Anda di halaman 1dari 25

REPUBLIK INDONESIA

Strategi Perencanaan dan Penganggaran


terkait Pencapaian Target SPM Pemadam
Kebakaran dalam RT RPJMN 2020-2024

Asep Saepudin
Kasubdit Kelembagaan Pemda
Direktorat Otonomi Daerah
Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/BAPPENAS

Jakarta, 27 Agustus 2019


1
01
SPM DALAM
ARAH
KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL

2
AMANAT SPM DALAM UU 23/2014

Pasal 1 Butir 17 : Urusan Wajib terkait Pelayanan Dasar


Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan (UU 23 2014)
mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang
berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.

Pasal 18 ayat 2 Pendidikan Kesehatan

Ayat 1 :
Penyelenggara Pemerintahan Daerah memprioritaskan
pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal Pekerjaan
11 ayat (3).
Umum
UU Ayat 2 : dan Sosial
Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada Urusan Pemerintahan Penataan
23/2014 Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana
Ruang
dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada standar pelayanan
minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

Ketentraman,
Pasal 298 ayat 1 Perumahan
Rakyat dan Ketertiban
Umum dan
Ayat 1 : Kawasan Perlindungan
Belanja Daerah diprioritaskan untuk mendanai Urusan Permukiman Masyarakat
Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasar yang
ditetapkan dengan standar pelayanan minimal

3
REPUBLIK
REGULASI SPM
INDONESIA

DAFTAR REGULASI TERKAIT PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

NO NAMA REGULASI JENIS REGULASI

1 Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal Peraturan Umum

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 100 Tahun 2018 tentang Penerapan Standar
2 Peraturan Umum
Pelayanan Minimal
Standar Teknis SPM Bidang
Peraturan Menteri PU PR No. 29 tahun 2018 tentang Standar Teknis Standar
3 Pekerjaan Umum dan Perumahan
Pelayanan Minimal Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Rakyat
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 32 Tahun 2018 tentang Standar Teknis SPM Bidang
4
Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan Pendidikan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Standar Teknis SPM Bidang
5
Minimal Bidang Kesehatan Kesehatan
Peraturan Menteri Sosial No. 9 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan
6 Standar Teknis SPM Bidang Sosial
Minimal Bidang Sosial
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 121 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Standar Teknis SPM Sub Urusan
7
Pelayanan Minimal Sub Urusan Ketenteraman dan Ketertiban Umum Ketenteraman, Ketertiban Umum
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 114 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Standar Teknis SPM Sub Urusan
8
Pelayanan Minimal Sub Urusan Kebakaran Kebakaran
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 101 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Standar Teknis SPM Sub Urusan
9
Pelayanan Minimal Sub Urusan Kebencanaan Kebencanaan

4
REPUBLIK
Kerangka Pembangunan Rancangan Teknokratis RPJMN 2020-2024
INDONESIA

VISI 2045 Berdaulat, Maju, Adil Dan Makmur

Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang
2020-2024 dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetititf di berbagai wilayah
yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing

TEMA Indonesia Berpenghasilan Menengah-Tinggi yang Sejahtera, Adil, dan Berkesinambungan

FOKUS FOKUS
FOKUS PEMBANGUNAN FOKUS PEMBANGUNAN FOKUS PEMBANGUNAN POLITIK,
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
HUKUM, PERTAHANAN & KEAMANAN
MANUSIA EKONOMI KEWILAYAHAN INFRASTRUKTUR

1 Pangan Sentra-Sentra 1 Transportasi


Pelayanan Dasar dan 1 1 Hukum dan Regulasi
1 Pertumbuhan
Perlindungan Sosial 2 Telekomunikasi
2 Energi Komoditas Unggulan
2 2 Pertahanan dan Keamanan
Pariwisata, Ekonomi Kreatif Daerah
SDM Berkualitas dan 3 3 Sumber Daya Air
2 dan Digital 3 Politik
Berdaya Saing Pertumbuhan
4 Industri Manufaktur 3 Perumahan dan
Perkotaan 4
Pembangunan Karakter Pemukiman
3 5 Kelautan dan Kemaritiman
Bangsa

