Anda di halaman 1dari 21

TUGAS ILMU DASAR KEPERAWATAN 1

SISTEM KARDIOVASKULAR

Disusun Oleh :

Arif Maulana Yusuf 032014007

Dede Anisa Septiani 032014010

Ervina Nugri Hentina 032014018

Husnul Chotimah 032014025

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

PRODI S1 KEPERAWATAN
Sistem kardiovaskular yang terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung
merupakan organ muscular berongga, bentuknya menyerupai piramid atau jantung pisang
yang merupakan pusat sirkulasi darah ke seluruh tubuh, terletak dalam ruang mediastinum
rongga dada, yaitu diantara paru. Pericardium yang meliputi jantung terdiri dari 2 lapisan
yaitu perikardium viseralis dan perikardium parietalis.

 Perikardium viseralis yaitu bagian kantong yang membatasi pergerakan jantung terikat
dibawah sentrum tendinium diafragma, bersatu dengan pembuluh darah besar ,
melekat pada sternum melalui ligamentum sternoperikardial.
 Pericardium parietal yaitu dibagi menjadi 2 bagian ; pericardium parietalis membatasi
pericardium pibrosum, sering di sebut epikardium, dan pericardium visceral (kapitas
perikardialis) yang mengandung sedikit cairan yang berfungsi melumas untuk
mempermudah pergerakan jantung.
Jantung terdiri dari atrium kanan, ventrikel kanan, atrium kiri, ventrikel kiri, dan katup
jantung

 Atrium kanan berfungsi sebagai tempat penyimpanan darah, dan sebagai penyalur
darah dari vena-vena sirkulasi sistem yang mengalir ke ventrikel kanan
 Ventrikel kanan yaitu pada kotraksi ventrikel, setiap ventrikel harus menghasilkan
kekuatan yang cukup besar untuk dapat memompa darah yang diterimanya dari atrium
ke sirkulasi pulmonar maupun sirkulasi sistematik.
- Sirkulasi pulmunar dimulai saat darah dipompa oleh ventrikel kanan ke arteri
pulmonaris utama, yang kemudian langsung bercabang dua menjadi arteri
pulmonaris kanan dan kiri menyuplai masing-masing paru.
- Sirkulasi sistematik dimulai saat dipompanya darah oleh ventrikel kiri menuju
arteri terbesar yaitu aorta.
 Atrium kiri menerima darah teroksigenasi dari paru-paru keempat vena pulmonalis.
 Ventrikel kiri harus menghasilkan tekanan yang cukup tinggi untuk mengatasi tahanan
sirkulasi sistematik, dan mempertahankan aliran darah ke jaringan perifer.
 Katup jantung
- Keempat katup jantung berfungsi untuk mempertahankan aliran darah searah
melalui bilik-bilik jantung. Ada dua jenis katup yaitu katup atriopentrikularis dan
katup semilunaris.
o Katup atrioventrikuler disebut katup atrioventrikuler karna terletak antara
atrium dan ventrikel. Katup yang terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan
ini mempunyai tiga buah daun katup yang di sebut katup trikuspidalis.
o Sedangkan katup yang terletak anatara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai 2
buah daun katup yang disebut katup mitral. Katup atrioventikuler memungkinkan
darah mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel pada fase diastolik
ventrikel (dilatasi) dan menjcegah aliran balik pada fase sistolik ventrikel
(kontraksi).
o
o Katup semilunar terdiri atas dua katupyaitu katup semilunar pulmonar dan katup
semilunar aorta. Katup semiluna pulmonar terletak pada arteri pulmonaris,
pemisahan arteri pulmonaris dengan ventrikel kanan. Katup semilunar aorta
terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
o

Bagian-bagian dari jantung yaitu basis kordis, dan apex kordis.

 Basis kordis bagian jantung sebelah atas yang berhubungan dengan pembuluh darah
besar (aorta asendens, arteri purmonalis atau vena pulmonalis, dan vena kava
superior), dibentuk oleh atrium sinistra dan sebagian atrium dekstra.
 Apex kordis bagian bawah jantung berbentuk kerucut tumpul bagian ini di bentuk oleh
ujung ventrikel sinistra dan ventrikel dekstra.

