Anda di halaman 1dari 30

Makalah Instrumentasi

JENIS VALVE DAN AKSESORIS


PIPIA ( FITTING )

Disusun Oleh :

Anti Sintya Ringgani

1624301040

2B

Teknik kimia

Teknologi Kimia Industri

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

TAHUN AJARAN 2017/2018


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca .

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Buket Rata,19 Maret 2018

Penyusun

Anti Sintya Ringgani


DAFTAR ISI……………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR ………………………………………………………ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………1


B. Rumusan Masalah……………………………………………………

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian valve……………………………………………………..
2. Jenis jenis Valve……………………………………………………..
3. Pengertian fitting…………………………………………………….
4. Jenis jenis fitting……………………………………………………..

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………..
B. Saran………………………………………………………………….

Daftar pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Valve

Dunia elektronik yang berkembang pesat secara umum memberikan


kemudahan terhadap dunia industri, baik kepada pihak perusahaan yang
bersangkutan maupun kepada teknisi atau operator sebagai pekerja. Seperti halnya
pada pabrik atau industri, biasanya memiliki tangki besar sebagai sistem
penyimpanan air baik untuk keperluan dalam proses produksi ataupun untuk
keperluan darurat seperti untuk pemadaman kebakaran. Pada tangki memiliki
beberapa pipa sebagai saluran masuk air dari sumber seperti sumur dan saluran
keluar yang disalurkan sesuai tempatnya pada suatu industri. Untuk mempermudah
dalam pengaturan buka-tutup valve (katup/keran), pada suatu pabri yang modern
sudah dibuatkan suatu sistem untuk mengatur buka-tutup valve secara elektronik
yakni dengan menekan suatu tombol saja pegawai/operator sudah bisa mengatur
buka-tutup valve pada suatu saluran pipa tanpa harus mengeluarkan tenaga ekstra
untuk memutar valve. Valve yang digunakan juga menggunakan listrik untuk
proses buka tutupnya sehingga membuat valve dapat diatur secara elektrik.Namun
dengan semakin mudah untuk digunakan, maka semakin rawan pula dalam segi
kemananannya.

2. Fitting

Sistem perpipaan terus berkembang kearah yang lebih baik. Pada


mulanya manusia memindahkan air dari sungai ke rumah dengan menggunakan
ember. Lalu berkembang dari satu orang menjadi banyak orang yang berurutan
sehingga proses pengambilan air menjadi lebih mudah. Melalui analogi sederhana ini
manusia berfikiruntuk lebih mengefisienkan waktu dan tenaga maka dibuatlah
distribusi melalui sistem perpipaan.

Saat ini sistem perpipaan sudah amat maju, sebagai contoh sistem perpipaan
yang dibuat untuk mengantarkan minyak dari satu negara ke negara lain melalui
sistem perpipaan bawah laut (offshore) sehingga dengan sistem ini akan dihemat
waktu lebih banyak, walaupun kendala yang akan dihadapi lebih banyak. Sistem
pemipaan identik dengan saluran pembuluh darah yang mengalirkan darah keseluruh
bagian tubuh. Sistem pemipaan digunakan untuk penyediaan dan pendistribusian air
besih, pembuangan limbah dari kawasan industri ataupun dari fasilitas publik
lainnya. Selain itu, sistem pemipaan digunakan untuk mentransportasikan
minyak mentah dari sumur minyak menuju tangki yang kemudian akan
diproses selanjutnya, mentransportasikan dan mendistribusikan gas alam dari
sumber gas menuju tangki penyimpanan. Sistem pemipaan juga
diaplikasikan dalam pendistribusian minyak atupun gas untuk menyuplai kebutuhan
industri, mesin pembangkit tenaga dan keperluan komersial. Sistem pemipaan
jugadigunakan untuk mengangkut cairan, bahan kimia, campuran kimia dan uap
padaindustri makanan, pabrik kimia dan industri lainnya. Sistem pemipaan juga
digunakan untuk instalasi pemadam kebakaran, untuk keperluan mesin-mesin dan
lain – lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian valve ?
2. Apa saja jenis jenis valve beserta fungsi nya ?
3. Apa pengertian fitting ?
4. Dan apa saja jenis jenis fitting ?
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian valve

Valve atau yang biasa disebut katup adalah sebuah perangkat yang mengatur,
mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan
terfluidisasi) dengan membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya.

