poligon yang dimaksud. Garis tersebut boleh melebihi
(overshoot) poligon.
• Terbentuk dua poligon baru
8. Jika terdapat beberapa poligon yang saling overlap, ArcView dapat secara otomatis
menghapus salah satu poligon yang saling bertindihan, yaitu terhadap dua poligon.
• Buat poligon baru yang batasnya melebihi poligon yang telah ada
• Aktifkan tool Pointer untuk memilih kedua poligon yang saling overlap
• Dari menu Edit, pilih Subtract Features
Hal ini akan menghapus sebagai poligon bagian bawah yang bertindihan dengan
poligon diatasnya. Jika ingin menghapus sebagian poligon bagian atas yang
bertindihan dengan poligon dibawahnya, tekan Shift pada saat memilih Subtract
Feature.
9. ArcView dapat secara otomatis membuat poligon baru yang berasal dari dua poligon
yang saling overlap.
Nilai Area dan Perimeter yang dihitung oleh ArcView mempunyai satuan yang sama
dengan satuan peta yang telah ditentukan pada View property.
Digitasi on Screen
Dengan ArcView
Ada tiga feature yang dapat dibentuk dari digitasi melalui layar. Diantaranya :
1. Membuat titik (point).
2. Membuat garis (line).
3. Membuat area (polygon).
1.1.1. Buka view yang akan ditambahkan tema baru, jika belum terbuka maka buatlah
view baru (new view).
1.1.2. Dari view menu, pilih New Theme. Kotak dialog muncul pilih Point sebagai jenis
feature dan tekan Ok.
1.1.3. Kotak dialog muncul, selanjutnya nama dan lokasi dari Shapefile baru akan
diletakkan pada Directory Arc View (tema baru yang dibuat selalu diletakkan pada
Arc View Shapefile Format). Kemudian tekan Ok. Tema baru yang kosong sudah
terletak pada view, sekarang dapat ditambahkan titik (point).
1.1.4. Klik Drawing Tool Palette ??? dan kemudian klik Point Tool . Titik (Point)
sudah dapat diletakan pada tampilan dengan cara menekan Mause sebelah kiri.
1.1.5. Ketika sudah selesai menambah titik (point) pilih Stop Editing dari Theme menu.
Pilih Yes pada saat menjawab apakah Anda ingin menyimpan perubahan.
1.2.1. Dari Theme menu, pilih Start Editing (kecuali tema sedang dalam pengeditan, hal
ini dapat terlihat pada Theme’s Check Box dikelilingi oleh garis terputus.
1.2.2. Klik Open Theme Table . Tabel atribut dari tema yang akan di edit akan
muncul.
1.2.3. Dari Edit menu, pilih Add Field. Pada Field Definition Dialog katik field baru, pilih
Filed Type, dan masukkan Field Widh.
1.2.4. Klik Ok. Field baru telah takpil pada tabel atribut.
1.2.5. Penulisan field dapat mulai dilakukan pada setiap titik. Tetapi pertama kali harus
mengaktifkan View dan menggunakan Pointer tool untuk memilih titik (point
yang akan ditambahkan atributnya.
1.2.6. Aktifkan tabel. Rekaman dari titik terpilih akan berwarna terang. Maka dengan
mudah mendapatkan rekaman mana dalam tabel Anda yang merepresentasikan
titik (point) tersebut pada tampilan (View).
Dengan Edit Tool , klik dalam Type field untuk rekaman tersebut. Ketikkan
atribut yang akan ditambahkan.
1.3.1. Dari Theme menu, pilih Start Editing (kecuali tema yang sedang dalam
pengeditan).
1.3.2. Gunakan Pointer tool , untuk memilih titik (point) yang akan dihapus atau
dipindahkan. Untuk memilih lebih dari satu point maka tekan Shift key dan klik
pada titik-titik tersebut (points). Pilihan tersebut akan muncul pada titik-titik yang
terpilih.
1.3.3. Jika Anda ingin menghapus titik (point) yang terpilih, tekan Delete key pada
keyboard titik tersebut dan atribut yang berhubungan dengan tabel akan hilang
secara otomatis. Untuk menggerakan titik (point) yang terpilih, klik kemudian geser
ke lokasi yang baru.
1.3.4. Jika titik (point) terhapus secara tidak sengaja, pilih Undo Edit dari Edit menu.
1.3.5. Jika pekerjaan telah selesai, pilih Stop Editing dari Theme menu. Pilih Yes jika
Anda akan menyimpannya.
2.1.1. Buka view yang akan ditambahkan tema baru, jika belum terbuka maka buatlah
view baru (new view).
2.1.2. Dari view menu, pilih New Theme. Kotak dialog muncul pilih Point sebagai jenis
feature dan tekan Ok.
2.1.3. Kotak dialog muncul, selanjutnya nama dan lokasi dari Shapefile baru akan
diletakkan pada Directory ArcView (tema baru yang dibuat selalu diletakkan pada
ArcView Shapefile Format). Kemudian tekan Ok. Tema baru yang kosong sudah
terletak pada view, sekarang dapat ditambahkan garis (line).