Development Constraints : Kondisi Pembiayaan Kondisi Sumber Daya Alam

PENGARUSUTAMAAN

Kesetaraan Tata Kelola Kerentanan


Bencana dan Modal Sosial Budaya Transformasi Digital
Gender (Governance) Perubahan Iklim

Kaidah Pembangunan : Membangun Kemandirian Menjamin Keadilan Menjaga Keberlanjutan

5
REPUBLIK
Indikator dan Target Kegiatan Prioritas terkait SPM
INDONESIA

Pembangunan
Wilayah
Program Prioritas KP: Kelembagaan dan Keuangan Daerah
Sumatera
Target
Pembangunan Pembangunan Baseline RPJMN
Wilayah Kebijakan Strategi Indikator
Wilayah
Prioritas Nasional 2019 2020-
Papua Jawa-Bali
2024
PN 2
Persentase pencapaian SPM di daerah N/A* 100%
Mengembangkan
Wilayah untuk
Mengurangi Penerapan SPM Sub Daerah yang menerapkan
542 542
Pembangunan Kesenjangan dan Pembangunan
bidang Pemadam SPM Sub bidang Pemadam
Menjamin daerah daerah
Wilayah Wilayah Kebakaran Kebakaran
Pemerataan
Maluku Nusa Tenggara Bimbingan teknis, Jumlah daerah yang
monev dan pelaporan mendapatkan bimbingan
542 542
SPM bidang teknis, di monev, dan yang
daerah daerah
Trantibumlinmas melapor SPM bidang
Pembangunan Pembangunan Trantibumlinmas
Wilayah Wilayah
Kegiatan Prioritas Sulawesi Kalimantan * keterangan: data capaian SPM berdasarkan PP No. 2/2018 belum tersedia,
Pengembangan Kawasan Strategis
adapun data yang tersedia adalah capaian SPM berdasarkan PP No.
65/2005 yaitu sebesar 52%
Pengembangan Sektor Unggulan Pengembangan Daerah Tertinggal,
Pengembangan Kawasan Perkotaan Kawasan Perbatasan, dan Perdesaan Sumber: Rancangan Teknokratik RPJMN 2020 - 2024
Pemenuhan Pelayanan Dasar Kelembagaan dan Keuangan Daerah
PENDEKATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
KEBIJAKAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PENDEKATAN PENYUSUNAN PERENCANAAN

Tematik: fokus
perencanaan yang
didetailkan Sampai
dengan Program
Prioritas

1. Pendekatan Penyusunan dilakukan melalui


pendekatan Money Follow Program. Holistik: pendekatan
menyeluruh dan
komprehensif
2. Penguatan tersebut dilaksanakan dengan (hulu  hilir)
Pendekatan Tematik, Holistik, Integratif, dan
Spasial dengan memperhatikan pada:
Integratif: integrasi
dalam siapa berbuat
apa, dan integrasi
sumber pendanaan

Spasial: Keterkaitan
Perkuatan Pengendalian berbasis Integrasi Sumber fungsi lokasi dari
Perencanaan dan Perencanaan Kewilayahan Pendanaan Berbagai kegiatan
Penganggaran yang terintegrasi
7
POKOK PENGUATAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
DALAM PERATURAN PEMERINTAH (PP) NO 17/2017
Tentang Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran

• Disusun hingga proyek


prioritas
Integrasi
• Dikendalikan pada K/L-Non K/L Daerah
Pendanaan
agenda pembahasan, Pengendalian
dokumen dan Prioritas
pelaksanaan
Memperjelas peran
• Money Follow Program
PP 17/2017 Bappenas dalam
penyusunan Kerangka
Penyusunan Ekonomi Makro (KEM)
Resource dan Resource Envelope
RKP Envelope

• Perubahan waktu Bappenas dan


Perpres RKP Kemenkeu bersama-
• Pemutakhiran RKP Penyusunan sama mengalokasikan
pagu
Pagu