Valve/katup dalam kehidupan sehari-hari, paling nyata adalah pada pipa air,
seperti keran untuk air. Contoh akrab lainnya termasuk katup kontrol gas di kompor,
katup kecil yang dipasang di kamar mandi dan masih banyak lagi. Katup memainkan
peran penting dalam aplikasi industri mulai dari transportasi air minum juga untuk
mengontrol pengapian di mesin roket. dapat dioperasikan secara manual, baik oleh
pegangan , tuas pedal dan lain-lain. Selain dapat dioperasikan secara manual katup
juga dapat dioperasikan secara otomatis dengan menggunakan prinsip perubahan
aliran tekanan, suhu dll. Perubahan2 ini dapat mempengaruhi diafragma, pegas atau
piston yang pada gilirannya mengaktifkan katup secara otomatis.

A. Jenis jenis valve dan fungsi nya


1. Gate valve
Gate valve adalah jenis katup yang digunakan untuk membuka aliran dengan
cara mengangkat gerbang penutup nya yang berbentuk bulat atau persegi panjang.

Gate Valve adalah jenis valve yang paling sering dipakai dalam sistem
perpipaan. Yang fungsinya untuk membuka dan menutup aliran.

Gate valve tidak untuk mengatur besar kecil laju suatu aliran fluida dengan
cara membuka setengah atau seperempat posisinya, Jadi posisi gate pada valve ini
harus benar benar terbuka (fully open) atau benar-benar tertutup (fully close). Jika
posisi gate setengah terbuka maka akan terjadi turbulensi pada aliran tersebut dan
turbulensi ini akan menyebabkan :

a. Akan terjadi pengikisan sudut-sudut gate.

laju aliran fluida yg turbulensi ini dapat mengikis sudut-sudut gate yang dapat
menyebabkan erosi dan pada akhirnya valve tidak dapat bekerja secara sempurna.

b. Terjadi perubahan pada posisi dudukan gerbang penutupnya.

Gerbang penutup akan terjadi pengayunan terhadap posisi dudukan (seat),


sehingga lama kelamaan posisi nya akan berubah terhadap dudukan (seat) sehingga
apabila valve menutup maka gerbang penutupnya tidak akan berada pada posisi yang
tepat, sehingga bisa menyebabkan passing.

Ada 3 jenis gate valve:

Rising Stem Gate Valve, jika dioperasikan handwheel naik dan stem
juga naik
Non Rising Stem Gate Valve, jika di opersikan handwheel tetap dan
stem juga tetap.
Outside Screw & Yoke Gate Valve, jika di operasikan handwheel
tetap tapi stemnya naik.

Rising Stem & Non Rising Stem digunakan untuk tekanan yang tidak terlalu
tinggi, dan tidak cocok untuk getaran. Outside Screw & Yoke Gate Valve amat cocok
digunakan untuk high pressure. Biasanya OS & Y banyak di gunakan di lapangan
minyak, medan yang tinggi, temperature tinggi. Karena pada OS & Y stem naik atau
turun bisa dijadikan sebagai penanda. Contoh, apabila stem tinggi itu menandakan
posisi valve sedang buka penuh. Pada dasarnya body & bonet pada gate terbuat dari
bahan yang sama.

Keuntungan menggunakan Gate Valve :

Low pressure drop waktu buka penuh


Amat ketat dan cukup bagus waktu penutupan penuh
Bebas kontaminasi
Sebagai Gerbang penutupan penuh, sehingga tidak ada tekanan lagi.
Cocok apabila akan melakukan service / perbaikan pada pipa

Kerugian menggunakan Gate Valve :

Tidak cocok di pakai untuk separuh buka, karena akan menimbulkan


turbulensi sehingga bisa mengakibatkan erosi dan perubahan posisi gate pada
dudukan.
Untuk membuka dan menutup valve perlu waktu yang panjang dan
memerlukan torsi / torque yang tinggi.
Untuk ukuran 10 “ keatas tidak cocok dipakai untuk steam.