Faktor yang mempengaruhi kerja jantung

 Beban awal: otot jantung diregangkan sebelum ventrikel kiri berkontraksi dan
behubungan dengan panjang oto jantung.
 Kontraktilitas (kemampuan): bila syaraf simpatis yang menuju ke atas atau ke kiri
akan meningkatkan kontraktilitas.
 Beban akhir: resistensi (tahanan) harus diatasi sewaktu darah dikeluarkan dari
ventrikel.
 Frekuensi jantung dengan meningkatkannya frekuensi akan memperberat pekerjaan
jantung.
Otot jantung

Tipe otot jantung utama: otot atrium, otot ventrikel, dan serabut otot eksitatorik dan konduksi khusus. Otot
jantung seperti otot lurik dan juga suatu sinsitium karena terdapat diskus interkalatus, merupakan suatu membran
sel yang memisahkan masing-masing sel otot jantung
berupa daerah gelap yang menyilang serabut otot jantung.
Pada setiap diskus interkalatus membran selnya saling
bergabung satu sama lain membentuk “taut berhubungan”
(gap junctions) yang permeable, yang memungkinkan
difusi ion-ion yang hampir sepenuhnya bebas bergerak
dalam cairan intrasel sepanjang sumbu longitudinal
serabut otot jantung sehingga potensial aksi dapat
berjalan dari sel ke sel, melewati diskus interkalatus.
Jantung terdiri atas dua sinsitium; sinsitium atrium dan sinsitum ventrikel. Atrium dan ventrikel dipisahkan oleh
jaringan fibrosa yang mengelilingi pembukaan katup atrioventrikuler (A-V). Potensial aksi dihantarkan melalui
jaringan fibrosa lewat sistem hantaran khusus yang disebut berkas A-V. Pembagian otot jantung menjadi dua
sinsitium fungsional akan menyebabkan atrium berkontraksi sesaat sebelum kontraksi ventrikel, yang penting
bagi efektivitas pompa jantung. (Guyton, 2008)
Potensial Aksi pada Otot Jantung
Potensial aksi yang berlangsung lebih lama ditimbulkan oleh pembukaan dua kanal, kanal cepat natrium dan
kanal kalsium-natrium (kanal lambat kalsium).
Ketika kanal lambat kalsium terbuka, sebagian besar
ion kalsium dan ion natrium mengalir dan masuk ke
serabut otot jantung, sehingga terjadi depolarisasi,
lebih lanjut, ion kalsium yang berasal dari retikulum
sarkoplasmik intrasel yang masuk selama fase
pendataran membangkitkan proses kontraksi otot.
Segera sesudah potensial aksi timbul, permeabilitas
membran otot jantung terhadap ion kalium menurun,
sehingga menurunkan pengeluaran ion kalium
selama terjadinya pendataran potensial aksi.

Denyut jantung

Denyut jantung normal nya berkisar 70 kali/menit. Denyutan jantung ini dikontrol oleh
jantung melalui mekanisme regulasi nodus SA, nodus AV dan sistem Purkinje. Dalam
keadaan normal, regulasi denyut jantung dipengaruhi oleh syaraf simpatis dan syaraf
parasimpatis melalui sistem syaraf otonom.

Perjalanan impuls jantung dalam otot ventrikel

Impuls akan dijalankan ke massa otot ventrikel oleh serat-serat otot ventrikel itu sendiri, otot
membungkus sekeliling jantung dalam sesuatu spiral ganda disertai septa (sekat) vibrosa
diantara lapisan-lapisan berspiral. Impuls jantung tidak langsung menjalar keluar menuju
permukaan jantung, tetapi sebaliknya berbelok-belok menuju permukaan sepanjang spiral
tersebut.

Siklus jantung

Siklus jantung mempunyai dua fase, yaitu fase diastolik dan sistolik. Fase diastolik terdiri dari
empat fase