Dalam Mengkoordinasikan Sistem Informasi dan Perencanaan, Menteri PPN dan Menteri Keungan:
1. Berbagi data (data sharing) perencanaan dan penganggaran serta realisasi belanja;
2. Menyelenggarakan Sistem Informasi Perencanaan dan Penganggaran yang terintegrasi;
3. Menyusun Format, klasifikasi, dan sistem database Renja-Kl dan RKA-KL. 8
Kebijakan dan Program Prioritas PN 1:
Pembangunan Manusia dan
Pengentasan Kemiskinan

Kebijakan:
1. Meningkatkan keterjangkauan perlindungan sosial bagi
kelompok rentan dan penduduk yang terkendala
dokumen kependudukan.
2. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
menuju cakupan kesehatan semesta.
3. Meningkatkan pemerataan layanan pendidikan yang
berkualitas untuk semua penduduk.
4. Meningkatkan daya tahan ekonomi bagi kelompok
miskin dan rentan.
5. Memajukan kebudayaan dan penguatan karakter untuk
mewujudkan bangsa berprestasi.
18
PENGARUSUTAMAAN SPM DALAM RKP 2020 :
REPUBLIK
INDONESIA
SPM SEBAGAI KP DALAM PN 1
Sistem Jaminan Sosial Nasional
1
PROGRAM
PRIORITAS Bantuan Sosial dan Subsidi Tepat Sasaran
Perlindungan
Sosial dan Tata Kesejahteraan Sosial
Kelola
Kependudukan Percepatan Cakupan Administrasi Kependudukan

5 Integrasi Sistem Administrasi Kependudukan

Pengembangan Peningkatan Penguatan Sistem layanan Terpadu dan Pendampingan


Budaya, Karakter, Akses dan Mutu
dan Prestasi PN 1 Pelayanan
Bangsa Pembangunan Kesehatan KEGIATAN
PRIORITAS
Manusia dan
2
Pengentasan Penguatan Mekanisme Pengaduan dan Pendataan
PRIORITAS
Kemiskinan
NASIONAL
Fasilitasi Pendampingan Masyarakat

PN 4 3
Percepatan Pencapaian SPM di Daerah
Pemerataan
Layanan
PP Pengentasan Pendidikan
Kemiskinan Berkualitas dan PROJECT PN
KP Pengembangan
Iptek-Inovasi
Pro PN
PN 1 Pembangunan Manusia dan Pengentasan Kemiskinan(2)
PP 1 Perlindungan Sosial dan Tata Kelola Kependudukan
KP 4 Penguatan Sistem Layanan Terpadu dan Pendampingan
Pro-PN 3 Percepatan Pencapaian SPM di Daerah
Proyek/Kegiatan/Output Prioritas Target Satuan Keterangan Keseuaian Krisna
Program Bina Pembangunan Daerah

Pembinaan Penyelenggaraan dan Pembangunan Urusan Pemerintahan Daerah IV


Integrasi dan penerapan SPM di Daerah lingkup UPD IV 34 Provinsi To be confirmed V
Monev terpadu dan pelaporan pencapaian SPM di daerah lingkup UPD IV 34 Provinsi To be confirmed V
Penerapan SPM bidang pendidikan 542 Daerah To be confirmed X
Dukungan Manajemen Dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Bina Bangda
Pelaksanaan SPM melalui Sekretariat Bersama SPM 34 Provinsi To be confirmed X
Program Bina Administrasi Kewilayahan

Pembinaan Ketenteraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat


Daerah yang menerapkan SPM Sub bidang Trantibum 102 Kab/Kota To be confirmed V
Fasilitasi Pencegahan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran
Daerah yang menerapkan SPM Sub bidang Bencana 102 Kab/Kota To be confirmed X
Daerah yang menerapkan SPM Sub bidang Pemadam Kebakaran 102 Kab/Kota To be confirmed X
Kerangka Pendanaan dalam RPJMN 2020-2024

