Anda di halaman 1dari 5

Nama: St.

Fadila Mutmainnah

NIM: J011221008

SIRKULASI DAN KARDIOVASKULAR

1. Jelaskan mengenai komponen dasar sistem sirkulasi.


a. Jantung adalah organ untuk memompa darah yang kemudian dialirkan ke seluruh
tubuh
b. Pembuluh darah adalah tempat darah mengalir ke seluruh tubuh
c. Darah adalah sel/jaringan yang berfungsi membawa nutrisi dan gas, serta
membuang sisa metabolisme

2. Jelaskan mengenai sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik.


a. Sirkulasi pulmonal: darah dialirkan dari ventrikel kanan lalu keluar melalui katup
pulmonal dialirkan ke trunchus pulmonal ke paru-paru yang kemudian terjadi
pertukaran gas O2 dan CO2 di alveolus paru-paru, lalu dialirkan ke vena
pulmonalis lalu masuk ke atrium kiri.
b. Sirkulasi sistemik: darah keluar dari ventrikel kiri melalui katup aorta (sebagian
dialirkan ke arteri coronaria) lalu ke aorta ascendens lalu dialirkan ke arcus aorta
untuk anggota extremitas atas dan melalui aorta descendens untuk anggota
extremitas bawah. Kemudian, darah dari cabang vena masuk melalui vena cava
superior dan inferior ke jantung.

3. Jelaskan mengenai jenis-jenis pembuluh darah dan fungsinya.


a. Arteri: berfungsi sebagai reservoir tekanan untuk menghasilkan gaya pendorong
bagi darah ketika jantung dalam keadaan relaksasi, membawa darah dari jantung
ke organ, bercabang membentuk pembuluh darah yang semakin kecil.
b. Vena: memiliki jari-jari besar sehingga resistensinya terhadap aliran darah
rendah. Dan membawa darah dari seluruh tubuh ke jantung.
c. Arteriol: pembuluh resistensi utama karena radiusnya kecil (vasokontriksi dan
vasodilatasi)
d. Kapiler: tempat pertukaran bahan antara darah dan sel jaringan. Bahan-bahan
dapat tembus melalui dinding kapiler, terutama dengan difusi.
e. Venula: pembuluh kecil, terdiri dari sel endotel yang dikelilingi oleh membran
nasalis dan otot polos. Pertukaran cairan dan makromolekul terjadi pada
pertemuan venula.

4. Jelaskan mengenai distop dan diastol.


a. Sistol: darah dipompakan ke dalam sistem arteri. Kontraksi sistol ada dua,
yaitu:
1) Kontraksi atrium: atrium berkontraksi menyebabkan darah masuk ke
ventrikel.
2) Kontraksi ventrikel: katup mitral dan trikuspid menutup sehingga tekanan
ventrikel meningkat. Katup aorta dan pulmonal terbuka, darah dari
ventrikel kanan mengalir ke trunchus pulmonal dan ventrikel ke aorta ke
seluruh tubuh.
b. Diastol: darah masuk dari sistem vena ke dalam atrium. Pada saat diastol, katup
mitral dan trikuspid terbuka, darah dari atrium kiri masuk ke ventrikel kiri dan
darah dari atrium kanan ke ventrikel kanan. Begitupun, darah dari paru-paru
kiri dan kanan mengalir ke vena pulmonalis.