2. Globe valve
Global Valve digunakan untuk mengatur besar kecilnya laju aliran fluida
dalam pipa (throttling). Prinsip dasar dari operasi Globe Valve adalah gerakan tegak
lurus disk dari dudukannya. Hal ini memastikan bahwa ruang berbentuk cincin antara
disk dan cincin kursi bertahap sedekat Valve ditutup. Dengan mudah memutar handel
valve, besarnya aliran zat yang melewati valve bisa diatur.

Dudukan valve yang sejajar dengan aliran, membuat globe valve efisien
ketika mengatur besar kecilnya aliran dengan minimum erosi piringan dan dudukan.
Namun demikian tahanan didalam valve cukup besar. Desain Globe Valve yang
sedemikian rupa, memaksa adanya perubahan arah aliran zat didalam valve, sehingga
tekanan menurun drastis dan menyebabkan turbulensi di dalam valve itu sendiri.
Dengan demikian, Globe Valve tidak disarankan diinstal pada sistem yang
menghindari penurunan tekanan, dan sistem yang menghindari tahanan pada aliran.

Ada tiga jenis desain utama bentuk tubuh Globe Valve, yaitu: Z-body, Y-body
dan Angle- body :

Z-Body desain adalah tipe yang paling umum yang sering dipakai, dengan
diafragma berbentuk Z. Posisi dudukan disk horizontal dan pergerakan batang disk
tegak lurus terhadap sumbu pipa atau dudukan disk. Bentuknya yang simetris
memudahkan dalam pembuatan, instalasi maupun perbaikannya.
Y-Body desain adalah sebuah alternatif untuk high pressure drop. Posisi
dudukan disk dan batang (stem) ber sudut 45˚ dari arah aliran fluidanya. Jenis ini
sangat cocok untuk tekanan tinggi
Angle-Body desain adalah modifikasi dasar dari Z-Valve. Jenis ini digunakan
untuk mentransfer aliran dari vertikal ke horizontal.

Macam-macam bentuk Disc/plug dari Globe Valve :

Type Plug Disk


Tipe Regulating disk
Tipe flat disk
Tipe soft seat disk
Tipe guide disk

Keuntungan menggunakan Globe valve adalah :

Kemampuan dalam menutup baik.


Kemampuan throttling (mengatur laju aliran) Cukup baik.

Kelemahan utama penggunaan Globe Valve adalah:

Penurunan tekanan lebih tinggi dibandingkan dengan Gate Valve


Valve ukuran besar membutuhkan daya yang cukup atau aktuator yang
lebih besar untuk beroperasi

3. Angle Valve

Sama seperti globe valve, angle valve juga digunakan pada situasi dimana
pengaturan besar kecil aliran diperlukan (throttling). Namun angle valve di buat
dengan sudut 90°, hal ini untuk mengurangi pemakaian elbow 90° dan fitting
tambahan. digunakan untuk mengubah aliran sebesar 90 derajat. Valve ini bisa
digunakan juga sebagai pengganti elbow.
4. Ball Valve

Ball Valve adalah sebuah Valve atau katup dengan pengontrol aliran
berbentuk disc bulat (seperti bola/belahan). Bola itu memiliki lubang, yang berada di
tengah sehingga ketika lubang tersebut segaris lurus atau sejalan dengan kedua ujung
Valve / katup, maka aliran akan terjadi. Tetapi ketika katup tertutup, posisi lubang
berada tegak lurus terhadap ujung katup, maka aliran akan terhalang atau tertutup.

Ball valve banyak digunakan karena kemudahannya dalam perbaikan dan


kemampuan untuk menahan tekanan dan suhu tinggi. Tergantung dari material apa
mereka terbuat, Bal Valve dapat menahan tekanan hingga 10.000 Psi dan dengan
temperature sekitar 200 derajat Celcius.

Ball Valve digunakan secara luas dalam aplikasi industri karena mereka
sangat serbaguna, dapat menahan tekanan hingga 1000 barr dan suhu hingga 482 ° F
(250 ° C). Ukurannya biasanya berkisar 0,2-11,81 inci (0,5 cm sampai 30 cm).

