Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN HASIL SURVEY LAPANGAN

HOTEL G’SIGN
TRANSPORTASI VERTIKAL (LIFT)

TUGAS MATA KULIAH UTILITAS 2


DOSEN PENGAMPU : ANNA OKTAVIANA, MT & NURSYARIF
AGISNIANSYAH, MT

DISUSUN OLEH :
1. I PUTU SUKMADIARTA (1610812310020)
2. NOORUDIEN DWI RAHMAN (1610812210017)
3. MUHAMMAD FARRAS ADITHIA (1710812110014)
4. MUHAMMAD IKHLASUL AMAL (1710812210011)
5. MUHAMMAD FATURRAHMAN (1710812310010)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
BANJARBARU
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan hasil survey lapagan di hotel G’sign tentang transportasi
vertikal (lift) yang merupakan salah satu tugas terstruktur Utilitas 2 pada semester
empat.
Laporan ini dibuat untuk membantu pembaca supaya bisa memahami dan
mempelajari materi dalam kuliah Utilitas 2 makalah ini pennulis persembahkan
khusus kepada mahasiswa Utilitas 2 serta para dosen Utilitas 2 Universitas
Lambung Mangkurat, namun tidak menutup kemungkinann bagi para pembaca
umum lainnya.
Dalam menyelesaikan laporan ini, kami telah banyak mendapat bantuan
dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan
ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada :
Ibu Anna Oktaviana, MT dan Bapak Nursyarif Agusniansyah, MT selaku
Dosen mata kuliah Utilitas 2 Universitas Lambung Mangkurat yang telah
memberikan tugas mengenai ‘Transportasi Vertikal (Lift)’ ini sehingga
pengetahuan kami dalam penulisan laporan ini makin bertambah dan hal itu
sangat bermanfaat bagi penyusunan skripsi kami di kemudian hari.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, namun demikian telah memberikan manfaat bagi kami. Akhir
kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan
saran yang bersifat menbangun akan kami terima dengan senang hati.

Banjarbaru, 28 April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 1
1.3 TUJUAN LAPORAN ................................................................................. 1
1.4 MANFAAT LAPORAN .............................................................................. 1
BAB 2 DASAR TEORI ......................................................................................... 2
2.1 PENGERTIAN LIFT ................................................................................. 2
2.2 SISTEM PENGGERAK LIFT .................................................................... 4
2.3 KOMPONEN UTAMA LIFT.........................................................................
2.4 CARA KERJA LIFT ....................................................................................
BAB 3 HASIL LAPORAN .......................................................................................
3.1 LOKASI SURVEY ......................................................................................
3.2 HASIL SURVEY .........................................................................................
BAB 4 KESIMPULAN ............................................................................................
4.1 KESIMPULAN ............................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Lift atau Elevator merupakan alat transportasi yang didesain untuk
transportasi vertikal dalam bangunan bertingkat yang digunakan untuk
mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-
gedung bertingkat tinggi, biasanya lebih dari tiga atau empat lantai.
Sedangkan gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya
menggunakan tangga atau eskalator. Layanan transportasi vertikal ini
penting untuk menjaga kelancaran pergerakan dalam suatu gedung.
Keberadaan dari elevator ini merupakan sebagai pengganti fungsi dari
pada tangga dalam mencapai tiap-tiap lantai pada suatu gedung
bertingkat, dengan demikian keberadaan elevator tidak dikesampingkan
karena dapat mengefisienkan energI dan waktu.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa saja bagian-bagian dari lift?
2. Bagaimana cara kerja dari lift?
3. Bagaimana spesifikasi dari salah satu lift yang tersedia?

1.3 TUJUAN LAPORAN


1. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dari lift.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja dari lift.
3. Mahasiswa dapat mengetahui spesifikasi suatu lift.