5. Jelaskan mengenai aliran darah dalam arteri brakialis dalam hubungannya dengan
tekanan manset dan bunyi saat pengukuran tekanan darah.
Plug udara yang diterapkan secara eksternal yang dipasang pada pengukur
tekanan. Manset akan dililitkan di lengan atas kemudian dipompa dengan udara,
tekanan manset disalurkan ke jaringan di bawah arteri brakialis, pembuluh utama
yang membawa darah ke lengan bawah. Tekniknya melibatkan keseimbangan tekanan
pada manset dengan tekanan arteri. Ketika tekanan pada plug lebih besar dari tekanan
dalam pembuluh darah, pembuluh itu ditutup rapat sehingga tidak ada darah yang
mengalir melaluinya. Ketika tekanan darah lebih besar dari tekanan manset, pembuluh
terbuka dan darah mengalir melaluinya.
Selama penutupan tekanan darah di pembuluh darah, stetoskop ditempatkan di
atas arteri brakialis di tikungan bagian dalam siku tepat di bawah manset. Tidak ada
suara yang dapat dideteksi dengan baik saat darah tidak mengalir melalui aliran
laminar yang normal dan halus. Aliran darah yang bergejolak mengalir, menghasilkan
getaran yang dapat didengar. Bunyi yang terdengar saat menentukan tekanan darah
dikenal dengan Bunyi Korotkoff , yang berbeda dengan bunyi jantung yang terkait
dengan penutupan katup yang terdengar saat mendengarkan jantung dengan stetoskop.
Bunyi pertama yang dapat terdengar dari tekanan manset tertinggi adalah bunyi
sistolik. Namun, saat bunyi terakhir yang terdengar dari tekanan manset terendah
adalah bunyi diastolik.

6. Jelaskan aktivitas listrik pada jantung.


Sumber aktivitas listrik dalam jantung disebabkan oleh serat otot khusus, yaitu
serat autoritmik yang berfungsi sebagai pacemaker (pemacu) dan membangun sistem
konduksi jantung. Terdiri dari nodus sinoatrium (SA node) sebagai pemacu utama
adanya potensial aksi, yang kemudian dialirkan ke jalur internodal (internodal
pathway) lalu PA sampai ke nodus atrioventrikular (AV node), lalu dialirkan ke
bundel his kiri dan kanan, kemudian PA disebarkan melalui serat purkinje.

7. Jelaskan apa itu heart rate, cardiac output, dan stroke volume.
a. Heart rate adalah jumlah denyut jantung per menit. Dengan jumlah frekuensi
denyut jantung normal pada orang dewasa adalah 60 — 10 denyut per menit (
< 60 denyut per menit disebut bradikardi, > 100 denyut per menit disebut
takikardi).
b. Stroke volume adalah volume darah yang disemprotkan oleh ventrikel setiap
kali berkontraksi.
c. Cardiac output adalah volume darah yang disemburkan dari ventrikel kiri atau
kanan ke dalam aorta atau trunchus pulmonal.

8. Jelaskan faktor apa saja yang memengaruhi heart rate.


a. Sistem saraf otonom: adanya respon saraf simpatis (fight or flight) dan
parasimpatis (rest or digest) yang akan mengubah laju aliran darah dan
tekanan darah dalam hal ini heart rate
b. Zat kimiawi: hormon dan ion, adanya hormon berupa hormon epinefrin yang
dapat meningkatkan tekanan darah
c. Umur: pada usia muda jantung lebih aktif berdenyut dan lebih bersinergi
d. Jenis kelamin: pada laki-laki ukuran jantung lebih besar dan perempuan lebih
kecil yang menyebabkan pada perempuan heart rate-nya akan lebih besar.
e. Latihan / kebiasaan: heart rate seorang atlet biasanya lebih dapat
menyesuaikan atau beradaptasi dengan lingkungannya
f. Temperatur: pada temperatur yang lebih rendah kerja jantung akan bertambah
sehingga berpengaruh pada tekanan dan kecepatan aliran darah yang semakin
meningkat.
NEUROFISIOLOGI

1. Jelaskan mengenai sistem saraf pusat.


Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medulla spinalis. Otak dan medulla
spinalis menerima rangsangan berupa impuls listrik yang dikirim melalui sistem saraf
aferen (sensorik), kemudian diolah melalui otak dan medulla spinalis, dan dihantarkan
menjadi impuls listrik pula ke organ efektor (otot dan kelenjar) oleh sistem saraf
eferen (motorik) sesuai efek yang diinginkan. Dan untuk gerak refleks hanya diolah
melalui medulla spinalis lalu dihantarkan oleh sistem eferen ke organ efektor.