Ball Valve dapat terbuat dari logam , plastik atau pun dari bahan keramik.
Bolanya sering dilapisi chrome untuk membuatnya lebih tahan lama.

Ada 2 tipe Ball Valve yaitu :

Full bore ball valven


Full bore ball valve adalah tipe ball valve dengan diameter lubang bolanya
sama dengan diameter pipa. Jenis full bore ball valves biasanya digunakan pada blow
down, piggable line, production manifold, pipeline dll.

b. Reduced bore ball valves

Reduced bore ball valves adalah jenis ball valve yang diameter lubang
bolanya tidak seukuran dengan ukuran pipa. Minimum diameter bola katup yang
berkurang adalah satu ukuran lebih rendah dari ukuran diameter pipa sebenarnya.
Misalnya ukuran diameter pipa 4 inci dan diameter bola valve adalah 3 inchi.

Dan ada 2 jenis jalur pada ball valve, full bore dan reduced bore.

Usage ( Fungsi ) Ball Valve:


Flow control/pengendalian Aliran
Pressure control/pengendali tekanan
Shut off
Cocok untuk high pressure dan temperatures/tekanan dan suhu yang
tinggi
Advantages/kelebihan ball valve:
A very low pressure drop/kehilangan tekanan sangat rendah
Low leakage/cukup jarang bocor
Small in size dan ball valve tidak begitu berat jika dibandingkan
dengan valve lain yang sejenis
Mudah dibuka dan tidak mudah terkontaminasi.
Disadvantages/kekurangan ball valve :
Seat bisa rusak karena adanya gesekan antara ball dengan seat

Pembukaan handle yang cepat bisa menimbulkan water hammer/palu air pada
system sehingga terjadi tekanan yang besar yang bisa merusak system/sambungan
dan dinding pipa . Fungsi dari “Ball Valve” ini untuk mengontrol aliran. Untuk valve
jenis ini, metode buka-tutup jalur menggunakan bola (disk pada butterfly valve)
berlubang ditengahnya. Jika posisi bola ada dijalur, valve dalam kondisi tertutup, dan
sebaliknya, jika posisi lubang ditengah bola yang ada di jalur, valve dalam posisi
terbuka. Sering dipakai pada proses hydrocarbon, ball valve mampu mengatur besar
kecil aliran gas dan uap ,terutama untuk tekanan rendah. Valve ini dapat dengan cepat
ditutup dan cukup kedap untuk menahan fluida/ zat cair. Ball valve tidak
menggunakan handwheel, tetapi menggunakan ankle untuk membuka atau menutup
valve dengan sudut 90°. Disainnya yang simpel, meminimalkan turunnya tekanan
pada saat valve dibuka penuh.

5.Plug/cock Valve.

Kegunaan dari plug valve adalah untuk fully open dan fully close (isolation
atau on/off control).

untuk mengontrol (membuka dan menutup) aliran pada plug valve, plug
mempunyai celah atau lubang tempat aliran lewat. Saat handle diputar menuju open
position maka plug akan berputar secara rotasi terhadap seat dan bagian yang
bercelah akan melewatkan aliran. Namun pada saat handle diputar pada close position
maka plug akan berputar secara rotasi terhadap seat dan bagian yang tak bercelah
akan menahan aliran, sehingga aliran pun akan berhenti.

Sama seperti ball ball valve namun tetapi bagian dalamnya bukan berbentuk
bola, melainkan silinder. Karena tidak ada ruangan kosong di dalam badan valve,
maka cocok untuk fluida yang berat atau mengandung unsur padat seperti lumpur.
Jenis – jenis valve yang lain yang masih termasuk plug valve adalah:

Three way plug valve : yaitu jenis plug valve yang mempunyai 3 port
(sambungan), 1 untuk inlet dan 2 untuk outlet. Dengan menggunakan valve ini maka
dengan mudah kita dapat mengarahkan outlet kearah aliran/pipa yang dikehendaki.