 Fase relaksasi isometrik, awal fase diastolik katup AV dan semilunar menutup, serta
atrium kanan mulai terisi darah dalam kedua vena cava (superior dan interior).
Sedangkan atrium kiri terisi darah dari sistem vena pulmunal.
 Fase pengisian vertical cepat, saat atrium terisi darah, maka tekanan diventrikel akan
menurun saat tekanan diventrikel lebih rendah dari tekanan atrium sehingga katup AV
(katup mitral dan trikusvidal) akan membuka sehingga darah dari atrium dengan cepat
mengisi ventrikel.
 Fase pengisian vertical lambat (diasis). Pengisian darah yang lambat dari atrium ke
ventrikel, terutama darah yang kembali dari perifer dan paru.
 Fase kontraksiatrial, saat ventrikel terisi darah, maka tekanan ventrikel meninggi dan
tekanan atrium menurun.
Fase sistolik, terdiri dari tiga fase
 Fase kontraksi isometik, setelah ventrikel penuh sementara waktu katup AV dan katup
seminular masih menutup. Ventrikel mulai kontraksi dan tekanan intraventrikel
meningkat.
 Fase ejeksi cepat, saat tekanan intraventrikel terus meningkat sampai melebihi
tekanan diaorta dan arteri pulmonal, maka kedua katup semilunar terbuka dan darah
dipommpa dari kedua ventrikel, masing-masing kedalam aorta dan arteri pulmonal.
 Fase ejeksi lambat, dengan dipompa darah ke dalam aorta dan arteri pulmonal, maka
tekanan diaorta dan artei pulmonal meningkat sampai melebihi tekanan aorta sampai
melebihi tekanan diventrikel. Kemudian pada saat inilah kedua katup semilunar akan
tertutup.
Sifat-sifat otot jantung

Didalam otot jantng terdapat jaringan khusus yang menghantarkan aliran listrik. Jaringan
tersebut mempunyai sifat-sifat khusus yaitu:

1. Otomatisasi – kemampuan untuk menimbulkam impuls secara spontan


2. Irama-pembentukan impuls yang teratur
3. Daya konduksi kemampuan untuk menyalurkan impuls
4. Daya rangsang kemampuan untuk beraksi terhadap rangsang
Berdasarkan sifat-sifat tersebut diatas, maka secara spontan dan teratur jantung akan
menghasilkan impuls-impuls yang disalurkan melalui sistem hantar untuk merangsang otot
jantung dan bisa menimbulkan kotraksi otot. Perjalanan impuls dimulai dari nodus SA, nodus
AV, sampai ke sersbut purkinje.

Nodus SA

Disebut pemacu alami karena secara teratur mengeluarkan aliran listrik/Impuls yang
kemudian menggerakkan jantung secara otomatis. Pada keadaan normal impuls yang
dikeluarkan frekuensinya 60-100 kali /menit. Nodus SA dapat menghasilkan impuls karena
adanya sel-sel “pacemaker” yang mengeluarkan impuls secara otomatis. Sel ini dipengaruhi
oleh syaraf simpatis dan parasimpatis. Bila seseorang dalam keadaan marah maka rangsangan
syaraf simpatis meningkat dan syaraf parasimpatis menurun, berakibat dengan takhikardi.
“valsava maneuver” menyebabkan rangsangan dan para-simpatis meningkat sehingga
mengakibatkan bradikardia. Nodus SA terletak di dekat muara vena kava superior.

Traktus intermodal

Menghantarkan impuls dar nodus SA ke nodus AV. Traktus intermodal terdiri atas :

 jalur Anterior
 Jalur Middle
 Jalur Posterior
“BRACHMAN Bundle”

Menghantarkan impuls dari nodus SA ke atrium kiri

Nodus Av
Letaknya didalam dinding septum (sekat) atrium sebelah kanan, tepat diatas katuptrikuspid
dekat muara sinus koronarius. Mempunyai dua fungsi yang penting ;

 Impuls jantung ditahan disini sealama 0,08-0,12 detik, untuk memungkinkan


pengisian ventrikel selama atrium berkontraksi
 Mengatur jumlah impuls atrium yang mencapai ventrikel
Nodus AV dapat menghasilkan impuls dengan frekuensi 40-60 kali/menit

“Bundle of HIS”

Berfungsi mengahantarkan impuls dari nodus AV ke sistem “branch bundle”.

Sistim “Bundle Branch”

Merupakan lanjutan dari “bundle of Hiss” yang bercabang menjadi dua yaitu :

a. “Right bundle branch” (RBB/cabang kanan) : mengirim impuls ke otot jantung


ventikel kanan
b. “Left bundle branch” ( LBB/cabang kiri ), yang terbagi dua yakni :
 Deviasi ke belakang ( left posterior vesicle ), menghantarkan, impuls ke
endokard ventrikel kiri bagian posterior dan inferior.
 Deviasi ke depan ( left anterior vesicle ), menghantarkan impuls ke endokard
vertrikal kiri bagian anterior dan superior.
Purkinje