2.3.1. Pada tampilan (view), tekan tombol mouse sebelah kanan dan pilih Enable
General Snapping.
2.3.2. Klik Snap tool palette dan pada List tools klik General Snap Tool .
Pada tampilan (view), klik dan geser lingkaran yang menunjukan jarak toleransi.
Radius dari lingkaran tersebut akan ditampilkan dalam bentuk status bar. Nilai
radius ini akan menjadi General Snap Tolerance.
3.1.1. Buka view yang akan ditambahkan tema baru, jika belum terbuka maka buatlah
view baru (new view).
3.1.2. Dari view menu, pilih New Theme. Kotak dialog muncul pilih Point sebagai jenis
feature dan tekan Ok.
3.1.3. Kotak dialog muncul, selanjutnya nama dan lokasi dari Shapefile baru akan
diletakkan pada Directory ArcView (tema baru yang dibuat selalu diletakkan pada
ArcView Shapefile Format). Kemudian tekan Ok. Tema baru yang kosong sudah
terletak pada view, sekarang dapat ditambahkan area (polygon).
3.2.1. Klik Drawing Palette Tool , dan kemudian klik Auto Complete Tool.
3.2.2. Gambar garis yang diawali dan diakhiri dengan batas Polygon yang sudah ada,
termasuk area dimana Polygon baru dibentuk. Untuk menggambar garis, klik
dimana garis akan dimulai, klik setiap vertex sepanjang garis kemudian double klik
untuk mengakhiri vertex. Setelah selesai menggambar garis, ArcView secara
otomatis membentuk polygon baru.
TABLE
Atribut Data Spasial
Dengan ArcView, kita dapat bekerja dengan data geografi dalam peta-peta interaktif
bernama view. Setiap view menggambarkan suatu daftar isi geografis yang unik, yang
akan memudahkan pengertian dan pengaturan tampilan.
ArcView Documents:
• Views
• Tables
• Charts
• Layouts
• Scripts
Menu Bar
Button Bar
Tool Bar
APAKAH TABEL ?
Tabel adalah sumber data yang dapat mengakses data tabular dan dapat bekerja secara
spasial. Data ini dapat tampilkan, dicari dan dianalisis, yaitu dengan menyoroti record–
record pada tabel sehingga feature geografi yang sedang aktif akan ditandai, demikian
juga sebaliknya. Tabel dapat ditampilkan pada sebuah view untuk menyatakan data
geografis sebuah peta. Selain itu tabel dapat dibuat menjadi data grafik untuk
menyatakan trend, pola dan distribusi.
Gambar icon berikut ini dapat digunakan untuk menampilkan data tabel atribut suatu tema
dari sebuah view yang aktif.
Menampilkan record atribut tema aktif untuk memberi label feature–feature tema
Memberi label pada feature dengan nilai record pada tabel atributnya
Table Properties
Kotak dialog table properties adalah pengendali tampilan tabel pada Arcview. Di
table properties ini anda dapat menetapkan field-field yang tampak pada tabel,
atau menggantinya dengan nama yang mudah dibaca dan dimengerti.
Mengedit tabel
Pilih start editing pada menu tabel. Jika anda punya akses mengisi sumber data, anda
bisa melakukan editing (menambah, menghapus atau mengedit) nilai-nilai pada tabel.
Menutup tabel
Dari menu file, pilih close atau kilk kontrol ‘close‘ pada window tabel. (tergantung pada
GUI yang digunakan).
Menghapus tabel
Klik satu kali tabel dalam window proyek dan pilih delete dari menu project. Anda akan
ditawari apakah akan menghapus tabel tersebut. Menghapus tabel berarti menghilangkan
tabel dalam project, tetapi tidak berpengaruh terhadap sumber data tabularnya.
Menambah Field
Anda bisa memakai Start Editing untuk mengaktifkan kontrol editing tabel pada Arcview.
Dengan Menu ini, field dapat ditambahkan dan dihapus dari tabel. Ketika anda
menambahkan field, dengan segera Arcview menulis kembali pada sumber data. Sumber
data tersebut dapat diakses oleh pengguna lain (user). Jika anda menghapus sebuah
field, Arcview menuliskannya lagi pda sumber data, begitu anda menggunakan Stop
Editing.
Menambah record
Dalam menu edit, pilih Add record. Untuk menambahkan record gunakan fungsi Edit
untuk memperbaiki nilai-nilai record baru.
Menghapus record
Dalam menu Edit, pilih Delete record. Anda harus memilih paling sedikit satu record
sebelum menetapkan pilihan. Anda hanya dapat menghapus record-record dari tabel
yang diedit.
Hasilnya berupa pernyataan pada kotak teks, dan berlaku untuk sejumlah record yang
dipilih. Jika tak ada yang ditentukan, maka berlaku untuk semua record. Pernyataan bisa
dimasukkan dengan klik ganda pada nama field atau menuliskan sendiri.
