Anda di halaman 1dari 3

SOP TINDAKAN PREVENTIF

No.Revisi
SOP Tanggal
Terbit
Halaman
UPTD. PUSKESMAS Mitia Marini,SKM
SUNGAI KARIAS NIP.197809152006042026

1.Pengertian  Tindakan pencegahan (preventif action) adalah tindakan untuk


menghilangkan mencegah ketidaksesuaian agar tidak terulang
lagi.

 Ketidaksesuaian adalah tidak terpenuhinya suatu


persyaratan.
 Persyaratan (requirement) adalah ketentuan yang
dipersyaratkan oleh standar/target dan/atau
kebutuhan/harapan.
 Ketidaksesuaian diidentifikasi melalui:
 Proses penanganan keluhan pelanggan
 Proses penanganan ketidaksesuaian layanan
 Proses hasil audit internal
 Proses monitoring
 Proses analisis data
 Temuan/ laporan lainnya yang ada
kaitannya ketidak sesuaian layanan,
2.Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk menerangkan mekanisme tindakan
perbaikan atas ketidaksesuaian, supaya setiap tindakan
perbaikan yang diambil dapat menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian serta mencegah berulang kembali.

3.Kebijakan Tindakan perbaikan wajib dimonitor, dievaluasi dan


ditindaklanjuti
4.Referensi
5.Prosedur
A. Identifikasi Ketidaksesuaian
1. Seluruh Karyawan Mengidentifikasi
ketidaksesuaian yang berasal dari:
a. Hasil proses pengukuran kepuasan
pelanggan
b. Hasil proses audit internal
c. Hasil proses monitoring
d. Hasil proses analisis data
e. Hasil proses penanganan
ketidaksesuaian layanan
f. Temuan/ laporan lainnya
2. Selurh karyawan menyampaikan
ketidaksesuaian kepada Koordinator Bagian terkait.
3. Koordinator pelayanan klinis, administrasi
dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas
Mencatat ketidaksesuaian pada formulir Laporan
Ketidaksesuaian dan Penyelesaiannya (LKP)
4. Koordinator pelayanan klinis, administrasi
dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas dan
pelaksana membahas dan menganalisis penyebab
ketidaksesuaian
5. Koordinator pelayanan klinis, administrasi
dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas
Menetapkan rencana dan jadwal tindakan perbaikan atas
ketidaksesuaian.

2. Tindakan pencegahan
1. Koordinator pelayanan klinis, administrasi
dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas
beserta pelaksana/ karyawan terkait
2. Koordinator pelayanan klinis, administrasi
dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas
Melakukan tindakan perbaikan sesuai dengan
tindakan perbaikan yang sudah ditetapkan
3. Koordinator pelayanan klinis, administrasi
dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas
Memantau aktifitas tindakan perbaikan yang sedang
dilakukan oleh staf terkait.
4. Koordinator pelayanan klinis, administrasi
dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas
menginformasikan aktifitas tindakan perbaikan yang
tidak mencapai target kepada Ketua tim mutu,
5. Ketua tim mutu melapor kepada kepala
Puskesmas hasil aktifitas tindakan,
6. Ketua tim mutu dan kepala Puskesmas
membahas hasil aktifitas tindakan untuk
ditindaklanjuti,
7. Ketua tim mutu dan Kepala Puskesmas
memberikan pengarahan kepada Koordinator Bagian
dan pengelola terkait, tentang langkah-langkah yang
perlu diambil.
8. Karyawan terkait, Jika sudah selesai maka
menandatangani formulir Laporan Ketidaksesuaian
dan Penyelesaiannya (LKP) pada kolom yang sudah
disediakan.
9. Melaporkan kepada Koordinator Bagian atas
tindakan perbaikan yang telah dilakukan.

3. Verifikasi
1. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen
dan koordinator upaya Puskesmas menerima laporan hasil
tindakan perbaikan dari staf terkait
2. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen
dan koordinator upaya Puskesmas memeriksa hasil
tindakan perbaikan.
3. Jika sudah sesuai maka membubuhkan tandatangan pada
kolom verifikasi melakukan Close Out, sebagai penjelasan
status tindakan perbaikan sudah selesai dilakukan
4. Jika belum selesai, kembali atau membuat formulir
Laporan Ketidaksesuaian dan Penyelesaiannya (LKP) yang
baru dan mengulangi prosedur ini.
5. Menandatangani formulir Laporan Ketidaksesuaian dan
Penyelesaiannya (LKP).
6. Melaporkan hasil tindakan perbaikan yang telah selesai
kepada Kepala Puskesmas atau ketua tim mutu,

Anda mungkin juga menyukai