Merupakan bagian ujung dari bundle branch. Menghantarkan / mengirimkan impuls menuji
lapisan sub-edokard pada kedua ventrikel sehingga terjadi depolarisasi yang diikuti oleh
kontraksi ventrikel. Sel-sel pacamake di sub-endokard ventrikel dapat menghasilkan impuls
dengan frekuensi 20-40 kali/menit. Pemacu-pemacu cadangan ini mempunyai fungsi sangat.
Yakni untuk mencegah berhentinya deyut jantung pada waktu pemacu alami (nodul SA) tidak
berfungsi.
EKG Normal

EKG Normal terdiri atas sebuah gelombang P, sebuah kompleks QRS, dan sebuah gelombang
T. Seringkali kompleks QRS terdiri atas gelombang yang terpisah ( gelombang Q, gelombang
R, gelombang S ), tetapi keadaan ini tidak selalu ditemukan.

Gelombang P disebabkan oleh potensial listrik yang dicetuskan sewaktu atrium


berdepolarisasi sebelum berkontraksi. Kompkles QRS sebabkan oleh potensial listrik yang
dibangkitkan sewaktu ventrikel berdeplorasi sebelum/berdepolarisasi, yaitu sewaktu
gelombang depolarisasi menyebar melalui ventrikel. Oleh karena itu, baik gelombang P
maupun komponen-komponen kompleks QRS dapat disebut sebagai gelombang depolarisasi.

Gelombang T disebabkan oleh potensial listrik yang dicetuskan sewaktu ventrikel pulih dari
keadaan depolarisasi. Didalam otot ventrikel, proses ini biasanya terjadi selama 0,25 – 0,35
detik sesudah depolarisasi, gelombang ini dikenal sebagai gelombang depolarisasi.
Elektrokardiogram mempunyai gelombang depolarisasi dan gelombang repolarisasi.
Perbedaan gelombang ini penting dalam gambaran elektrokardigrafi sehingga diperlukan
penjelasan lebih lanjut.

Mekanisme Peredaran
Darah Jantung Pada Janin
Selama kehamilan, sistem
peredaran darah janin bekerja secara
berbeda dari pada Janin dihubungkan
oleh tali pusat ke plasenta, organ
yang berkembang dan implan
dalam rahim ibu selama
kehamilan Melalui pembuluh darah
di tali pusat, janin menerima semua
nutrisi yang diperlukan, oksigen, dan dukungan hidup dari ibu melalui
plasenta.Limbah produk dan karbon dioksida dari janin dikirim kembali melalui tali
pusat dan plasenta ke sirkulasi ibu untuk dihilangkan.
Ilustrasi menunjukkan sirkulasi janin

Darah dari ibu memasuki janin melalui pembuluh darah di tali pusat. ke hati dan terbagi
menjadi tiga cabang. Darah kemudian mencapai vena cava inferior, vena utama terhubung ke
jantung.

Di dalam jantung janin:

1.Darah memasuki atrium kanan, ruang di sisi kanan atas jantung. Sebagian besar darah
mengalir ke sisi kiri melalui lubang janin khusus antara atrium kiri dan kanan, yang disebut
foramen ovale.
2.Darah kemudian melewati ke ventrikel kiri (majelis rendah hati) dan kemudian ke aorta,
(arteri besar yang datang dari hati).
3.Dari aorta, darah dikirim ke ekstremitas kepala dan bagian atas. Setelah beredar di sana,
darah kembali ke atrium kanan jantung melalui vena kava superior.
4.Sekitar sepertiga dari darah memasuki atrium kanan tidak mengalir melalui foramen
ovale, tetapi, sebaliknya, tetap di sisi kanan jantung, akhirnya mengalir ke arteri pulmonalis.

Karena plasenta melakukan pekerjaan pertukaran oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2)
melalui sirkulasi ibu, paru-paru janin tidak digunakan untuk bernapas. Alih-alih darah
mengalir ke paru-paru untuk mengambil oksigen dan kemudian mengalir ke seluruh tubuh,
sirkulasi janin (bypasses) sebagian besar darah dari paru-paru. Pada janin, darah didorong dari
arteri pulmonalis ke aorta melalui pembuluh darah yang menghubungkan disebut ductus
arteriosus.
Sirkulasi darah setelah melahirkan:

Dengan napas pertama bayi membutuhkan udara saat lahir, perubahan sirkulasi janin.
Sebuah jumlah yang lebih besar dari darah dikirim ke paru-paru untuk mengambil oksigen.