MENGURUTKAN RECORD
Arcview juga menyediakan fungsi sorting.
Urutan Ke atas
Dengan perintah ini, pengurutan dimulai dari awal huruf alfabet, permulaan tanggal
maupun nomor terkecil.
Urutan ke bawah
Merupakan kebalikan urutan diatas.
MANAJEMEN FIELD
Sel/kolom
Field yang
aktif
Caranya adalah :
1. Gerakan kursor pada baris yang berisi daftar nama field, kursor akan berubah
bentuk sebagai dua arah panah yang melalui batas pemisah nama field.
2. Klik batas kanan nama field. Gerakkan dua arah panah ke kanan dan biarkan
tombol mouse melebarkan field. Gerakan dua arah panah ke kiri dan untuk untuk
melebarkan field.
Ketika menutup tabel maupun Project, perubahan ukuran field akan disimpan. Jika tabel
dibuka lagi field akan tampil dengan ukuran baru. Tetapi perubahan ini tidak disimpan
pada sumber data.
MENGGABUNGKAN TABEL
Penggabungan tabel memungkinkan anda untuk mengikatkan data tabular dengan tema
pada view, sehingga anda bisa menampilkan, mengidentifikasi, melakukan query dan
menganalisis data secara spasial.
Record-record dalam tabel tujuan dihubungkan dari tabel sumber dengan hubungan one
to one atau one to many. Satu atau lebih record pada tabel tujuan dihubungkan pada
satu record dalam tabel sumber.
Jika anda menggabungkan suatu sumber tabel penyewa pada tema yang menyatakan
gedung, ArcView akan menentukan penyewa pertama yang menempati gedung dan
mengabaikan yang lainnya. Ini disebabkan, join tidak menangani hubungan one to many.
Dalam kasus ini sebaiknya digunakan menghubungkan tabel daripada ‘menggabungkan
tabel. Lihat help untuk ’ linking Tables.
Pada contoh kedua, field berisi nomor bidang tanah dimanfaatkan sebagi field umum.
Beberapa field dapat dipilih sebagai dasar penggabungan, tak hanya yang menunjukkan
feature geografis. Field yang menyimpan atribut seperti nama pemilik tanah, jenis
tanaman, material bangunan, jumlah penduduk, dll, bisa juga digunakan. Misalnya anda
mempunyai tabel berisi informasi detil tentang jenis-jenis tanaman, dan sebuah tabel
atribut dengan field berupa jenis tanaman. Anda bisa menggabungkan dua tabel itu
berdasarkan jenis tanaman, sehingga informasi detil tentang tanaman dapat ditampilkan
pada peta.
Gabungan spasial
Jika anda menggabungkan field-field Shape dari dua tabel atribut tema, gabungan itu
berdasar pada feature geometri dan lokasi daripada atribut itu sendiri. Dengan demikian
anda dapat menandai atribut-atribut satu tema pada feature yang lain. Lihat Help untuk
‘Spatial Join”
Sekarang anda dapat bekerja pada data gabungan selayaknya dalam satu tabel.
‘Misalnya, jika anda menunjuk sebuah feature pada view tema tabel tujuan, field-field
kedua tabel akan ditampilkan. Anda juga bisa memilih feature-feature view dari tema
tabel tujuan dengan membangun query berdasarkan pada nilai-nilai atribut field tabel
sumber. Untuk memberi label feature tema menggunakan satu field tabel gabungan,
tentukan field sebagi field label.
Misalnya, jika anda sedang bekerja dengan tema-tema yang menyatakan data geografis
yang diakses melalui jaringan (network) atau basis data SIG yang hanya bisa dibaca,
anda menggabungkan tabel data anda, dengan tema-tema ini, dan bekerja dengan data
anda secara spasial.
Jika anda akan membuat tabel baru untuk menyimpan data gabungan, anda dapat
mengekspor tabel tujuan.
Menghilangkan gabungan
Untuk menghapus field-field gabungan tabel tujuan, gunakan Remove All Joins dari menu
Table.
CHART
Membuat Grafik
Chart atau grafik merupakan salah satu fasilitas yang bisa dipakai untuk menjelaskan
informasi yang ada di peta. Dengan ArcView, chart dapat dibuat dengan mudah.
4. Pilih label series using, yaitu digunakan untuk melabeli data dalam chart yang kita
buat.
5. Ketikan nama baru untuk file chart pada kotak Name
6. Klik Ok, ArcView akan menampilkan chart baru
7. Ubahlah tipe chart sesuai dengan keperluan, secara default ArcView menampilkan
tipe kolom
Tipe-tipe Chart :
1. Kolom
2. Bar
3. Pie
4. Garis
5. Area
6. Scatter
5. Untuk memindahkan label ke posisi yang sesuai, klik pada posisi yang baru di
Legend position
6. Tekan OK
Merubah Sumbu
1. Klik icon dan klik pada axis yang ingin diubah. Maka akan muncul kotak dialog
Chart Axis Properties
2. Untuk menentukan nilai sumbu minimum dan maksimum, ketikan nilai yang anda
inginkan pada Scale min untuk nilai yang paling rendah dan pada Scale max untuk
nilai yang paling tinggi.