2. Jelaskan mengenai sistem saraf perifer.


Sistem saraf perifer terdiri dari divisi aferen dan eferen. Divisi aferen
menerima rangsangan berupa rangsangan sensori (eksternal) dan visceral (internal),
lalu dihantarkan dan diolah melalui SSP (otak dan medulla spinalis). Setelah itu,
divisi eferen akan memberi impuls yang diinginkan berupa sistem saraf somatik yang
terdiri dari neuron motorik yang dihantarkan ke organ efektor dan sistem saraf
otonom yang terdiri dari sistem saraf simpatis dan parasimpatis, serta sistem saraf
enterik (untuk organ digesti).

3. Jelaskan mengenai sistem somatosensori.


Sistem saraf somatosensori adalah bagian dari SSPr yang berperan untuk
menerima rangsangan yang dihantarkan dan diolah oleh SSP dan diberikan respon
berupa impuls listrik ke organ efektor melalui divisi eferen. Sistem saraf ini sangat
berpengaruh pada homestasis dan berperan penting dalam proses persepsi dan
pengaturan tingkah laku.

4. Jelaskan mengenai nyeri kronik dan nyeri akut beserta perbedaannya.


Nyeri kronik adalah rangsangan yang disebabkan oleh keadaan yang timbul
dari persepsi atau titik akhir yang sulit diketahui dan proses penyembuhannya
berlangsung lama yang dideteksi oleh aktivitas serabut saraf A-delta. Di samping itu,
nyeri akut adalah nyeri yang timbul oleh penyakit atau cedera tertentu yang dikaitkan
dengan aktivasi saraf simpatik dan aktivitas otot yang dideteksi oleh serabut saraf C.

5. Jelaskan mengenai jaras nyeri.


Jaras nyeri adalah sistem yang dimulai berupa rangsangan mekanik, kimiawi,
termal dan umumnya berupa free nerve ending, tidak dapat beradaptasi dengan
hiperalgesia. Dan diklasifikasikan menjadi fast pain pathway berupa nyeri akut oleh
serabut A-delta dengan lintasan neospinothalamikus dan slow pain pathway berupa
nyeri kronik oleh serabut C dengan lintasan paleospinothalamikus.

6. Jelaskan mengenai sistem inhibisi nyeri.


Selain rantai neuron yang menghubungkan nosiseptor perifer, reseptor dengan
struktur SSP yang lebih tinggi untuk persepsi nyeri, SSP juga berisi sistem penekan
rasa sakit atau sistem analgesik yang menekan transmisi di jaras nyeri saat mereka
masuk ke medulla spinalis. Endorfin, enfekalin, dan dinorfin sangat penting dalam
sistem analgesik alami tubuh. Endogen opioid ini disimpan sebagai analgesik
neurotransmitter. Pengikatan enkefalin dari interneuron penghambat tanduk dorsal
dengan aferen terminal jaras nyeri menekan pelepasan substansi P melalui
penghambat presinaptik sehingga menghalangi transmisi lebih lanjut dari sinyal nyeri.
Untuk lebih jelasnya mengenai mekanisme penekan (inhibisi) nyeri alami diaktifkan
belum diketahui. Faktor-faktor yang diketahui memodulasi nyeri juga termasuk
olahraga, stres, dan akupuntur.

7. Jelaskan mengenai reseptor-reseptor nyeri.


Reseptor rasa nyeri (nosiseptor) terdiri dari mekanoreseptor, termoreseptor,
dan kemoreseptor. Mekanoreseptor adalah rangsangan berupa rasa raba, tekan, dan
vibrasi yang seringkali disebut sensasi taktil. Rangsangan nyeri yang bersifat fast
pathway reseptor mekanik dan termal, sedangkan rangsangan nyeri yang bersifat slow
pathway merupakan reseptor kemoreseptor.

Daftar Pustaka:

Hamrun, N. 2022. Neurofisiologi. Dari “Powerpoint Blok Fisiologi FKG Unhas 2022”.

Hasyim, R. Fisiologi Cardiovascular. Dari “Powerpoint Blok Fisiologi FKG Unhas 2022”.

Sherwood, L. 2016. Human Physiology [Electronic Resource]. Cengage Learning.

Anda mungkin juga menyukai