RKP 2020 merupakan RKP transisi menuju RPJMN 2020 – 2024, untuk itu dilakukan :
• Reviu efektivitas dan efisiensi program
• Reviu/Identifikasi kontribusi Masyarakat-Dunia Usaha-BUMN-Pemerintah dalam pendanaan program

Pemangku
MASYARAKAT DUNIA USAHA BUMN PEMERINTAH
Kepentingan
APBN : Memperkuat pengendalian
melalui penyiapan Proyek Prioritas
Kerjasama Pemerintah (“satuan 3”)
dan Badan Usaha
Melalui CSR, (KPBU) dan Penugasan APBD : Mengembangkan output based
Mekanisme kepada BUMN
filantropis, waqaf, ZIS Pembiayaan Investasi transfer melalui DAK Penugasan dan
Non Anggaran Hibah Daerah untuk mengamankan
prioritas pembangunan di daerah
Pemerintah (PINA)

Dirarahkan utamanya pada:


 Mendorong pertumbuhan  Fungsi absolut pemerintah (antara
Infrastruktur ekonomi dan ekonomi lain politik, hankam).
Mendukung prioritas
Keterangan sosial yang memiliki  Meningkatkan pelayanan  Pelayanan dasar (antara lain
pembangunan.
kelayakan ekonomi. pada masyarakat. pendidikan, kesehatan, perumahan)
dengan Standar Pelayanan Minimal.
Sumber-Sumber Pembiayaan
Lingkup Pemerintah Pusat Lingkup Pemerintah Daerah
DANA ALOKASI
APBN UMUM
DANA TRANSFER
UMUM DBH PAJAK

• Dekonsentrasi DANA BAGI HASIL

• Tugas Pembantuan DANA


DBH SDA
PERIMBANGAN
• Hibah
DAK FISIK
• Urusan Bersama
DANA INSENTIF DANA TRANSFER
DAERAH KHUSUS

Swasta DAK NON FISIK

• Kerja Sama Pemerintah dan Badan DANA TRANSFER


OTSUS ACEH
DAN DANA DESA
Usaha (KPBU)
• Pembiayaan Investasi Non APBN (PINA)
DIY OTSUS PAPUA

PHLN (Pinjaman dan/atau DANA OTONOMI


KHUSUS DAN DIY
Hibah Luar Negeri OTONOMI KHUSUS
OTSUS PAPUA
BARAT

DANA DESA
TAMBAHAN
INFRASTRUKTUR
PAPUA

SKEMA DANA TRANSFER DAN DANA


TAMBAHAN
DESA Berdasarkan PMK INFRASTRUKTUR
48/PMK.07/2016 PAPUA BARAT
13
Alokasi Pada Prioritas
Prioritas Nasional RKP dirinci dan dikendalikan sampai proyek prioritas di K/L (“Satuan 3”)
Prioritas Nasional
Jumlah Rp. BELANJA KL
Proyek K/L Triliun
(Rp. 854,0 T)
Pembangunan Manusia dan Pengentasan
1.025 148,8 1. Operasional Rp. 299,1 T
Kemiskinan
Infrastruktur dan Pemerataan Wilayah 574 73,5 2. Non Operasional Rp. 554,9 T
Nilai Tambah Sektor Riil, Industrialisasi • Alokasi Pada Prioritas Rp. 440,9 T
701 15,2
dan Kesempatan Kerja – Prioritas yang di rinci Rp. 325,1 T
Ketahanan Pangan, Air, Energi dan hingga Proyek Prioritas
834 42,5
Lingkungan Hidup di K/L
Stabilitas Pertahanan dan Keamanan 295 45,1 • Non Prioritas Rp. 114,0 T
TOTAL 3.429 325,1
Keterangan:
1. Baru mencakup Belanja KL
2. Kegiatan/Proyek Prioritas di K/L akan dipertajam dalam Pertemuan Tiga Pihak dan Musrenbangnas