3. Tentukan nilai grid, tandai pada kotak Major grid kemudian isikan nilai major unit-nya.
4. Klik Ok.
Switching data
Digunakan untuk mengelompokan data pda chart
• Aktifkan chart yang akan di switch
• Klik pada icon Series from Records/Fields
Pada bagian ini anda akan mengetahui bagaimana mencari feature-feature berdasarkan
data atributnya, agar diketahui keberadaan feature-feature tertentu, atau untuk
mengetahui feature-feature mana saja yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Anda dapat menemukan dimana daerah-daerah yang memiliki banyak pelanggan dengan
memilihnya menurut penjualan dalam beberapa tahun terakhir. Anda dapat mengetahui
berapa banyak negara yang memiliki kondisi demografi dan ekonomi yang baik untuk
pemasaran suatu produk baru. Mungkin anda ingin membuat peta persebaran rumah-
rumah dengan tiga kamar dan kriteria harga tertentu.
Untuk dapat menjawab semua pertanyaan dan keinginan di atas, ArcView memiliki
kemampuan melalui :
• Pemilihan feature-feature pada peta menurut data atributnya
• Membangun ekspresi pelacakan dengan ArcView’s Query Builder
• Penyaringan hasil pelacakan untuk lebih memfokuskan pada apa yang kita cari
Selanjutnya akan dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan analisis pelacakan data.
Perintah tidak melakukan pencarian terhadap atribut dengan nilai numerik. Jika ternyata
terdapat lebih dari satu feature yang memiliki atribut yang akan kita cari, maka ArcView
hanya akan menampilkan feature yang pertama kali ditemukan. Untuk mengetahui lokasi
feature selanjutnya yang memiliki atribut yang sama, kita harus melakukan Find lagi.
teratas. Pada saat anda memilih, secara otomatis ArcView menampilkan feature yang
terpilih dengan warna yang berbeda (kuning).
• Double-click pada field penjualan, sehingga field tersebut masuk ke dalam kotak
ekspresi
• Klik operator Greater Than sehingga muncul pada kotak ekspresi
• Ketik angka 5000 pada kotak ekspresi
• Klik tombol operatore And untuk menentukan bahwa kedua ekspresi harus benar
• Pada daftar Field, klik dua kali pada field yang memiliki data tipe bisnis
• Klik tombol Equals
• Cari dan klik pada kata “Restoran”
• Klik tombol New Set, sehingga ArcView akan melakukan perhitungan dan pencarian
untuk selanjutnya menampilkan hasilnya pada peta dengan warna yang berbeda.
Biasanya, digunakan pada saat kita akan melakukan seleksi data pada
saat pertama kali, sedangkan untuk menambah, menyaring atau memilih ulang bisa
digunakan salah satu perintah di atas.
Kadangkala kita ingin mengetahui berapa jumlah rumah, sekolah, mal atau toko yang
berada pada radius tertentu dari rumah kita.
• Aktifkan tema dari feature yang akan kita cari
• Gunakan tool Draw Circle untuk menggambar lingkaran
• Tempatkan cursor pada titik yang merupakan titik pusat lingkaran
• Gerakkan kursor sehingga muncul gambar berbentuk lingkaran, yang dapat dilihat
berapa nilainya pada Status Bar di kiri bawah. Lepaskan tombol mouse setelah
diperoleh ukuran yang diinginkan.
Selanjutnya, untuk menentukan dimensi lingkaran dengan tepat, dapat digunakan
dialog ukuran lingkaran, dengan memilih Size and Position dari menu Graphics.
• Klik icon Select Features Using Shape untuk memilih feature yang berada di dalam
lingkaran
• Sekarang, kita dapat mengetahui bank-bank yang berada dalam radius lingkaran
tersebut, yaitu yang berwarna kuning.
• Jika kita tampilkan tabelnya dan kita lakukan Promote, maka akan tampil tabel dengan
record terpilih yang berwarna kuning
Dalam pemilihan, kita juga dapat menggunakan jumlah lingkaran yang lebih dari satu.
• Pada dialog yang muncul, pilih hubungan spasial yang diinginkan, dalam hal ini yaitu
“Are Within Distance Of”, kemudian pada list kedua pilih nama tema yang menjadi
referensi dan tentukan jaraknya pada kotak Selection distance. ArcView akan memilih
semua feature yang berada dalam jarak tersebut.
• Aktifkan tema
• Buka Select By Theme dari menu Theme
• Pada dialog pilih “Are Within Distance Of” pada pilihan yang pertama, sedangkan
tema yang aktif hanya satu yaitu Country dan karena ingin mencari yang
bersebelahan, maka biarkan besarnya jarak 0.
• Tekan OK, maka ArcView akan mencari daerah-daerah yang bersebelahan dengan
daerah Jefferson.