Karena ductus arteriosus (sambungan normal antara aorta dan katup pulmonalis) tidak lagi
dibutuhkan, itu mulai layu dan menutup.
Sirkulasi dalam meningkatkan paru-paru dan darah mengalir lebih ke dalam atrium kiri
jantung. Ini peningkatan tekanan menyebabkan foramen ovale untuk menutup dan darah
bersirkulasi secara normal.
Sistem kardiovaskuler ialah sistem organ pertama yang berfungsi dalam perkembangan
manusia.Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai pada minggu ketiga dan
bertujuan menyuplai embrio dengan oksigen dan nutrien dari ibu.Pada akhir minggu ketiga
tabung jantung mulai berdenyut dan sistem kardiovaskuler primitif berhubungan dengan
embrio,korion dan yolk sac,selam minggu keempat dan kelima jantung berkembang menjadi
empat serambi,pada tahap akhir masa embrio perkembangan jantung lengkap.

Paru-paru janin tidak berfungsi untuk pertukaran udara pernafasan,sehingga jalur sirkulasi
khusus dibentuk untuk menggantikan fungsi paru-paru.
Darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi mengalir dari plasenta dengan cepat melalui
vena umbilikalis ke dalam abdomen janin,ketika vena umbilikalis mencapai hati,vena ini
bercabang dua,satu vena mengalirkan darah yang mengandung oksigen melalui
hati,kebanyakan darah melalui duktus venosus arantii menuju ke vena kava inferior.Di vena
kava inferior darah bercampur dengan darah yang tidak mengandung oksigen yang berasal
dari kaki dan abdomen janin,dalam perjalanannya menuju atrium kanan sebagian besar darah
ini mengalir langsung melalui atrium kanan dan melalui foramen ovale,satu muara menuju ke
atrium kiri.