Pemanfaatan berbagai sumber pendanaan (Pusat-Daerah-BUMN-Masyarakat) untuk prioritas,


akan diintegrasikan hingga penetapan Perpres RKP 2020 (Juni/Juli)
KONSTELASI URUSAN BIDANG
TRANTIBUM LINMAS
PEMBAGIAN URUSAN UU NO. 23 TAHUN 2014 PP No. 2/2018
Kebakaran
Trantibum (POLPP) Bencana (BPBD) SPM Trantibum Linmas
(Dinas Damkar)
PUSAT PUSAT PROVINSI
PUSAT
a. Standardisasi tenaga satuan polisi Penanggulangan bencana Pelayanan ketentraman dan ketertiban
a. Standardisasi sarana dan prasarana
pamong praja. nasional. umum provinsi.
pemadam kebakaran.
b. Penyelenggaraan pendidikan dan
b. Standardisasi kompetensi dan sertifikasi
pelatihan, dan pengangkatan penyidik KAB/KOTA
tenaga pemadam kebakaran.
pegawai negeri sipil (PPNS) penegakan a. Pelayanan ketentraman dan
c. Penyelenggaraan sistem informasi
Perda. ketertiban umum kabupaten/kota
kebakaran.
PROVINSI b. Pelayanan informasi rawan bencana
a. Penanganan gangguan ketenteraman c. Pelayanan pencegahan dan
PROVINSI PROVINSI
dan ketertiban umum lintas Daerah kesiapsiagaan terhadap bencana
Penanggulangan bencana Penyelenggaraan pemetaan rawan kebakaran.
kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah d. Pelayanan penyelamatan dan
provinsi.
provinsi. evakuasi korban bencana
b. Penegakan Perda Provinsi dan peraturan KAB/KOTA KAB/KOTA e. Pelayanan penyelamatan dan
gubernur. Penanggulangan bencana a. Pencegahan, pengendalian, pemadaman, evakuasi korban kebakaran
c. Pembinaan PPNS provinsi. kab/kota. penyelamatan, dan penanganan bahan
KAB/KOTA berbahaya dan beracun kebakaran dalam
a. Penanganan gangguan ketenteraman Daerah kabupaten/kota.
dan ketertiban umum dalam 1 (satu) b. Inspeksi peralatan proteksi kebakaran.
Daerah kabupaten/kota. c. Investigasi kejadian kebakaran.
b. Penegakan Perda Kabupaten/Kota dan d. Pemberdayaan masyarakat dalam
peraturan bupati/walikota. pencegahan kebakaran
c. Pembinaan PPNS kabupaten/kota.
15
Lanjutan...
Permendagri 121/2018 Permendagri 114/2018 Permendagri 101/2018