Dalam pemilihan, kita juga dapat menghitung dengan menggunakan poligon yang lebih
dari satu. (lihat Gambar di bawah)
LAYOUT
Menghasilkan Peta
Layout pada ArcView memungkinkan kita untuk membuat tampilan peta berwarna dan
berkualitas, dengan terlebih dahulu menyusun berbagai elemen grafis pada layar, sesuai
dengan kehendak dan dengan tidak mengabaikan esensi kartografi.
Sifat layout adalah dinamis, sebab punya hubungan langsung dengan data yang
diwakilinya.
Pada saat mencetak layout, beberapa perubahan pada data secara otomatis
dimasukkan, sehingga akan tampak pembaharuan yang terjadi pada peta.
Layout membatasi data yang akan digunakan serta bagaimana tampilannya. Sifat
layout adalah dinamis, karena bisa membuat grafis yang berhubungan langsung
dengan data. Misalnya jika data pada peta berubah, maka layout secara otomatis
ikut berubah.
Data yang sama bisa ditampilkan dalam berbagai macam layout, dengan tampilan
yang berbeda-beda. Misal : tampilan peta untuk presentasi pemasaran berbeda
dengan keluaran untuk peta kartografi berkualitas tinggi. Dengan ArcView, tata letak
yang berbeda bisa dibuat untuk setiap aplikasi.
Isi layout
Suatu layout memberikan operasi dan grafis standar dalam aplikasi gambar
sederhana. Anda dapat membuat grafis dengan berbagai fungsi gambar (draw)
termasuk titik, garis, poligon, 'polyline', bujursangkar dan lingkaran. Layout juga
mengandung obyek khusus untuk lingkungan ArcView, misalnya bingkai yang berisi
peta ArcView, grafik, tabel, serta obyek pendukung seperti legenda dan kotak
sekala.
Menu Bar
Buttom Bar
Tool Bar
Menutup layout
Dari menu file, pilih ‘Close’ atau klik pilihan close (tombol tanda silang) pada
windows layout (pilihan ini bervariasi menurut GUI/Graphics User Interface yang
digunakan)
MENGATUR HALAMAN
Satuan Halaman
Orientasi
11 inch
Batas Tepi
Resolusi Keluaran
Ukuran halaman
ArcView memberikan sejumlah pilihan untuk ukuran halaman. Jika ingin yang lain,
tentukan sendiri ukuran yang dikehendaki.
Satuan halaman
Sebagai default satuan adalah 'inch'. Pilih yang lain jika diinginkan.
Orientasi
Ada dua pilihan, yaitu lanscape dan potrait. Sebagai default adalah portrait.
Batas tepi
Default-nya adalah batas pada printer. Sedangkan untuk UNIX 0,25 inchi, windows
dan McIntosh 0 inchi. Nilai ini berubah sesuai nilai default pada printer.
Resolusi keluaran
Menyatakan resolusi hasil layout yang dicetak dan diekspor.
Bingkai merupakan garis luar yang dilingkupi layout. Isinya berupa komponen-
komponen project, seperti peta, grafik dan tabel. Setiap komponen mempunyai
bingkai sendiri. Misalnya untuk menambah peta pada layout, bisa dibuat bingkai
peta. Demikian pula untuk legenda, kotak sekala, arah utara, dan sebagainya.
Bingkai dibuat dari 'frame tool' yang terdapat pada fungsi layout. Semua bingkai juga
memiliki window properties yang bisa dibuka dengan melakukan klik dua kali. Pada
properties, karakteristik bingkai akan terlihat.
Isi Frame :
View
Tabel
Grafik/chart
Legenda
Arah Utara
Sekala
Gambar/picture
View
Legenda
Sekala
Arah Utara
Chart
Tabel
Picture
View
Untuk menampilkan view :
1. Pilih View Frame tool
2. Gerakkan kursor pada halaman layout dan buat persegi panjang secara
diagonal. Ini dilakukan untuk menempatkan view pada lokasi yang diinginkan.
3. Segera setelah itu muncul 'View Frame Properties', maka pilih view yang akan
ditampilkan pada halaman layout. Jika belum cukup, set properti yang lain pada
'View Frame Properties' tersebut, seperti: scale, extent, display dan quality.
