Disusun Oleh :
1624301040
2B
Teknik kimia
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca .
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian valve……………………………………………………..
2. Jenis jenis Valve……………………………………………………..
3. Pengertian fitting…………………………………………………….
4. Jenis jenis fitting……………………………………………………..
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………..
B. Saran………………………………………………………………….
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Valve
2. Fitting
Saat ini sistem perpipaan sudah amat maju, sebagai contoh sistem perpipaan
yang dibuat untuk mengantarkan minyak dari satu negara ke negara lain melalui
sistem perpipaan bawah laut (offshore) sehingga dengan sistem ini akan dihemat
waktu lebih banyak, walaupun kendala yang akan dihadapi lebih banyak. Sistem
pemipaan identik dengan saluran pembuluh darah yang mengalirkan darah keseluruh
bagian tubuh. Sistem pemipaan digunakan untuk penyediaan dan pendistribusian air
besih, pembuangan limbah dari kawasan industri ataupun dari fasilitas publik
lainnya. Selain itu, sistem pemipaan digunakan untuk mentransportasikan
minyak mentah dari sumur minyak menuju tangki yang kemudian akan
diproses selanjutnya, mentransportasikan dan mendistribusikan gas alam dari
sumber gas menuju tangki penyimpanan. Sistem pemipaan juga
diaplikasikan dalam pendistribusian minyak atupun gas untuk menyuplai kebutuhan
industri, mesin pembangkit tenaga dan keperluan komersial. Sistem pemipaan
jugadigunakan untuk mengangkut cairan, bahan kimia, campuran kimia dan uap
padaindustri makanan, pabrik kimia dan industri lainnya. Sistem pemipaan juga
digunakan untuk instalasi pemadam kebakaran, untuk keperluan mesin-mesin dan
lain – lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian valve ?
2. Apa saja jenis jenis valve beserta fungsi nya ?
3. Apa pengertian fitting ?
4. Dan apa saja jenis jenis fitting ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian valve
Valve atau yang biasa disebut katup adalah sebuah perangkat yang mengatur,
mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan
terfluidisasi) dengan membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya.
Valve/katup dalam kehidupan sehari-hari, paling nyata adalah pada pipa air,
seperti keran untuk air. Contoh akrab lainnya termasuk katup kontrol gas di kompor,
katup kecil yang dipasang di kamar mandi dan masih banyak lagi. Katup memainkan
peran penting dalam aplikasi industri mulai dari transportasi air minum juga untuk
mengontrol pengapian di mesin roket. dapat dioperasikan secara manual, baik oleh
pegangan , tuas pedal dan lain-lain. Selain dapat dioperasikan secara manual katup
juga dapat dioperasikan secara otomatis dengan menggunakan prinsip perubahan
aliran tekanan, suhu dll. Perubahan2 ini dapat mempengaruhi diafragma, pegas atau
piston yang pada gilirannya mengaktifkan katup secara otomatis.
Gate Valve adalah jenis valve yang paling sering dipakai dalam sistem
perpipaan. Yang fungsinya untuk membuka dan menutup aliran.
Gate valve tidak untuk mengatur besar kecil laju suatu aliran fluida dengan
cara membuka setengah atau seperempat posisinya, Jadi posisi gate pada valve ini
harus benar benar terbuka (fully open) atau benar-benar tertutup (fully close). Jika
posisi gate setengah terbuka maka akan terjadi turbulensi pada aliran tersebut dan
turbulensi ini akan menyebabkan :
laju aliran fluida yg turbulensi ini dapat mengikis sudut-sudut gate yang dapat
menyebabkan erosi dan pada akhirnya valve tidak dapat bekerja secara sempurna.
Rising Stem Gate Valve, jika dioperasikan handwheel naik dan stem
juga naik
Non Rising Stem Gate Valve, jika di opersikan handwheel tetap dan
stem juga tetap.
Outside Screw & Yoke Gate Valve, jika di operasikan handwheel
tetap tapi stemnya naik.