1.4 MANFAAT LAPORAN


Dengan dibuatnya laporan ini diharapkan mahasiswa dapat
mengetahui informasi-informasi terkait mengenai lift atau elevator.
BAB 2
DASAR TEORI

2.1. PENGERTIAN LIFT


Kusuma (2010) mengatakan elevator adalah salah satu alat bantu dalam
kehidupan manusia yang berfungsi untuk mempermudah aktifitas manusia
yang rutinitasnya lebih sering berada di dalam gedung-gedung bertingkat.
Keberadaan dari elevator ini merupakan sebagai pengganti fungsi dari pada
tangga dalam mencapai tiap-tiap lantai pada suatu gedung bertingkat, dengan
demikian keberadaan elevator tidak dikesampingkan karena dapat
mengefisienkan energi dan waktu.
Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi, biasanya
lebih dari tiga atau empat lantai. Sedangkan gedung-gedung yang lebih
rendah biasanya hanya menggunakan tangga atau eskalator.

2.2. SISTEM PENGGERAK LIFT


Seperti transportasi lainnya yang berjalan atau bergerak dengan sebuah
sistem mesin atau penggerak, maka elevator pun mempunyai sistem
penggerak tersendiri. Dilihat dari sistem penggeraknya, elevator terbagi
menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Sistem penggerak hidrolik (Hydraulic Elevator)
Sistem penggerak hidrolik ini bekerja dengan mengangkat kereta
penumpang dengan menggunakan silinder piston. Silinder tersebut
dihubungkan dengan sistem pompa oli atau cairan lainnya yang
bersifat incompressible.
Komponen utama dari hydraulic elevator, ialah:
 Tangki atau reservoir oil.
 Electric pump.
 Solenoid valve antara silinder dan reservoir.
Cara kerja dari hydraulic elevator adalah sebagai berikut:
 Pompa akan menekan oli yang berada dalam reservoir
melalui pipa bertekanan ke dalam silinder.
 Jika valve terbuka maka oli yang bertekanan di dalam
silinder akan kembali ke reservoir. Namun jika valve
tersebut tertutup maka oli tersebut tidak memiliki jalan lain
kecuali masuk ke silinder dan menekan piston ke atas dan
mengangkat kereta.
 Jika kereta telah mencapai lantai yang dituju, kontrol sistem
akan mematikan pompa. Pada saat pompa tersebut dalam
kondisi mati, oli tidak bisa kembali ke reservoir sehingga
kereta tetap berada di lantai yang dituju.

Sumber: http://science.howstuffworks.com/transport/engines-
equipment/elevator1.html
Gambar. Sket Hydraulic Elevator

2. Sistem penggerak dengan motor listrik (Traction Elevator)


Sistem penggerak dengan motor listrik (Traction Elevator) bekerja
dengan mengangkat kereta dengan menggunakan tali baja atau wire
rope yang dihubungkan pada puli yang berada di motor listrik dan juga
yang berada di atas kereta penumpang.
Ciri khas dari Traction elevator ialah:
 Menggunakan susunan wire rope
 Menggunakan puli traksi sebagai penggerak wire rope
 Mempunyai counter weight
 Mempunyai ruang mesin, dan
 Mengandalkan gaya gesek antara puli dan wire rope
sebagai pengangkat dan penurun kereta.

Bagian-bagian dari Traction


Elevator:
1. Control Panel
2. Motor Listrik
3. Puli
4. Counter weight
5. Rel penuntun

Sumber: http://science.howstuffworks.com/transport/engines-
equipment/elevator3.htm
Gambar. Sket Traction Elevator

2.3. KOMPONEN UTAMA LIFT


Sebelum menjelaskan cara kerja dari elevator perlu diketahui komponen-
komponen apa saja yang terdapat dalam sebuah design atau sebuah sistem
elevator tersebut.
Komponen utama elevator terdiri dari dua bagian, yaitu:
1. Ruang mesin (Machine Room)
2. Ruang luncur (Hoistway)
3. Kereta (Car Lift)
4. Luar ruang luncur pada tiap-tiap lantai
Secara umum terdapat pada gambar di bawah ini.
Gambar. Komponen Elevator
2.3.1. Komponen Ruang Mesin (Machine Room)
a. Control System atau Control Panel (Lemari Kontrol)
 Panel distribusi adalah panel penerima daya listrik dari
panel sumber listrik utama dalam bangunan dan diteruskan
ke control panel.
 Control panel adalah control elevator secara otomatis,
panel ini terdapat inverter motor dan program logic control
yang berfungsi untuk mengatur geraknya elevator.
 ARD (Automatic Rescue Device) adalah komponen
tambahan yang bekerja pada saat listrik padam. Berisi Accu
(DC) dan berubah menjadi AC saat masuk ke control panel.
 Interphone berfungsi sebagai alat komunikasi antar
mekanik. Interphone terletak pada control panel, kereta dan
pit.
b. Geared Machine atau Mesin Penggerak dan Puli
Geared Maching berfungsi sebagai penggerak kereta untuk
naik maupun turun. Di dalam ruang mesin terdapat satu mesin
penggerak jenis geared. Pada mesin ini, perputaran dari motor
penggerak ditransformasikan oleh roda gigi sehingga dari
putaran motor tinggi dapat berubah ke putaran rendah.
Kecepatan maximum dari kereta lift dengan sistem geared
adalah 150mpm.
Pada mesin penggerak ini terdapat brake (rem) dimana rem ini
akan berkeerja jika motor penggerak tidak dialiri listrik.