4. Klik 'OK', untuk menampilkan view tersebut.
Chart/gfarik
Untuk menampilkan chart/grafik tindakan yang dilakukan pertama memilih 'Chart
Frame tool' tindakan selanjutnya hampir sama dengan menampilkan view (sama
seperti tindakan menambah view)
Tabel
Untuk menampilkan tabel tindakan yang dilakukan pertama memilih 'Table Frame
tool' tindakan selanjutnya hampir sama dengan menampilkan view (sama seperti
tindakan menambah view)
Picture/grafis
Grafis dari aplikasi lain bisa dimasukkan pada layout. Tetapi sebelumnya
ditempatkan pada bingkai gambar. Grafis hasil impor ini tak bisa diedit, tetapi
ukurannya dapat diubah. Gambar yang bisa diimpor adalah :
Aplikasi umum:
• PostScript (termasuk EPS)
• GIF
• Windows Bitmap
• SunRaster
• TIFF
• JPG
• X-Bitmap
• MacPaint
• Nexpert Object Ima-ge
• ERDAS Single band (.GIS)
• ERDAS multiband (.LAN)
• Run Lenght Compressed ((.RLC)
• Band Interleaved by Line (.BIL)
Band Interleaved by PIxel (.BIP)
• Band Sequential File (.BSQ)
Windows
• Metafile windows
Macintosh
• PICT
Kotak sekala
Kotak sekala dimasukkan dengan bingkai pada layout, dan dihubungkan dengan
bingkai peta. Jika bingkai peta dihubungkan langsung dan sekala peta dirubah
dengan pembesaran atau pengecilan, kotak sekala akan ikut berubah.
Ada beberapa jenis kotak sekala yang bisa dipilih. Satuan yang dipakai juga dapat
ditentukan untuk setiap interval sekala.
Bingkai sekala bisa dibuat tanpa dihubungkan dengan peta, atau dihubungkan
dengan bingkai peta yang kosong. Anda bisa membuat template dari layout untuk
menghasilkan peta. Jika memakai template, bingkai sekala akan diisikan setelah
bingkai peta diisi oleh peta pada project. Pembuatan layout dengan bingkai kosong
yang bisa diisi dengan kotak sekala merupakan fungsi penting dalam pekerjaan
menghasilan peta.
Cara menampilkan Kotak sekala secara umum sama dengan yang lain (komponen
frame layout lain). Catatan: dalam pembuatan kotak sekala, satuan peta harus
sudah didefinisan.
Panah utara
Pada layout, panah utara dimasukkan dalam bingkai. Berbagai bentuk bisa dipilih,
dan arah orientasi (dalam derajat) dapat ditentukan.
Untuk membuatnya tekan tombol seperti tertera dibawah ini, hingga muncul kotak
properti. Anda bisa memilih salah satu bentuk panah utara serta mengatur sudut
perputarannya, yang dibuat searah jarum jam. Sebagai default adalah 0 derajat.
Sesudah membuat bingkai panah utara, untuk melihat propertinya, lakukan klik
ganda.
Berbagai aplikasi gambar bisa ditambahkan pada layout. Misalnya anda bisa
menggunakan fungsi 'Draw' untuk menambah bentuk lingkaran dan bujur sangkar
serta mengubah pola isinya. Garis ini juga bisa dimanipulasi, seperti digerakkan,
ditampilkan, disembunyikan, dikelompokkan, dipotong, disalin serta direkatkan
(paste).
Menambah teks
Untuk memberi teks pada data grafik, gunakan fungsi teks.
Pilih tombol 'Text' dan tentukan posisi yang akan diberi teks. Jika sebuah kotak
telah muncul, ketik teks tersebut. Kalau ingin menambah teks pada garis berikutnya,
tekan [enter] dan lanjutkan mengetik. Teks yang panjang mungkin tidak terlihat pada
kotak dialog, tetapi akan muncul sebagai garis tunggal pada peta atau layout.
Mengedit teks.
Pilih tombol 'Text' dan klik pada teks yang akan diedit. Setelah mengubahnya, tekan
OK.
Mendekatkan (Snapping)
Grid bisa ditampilkan atau disembunyikan pada layout. Grid ini dapat mengatur
mekanisme pengaturan posisi grafis untuk menyeragamkan interval halaman
layout. Sebuah grid merupakan bagian dari satuan yang digunakan (inch,
centimeter, dll). Jika grid diaktifkan, setiap vertex suatu grafis didekatkan pada titik
grid terdekat.
Meluruskan (aligning)
Grafis-grafis pada layout dapat diluruskan satu dengan yang lain, dengan terlebih
dahulu menyeleksinya. Meluruskan obyek secara horisontal dilakukan dengan
penjajaran atas/tengah/bawah, sedangkan secara vertikal dengan kiri/tengah/atas.
Garis-garis sejajar berfungsi sebagai pemandu. Sebagai default, acuan horisontal
adalah bagian atas dari batas pilihan grafis yang dipilih. Sedangkan acuan vertikal
diatur pada sebelah kiri.
Suatu grafis dapat digerakkan dengan dua cara: secara interaktif dengan
menggunakan mouse atau pilihan size dan position dari menu graphics.