Rising Stem & Non Rising Stem digunakan untuk tekanan yang tidak terlalu
tinggi, dan tidak cocok untuk getaran. Outside Screw & Yoke Gate Valve amat cocok
digunakan untuk high pressure. Biasanya OS & Y banyak di gunakan di lapangan
minyak, medan yang tinggi, temperature tinggi. Karena pada OS & Y stem naik atau
turun bisa dijadikan sebagai penanda. Contoh, apabila stem tinggi itu menandakan
posisi valve sedang buka penuh. Pada dasarnya body & bonet pada gate terbuat dari
bahan yang sama.
2. Globe valve
Global Valve digunakan untuk mengatur besar kecilnya laju aliran fluida
dalam pipa (throttling). Prinsip dasar dari operasi Globe Valve adalah gerakan tegak
lurus disk dari dudukannya. Hal ini memastikan bahwa ruang berbentuk cincin antara
disk dan cincin kursi bertahap sedekat Valve ditutup. Dengan mudah memutar handel
valve, besarnya aliran zat yang melewati valve bisa diatur.
Dudukan valve yang sejajar dengan aliran, membuat globe valve efisien
ketika mengatur besar kecilnya aliran dengan minimum erosi piringan dan dudukan.
Namun demikian tahanan didalam valve cukup besar. Desain Globe Valve yang
sedemikian rupa, memaksa adanya perubahan arah aliran zat didalam valve, sehingga
tekanan menurun drastis dan menyebabkan turbulensi di dalam valve itu sendiri.
Dengan demikian, Globe Valve tidak disarankan diinstal pada sistem yang
menghindari penurunan tekanan, dan sistem yang menghindari tahanan pada aliran.
Ada tiga jenis desain utama bentuk tubuh Globe Valve, yaitu: Z-body, Y-body
dan Angle- body :
Z-Body desain adalah tipe yang paling umum yang sering dipakai, dengan
diafragma berbentuk Z. Posisi dudukan disk horizontal dan pergerakan batang disk
tegak lurus terhadap sumbu pipa atau dudukan disk. Bentuknya yang simetris
memudahkan dalam pembuatan, instalasi maupun perbaikannya.
Y-Body desain adalah sebuah alternatif untuk high pressure drop. Posisi
dudukan disk dan batang (stem) ber sudut 45˚ dari arah aliran fluidanya. Jenis ini
sangat cocok untuk tekanan tinggi
Angle-Body desain adalah modifikasi dasar dari Z-Valve. Jenis ini digunakan
untuk mentransfer aliran dari vertikal ke horizontal.
3. Angle Valve
Sama seperti globe valve, angle valve juga digunakan pada situasi dimana
pengaturan besar kecil aliran diperlukan (throttling). Namun angle valve di buat
dengan sudut 90°, hal ini untuk mengurangi pemakaian elbow 90° dan fitting
tambahan. digunakan untuk mengubah aliran sebesar 90 derajat. Valve ini bisa
digunakan juga sebagai pengganti elbow.
4. Ball Valve
Ball Valve adalah sebuah Valve atau katup dengan pengontrol aliran
berbentuk disc bulat (seperti bola/belahan). Bola itu memiliki lubang, yang berada di
tengah sehingga ketika lubang tersebut segaris lurus atau sejalan dengan kedua ujung
Valve / katup, maka aliran akan terjadi. Tetapi ketika katup tertutup, posisi lubang
berada tegak lurus terhadap ujung katup, maka aliran akan terhalang atau tertutup.
Ball Valve digunakan secara luas dalam aplikasi industri karena mereka
sangat serbaguna, dapat menahan tekanan hingga 1000 barr dan suhu hingga 482 ° F
(250 ° C). Ukurannya biasanya berkisar 0,2-11,81 inci (0,5 cm sampai 30 cm).
Ball Valve dapat terbuat dari logam , plastik atau pun dari bahan keramik.
Bolanya sering dilapisi chrome untuk membuatnya lebih tahan lama.
Reduced bore ball valves adalah jenis ball valve yang diameter lubang
bolanya tidak seukuran dengan ukuran pipa. Minimum diameter bola katup yang
berkurang adalah satu ukuran lebih rendah dari ukuran diameter pipa sebenarnya.
Misalnya ukuran diameter pipa 4 inci dan diameter bola valve adalah 3 inchi.
Dan ada 2 jenis jalur pada ball valve, full bore dan reduced bore.