Di atrium kiri darah bercampur dengan sejumlah kecil darah yang tidak mengandung
oksigen dari paru janin melalui vena pulmoner,darah mengalir ke dalam ventrikel kiri dan
dipompa masuk ke dalam aorta.Di aorta,arteri yang menyuplai jantung,kepala,leher dan
lengan menerima sebagian besar darah yang kaya oksigen.Pola yang mengalirkan oksigen dan
nutrien berkadar tertinggi ke kepala,leher dan lengan ini membantu perkembangan
sefalokaudal embrio-janin
Darah terdeoksigenasi yang kembali dari kepala dan lengan masuk ke atrium kanan menuju
vena kava superior.Darah ini langsung dialirkan ke bawah menuju ventrikel kanan.Sejumlah
kecil darah bersirkulasi melalui jaringan paru yang memiliki tahanan,tetapi sebagian besar
mengalir melalui jalur yang dengan tahanan yang lebih kecil menuju duktus arteriosus
kemudian ke aorta dan terus menuju arteri keluar yang memperdarahi kepala dan lengan
dengan darah yang mengandung oksigen.Darah yang miskin oksigen mengalir melalui aorta
abdominalis dan masuk ke dalam arteri iliaka interna,tempat arteri umbilikalis secara
langsung mengembalikan sebagian besar darah ke plasenta melalui tali pusat
Pada sistem peredaran darah ini akan dibahas tentang : faktor-faktor penentu dalam sistem
peredaran darah janin, komponen/organ yang terlibat, mekanisme dan faktor-faktor penting
yang mengubah peredaran darah janin.
Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi dan anak.
Dalam rahim, paru-paru tidak berfungsi sebagai alat pernafasan, pertukaran gas dilakukan
oleh plasenta. Sistem peredaran darah janin ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1. Foramen Ovale
Merupakan lubang sementara di antara serambi kiri dan serambi kanan yang
memungkinkan sebagian darah masuk dari vena cava inferior menyeberang ke serambi kiri.
Alasan pengalihan ini adalah darah tidak perlu lagi melewati paru-paru karena telah
teroksigenisasi.
2. Duktus Arteriosus Bothalli
Merupakan saluran yang terdapat antara arteri pulmonalis dan aorta.
3. Duktus Venosus Arantii
Menghubungkan antara vena umbilikal dengan vena cava inferior. Pada titik ini darah
bercampur dengan darah yang telah diambil oksigennya yang kembali dari tubuh bagian
bawah.
4. Vena Umbilikal
Memanjang dari tali pusar menuju ke bagian bawah hati dan membawa darah yang
mengandung oksigen dan sari makanan. Ia memiliki cabang yang bertemu dengan vena porta
dan masuk ke hati.
Komponen/Organ yang Terlibat dalam Pembuluh Darah Janin
Dalam sistem peredaran darah janin tidak hanya melibatkan pembuluh darah saja tetapi juga
melibatkan organ tubuh janin di antaranya sebagai berikut:
1. Plasenta
Tempat terjadinya pertukaran darah bersih dengan yang kotor.
2. Umbilikalis
Mengalirkan darah dari plasenta ke janin dan dari janin ke plasenta.
3. Hati
Terdapatnya percabangan antara vena porta dengan duktus venosus arantii.
4. Jantung
Terdapatnya foramen ovale yang langsung menyalurkan darah dari atrium dekstra ke atrium
sinistra.
5. Paru-paru
Terdapatnya duktus arteriosus bothalli.
Mekanisme Peredaran Darah Janin
Mula-mula darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta masuk ke
janin melalui vena umbilikus yang bercabang dua setelah memasuki dinding perut yaitu :
a. Cabang yang kecil bersatu dengan vena porta, darahnya beredar dalam hati dan kemudian
diangkut melalui vena hepatika ke vena cava inferior.
b. Cabang satunya lagi duktus venosus arantii yang langsung masuk ke dalam vena cava
inferior.
Darah dari vena cava inferior masuk ke atrium kanan dan sebagian besar darah dari atrium
kanan akan dialirkan ke atrium kiri melalui foramen ovale. Sebagian kecil darah dari atrium
kanan masuk ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior. Darah dari ventrikel kanan ini dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis,
karena adanya tahanan dari paru-paru yang belum mengembang maka darah yang terdapat
pada arteri pulmonalis sebagian akan dialirkan ke aorta melalui duktus arteriosus bothalli dan
sebagian kecil akan menuju paru-paru dan selanjutnya ke atrium sinistra melaui vena
pulmonalis.
Sementara itu darah yang terdapat pada atrium kiri kemudian dialirkan ke ventrikel kiri
dan diteruskan ke seluruh tubuh melaui aorta guna memberikan oksigen dan nutrisi bagi
tubuh bawah. Cabang aorta bagian bawah ini menjadi 2 (dua) arteri hipograstika interna yang
mempunyai cabang arteri umbilikalis.
Darah yang miskin nutrisi dan banyak karbondioksida serta sisa metabolisme akan
dikembalikan ke plasenta melalui arteri umbilikalis ke plasenta melalui arteri umbilikalis
untuk mengadakan pertukaran gas selanjutnya. Foramen ovale dan duktus arteriosus berfungsi
sebagai saluran/jalan pintas yang memungkinkan sebagian besar dari cardiac output yang
sudah terkombinasi kembali ke placenta tanpa melalui paru-paru.

Pembuluh darah yang terdiri atas ateri, atelior, kapiler, venula dan vena. Masing-masing
struktur sesuai dengan ukuran dan otot yang melapisi dinding pembuluh darah tersebut.

 Arteri : pembuluh darah yang berdinding tebal yang membawa darah beroksigen dari jantung
ke jaringan di semua organ, termasuk otot, otak dan hati.
 Arteriol : arteri terkecil dari sitem peredaran darah
 Kapiler : pembuluh darah mikroskopis kecil antar arteri dan vena yang mendistribusikan darah
yang kaya oksigen ke jaringan tubuh.
 Vena : pembuluh darah yang membawa darah menuju jantung.
 Venula :bagian yang terkecil dari venas
Arteri dan vena terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal dibandingkan dinding vena. Dinding
arteri mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri dari endithelium, lapisan
tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis dan lapisan paling luar yang terdiri atas jarngan
ikat tambahan dengan serat elastis. Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut kapiler. Pembuluh
kapiler memiliki diameter yang sangat kecil dan hanya memiliki satu lapisan tunggal endothelium dan
sebuah membran.

Perbedaan struktur masing-masing pembuluh darah berhubungan perbedaan fungsional masing-


masing pembuluh darah tersebut.