Four way plug valve : Biasa digunakan pada fluida cooling water yang
melewati heat exchanger, dimana aliran cooling water bisa dengan mudah dibalikkan
arahnya dengan tujuan untuk membersihkan heat exchanger tersebut dari kotoran-
kotoran (fouling, sediment, solids).

6. Check Valve

Check valve adalah alat yang digunakan untuk membuat aliran fluida hanya
mengalir ke satu arah saja atau agar tidak terjadi reversed flow/back flow. untuk
mengalirkan fluida hanya ke satu arah dan mencegah aliran ke arah sebaliknya. tidak
menggunakan handel untuk mengatur aliran, tapi menggunakan gravitasi dan tekanan
dari aliran fluida itu sendiri. Karena fungsinya yang dapat mencegah aliran balik
(backflow) Check Valve sering digunakan sebagai pengaman dari sebuah equipment
dalam sistem perpipaan. Aplikasi valve jenis ini dapat dijumpai pada outlet/discharge
dari centrifugal pump.
Ketika laju aliran fluida sesuai dengan arahnya, laju aliran tersebut
akanmembuat plug atau disk membuka. Jika ada tekanan yang datang dari
arahberlawanan, maka plug atau disk tersebut akan menutup.

Check Valve memiliki perbedaan yang signifikan dari Gate Valve dan Globe
Valve. Valve ini didisain untuk mencegah aliran balik.

Ada beberapa jenis check valve, tapi ada 2 jenis yang paling umum yaitu
Swing Check dan Lift Check. Swing Check Valve biasanya dipasangkan dengan Gate
Valve, sedangkan Lift Check Valve oleh beberapa pabrikan digunakan untuk
menggantikan fungsi Ball Valve sebagai Ball Check Valve. Check Valve tidak
menggunakan handel untuk mengatur aliran, tapi menggunakan gravitasi dan tekanan
dari aliran fluida itu sendiri. Karena fungsinya yang dapat mencegah aliran balik
(backflow) Check Valve sering digunakan sebagai pengaman dari sebuah equipment
dalam sistem perpipaan.

Ada 3 ( tiga ) jenis check valve

Swing Check Valve

Swing_Check_Valve.gifSwing check valve terdiri atas sebuah disk seukuran


dengan pipa yang digunakan, dan dirancang menggantung pada poros (hinge pin) di
bagian atasnya. Apabila terjadi aliran maju atau foward flow, maka disk akan
terdorog oleh tekanan sehingga terbuka dan fluda dapat mengalir menuju saluran
outlet. Sedangkan apabila terjadi aliran balik atau reverse flow, tekanan fluida akan
mendorong disk menutup rapat sehingga tidak ada fluida yang mengalir. Semakin
tinggi tekanan balik semakin rapat disk terpasang pada dudukannya.

Usage : One way flow / pengaliran satu arah

Advantages : Klo sudah buka ringan, low pressure drop / kehilangan tekanan
sangat rendah, cost nya murah.

Disadvantages : Kebocoran amat tinggi dan aliran rendah karena terganggu


dengan adanya hambatan.

b. Lift Check Valve

Lift-Check-Valve.jpgPenggunaan untuk fluida steam, gas, maupun liquid


yang mempunyai flow yang tinggi.

Dalam konfigurasinya mirip dengan globe valve hanya saja pada globe valve
putaran disk atau valve dapat dimanipulasi sedangkan pada lift check valve tidak
(karena globe valve adalah jenis valve putar dan control valve).

Port inlet dan outlet dipisahkan oleh sebuah plug berbentuk kerucut yang
terletak pada sebuah dudukan, umumnya berbahan logam. Ketika terjadi foward flow,
akan
plug terdorong oleh tekanan cairan sehingga lepas dari dudukannya dan fluida
akan mengalir ke saluran outlet. Sedangkan apabila terjadi reverse flow, tekanan
fluda justru akan menempatkan plug pada dudukannya, semakin besar tekanan
semakin rapat pula posisi plug pada dudukannya, sehingga fluida tidak dapat
mengalir.bahan dari dudukan plug adalah logam, hal ini mempertimbangkan tingkat
kebocoran yang sangat sedikit dari check valve tersebut. Umumnya lift check valve
digunakan untuk aplikasi fluida gas karena tingkat kebocoran yang kecil. Penggunaan
check valve tipe lift ini di industri adalah untuk mencegah aliran balik condensate ke
steam trap yang dapat menyebabkan terjadinya korosi pada turbin uap. Keuntungan
menggunakan lift check valve adalah terletak pada kesederhanaan desain dan
membutuhkan sedikit pemeliharaan. Kelemahannya adalah instalasi dari check valve
jenis lift hanya cocok untuk pipa horisontal dengan diameter yang besar.