Gambar. Puli
c. Speed Governor
Speed Governor adalah alat pengaman, dimana jika kecepatan
lift melebihi batas-batas yang telah ditentukan, maka speed
governor ini akan bekerja dan kereta akan berhenti baik oleh
elektrik maupun maupun mekanik.
d. Pendingin ruangan (Air Conditioning)
Berfungsi untuk menjaga kebersihan dan kelembaban ruangan.
Hal ini merupakan upaya dari pemeliharaan komponen yang
berada di ruang mesin.

2.3.2. Komponen Ruang Luncur (Hoistway)


Ruang luncur adalah lorong atau lintasan dimana kereta
tersebut bergerak naik dan turun. Lubang ini harus merupakan
lubang tertutup dan tidak ada hubungan langsung ke ruang di
luarnya kecuali untuk lubang dua buah lift berdampingan.
a. Guide Rail (Rel Pemandu)
Berfungsi untuk memandu jalannya kereta dan bobot imbang
(counter weight) sehingga kereta dan bobot imbang tidak
bertabrakan.
b. Limit Switch/ Saklar Batas Lintas
Berfungsi untuk menjaga agar kereta tidak melebihi pit dan
lantai ruang mesin. Ada dua jenis Limit Switch yaitu untuk
pembalik arah (direction switch) dan final switch, terletak pada
rel pemandu yang berada sebelum lantai ruang mesin dan
sebelum pit.
c. Vane Plate/ Pelat Bendera
Dipasang di rel kereta yang berfungsi untuk mengatur
pemberhentian kereta pada lantai yang dikehendaki dan
mengatur pembukaan pintu pendaratan (landing door).
d. Landing Door/ Pintu Pendaratan
Terdiri dari beberapa bagian, antara lain door hanger, door sill,
dan door panel. Berfungsi untuk menutup ruang luncur dari luar.
Pada hall door ini dipasang alat pengaman secara seri sehingga
apabila salah satu pintu terbuka maka lift tidak akan bisa
dijalankan.
e. Buffer
Terletak di dua tempat yaitu: satu set untuk kereta dan satu set
untuk beban pengimbang/ counterweight. Berfungsi untuk
meredam tenaga kinetik kereta dan bobot pengimbang pada
saat jatuh.
f. Governer Tensioner
Merupakan pully berbandul sebagai penegang rope governor
yang terletak di pit.

