PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pupuk adalah bahan pengubah sifat biologi tanah supaya menjadi lebih baik.
Pupuk selain berfungsi mengemburkan tanah juga untuk membantu pertumbuhan
tanaman. Pupuk dalam pengertian khusus mengandung bahan hara (urea)
nitrogen. Tetapi, yang kebanyakan kita ketahui adalah pupuk kandang, kompos,
pupuk cair, dan pupuk kimia.
1
Misalkan, jika ingin membuat pupuk dari sisa-sisa makanan (sayuran). Hal itu
tidak serta merta bisa menjadi pupuk, tetapi harus melalui proses pengendapan
terlebih dahulu. Pupuk yang berbahan kotoran sejauh ini baru memakai kotoran
hewan seperti sapi, kambing, kuda, dan kotoran manusia.
1.2.1 Tujuan
Adapun tujuan praktikum yaitu untuk mengetahui macam-macam pupuk
dan unsur hara yang harus diberikan pada tanaman.
1.2.2 Kegunaan
Adapun kegunaan praktikum yaitu untuk mengetahui seberapa penting
unsure hara yang dibutuhkan oleh tanaman dan penentuan dosis yang
diberikan untuk tanaman.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengenalan pupuk
Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik,
kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman.
Dalam pengertian yang khusus, pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu
atau lebih hara tanaman.Berbicara tentang tanaman tidak akan lepas dari masalah
pupuk. Dalam pertanian modern, penggunaan materi yang berupa pupuk adalah
mutlak untuk memacu tingkat produksi tanaman yang diharapkan.Seperti telah
diketahui bersama bahwa pupuk yang diproduksi dan beredar dipasaran sangatlah
beragam, baik dalam hal jenis, bentuk, ukuran, maupun kemasannya. Pupuk–
pupuk tersebut hampir 90% sudah mampu memenuhi kebutuhan unsur hara bagi
tanaman, dari unsur makro hingga unsur yang berbentuk mikro. Kalau tindakan
pemupukan untuk menambah bahan-bahan yang kurang tidak segera dilakukan
tanaman akan tumbuh kurang sempurna, misalnya menguning, tergantung pada
jenis zat yang kurang. (Rinsema, 1983)
3
lama. Bahan organik harus mengalami dekomposisi (pelapukan) terlebih dahulu
sebelum tersedia bagi tanman.
Pupuk anorganik adalah pupuk yang terbuat dengan proses fisika, kimia,
atau biologis. Pada umumnya pupuk anorganik dibuat oleh pabrik. Bahan bahan
dalam pembuatan pupuk anorgank berbeda beda, tergantung kandungan yang
diinginkan. Misalnya unsur hara fosfor terbuat dari batu fosfor, unsure hara
nitrogen terbuat dari urea. Pupuk anorganik sebagian besar bersifat hidroskopis.
Hidroskopis adalah kemampuan menyerap air diudara, sehingga semakin tinggi
higroskopis semakin cepat pupuk mencair (Musnamar, 2003).
4
2.2 Tingkat kelarutan
Kelarutan menunjukkan mudah tidaknya pupuk larut dalam air. Hal ini
juga berarti mudah tidaknya unsur yang dikandung dalam pupuk diserap oleh
tanaman. Kelarutan juga menunjukkan cepat atau lambatnya pupuk yang hilang
karena tercuci. Kelarutan penting, sebab selalu diserap tanaman dalam bentuk ion-
ion. Semakin tinggi kelarutan suatu pupuk, maka semakin mudah pula pupuk
tersebut diserap oleh tanaman. Pupuk yang mengandung N dan K mudah sekali
larut dalam air.
5
Pupuk dapat bereaksi fisiologis masam, netral, atau alkalis. Pupuk yang
bersifat masam dapat menurunkan pH tanah yang akan menyebabkan tanah
menjadi lebih masam. Sedangkan pupuk yang bersifat alkalis dapat menaikkan pH
tanah sehingga tanah bersifat lebih basa. Pengukuran pH terhadap lima jenis
pupuk tersebut menunjukkan bahwa kelima jenis pupuk tersebut memiliki pH
yang mendekati netral. Pupuk urea memiliki pH 5,5; KCl = 6; SP20 = 6; pupuk
organik = 5,5 dan ZA = 5.
6
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1.1 Tempat
Praktikum pengenalan pupuk dilaksanakan di Laboratorium Agronomi
lantai satu OECF, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, Kalimantan
Timur.
3.1.2 Waktu
Praktikum pengenalan pupuk dilaksanakan pada hari Rabu, 22 Mei 2019
pada pukul 13.30 WITA.
