Metabolisme Besi
Metabolisme Besi
Besi adalah trace element yang paling banyak terdapat di tubuh. Sekitar 65% dari 4000 mg
besi yang normal terdapat di dalam tubuh (60mg/kg pada laki-laki dan 50mg/kg pada
perempuan) terikat ke hem. Diperlukan satu milligram besi untuk setiap milliliter sel darah
merah yang diproduksi. Setiap hari, 20-25mg besi diperlukan untuk eritropoiesis; sebanyak
95% didaur ulang dari besi yang berasal dari perputaran eritrosit dan katabolisme hemoglobin.
Hanya 1mg/hari (yang merupakan 5% dari perputaran besi) yang baru diserap untuk
mengimbangi pengeluaran besi melalui feses dan urin. Besi tubuh lainnya, yang merupakan
sepertiga dari besi total tubuh, tersimpan di dalam hati,limpa,dan sumsum tulang, atau
terangkut dalam mioglobin dan koenzim protein pengangkut elektron sitokrom. Besi
simpanan terdapat dalam bentuk hemosiderin atau feritin.
- Penyerapan Besi
Penyerapan besi diatur oleh usus, yang mengizinkan penyerapan besi secukupnya
untuk mengganti kehilangan tanpa menyebabkan penyerapan berlebihan. Asupan besi
dari makanan setiap hari adalah 10-20mg/hari. Jumlah besi yang diserap dari makanan
sangat bervariasi, bergantung pada beberapa faktor termasuk jumlah dan jenis besi
yang dimakan, keasaman lambung, aktivitas sumsum tulan, dan keadaan simpanan
besi tubuh. Walaupun seluruh usus halus memiliki kemampuan menyerap besi,
penyerapan maksimum terjadi di duodenum dan jejunum bagian atas, karena adanya
pH optimum. Pada keadaan defisiensi yang parah, tubuh dapat meningkatkan
penyerapan sampai 30% dari asupan makanan untuk mengompensasi kekurangan. Besi
elemental bersifat aktif secara biologis dalam bentuk fero (Fe2+) dan feri (Fe 3+). Secara
umum, pH asam atau rendah mendorong bentuk fero dan penyerapan besi, sedangkan
pH netral atau basa meningkatkan bentuk feri dan menurunkan penyerapan.
SUMBER :
Sacher RA, McPherson RA. Metode hematologi. Dalam : Pendit BU, Wulandari D, Ed. Tinjauan
klinis hasil pemeriksaan laboratorium. Edisi ke-11. Jakarta : EGC,2004. h. 34-35 ; 38.