2.3.3. Komponen Kereta (Car Lift)


a. Car/ Kereta
Car/ Kereta adalah kotak dimana penumpang naik dan dibawa
naik turun. Kereta ini dihubungkan langsung dengan bobot
pengimbang (Counterweight) dengan tali baja lewat pully
penggerak di ruang mesin.
b. Car Door/ Pintu Kereta
Terdiri dari beberapa bagian, antara lain: door hanger, door sill,
door panel dan door mekanisme yang mengatur buka tutup
pintu. Berfungsi untuk menutup kereta dari luar. Pada pintu
kereta (car door) ini dipasang alat pengaman secara seri
dengan pintu pendaratan/ landing door sehingga apabila pintu
terbuka maka lift tidak dapat dijalankan.
c. COP (Car Operating Panel)
Ada satu atau lebih COP. Biasanya terletak pada sisi depan
kereta (front return panel). Pada panel tersebut terdapat tombol-
tombol lantai dan tombol pengatur buka tutup pintu.
d. Interphone
Biasanya terletak pada COP (pada lokasi yang mudah dicapai)
yang berfungsi untuk mengadakan komunikasi (dalam keadaan
tertentu) antara kereta, kamar mesin (Machine Room) dan
ruang kontrol gedung.
e. Alarm Buzzer
Yang berfungsi untuk memberi tanda bila lift berbeban penuh
atau tanda-tanda lain.
f. Switcing Box
Biasanya menjadi satu dengan COP. Yang terletak dibagian
bawah COP secara tertutup (yang dapat dibuka hanya dengan
kunci khusus) didalamnya terdapat tombol-tombol pengatur.
g. Floor Indicator
Nomor penunjuk lantai dan arah jalannya kereta. Biasanya
terletak disisi atas pintu kereta (transom) atau pada COP.
h. Lampu Darurat atau Emergency Light
Biasanya terletak diatas atap kereta, fungsinya untuk menerangi
kereta dalam keadaan darurat (listrik mati) dengan sumber
battery.
i. Saklar Pintu Darurat (Emergency Exit Switch)
Terletak pada pintu darurat diatas kereta, fungsinya untuk
memastikan agar kereta tidak berjalan apabila pintu darurat
dibuka untuk proses penyelamatan.
j. Safety Link
Mekanisme penggerak alat pengaman (safety device) diatas
kereta yang dihubungkan dengan governor di kamar mesin.
Berfungsi untuk menahan kereta over speed ke bawah (dalam
keadaan darurat).

2.3.4. Komponen Luar ruang luncur (Hall)


a. Tombol Lantai
Tombol pemanggil kereta di lantai/ hall.
b. Saklar Parkir
Biasanya terletak di lobby utama didekat tombol lantai (hall
button) berfungsi untuk mematikan dan menjalankan lift.
c. Saklar Kebakaran/ Fireman Switch
Biasanya terletak di lobby utama disisi atas hall button,
berfungsi untuk mengaktifkan fungsi fireman control/ fireman
operation.
d. Hall Indicator (Penunjuk Lantai)
Biasanya terletak di transom atau hall button pada masing-
masing lift. Berfungsi untuk mengetahui posisi masing-masing
kereta.

2.4. CARA KERJA LIFT


Kontruksinya berupa kereta yang di naik turunkan oleh motor penggerak
(gearless elevator), dengan mengunakan tali baja, melalui ruang luncur
(hoistway) di dalam bangunan yang di design khusus untuk elevator. Agar
kereta berjalan secara vertikal digunakan rel pemandu setinggi ruang luncur
(hoistway) yang di pasang pada dinding ruang luncur. Untuk mengimbangi
berat kereta dan bebannya digunakan counter weight, beratnya sama dengan
berat kereta di tambah dengan setengah berat beban maksimum yang
diizinkan. Hal ini untuk memperingan kerja motor penggerak, karena pada
saat kereta dipenuhi dengan beban maksimum, motor penggerak hanya
berupaya mengangkat atau menaikkan setengah dari beban maksimumnya.
Sebaliknya pada saat kereta kosong, mesin traksi hanya perlu mengangkat
atau menaikan setengah dari beban maksimum yang berlebih pada counter
weight.
BAB III
HASIL SURVEI

3.1. LOKASI SURVEY


G’sign Hotel Banjarmasin, Jalan Ahmad Yani KM. 4,5 No. 448,
Pemurus Luar, Kec. Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan
Selatan, 70238.