SPM Sub Urusan Trantibum SPM Sub Urusan Kebakaran SPM Sub Urusan Bencana
JENIS PELAYANAN JENIS PELAYANAN JENIS PELAYANAN
Pelayanan ketentraman dan ketertiban umum Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran. a. Pelayanan Informasi Rawan Bencana
b. Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana
MUTU PELAYANAN DASAR MUTU PELAYANAN DASAR c. Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi Korban Bencana
a. Standar operasional prosedur Satpol PP; a. tingkat waktu tanggap (response time) 15 menit sejak
b. Standar sarana prasarana Satpol PP; diterimanya informasi/laporan sampai tiba di lokasi dan siap
c. Standar peningkatan kapasitas anggota memberikan layanan penyelamatan dan evakuasi; MUTU PELAYANAN DASAR
Satpol PP dan anggota perlindungan b. prosedur operasional penanganan kebakaran, penyelamatan a. Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/Atau, Personel/Sumber
masyarakat; dan dan evakuasi; Daya Manusia dan Petunjuk Teknis Atau Tata Cara Pemenuhan
d. Standar pelayanan yang terkena dampak c. sarana prasarana pemadam kebakaran, penyelamatan, dan Standar Untuk Jenis Pelayanan Informasi Rawan Bencana.
gangguan Trantibum akibat penegakan evakuasi b. Standar Jumlah Dan Kualitas Barang Dan/Atau,
hukum terhadap pelanggaran Perda dan d. kapasitas aparatur pemadam kebakaran dan penyelamatan/ Personel/Sumber Daya Manusia Dan Petunjuk Teknis Atau Tata
Perkada sumber daya manusia; Cara Pemenuhan Standar Untuk Jenis Pelayanan Pencegahan
e. pelayanan pemadaman, penyelamatan dan evakuasi bagi warga Dan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana.
KRITERIA PENERIMA negara yang menjadi korban kebakaran; dan c. Standar Jumlah Dan Kualitas Barang dan/Atau,
Penerima Jenis Pelayanan Dasar Sub Urusan f. pelayanan penyelamatan dan evakuasi bagi warga negara yang Personel/Sumber Daya Manusia dan Petunjuk Teknis Atau Tata
Trantibum, yaitu warga negara yang terkena terdampak kebakaran. Cara Pemenuhan Standar Untuk Jenis Pelayanan Penyelamatan
dampak gangguan Trantibum akibat dan Evakuasi Korban Bencana.
penegakan hukum terhadap pelanggaran KRITERIA PENERIMA
Perda provinsi dan kabupaten/kota serta Kriteria penerima pelayanan dasar sub urusan kebakaran yaitu KRITERIA PENERIMA
Perkada. setiap Warga Negara yang menjadi korban kebakaran atau Warga Negara Yang Berada Di Kawasan Rawan Bencana Dan Yang
terdampak kebakaran untuk jenis pelayanan penyelamatan dan Menjadi Korban Bencana Untuk Jenis Pelayanan Dasar Pelayanan
evakuasi korban kebakaran di daerah kabupaten/kota. Informasi Rawan Bencana, Pelayanan Pencegahan Dan
Kesiapsiagaan Terhadap Bencana, Dan Pelayanan Penyelamatan
Dan Evakuasi Korban Bencana.
DUKUNGAN KEMENDAGRI DALAM KOORDINASI &
REPUBLIK
INDONESIA SINERGI LINTAS STAKEHOLDER
Tingkat Pemerintah Pusat Tugas dan Fungsi
Kementerian Dalam Negeri Melaksanakan Pembinaan dan pengawasan penerapan SPM Daerah provinsi secara umum.

- Ditjen Pembangunan Daerah 1. Mengawal Integrasi SPM dalam dokumen rencana pemerintah daerah
2. Mengawal Fungsi Koordinasi Sekber SPM (Perencanaan, Penerapan, Monev, Pelaporan)
- Ditjen Otonomi Daerah Mengawal Pelaporan penerapan SPM pemerintah daerah dalam LPPD (provinsi, Kabupaten, Kota)
(apakah indikator kinerja capaian SPM di daerah dlm LPP sama dgn indikator Permen teknis KL)
- Ditjen Keuangan Daerah Mengawal Integrasi program/kegiatan SPM dalam APBD (apakah sudah sinkron dengan permenteknis)
Penganggaran penerapan SPM pemerintah daerah  DUKUNGAN APBD UNTUK PELAYANAN DASAR SPM
- Badan PSDM Menyusun dan melaksanakan pelatihan aparatur terkait penerapan SPM
Apakah sudah sinkron dengan permenteknis, sinergi Bintek dengan Diklat, Modul, Materi Diklat, Siapa dan
Targetnya)
Bappenas Melakukan Koordinasi Lintas K/L
K/L Sektor Melaksanakan Pembinaan dan pengawasan penerapan SPM Daerah provinsi secara teknis sesuai
Permen Bidang SPM (apakah sdh dilakukan sosialisasi, bintek, monev dan pelaporan?)