Pembukaan handle yang cepat bisa menimbulkan water hammer/palu air pada
system sehingga terjadi tekanan yang besar yang bisa merusak system/sambungan
dan dinding pipa . Fungsi dari “Ball Valve” ini untuk mengontrol aliran. Untuk valve
jenis ini, metode buka-tutup jalur menggunakan bola (disk pada butterfly valve)
berlubang ditengahnya. Jika posisi bola ada dijalur, valve dalam kondisi tertutup, dan
sebaliknya, jika posisi lubang ditengah bola yang ada di jalur, valve dalam posisi
terbuka. Sering dipakai pada proses hydrocarbon, ball valve mampu mengatur besar
kecil aliran gas dan uap ,terutama untuk tekanan rendah. Valve ini dapat dengan cepat
ditutup dan cukup kedap untuk menahan fluida/ zat cair. Ball valve tidak
menggunakan handwheel, tetapi menggunakan ankle untuk membuka atau menutup
valve dengan sudut 90°. Disainnya yang simpel, meminimalkan turunnya tekanan
pada saat valve dibuka penuh.
5.Plug/cock Valve.
Kegunaan dari plug valve adalah untuk fully open dan fully close (isolation
atau on/off control).
untuk mengontrol (membuka dan menutup) aliran pada plug valve, plug
mempunyai celah atau lubang tempat aliran lewat. Saat handle diputar menuju open
position maka plug akan berputar secara rotasi terhadap seat dan bagian yang
bercelah akan melewatkan aliran. Namun pada saat handle diputar pada close position
maka plug akan berputar secara rotasi terhadap seat dan bagian yang tak bercelah
akan menahan aliran, sehingga aliran pun akan berhenti.
Sama seperti ball ball valve namun tetapi bagian dalamnya bukan berbentuk
bola, melainkan silinder. Karena tidak ada ruangan kosong di dalam badan valve,
maka cocok untuk fluida yang berat atau mengandung unsur padat seperti lumpur.
Jenis – jenis valve yang lain yang masih termasuk plug valve adalah:
Three way plug valve : yaitu jenis plug valve yang mempunyai 3 port
(sambungan), 1 untuk inlet dan 2 untuk outlet. Dengan menggunakan valve ini maka
dengan mudah kita dapat mengarahkan outlet kearah aliran/pipa yang dikehendaki.
Four way plug valve : Biasa digunakan pada fluida cooling water yang
melewati heat exchanger, dimana aliran cooling water bisa dengan mudah dibalikkan
arahnya dengan tujuan untuk membersihkan heat exchanger tersebut dari kotoran-
kotoran (fouling, sediment, solids).
6. Check Valve
Check valve adalah alat yang digunakan untuk membuat aliran fluida hanya
mengalir ke satu arah saja atau agar tidak terjadi reversed flow/back flow. untuk
mengalirkan fluida hanya ke satu arah dan mencegah aliran ke arah sebaliknya. tidak
menggunakan handel untuk mengatur aliran, tapi menggunakan gravitasi dan tekanan
dari aliran fluida itu sendiri. Karena fungsinya yang dapat mencegah aliran balik
(backflow) Check Valve sering digunakan sebagai pengaman dari sebuah equipment
dalam sistem perpipaan. Aplikasi valve jenis ini dapat dijumpai pada outlet/discharge
dari centrifugal pump.
Ketika laju aliran fluida sesuai dengan arahnya, laju aliran tersebut
akanmembuat plug atau disk membuka. Jika ada tekanan yang datang dari
arahberlawanan, maka plug atau disk tersebut akan menutup.
Check Valve memiliki perbedaan yang signifikan dari Gate Valve dan Globe
Valve. Valve ini didisain untuk mencegah aliran balik.
Ada beberapa jenis check valve, tapi ada 2 jenis yang paling umum yaitu
Swing Check dan Lift Check. Swing Check Valve biasanya dipasangkan dengan Gate
Valve, sedangkan Lift Check Valve oleh beberapa pabrikan digunakan untuk
menggantikan fungsi Ball Valve sebagai Ball Check Valve. Check Valve tidak
menggunakan handel untuk mengatur aliran, tapi menggunakan gravitasi dan tekanan
dari aliran fluida itu sendiri. Karena fungsinya yang dapat mencegah aliran balik
(backflow) Check Valve sering digunakan sebagai pengaman dari sebuah equipment
dalam sistem perpipaan.