MENCETAK
Fungsi cetak (print) pada ArcView dapat digunakan untuk langsung mencetak atau
menyimpan ke format lain. Perintah ‘Print’ terdapat pada menu (sub menu ‘File’)
dan juga terdapat pada Buttom Bar dengan icon
Aplikasi umum:
• Encapsulated PostScript (EPS)
• Adobe Illustrator
• CGM Binary
• CGM Character
• CGM Clear Text
Windows
• Windows Metafile
• Windows Bitmap Export terdapat pada File Menu
Macintosh
• PICT
KESESUAIAN LAHAN
UNTUK PERIKANAN TAMBAK
DI KABUPATEN JENEPONTO
PENDAHULUAN
Wilayah Indonesia memiliki sumberdaya alam pesisir dan lautan yang sangat potensial
untuk dikembangkan. Apalagi akhir-akhir ini sumberdaya daratan yang selama ini menjadi
tumpuan hidup semakin menipis seiring dengan pertambahan penduduk dan proses
pembangunan. Tidak mengherankan jika sumberdaya pesisir dan lautan akan menjadi
alternatif tumpuan utama bagi kesinambungan bangsa, melalui berbagai kegiatan
pemanfaatan yang dapat dilakukan. Salah satu kegiatan pemanfaatan sumberdaya
pesisir adalah budidaya perikanan tambak.
Meningkatnya permintaan pasar dunia terhadap komoditas ini antara lain disebabkan oleh
meningkatnya penduduk dunia, meningkatnya pendapatan untuk dibelanjakan,
meningkatnya kepedulian terhadap makanan sehat dan meningkatnya kebiasaan makan
di luar rumah.
Pada prinsipnya lahan yang akan digunakan untuk budidaya perikanan tambak harus
memenuhi persyaratan fisika, kimia, biologis, teknis, sosial ekonomi, higienis dan legal.
Untuk mendapatkan lahan yang memenuhi persyaratan tersebut, ada 4 aspek utama
yang perlu diperhatikan sebagai kriteria dalam penentuan lokasi tambak yaitu aspek
ekologis, aspek tanah, aspek biologis dan aspek sosial.
Selanjutnya, di dalam modul ini akan diterapkan kemampuan teknologi SIG dalam
penentuan wilayah kesesuaian lahan untuk perikanan tambak di Kabupaten Jeneponto.
METODE
Data
Peta-peta dan data-data yang digunakan dalam analisis ini meliputi :
• Peta Lingkungan Pantai Indonesia (LPI) skala 1:50.000 sebagai peta dasar
• Peta Penggunaan Lahan
• Peta Jenis Tanah
• Peta Curah Hujan
• Peta Kemampuan Lahan
• Peta Lereng
Semua peta dan data tersebut dibangun basis data spasialnya ke dalam format coverage
yang rinciannya adalah sebagai berikut.
Metode Analisis
Di dalam modul akan dicoba dipraktekkan dua metode analisis, yaitu metode analisis
dengan sistem pembobotan dan metode analisis dengan menggunakan model wilayah
potensi.
Hasil evaluasi kesesuaian lahan yang dilakukan di dalam modul ini merupakan
kesesuaian lahan aktual atau kesesuaian lahan pada saat ini (current suitability), di mana
kelas kesesuaian lahan yang dihasilkan hanya didasarkan pada data yang tersedia,
belum mempertimbangkan asumsi atau usaha perbaikan serta tingkat pengelolaan yang
dapat dilakukan untuk mengatasi kendala fisik atau faktor-faktor penghambat yang ada.
Kelas S1, yaitu tingkat Sesuai, di mana lahan sesuai untuk penggunaan perikanan
tambak tanpa faktor pembatas yang berarti terhadap penggunaannya secara
berkelanjutan, atau memiliki faktor pembatas yang bersifat minor dan tidak akan
menurunkan produktivitasnya secara nyata. Kelas S2, yaitu tingkat Cukup Sesuai, di
mana lahan memiliki faktor pembatas yang berpengaruh terhadap produktivitasnya. Di
dalam pengelolaannya diperlukan tambahan input (masukan) teknologi. Kelas N, yaitu
Tidak Sesuai, di mana lahan tidak sesuai untuk diusahakan bagi perikanan tambak
karena memiliki faktor pembatas yang sangat berat, baik yang permanen maupun tidak
permanen.
Parameter yang digunakan di dalam evaluasi meliputi : penggunaan lahan, jenis tanah,
curah hujan, tekstur tanah, kedalaman solum, kemiringan lahan, topografi, jarak dari
sumber air tawar (sungai) dan jarak dari laut. Tabel 1 berikut menyajikan parameter-
parameter yang digunakan di dalam penilaian klasifikasi dengan masing-masing faktor
pembobot dan nilai (scoring) pada setiap tingkat kelas.
Y = Σ ai . Xn
dimana :
Y : nilai bobot total
ai : faktor pembobot
Xn : score pada tingkat kesesuaian lahan
Untuk mendapatkan selang nilai pada setiap kelas dengan tingkat kepercayaan tertentu
ditentukan titik tengah dari selisih (perbedaan) nilai setiap kelas. Dengan demikian akan
diperoleh kisaran nilai dari setiap kelas sebagai berikut :
- Kelas S1 : Y > 22,5
- Kelas S2 : 13,5 < Y < 22,5
- Kelas N : Y < 13,5
Pemodelan dalam modul ini merupakan contoh model aplikasi sehingga dalam
penerapannya untuk model analisis wilayah potensi hanya meliputi parameter-parameter
fisik. Aspek-aspek sosial ekonomi dan kebijakan pemerintah dalam penelitian ini tidak
dimasukkan.