Tingkat Pemerintah Pusat Tugas dan Fungsi


Gubernur GWPP • Melaksanakan Pembinaan dan pengawasan terhadap penerapan SPM provinsi oleh perangkat Daerah provinsi.
• Sebagai wakil Pemerintah Pusat melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan SPM Daerah
kabupaten/kota secara umum dan teknis.
Bupati/Walikota Melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan SPM Daerah kabupaten/kota oleh perangkat Daerah
kabupaten/Kota

Sinergi Sinkronisasi

Capaian SPM Lebih Baik


17
02
STRATEGI
IMPLEMENTASI SPM
DALAM MENDUKUNG
TARGET
PEMBANGUNAN
NASIONAL

2
STRATEGI PENERAPAN SPM

SPM Menjadi Sasaran Pokok Pembangunan In line


PP 2/2018
Dalam RT RPJMN 2020-2024

dicapai melalui mendukung

SPM Menjadi ProPN Project Prioritas Dalam mendukung


Penerapan SPM 2020
Strategi Implementasi RKP 2020

REGULASI & PERENCANAAN &


MONEV & PELAPORAN SPM
KELEMBAGAAN SPM PENGANGGARAN SPM
• Penetapan regulasi SPM di tahun 2018 • Costing pemenuhan SPM • Penyusunan instrumen monev dan pelaporan SPM
• Pembentukan Sekber/Tim Koordinasi SPM • Pemetaan sumber dan alokasi pendanaan SPM • Monev terpadu
• Integrasi SPM ke dalam dokren dan anggaran
• Target SPM ? Perlu disepakati apa?
REPUBLIK
INTEGRASI SPM DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
INDONESIA

Perencanaan Pusat
PEDOMAN
DIJABARKAN PEDOMAN
Belanja Daerah diprioritaskan RPJPN RPJMN RKP RAPBN
untuk mendanai Urusan PEDOMAN DIACU
Pemerintahan Wajib yang

DIPEDOMANI

DIPEDOMANI

DIPEDOMANI
terkait Pelayanan Dasar yang RENJA
PEDOMAN
RENSTRAK/L
K/L
ditetapkan dengan standar
pelayanan minimal. PEDOMAN
DIJABARKAN PEDOMAN
RPJPD RPJMD RKPD RAPBD
PROV PROV PROV PROV
UU No. 23 Tahun 2014 PEDOMAN

DIPEDOMANI
DIPEDOMANI

DIPEDOMANI
RENSTRA PEDOMAN RENJA
SKPD PROV SKPD PROV

PEDOMAN 11 PEDOMAN
SPM menjadi salah satu acuan RPJPD RPJMD DIJABARKAN RKPD RAPBD
Kab/Kot Kab/Kot Kab/Kot Kab/Kot
dalam penyusunan program, PEDOMAN DIACU
kegiatan, alookasi dana
indikatif dan sumber RENSTRA PEDOMAN RENJA
pendanaan daerah. SKPD SKPD
Kab/Kot Kab/Kot
Perencanaan Daerah
Permendagri 86 Tahun 2017
Permendagri 86 Tahun 2017
REPUBLIK
INDONESIA
MONEV DAN PELAPORAN SPM
Dalam merumuskan dan menyepakati instrumen
monev SPM, perlu dididiskusikan dan disepakati Review laporan
Pemantauan
beberapa hal meliputi:
• Pemahaman
target SPM
Memastikan penerapan SPM • Basis data Kunjungan
di daerah sesuai dengan UU • Indikator input Lapangan
23/2014, PP 2/2018 dan
standar teknis SPM serta dalam
pencapaian
rangka mendukung sasaran KP SPM
SPM 2019
Forum koordinasi
Mengidentifikasi dan Pelaporan tindak lanjut isu
menindaklanjuti
permasalahan yang
muncul dalam
penerapan SPM di Konsolidasi laporan daerah
daerah (LPPD dan Laporan teknis K/L)
Substansi pelaporan:
• Kendala penerapan
• Hasil pencapaian
Memperoleh besaran • Ketersediaan anggaran dalam pencapaian
riil pencapaian SPM SPM
secara umum maupun • Pencapaian kinerja program dan kegiatan
secara khusus setiap
sektor SPM