3.2. HASIL SURVEI

Gambar. Denah Mezanine 2 Hotel G’Sign Banjarmasin

Gambar. Denah Lift Utama Penumpang


Gambar. Denah Lift Penumpang & Lift Pegawai

Pada Hotel G’Sign Banjarmasin memiliki lift sebanyak 5 buah lift


yaitu 4 buah lift untuk penumpang dan 1 buah lift untuk barang dan
karyawan. Pada lift penumpang terbagi 2 area, 2 lift menggunakan merk
“AE” yang dapat menahan beban sebesar 1150 kg dan 2 lift menggunakan
merk “Handock” yang dapat menahan beban sebesar 1000 kg. Sedangkan
pada lift karyawan menggunakan merk “AE” yang dapat menahan beban
sebesar 1000 kg. Lift ini digunakan untuk memfasilitasi pergerakan/
perpindahan secara vertikal hingga mencapai tingkat 10, karena hotel ini
memiliki tingkat hingga mencapai 10 lantai.
Pada bagian pit lift terdapat bantalan/ pegas sebanyak 3 buah, yaitu
2 buah bantalan untuk sangkar lift dan 1 buah bantalan untuk pemberat.
Bantalan tersebut digunakan untuk meredam hentakan beban yang
terdapat pada sangkar lift sehingga tidak terjadi kerusakan pada sangkar
lift. Pada bagian pit lift ini juga memerlukan maintenance berupa
pengecekan terhdap bantalan/ pegas tersebut agar bantalan/ pegas
tersebut dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya. Penentuan
kedalaman, luas dan lebar pit lift berdasarkan fabricant lift yang
direncanakan.
Gambar. Pit Lift Hotel G’Sign Banjarmasin

Core Lift berfungsi sebagai ruang pergerakan sangkar lift, sehingga


pada bagian core lift tersebut terdapat shear wall yang menahan geser.
Penentuan ukuran core lift tersebut berdasarkan fabricant dari lift yang
direncanakan.

Gambar. Core Lift Hotel G’Sign Banjarmasin


Gambar. Core Lift Hotel G’Sign Banjarmasin

Sangkar Lift berfungsi sebagai ruang dimana pengguna dapat


melakukan perpindahan/ pergerakan secara vertikal ke lantai yang ingin
dituju. Pada bagian sangkar lift ini terdapat sebuah man hole yang berguna
untuk melakukan maintenance terhadap lift. Maintenance tersebut
dilakukan secara bertahap dan terstruktur sehingga fungsi dari lift tersebut
dapat berjalan sesuai rencana umur lift.

Gambar. Man Hole Hotel G’Sign Banjarmasin


Man Hole berfungsi untuk melakukan maintenance terhadap lift.
Maintenance tersebut dilakukan secara bertahap dan terstruktur sehingga
fungsi dari lift tersebut dapat berjalan sesuai rencana umur lift.
Ruang Mesin Lift ini terdapat pada bagian tingkat lantai yang paling
atas yaitu di tingkat/ lantai 11 dengan ukuran 2,5 m x 2,5 m. Ruang mesin
ini berfungsi sebagai tempat controlling terhadap mesin/ motor penggerak
lift. Ruang mesin ini juga dilengkapi dengan Air Conditioner (AC) yang
berfungsi untuk memberi temperature suhu ruang yang normal, karena pada
mesin/ motor penggerak lift ini selalu mengeluarkan emisi suhu panas untuk
setiap pergerakannya.

Gambar. Ruang Mesin Lift Hotel G’Sign Banjarmasin


Gambar. Mesin Lift Penumpang Hotel G’Sign Banjarmasin

Gambar. Mesin Lift Barang & Pegawai Hotel G’Sign Banjarmasin


Gambar. Control System Lift Penumpang Hotel G’Sign Banjarmasin

Gambar. Control System Lift Barang & Pegawai Hotel G’Sign Banjarmasin
Gambar. Travo Pada Lift Penumpang Hotel G’Sign Banjarmasin
BAB IV
KESIMPULAN

4.1. KESIMPULAN
Dari uraian di atas, di dapatkan beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Elevator merupakan transportasi yang pada saat operasinya tidak
dikendalikan secara langsung oleh penumpangnya. Oleh karena itu,
kehandalan teknologi dari produsennya menjadi faktor utama
keamanan penumpang.
2. Pada Hotel G’Sign Banjarmasin memiliki lift sebanyak 5 buah lift yaitu
4 buah lift untuk penumpang dan 1 buah lift untuk barang dan
karyawan. Pada lift penumpang terbagi 2 area, 2 lift menggunakan
merk “AE” yang dapat menahan beban sebesar 1150 kg dan 2 lift
mennggunakan merk “Handock” yang dapat menahan beban sebesar
1000 kg. Sedangkan pada lift karyawan menggunakan merk “AE” yang
dapat menahan beban sebesar 1000 kg.
3. Pada Hotel G’Sign, lift penumpang menggunakan merk
4. Pada Hotel G’Sign memiliki ruang khusus mesin lift yang terdapat pada
lantai paling atas atau pada lantai 11.

Anda mungkin juga menyukai