3.2.1 Alat
- Alat tulis
- Buku tulis
3.2.2 Bahan
- Pupuk Urea
- EM4
- Pupuk Gundasi D
- Pupuk SEPRINT
- Pupuk Growmore
- Pupuk Bayfolan
- Pupuk SP36
- Pupuk KCl
7
3.2.3 Cara Kerja
- Memperhatikan penjelasan mengenai pupuk yang dijelaskan oleh pembimbing
praktikum.
- Mengamati macam-macam jenis pupuk yang telah disiapkan oleh pembimbing
praktikum pada masing-masing kelompok yang berbeda setiap kelompoknya.
- Menghitung dosis pupuk, ketersediaan unsur hara pada pupuk, dan lain-lain.
- Mencatat hasilnya pada lampiran laporan yang telah disediakan.
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tingkat kelarutan Pupuk Urea sangat mudah larut dalam air dan bereaksi
cepat, juga mudak menguap dalam bentuk ammonia. Hal ini sesuai dengan
pendapat (Novisan ,2003), bahwa Nitrogen yang ada dalam tanah dapat hilang
karena terjadinya penguapan, pencucian oleh air, atau terbawa bersama tanaman,
tanah yang basa atau sangat padat bias menyebabkan kondisi anaerob (tidak
terdapat cukup oksigen di dalam tanah).
Tingkat kelarutan Pupuk SP36 agak sulit larut di dalam air dan bereaksi
lambat karena reaksi kimianya tergolong netral, tidak higroskopis, dan tidak
bersifat membakar. Hal ini sesuai dengan pendapat (Novisa, 2003) bahwa
ketersedian phosphor di dalam tanah ditentukan oleh banyak factor tetapi yang
paling penting adalah pH tanah. Pada tanah ber-pH rendah (asam), phosphor akan
bereaksi dengan ion besi dan aluminium. Reaksi ini membentuk besi fosfat atau
aluminium fosfat yang sukar larut di dalam air sehingga tidak dapat digunakan
oleh tanaman.
Tingkat kelarutan Pupuk NPK ini mudah larut dalam air karena N dalam
bentuk ammonium dan nitrat yang tidak dilapisi bahan penolakan air.ini
disebabkan rena peningkatan kebutuhan tanaman pada seluruh unsur hara
esensial. Tidak hanya unsure makro primer, tetapi juga unsure makro sekunder
dan unsure mikro.
9
Tingkat kelarutan pupuk KCl ini sulit larut dalam air karena bereaksi agak
asam, dan bersifat higrokopis.
Tingkat kelarutan bokasi tidak mudah larut dalam air meskipun pupuk
bokasi ini termasuk memiliki kandungan bahan organik yang tinggi, hal ini
disebabkan karena salah satu sifat-sifat bokasi yang membuat tingkat kelarutannya
rendah.
4.1.6 EM4
4.1.7 Gandasil d
Gandasil D cocok digunakan pada fase vegetatif, saat tanaman dalam masa
pertumbuhan dan pemulihan setelah berbuah. Makna D dari Gandasil D adalah
daun, dengan pemberian pupuk ini maka pertumbuhan yang diutamakan adalah
daun, terlihat dari kandungan Nitrogen (N) yang lebih dominan dibandingkan
unsur dan senyawa lainnya.
10
4.1.8 seprint
4.1.9 growmore
Growmore adalah pupuk daun lengkap dalam bentuk kristal berwarna biru,
sangat mudah larut dalam air. Dapat diserap dengan mudah oleh tanaman baik itu
melalui penyemprotan daun maupun disiram ke dalam tanah, mengandung hara
lengkap dengan konsentrasi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.
4.1.10 bayfolan
Bayfolan adalah pupuk daun dan bunga berbentuk cair yang diproduksi
oleh BAYER. Pestisida ini berfungsi untuk pemupukan pada tanaman Hias atau
bunga. Dapat juga digunakan untuk tanaman sayur-sayuran, buah-buahan,
pembibitan, serta serealia.
11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tanaman berbeda kebutuhan unsur haranya, baik jenis unsur hara maupun
jumlahnya. Selain itu faktor lingkungan juga mempengaruhi jumlah unsur hara
yang diperlukan tanaman. Unsur hara yang bisa berkurang dengan cepat
mempengaruhi penggunaan pupuk buatan pada tanaman. Pupuk buatan mampu
memperbaiki pertumbuhan tanaman dan dapat memberikan hasil yang sangat
memadai.
5.2. Saran
12
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Afandie Rosmarkam dan Nasih Widya Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah.
Kanisius:Yogyakarta.
Sutejo, Mul Mulyani. 1992. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta: Jakarta.
13
LAMPIRAN
14
15