21
21
REPUBLIK
URGENSI FORUM KOORDINASI/SEKBER SPM DALAM PENERAPAN SPM
INDONESIA

1 Persiapan
Pencapaian SPM di Daerah
• Penyelarasan pemahaman tentang SPM
• Fasilitasi penyusunan peraturan perundangan
penerpaan SPM di daerah

Membutuhkan kontribusi lintas 2 Pelaksanaan


sektor di tingkat pusat dan
daerah. • Perencanaan
• Penganggaran
• Pengendalian dan Evaluasi
• Mekanisme Pengaduan
Membutuhkan wadah koordinasi
lintas sektor dalam Proses
Pelaksanaan SPM. 3 Data dan Pelaporan

• Basis Data
• Pelaporan

Sekber SPM / Tim Koordinasi Penerapan SPM Pusat dan Daerah diharapkan dapat berperan dan sudah dapat
berjalan di tahun 2019 dalam mewujudkan penataan kelembagaan penerapan SPM baik di tingkat pusat dan
daerah. Sekber SPM ditujukan sebagai wadah dalam memfasilitasi koordinasi & sinergi penerapan SPM yang sudah
berjalan pada tahun 2019 sebagaimana berlakunya PP No. 2 Tahun 2018 tentang SPM.
Pembentukan Sekber SPM baik pusat maupun daerah akan ditetapkan melalui SEB Mendagri dan Menteri
PPN/Kepala Bappenas yang direncanakan ditetapkan pada tahun 2018.

22
TIM PENERAPAN SPM DAERAH PROVINSI
REPUBLIK
INDONESIA
(Permendagri 100 Tahun 2018)

Tim Penerapan SPM daerah provinsi ditetapkan Tim Penerapan SPM daerah kabupaten/kota ditetapkan
dengan peraturan gubernur. dengan peraturan bupati/wali kota.

Susunan keanggotaan Tim Penerapan SPM daerah Susunan keanggotaan Tim Penerapan SPM daerah
Provinsi: kabupaten/kota:
a. Penanggung Jawab : Gubernur a. Penanggung Jawab : Bupati/Wali Kota
b. Ketua : Sekretaris Daerah Provinsi b. Ketua : Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota
c. Wakil Ketua : Kepala Bappeda Provinsi c. Wakil Ketua : Kepala Bappeda Kabupaten/Kota
d. Sekretaris : Kepala Biro Tapem Provinsi d. Sekretaris : Kepala Biro Tapem Kabupaten/
atau sebutan lain Kota atau sebutan lain
e. Anggota : Kepala perangkat daerah e. Anggota : Kepala perangkat daerah
provinsi yang membidangi Kabupaten/Kota yang
Urusan Pemerintahan Wajib membidangi Urusan Pemerintahan
terkait Pelayanan Dasar, Wajib terkait Pelayanan Dasar,
pengelolaan keuangan pengelolaan keuangan daerah,
daerah, inspektorat, dan/ inspektorat, dan/atau sesuai
atau sesuai dengan dengan kebutuhan daerah.
kebutuhan daerah.

23
REPUBLIK
INDONESIA REKOMENDASI IMPLEMENTASI SPM
Kejelasan pengaturan
• pembagian kewenangan dalam
pelaksanaan SPM,
• insentif-disinsentif pencapaian SPM,
• Tahapan penerapan serta
pencapaian target SPM,
Pedoman penerapan (POAC) • inovasi pemenuhan SPM.
sistem pelaporan
pelaksanaan SPM dari daerah
ke pusat.

Sumber bantuan pendanaan


• APBN
• APBD : DAU, DAK, DID
• Bansos/Hibah
• Skema KPBU
Sistem pendukung kapasitas Pemerintah • CSR/zakat/baitul mal
Daerah dari Pemerintah Pusat
Dalam bentuk capacity building terutama untuk :
• Decision maker
• Pelaksana (OPD Teknis)
• Kecamatan, desa dan masyarakat
24
REPUBLIK
INDONESIA

TERIMA KASIH

25

Anda mungkin juga menyukai