c. Backwater check valve

Backwater valve, banyak digunakan pada sistem pembuangan air bawah tanah
yang mencegah terjadinya aliran balik dari saluran pembuangan saat terjadi banjir.
Saat banjir saluran pembuangan akan penuh dan bertekanan tinggi sehingga
memungkinkan terjadinya aliran balik, dengan menggunakan back water valve, hal
ini dapat diatasi dengan baik.

d. Swing Type Disk Check Valve


Dalam penggunaan swing check valve dan lift check valve terbatasi hanya
untuk pipa ukuran besar (diameter DN80 atau lebih). jadi sebagai solusinya adalah
dengan menggunakan Disk check valve. Dengan menggunakan Disk ceck valve dapat
digunakan tubing dengan ukuran yang mengerucut pada satu sisinya sehingga dapat
diaplikasikan pada pipa yang lebih kecil ukurannya.

e. Disk Check valve

Disk Check valve terdiri atas body, spring, spring retainer dan disc. Prinsip
kerjanya adalah saat terjadi foward flow, maka disk akan didorong oleh tekanan
fluida dan mendorong spring sehingga ada celah yang menyebabkan aliran fluida dari
inlet menuju outlet. Sebaliknya apabila terjadi reverse flow, tekanan fluida akan
mendorong disk sehingga menutup aliran fluida.

Perbedaan tekanan diperlukan untuk membuka dan menutup valve jenis ini
dan ini ditentukan oleh jenis spring yang digunakan.

Selain spring standar, tersedia juga beberapa pilihan spring yang tersedia:

No spring – Digunakan di mana perbedaan tekanan di valve kecil.

Nimonic spring – Digunakan dalam aplikasi suhu tinggi.

Heavy duty spring – Hal ini meningkatkan tekanan pembukaan yang


diperlukan. Bila dipasang pada line boiler water feed, dapat digunakan untuk
mencegah uap boiler dari kebanjiran ketika mereka unpressurised.
f. Split disc check valve

Split Disk check valve terdiri dari disk yang bagian tengahnya merupakan
poros yang memungkinkan disk bergerak seolah terbagi dua bila didorong dari arah
yang benar (foward flow) dan menutup rapat bila ditekan dari arah yang salah
(reverse flow).

7. Screwed Down Return Globe Check Valve

Modelnya hampir sama dengan globe valve, bedanya ada tambahan housing /
casing pendukung yang otomatis jika ada media yang mengalir pada valve.
8. Butterfly Valve

Butterfly Valve memiliki bentuk yang unik jika dibandingkan dengan valve-
valve yang lain. Butterfly menggunakan plat bundar atau disk yang dioperasikan
dengan ankel untuk posisi membuka penuh atau menutup penuh dengan sudut 90°.
Disk ini tetap berada ditengah aliran, dan dihubungkan ke ankel melalui shaft. Saat
valve dalam keadaan tertutup, Disk tersebut tegak lurus dengan arah aliran, sehingga
aliran terbendung, dan saat valve terbuka wafer sejajar/ segaris dengan aliran,
sehingga zat dapat mengalir melalui valve.

Batterfly valve memiliki turbulensi dan penurunan tekanan (pressure drop)


yang minimal. Valve ini bagus untuk pengoperasian on-off ataupun throttling, dan
bagus untuk mengontrol aliran zat cair atau gas dalam jumlah yang besar. Namun
demikian valve ini biasanya tidak memiliki kekedapan yang bagus, dan harus
digunakan pada situasi/ sistem yang memiliki tekanan rendah (low-pressure)
9. Diaphragm Valve

Diaphragm valve bisa digunakan untuk mengatur aliran (trhottling) dan bisa
juga digunakan sebagai on/off valve. Diaphgram valve handal dalam penanganan
material kasar seperti fluida yang mengandung pasir, semen, atau lumpur, serta fluida
yang mempunyai sifat korosif.

