Anda di halaman 1dari 13

Persarafan jantung

Tissa Rafifah A
151021126
• Jantung dipersarafi
oleh serabut simpatik
dan parasimpatik
susunan saraf otonom
melalui plexus
cardiacus yg terletak
di bawah arcus aorta.
• Saraf simpatik berasal
dari bagian cervicale
dan thoracale bagian
atas truncus
sympathicus, dan
parasimpatik berasal
dari nervus vagus.
Simpatik Parasimpatik

Serabut-serabut posganglionik Serabut-serabut posganglionik


simpatik berakhir di: parasimpatik berakhir pada:
1. Nodus sinoatrialis dan nodus 1. Nodus sinoatrialis
atrioventricularis
2. Nodus atrioventricularis
2. Serabut-serabut otot jantung
3. Arteriae coronariae
3. Arteriae coronariae

Akselerasi jantung, meningkatkan Berkurangnya denyut dan daya


daya kontraksi otot jantung, dilatasi kontraksi dan konstriksi arteriae
dari arteriae coronariae coronariae
Tonus Vagal & Simpatis thd jantung
• Sistem saraf simpatis dan parasimpatis selalu
aktif dan aktivitas basalnya diatur oleh tonus
simpatis atau tonus parasimpatis.
• Nilai tonus ini yang menyebabkan perubahan-
perubahan aktivitas pada organ yang
dipersarafinya baik peningkatan maupun
penurunan aktivitas.
• Pada umumnya, perangsangan simpatis akan
meningkatkan seluruh aktivitas jantung. Keadaan ini
tercapai dengan naiknya frekuensi dan kekuatan
kontraksi jantung.
• Perangsangan parasimpatis terutama menimbulkan
efek yang berlawanan.
• Akibat atau pengaruh ini dapat diungkapkan dengan
cara lain, yakni perangsangan simpatis akan
meningkatkan keefektifan jantung sebagai pompa yang
diperlukan selama kerja berat, sedangkan
perangsangan parasimpatis menurunkan kemampuan
pemompaan tetapi menimbulkan beberapa tingkatan
istirahat pada jantung di antara aktivitas kerja yang
berat.
Efek thd tek. arteri
• Perangsangan simpatis meningkatnya daya
dorong oleh jantung dan tahanan terhadap
aliran darah, yang biasanya menyebabkan
tekanan menjadi sangat meningkat.
• Sebaliknya, perangsangan parasimpatis
menurunkan daya pompa jantung tetapi sama
sekali tidak mempengaruhi tahanan perifer.
Efek yang umum adalah terjadi sedikit
penurunan tekanan.
Staircase phenomenon

Tissa Rafifah A
1510211126
Staircase Phenomenon
• Disebut juga Treppe
• Adalah meningkatnya kekuatan kontraksi
berulang kali pada suatu serabut otot karena
stimulasi berurutan yg berseling beberapa
detik. Kekuatan kontraksi terus meningkat
sampai kira-kira 30 kontraksi
Staircase phenomenon, atau Efek
Bowditch/fenomena Treppe/fenomena
tangga/aktivasi yang bergantung pada frekuensi.
Mengacu pada gagasan bahwa peningkatan
detak jantung meningkatkan kekuatan kontraksi
yang dihasilkan oleh sel-sel miokard dengan
setiap detak jantung.
Dasar dari fenomena ini memiliki hubungan
dengan penanganan ion kalsium dan
penanganan yang salah dalam sel jantung,
melibatkan protein yang berpartisipasi dalam
coupling eksitasi-kontraksi, seperti Sarcoplasmic
Endoplasmic Reticulum Calcium-ATPase (SERCA).
• Meskipun penyebab dr Treppe belum diketahui, diduga
penyebab utamanya ialah peningkatan ion kalsium
dalam sitosol akibat pelepasan ion yg semakin banyak
dr retikulum sarcoplasma pd setiap potensial aksi otot
yg berurutan, dan kegagalan sarkoplasma untuk
menangkap kembali ion-ion ini dg segera.
• Treppe umumnya dianggap sbg gejala pemanasan
dimana suatu otot yg istirahat menyusun suatu
kontraksi yg lebih kuat mencapai kemampuan
maksimumnya dg berulangnya stimulasi pd frekuensi
optimal.
Etiologi
Ketidakmampuan jantung yang gagal untuk
menyediakan sirkulasi darah yang diperlukan untuk
energi karena gangguan proses interaksi aktin-
myosin.
1. Kardiomiopati
2. Iskemia
3. Gagal jantung yg mengarah ke disfungsi sistolik

This is described as null or reverse staircase


phenomenon

Anda mungkin juga menyukai