Advantages : Klo sudah buka ringan, low pressure drop / kehilangan tekanan
sangat rendah, cost nya murah.
Dalam konfigurasinya mirip dengan globe valve hanya saja pada globe valve
putaran disk atau valve dapat dimanipulasi sedangkan pada lift check valve tidak
(karena globe valve adalah jenis valve putar dan control valve).
Port inlet dan outlet dipisahkan oleh sebuah plug berbentuk kerucut yang
terletak pada sebuah dudukan, umumnya berbahan logam. Ketika terjadi foward flow,
akan
plug terdorong oleh tekanan cairan sehingga lepas dari dudukannya dan fluida
akan mengalir ke saluran outlet. Sedangkan apabila terjadi reverse flow, tekanan
fluda justru akan menempatkan plug pada dudukannya, semakin besar tekanan
semakin rapat pula posisi plug pada dudukannya, sehingga fluida tidak dapat
mengalir.bahan dari dudukan plug adalah logam, hal ini mempertimbangkan tingkat
kebocoran yang sangat sedikit dari check valve tersebut. Umumnya lift check valve
digunakan untuk aplikasi fluida gas karena tingkat kebocoran yang kecil. Penggunaan
check valve tipe lift ini di industri adalah untuk mencegah aliran balik condensate ke
steam trap yang dapat menyebabkan terjadinya korosi pada turbin uap. Keuntungan
menggunakan lift check valve adalah terletak pada kesederhanaan desain dan
membutuhkan sedikit pemeliharaan. Kelemahannya adalah instalasi dari check valve
jenis lift hanya cocok untuk pipa horisontal dengan diameter yang besar.
Backwater valve, banyak digunakan pada sistem pembuangan air bawah tanah
yang mencegah terjadinya aliran balik dari saluran pembuangan saat terjadi banjir.
Saat banjir saluran pembuangan akan penuh dan bertekanan tinggi sehingga
memungkinkan terjadinya aliran balik, dengan menggunakan back water valve, hal
ini dapat diatasi dengan baik.
Disk Check valve terdiri atas body, spring, spring retainer dan disc. Prinsip
kerjanya adalah saat terjadi foward flow, maka disk akan didorong oleh tekanan
fluida dan mendorong spring sehingga ada celah yang menyebabkan aliran fluida dari
inlet menuju outlet. Sebaliknya apabila terjadi reverse flow, tekanan fluida akan
mendorong disk sehingga menutup aliran fluida.
Perbedaan tekanan diperlukan untuk membuka dan menutup valve jenis ini
dan ini ditentukan oleh jenis spring yang digunakan.
Selain spring standar, tersedia juga beberapa pilihan spring yang tersedia:
Split Disk check valve terdiri dari disk yang bagian tengahnya merupakan
poros yang memungkinkan disk bergerak seolah terbagi dua bila didorong dari arah
yang benar (foward flow) dan menutup rapat bila ditekan dari arah yang salah
(reverse flow).
Modelnya hampir sama dengan globe valve, bedanya ada tambahan housing /
casing pendukung yang otomatis jika ada media yang mengalir pada valve.
8. Butterfly Valve
Butterfly Valve memiliki bentuk yang unik jika dibandingkan dengan valve-
valve yang lain. Butterfly menggunakan plat bundar atau disk yang dioperasikan
dengan ankel untuk posisi membuka penuh atau menutup penuh dengan sudut 90°.
Disk ini tetap berada ditengah aliran, dan dihubungkan ke ankel melalui shaft. Saat
valve dalam keadaan tertutup, Disk tersebut tegak lurus dengan arah aliran, sehingga
aliran terbendung, dan saat valve terbuka wafer sejajar/ segaris dengan aliran,
sehingga zat dapat mengalir melalui valve.
Diaphragm valve bisa digunakan untuk mengatur aliran (trhottling) dan bisa
juga digunakan sebagai on/off valve. Diaphgram valve handal dalam penanganan
material kasar seperti fluida yang mengandung pasir, semen, atau lumpur, serta fluida
yang mempunyai sifat korosif.
