Anda di halaman 1dari 3

Mekanisme kerja aliran darah jantung

Gambar 3: Aliran darah jantung


(Sumber: Weinhaus, Anthony J., et. al. 1999. Hanbook of Cardiac Anatomy, Physiology, and
Devices: Anatomy of Human Heart. Totowa: Humana Press Inc. Page: 59
Darah yang dikumpulkan di atrium kanan dipompa ke ventrikel kanan. Pada
kontraksi ventrikel kanan, darah melewati batang paru-paru dan arteri ke paru-paru. Atrium
kiri memompa darah ke ventrikel kiri. Kontraksi ventrikel kiri mengirim darah melalui arteri
aorta ke semua jaringan dalam tubuh. Pelepasan oksigen sebagai pengganti karbon dioksida
terjadi melalui kapiler di jaringan. Kembalinya darah yang miskin oksigen adalah melalui
venae cavae superior dan inferior, yang kosong ke atrium kanan. Perhatikan bahwa aliran
darah searah melalui jantung dilakukan dengan katup (Weinhaus et al, 1999).
Penjelasan
Pada Gambar 3, dapat dilihat bahwa aliran darah pada jantung diawali oleh (1) darah
yang rendah akan oksigen dikumpulkan pada atrium sebelah kanan selanjutnya, (2)
dipompa menuju bagian ventrikel/ bilik kanan, dan (3) mengalir melalui batang paru serta
arteri paru dan membawa darah rendah oksigen ke paru.
Lalu (4,5,6,7) darah dari atrium/serambi kiri memompa darah yang kaya akan
oksigen ke ventrikel kiri. Selanjutnya (7,8,9) ventrikel kiri yang berkontraksi mengalirkan
darah melalui pembuluh aorta ke semua bagian tubuh.
Mekanisme Aliran Listrik Jantung
Sistem kelistrikan di jantung adalah AV node. Node AV terletak di tengah jantung
antara ruang atas dan bawah. Tugas utamanya adalah membantu mengatur aktivitas listrik
saat bergerak dari atrium ke ventrikel. Node AV memperlambat pesan listrik dengan ringan.
Penundaan ini memungkinkan waktu katup jantung Anda terbuka dan membiarkan darah
mengalir ke ventrikel. Darah ini kemudian didorong ke paru-paru dan tubuh Anda ketika
kontrak ventrikel. Node AV juga dapat secara dependen menembak dan mengontrak ruang
jantung yang lebih rendah tanpa dorongan dari simpul sinus. Ini memungkinkan AV node
berfungsi sebagai alat pacu jantung "cadangan" ketika ada masalah dengan simpul sinus.
Seperti halnya sinus node, AV node dapat menjadi abnormal yang menyebabkan cacat
jantung. Ini termasuk transposisi yang diperbaiki dari arteri-arteri besar (CT GA)
Sel otoritmik jantung merupakan sel otot khusus yang berbeda dari sel saraf dan sel
otot rangka di mana sel otoritmik jantung tidak memiliki potensial istirahat. Sel ini
memperlihatkan aktivitas pemicu yaitu potensial membran secara perlahan terdepolarisasi
sampai ke ambang (potensial pemicu). Dengan siklus yang berulang tersebut, sel otoritmik
memicu potensial aksi yang kemudian menyebar ke seluruh jantung untuk memicu denyut
berirama tanpa rangsangan saraf apapun. Sel-sel jantung otoritmik ini membentuk area
tersendiri di:
1. Nodus Sinoatrial (nodus SA), suatu daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat
pintu masuk vena cava superior.
2. Nodus Atrioventrikuler (nodus AV), suatu berkas kecil sel-sel otot jantung khusus yang
terdapat pada dasar atrium kanan dekat septum, tepat diatas pertemuan atrium dan
ventrikel.
3. Berkas His (berkas atrioventrikuler), suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus AV
dan masuk ke septum antar ventrikel. Disini berkas tersebut terbagi menjadi cabang berkas
kanan dan kiri yang turun menyusuri septum, melengkung mengelilingi ujung rongga
ventrikel dan berjalan balik kearah atrium di sepanjang dinding luar.
4. Serat Purkinje, serat-serat halus terminal yang menjulur ke seluruh miokardium ventrikel
seperti ranting kecil dari suatu cabang pohon

Sistem konduksi diatas di mulai dari nodus sinoatrial sebagai pacemaker yang
berguna untuk memicu setiap siklus jantung. Nodus SA ini biasa di pengaruhi oleh sistem
saraf pusat, seperti impuls dari saraf simpatis akan menambah kecepatannya dan saraf
parasimpatis akan memperlambatnya. Hormon tiroid dan epinefrin yang dibawa oleh darah
juga dapat mempengaruhi kecepatan impuls nodus SA. Setelah impuls listrik yang diinisiasi
oleh nodus SA, impulnya akan menyebar melalui kedua atrium sehingga menyebabkan
kedua atrium berkontraksi secara berkesinambungan. Pada saat yang sama impuls tersebut
mendepolarisasi nodus atrioventrikular yang berada dibawah atrium kanan.

Dari nodus AV ini, cabang dari serat konduksi yaitu berkas His melalui otot jantung
sampai septum interventrikular. Berkas His ini kemudian bercabang menjadi cabang kanan
(right bundle) dan cabang kiri (left bundle). Walaupun berkas His mendistribusikan energi
listrik ini sampai melewati permukaan medial ventrikel, kontraksi sesungguhnya distimulasi
oleh berkas purkinje (serat otot konduksi) yang muncul dari cabang bundle yang dilanjutkan
ke sel miokardium ventrikel.

(Sumber: Adult Congenital Heart Association, 2008).

Anda mungkin juga menyukai