10. Solenoid Valve

Tipe ini, penggerak buka-tutup valve adalah rangkaian elektro-magnet yang


ditimbulkan oleh kumparan yang dilalui arus listrik.
11. Motor operated Valve

Valve tipe ini, batang (stem) valve dihubungkan (joint/couple) dengan


penggerak (aktuator) yang berupa motor listrik. Pada pelaksanaannya, ada yang
menggunakan listrik AC (alternating current = listrik arus bolak-balik) dan ada juga
yang menggunakan listrik DC (direct current = listrik arus searah).

12. Pinch valve

Pinch valve digunakan untuk menangani fluida yang berlumpur, endapan,


dan yang mempunyai partikel-partikel solid yang banyak serta fluida-fluida yang
mempunyai kecenderungan untuk terjadi kebocoran (leak).
13. Safety/Relief valve

Safety/Relief valve memiliki fungsi yang sangat berbeda dari valve-valve


yang lain. Valve ini didisain khusus untuk melepas tekanan berlebih yang ada di
equipment dan sistem perpipaan. Untuk mencegah kerusakan pada equipment, dan
lebih penting lagi cedera pada pekerja, relief valve dapat melepas kenaikan tekanan
sebelum menjadi lebih ekstrim.

Relief valve menggunakan pegas baja (lihat gambar di bawah ini), yang
secara otomatis akan terbuka jika tekanan mencapai level yang tidak aman. Level
tekanan pada valve ini bisa diatur, sehingga bisa ditentukan pada level tekanan berapa
valve ini akan terbuka. Ketika tekanan kembali normal, relief valve secara otomatis
akan tertutup kembali.

Safety valve adalah jenis valve yang mekanismenya secara otomatis


melepaskan zat dari boiler, Bejana tekan, atau suatu sistem, ketika tekanan atau
temperatur melebihi batas yang telah ditetapkan.
Cara kerja Pressure Safety Valve :

Pressure savety valve mempunyai tiga bagian utama yaitu inlet, outlet dan
spring set. Fluida bertekanan berada pada inlet PSV. PSV posisi menutup selama
tekanan fluida lebih kecil dibandingkan tekanan spring pada spring set. Sebaliknya
jika tekanan fluida lebih tinggi dibandingkan tekanan spring set maka springset akan
bergerak naik dan membuka katup yang akan membuang tekanan melalui outlet
sampai tekanan fluida maksimal sama dengan tekanan spring set.

3. Pengertian fitting

Pengertian fitting dalam pekerjaan pemipaan adalah sebuah bagian


dari instalasi pemipaan yang berfungsi sebagai penyambung antar pipa dan sebagai
bagian akhir pemipaan / outlet fitting. Banyak jenis fitting yang harus kita kenal
dalam instalasi.

Ada berbagai jenis fitting dari berbagai bahan, fitting yang umum dipakai
misalnya: Elbow, Tee, Wye (wyes), Cross (crosses), Coupling, Union,
Fitting kompresi (compression fitting), Caps, Plugs, dan Valve.

B. Jenis jenis fitting


1. Elbow

Banyak orang menyebut elbow sebagai “ells”, fungsi dari elbow / ells adalah
untuk mengubah arah pipa. Dalam praktek pemipaan sering ditemui perubahan arah
pipa dan itu hal yang lazim dalam sebuah instalasi, umumnya elbow tersedia dengan
ukuran sudut 45 dan 90 derajat, meskipun bias di dapatkan ukuran lainnya.

Untuk elbow jenis PVC koneksi menggunakan lem dan tidak jarang juga kita
jumpai dengan sistem ulir / drat. Sementara untuk elbow jenis besi maupun galvanis
koneksi umumnya menggunakan sistem ulir / drat dan las.