Relief valve menggunakan pegas baja (lihat gambar di bawah ini), yang
secara otomatis akan terbuka jika tekanan mencapai level yang tidak aman. Level
tekanan pada valve ini bisa diatur, sehingga bisa ditentukan pada level tekanan berapa
valve ini akan terbuka. Ketika tekanan kembali normal, relief valve secara otomatis
akan tertutup kembali.
Pressure savety valve mempunyai tiga bagian utama yaitu inlet, outlet dan
spring set. Fluida bertekanan berada pada inlet PSV. PSV posisi menutup selama
tekanan fluida lebih kecil dibandingkan tekanan spring pada spring set. Sebaliknya
jika tekanan fluida lebih tinggi dibandingkan tekanan spring set maka springset akan
bergerak naik dan membuka katup yang akan membuang tekanan melalui outlet
sampai tekanan fluida maksimal sama dengan tekanan spring set.
3. Pengertian fitting
Ada berbagai jenis fitting dari berbagai bahan, fitting yang umum dipakai
misalnya: Elbow, Tee, Wye (wyes), Cross (crosses), Coupling, Union,
Fitting kompresi (compression fitting), Caps, Plugs, dan Valve.
Banyak orang menyebut elbow sebagai “ells”, fungsi dari elbow / ells adalah
untuk mengubah arah pipa. Dalam praktek pemipaan sering ditemui perubahan arah
pipa dan itu hal yang lazim dalam sebuah instalasi, umumnya elbow tersedia dengan
ukuran sudut 45 dan 90 derajat, meskipun bias di dapatkan ukuran lainnya.
Untuk elbow jenis PVC koneksi menggunakan lem dan tidak jarang juga kita
jumpai dengan sistem ulir / drat. Sementara untuk elbow jenis besi maupun galvanis
koneksi umumnya menggunakan sistem ulir / drat dan las.
Perbedaan antara tipe tee dan wye adalah pada tekstur sudutnya, pada wye di
terapkan arah aliran yang di harapkan sesuai aliran instalasi dan menggunakan tekstur
langsam, sementara tipe tee dengan sudut tegas 90 derajat maupun 45 derajat pada
sudutnya.Sementara itu jenis cross memiliki satu input dan tiga output (atau
sebaliknya) yang berpotongan dengan sudut 90 derajat.
3. COUPLING DAN UNION
Perbedaan antara coupling dan union adalah: kopling dirancang untuk sebuah
koneksi instalasi pipa semi permanen dengan sambungan pengelasan di tempat,
sebagian juga dengan penyambungan dengan mur baut , sementara union dirancang
untuk penyambungan yang mudah di lepas setiap saat.
Pada kedua komponen material ini pada dasarnya berfungsi sama namun
dengan cara atau metode berbeda. Caps adalah sebagai penutup ujung pipa penuh
(menjadi buntu) sedangkan plugs adalah menutup ujung pipa tetapi di pasang sejenis
stopper pada ujungnya.
5. FITTING KOMPRESI
Pada fitting kompresi terdapat bagian: bodi, nut, dan gasket ring ( ferule).
Dengan menggunakan tekanan untuk memperkuat koneksi sehingga mencegah
kebocoran. Fitting ini banyak di gunakan dalam bidang industri maupun perumahan.
6. Valve
Valve kadang masih di anggap sebagai fitting bagi sebagian orang , namun
lainnya memisahkan valve sebagai material jenis tersendiri. Fungsi utama dari valve
adalah mengontrol aliran cairan maupun gas yang melalui sistem.
Jenis valve akan saya posting pada kesempatan selanjutnya , sepintas ada
beberapa jenis yaitu: butterfly valve, gate valve, globe vave dan ball valve.
8. Adaptor
Adaptor adalah aksesoris untuk menghubungkan dua buah pipa dengan jenis
yang berbeda, misalnya antara GIP dengan PVC.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Valve atau yang biasa disebut katup adalah sebuah perangkat yang mengatur,
mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan
terfluidisasi) dengan membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya
. Pengertian fitting dalam pekerjaan pemipaan adalah sebuah bagian dari instalasi
pemipaan yang berfungsi sebagai penyambung antar pipa dan sebagai bagian akhir
pemipaan / outlet fitting. Banyak jenis fitting yang harus kita kenal dalam instalasi.
B. Saran