Model untuk kesesuaian lahan perikanan tambak yang disusun berdasar overlay,
dirancang dengan pertimbangan sebagai berikut :
dimana :
P = Wilayah potensial untuk perikanan tambak
L = Jenis penggunaan tanah sawah (s), tegalan (tg), belukar (b) atau tambak (t)
S = Jenis tanah A (Aluvium)
SL = Kelerengan datar (0 - 3%)
T = Tekstur tanah h (halus)
R = Jarak dari sungai (0 - 2000 meter)
P = Jarak dari pantai (0 - 4000 meter)
RF = Curah hujan antara 1500 - 2250 mm/th
PROSES
Pada folder :\Latihan terdapat coverage yang belum memiliki atribut, sedang pada folder
:\Hasil semua coverage sudah memiliki atribut. Anda dapat melakukan percobaan dengan
coverage yang ada pada folder :\Latihan.
Anda dapat melakukan proses pengisian data atribut dengan menggunakan fasilitas
Tables pad ArcView atau ArcInfo, dan untuk membandingkan hasilnya dapat dilihat atribut
yang terdapat pada folder :\Hasil.
Proses Buffering
Proses ini diperlukan untuk menghasilkan coverage yang menyatakan jarak dari sungai
dan pantai. Lakukan buffer terhadap coverage RIVER dan COAST berdasarkan jarak
yang sudah ditentukan (masing-masing coverage di-buffer dua kali). Kemudian buat
coverage baru yang menampilkan poligon-poligon sesuai dengan jaraknya.
− Buffer coverage RIVER dua kali dengan jarak 500 dan 2000
− Lakukan proses overlay (UNION) terhadap hasil buffer
− Hasil overlay tersebut dioverlay lagi (IDENTITY) dengan coverage BOUND
− Perbaiki tabel atributnya
− Bandingkan dengan coverage RIVDIST pada folder :\Hasil
Lakukan hal yang sama terhadap coverage COAST dengan jarak 2000 dan 4000.
Proses Overlay
Tahap selanjutnya adalah melakukan proses overlay terhadap semua coverage yang
sudah memiliki bobot nilai. Proses overlay dilakukan dengan menggunakan perintah
UNION. Hasil overlay akhir dapat dilihat pada coverage OVLFIN.
Pada coverage OVLFIN anda dapat menghapus field-field yang sudah tidak dipergunakan
lagi, seperti landuse_ , landuse_id , rain_ dll. Hal ini bermanfaat untuk mengurangi space
yang digunakan oleh coverage tersebut.
Pengklasifikasian
Langkah selanjutnya adalah membuat klasifikasi terhadap total bobot nilai sesuai dengan
klasifikasi yang terdapat pada halaman 3. klasifikasi bobot nolai doletakkan pada field
baru juga (Nkelas), dengan ketentuan sebagai berikut :
− Kelas 1, memiliki total bobot nilai lebih dari 22,5; tergolong kelas kesesuaian S1
− Kelas 2, memiliki total bobot nilai antara 13,5 - 22,5; tergolong kelas kesesuaian S2
− Kelas 3, memiliki total bobot nilai kurang dari 13,5; tergolong kelas kesesuaian N
Untuk melakukan hal tersebut, dapat digunakan perintah DISSOLVE pada ArcInfo.
Sekarang anda sudah memiliki coverage yang memuat informasi kesesuaian tambak di
Kabupaten Jeneponto.
dimana :
P = Wilayah potensial untuk perikanan tambak
L = Jenis penggunaan tanah sawah (s) atau tambak (t)
S = Jenis tanah A (Aluvium)
SL = Kelerengan datar (0 - 3%)
T = Tekstur tanah h (halus)
R = Jarak dari sungai (0 - 2000 meter)
P = Jarak dari pantai (0 - 4000 meter)
RF = Curah hujan antara 1500 - 2250 mm/th
Untuk dapat melakukan hal ini, anda bisa menggunakan coverage hasil overlay
(OVLFIN). Proses dilakukan dengan fasilitas Tables pada ArcView, dengan tahapan :
− Buka ArcView
− Panggil theme Ovlfin pada dokumen View
− Panggil tabel atribut Ovlfin dengan mengklik icon Open Theme Table
− Panggil window query builder untuk melakukan perhitungan matematik dengan
logical expression sebagai berikut :
− Ternyata hanya terdapat sebagian kecil wilayah yang memenuhi semua syarat-syarat
di atas, yaitu di sekitar Desa Pantai Bahari 1, Pantai Bahari 2, Pallengu, Punagaya
dan Bontorannu.
Dari penjelasan di atas dapat diketahui dua metode dalam melakukan analisis kesesuaian
lahan, dimana metode dengan menggunakan model adalah merupakan metode yang
paling ideal. Selanjutnya, jika penggunaan metode ini tidak memberikan hasil yang
memuaskan, dapat digunakan metode scoring seperti yang dijelaskan di atas. Akan tetapi
penggunaan metode scoring juga mengandung kelemahan.