2. TEE, WYE DAN CROSS

jenis Fitting Tee Y

Tee , wye maupun cross fungsi utamanya adalah menggabungkan beberapa


jalur pipa ke arah satu pipa atau sebaliknya dari satu pipa ke beberapa pipa pembagi.
Tee maupun wye memiliki satu input dan dua output (atau sebaliknya), terbagi
dengan sudut 90 maupun 45 derajat.

Perbedaan antara tipe tee dan wye adalah pada tekstur sudutnya, pada wye di
terapkan arah aliran yang di harapkan sesuai aliran instalasi dan menggunakan tekstur
langsam, sementara tipe tee dengan sudut tegas 90 derajat maupun 45 derajat pada
sudutnya.Sementara itu jenis cross memiliki satu input dan tiga output (atau
sebaliknya) yang berpotongan dengan sudut 90 derajat.
3. COUPLING DAN UNION

Coupling dan union tersedia dalam berbagai ukuran tergantung desain


instalasi yang akan di kerjakan. Fungsi utamanya hanya untuk menyambungkan dua
pipa atau tubing. Desain untuk coupling dan union biasanya di buat pendek.

Perbedaan antara coupling dan union adalah: kopling dirancang untuk sebuah
koneksi instalasi pipa semi permanen dengan sambungan pengelasan di tempat,
sebagian juga dengan penyambungan dengan mur baut , sementara union dirancang
untuk penyambungan yang mudah di lepas setiap saat.

4. CAPS DAN PLUGS

Pada kedua komponen material ini pada dasarnya berfungsi sama namun
dengan cara atau metode berbeda. Caps adalah sebagai penutup ujung pipa penuh
(menjadi buntu) sedangkan plugs adalah menutup ujung pipa tetapi di pasang sejenis
stopper pada ujungnya.
5. FITTING KOMPRESI

Pada fitting kompresi terdapat bagian: bodi, nut, dan gasket ring ( ferule).
Dengan menggunakan tekanan untuk memperkuat koneksi sehingga mencegah
kebocoran. Fitting ini banyak di gunakan dalam bidang industri maupun perumahan.

6. Valve

Valve kadang masih di anggap sebagai fitting bagi sebagian orang , namun
lainnya memisahkan valve sebagai material jenis tersendiri. Fungsi utama dari valve
adalah mengontrol aliran cairan maupun gas yang melalui sistem.

Jenis valve akan saya posting pada kesempatan selanjutnya , sepintas ada
beberapa jenis yaitu: butterfly valve, gate valve, globe vave dan ball valve.

Sebuah pertimbangan dalam sebuah pekerjaan pemipaan adalah pemilihan


bahan fitting yang di butuhkan dan ukuran tentunya. Contoh bahan fitting misalnya
adalah PVC, tembaga, baja, kuningan, galvanis dan lain lain .
7. Flexible joint

Flexible joint digunakan pada sambungan-sambungan pipa, yang berfungsi


untuk mentolerir tekanan pada pipa dengan memberikan sedikit lenturan pada pipa.
Contoh pemasangan flexible joint yaitu dipasang antara valve dan reducer.

8. Adaptor

Adaptor adalah aksesoris untuk menghubungkan dua buah pipa dengan jenis
yang berbeda, misalnya antara GIP dengan PVC.

Ada dua jenis adaptor, yaitu:

• Flanged spigot connector;

• Flanged socket connector


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Valve atau yang biasa disebut katup adalah sebuah perangkat yang mengatur,
mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan
terfluidisasi) dengan membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya

. Pengertian fitting dalam pekerjaan pemipaan adalah sebuah bagian dari instalasi
pemipaan yang berfungsi sebagai penyambung antar pipa dan sebagai bagian akhir
pemipaan / outlet fitting. Banyak jenis fitting yang harus kita kenal dalam instalasi.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini, penulis berharap agar pembaca dapat


mengetahuii tentang valve, jenis-jenis valve dan aksesoris pipa ( fitting ) .
Daftar Pustaka
http://ucak-ucakenginer.blogspot.co.id/2011/12/valve-dan-perbaikannaya.html
http://abi-blog.com/jenis-fitting-fungsi-dan-bahan/
http://evanevn.blogspot.co.id/2014/08/belajar-jenis-jenis-dan-macam-macam.html

Anda mungkin juga menyukai