Pembuluh darah arteri

 Tempat mengalir darah yang dipompa dari bilik


 Merupakan pembuluh darah yang liat dan elastis
 Tekanan pembuluh lebih kuat dari pada pembuluh balik
 Memiliki sebuah katup yang berada tepat di luar jantung
 Terdiri atas
o Aorta yaitu pembuluh dari bilik kiri menuju keseluruh tubuh
o Arteriol yaitu percabangan arteri
o Kapiler :
 Diameter lebih kecil dibandingkan arteri dan vena
 Dindingnya terdiri atas sebuah lapisan tunggal endothelium dan sebuah
membran basal.
 Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu :
o Lapisan bagian dalam yang terdiri atas endothelium (intima)
o Lapisan tengah terdiri dari otot polos dengan serat elastis (media)
o Lapisan terluair terdiri atas jaringan ikat serat elastis (adventitia)
 Letaknya agak tersembunyi dari lapisan kulit
 Denyut terasa
 Membawa darah bersih yang banyak mengandung kecuali pada arteri pulmonalis
 Arah aliran keluar dari jantung
 Warna darah lebih terang dibandingkan warna vena
Pembuluh balik (vena)

 Terletak di dekat permukaan kulit sehingga mudah dikenali


 Dinding pembuluh lebih tipis dan tidak elastis
 Tekanan pembuluh lebih lemah dibandingkan pembuluh nadi
 Terdapat katup yang berbentuk bulan seperti sabit dan menjaga agar darah tidak berbalik arah
 Terdiri dari :
o Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju
serambi kanan jantung
o Vena cava inperior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke
serambi kanan jantung
o Vena cava pulmonalis yang bertugas membawa darah dari paru-paru ke serambikiri
jantung.
o Letak dekat dengan permukaan kulit
o Denyut tidak terasa
o Mebawa darah kotor yang mengandung banyak karbondioksida
o Arah aliran menuju jantung
o Lebih mudah membeku

Sirkulasi terbagi menjadi 5 yaitu :

 Serkulasi sestemik
sirkulasi sistemik menyuplai darah ke semua jaringan tubuh dengan pengecualian pada
paru.sebanyak 84% polume darah total terdapat pada sirkulasis sistematik.
1. Mengalirkan darah ke berbagai organ
2. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda
3. Memerlikan permulaan yang besar
4. Banyak mengalami tahanan
5. Kolom hidrostayik panjang
Pembuluh darah utama dalam sirkulasi sistemik
 Arteri utama adalah aorta dengan bagian utama yang keluar dari ventrikel kiri
adalah ascending aorta, yang melengkung disebut dengan arkus aorta dan
bagian yang turun ke aorta dan abdomen disebut dengan decending aorta.
 Vena besar yang memasuki atrium kanan adalah vena kava asuperior yang
membawa darah dari tubuh bagian atas, vena kava inverior yang membawa
darah dari ekspremitas bawah, pevis dan abdomen.
 Sinus koronarius mengalirkan darah dari sirkulasi koroner.

Sirkulasi sistematik

 Sirkulasi sistematik atau peredaran darah besar/magna sirkulatoria adalah sirkulasi


darah dari jantung (ventrikel kiri) ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru). (jantung –
tubuh – jantung).
 Darah dari ventrikel kiri dipmpakan ke seluruh tubuh melalui aorta, kemudian
pembuluh darah aorta bercabang-cabang menjadi arteri dan arteri bercabang lagi
membentuk aeteriol/arteri yang lebih kecil yang tersebar dan bisa mengakses ke
seluruh sel tubuh kita.
 Selanjutnya darah dikembalikan ke jantung bagian kanan tepatya ke serambi
kanan/ventrikal dexter melalui vena cava baik vena cava superior (tubuh sebelah atas
jantung) maupun vena cava inferior.
 Sirkulasi darah antara jantung dan seluruh tubuh berjalan satu arah
 Darah dari ventrikel kanan dialirkan ke paru-paru kemudian kembali ke jantung dan
diedarkan ke seluruh tubuh dari ventrikel kiri melalui aorta.
 Aorta akan bercabang-cabang menjadi arteri, arteriola/pembuluh kapiler.
 Selanjutnya dikembalikan ke jantung melalui venula- vena- vena cava (pembuluh
balik).

 Sirkulasi koroner
sirkulasi koroner yaitu efesien jantung sebagai pompa bergantung pada nutrisi dan oksigenisi
otot jantung melalui sirkulasi koroner.
Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan epikardium jantung, membawa oksigen dan
nutrisi ke miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil kecil.
Arteri Koroner kiri

LMCA (Left Main Coronary Artery) mempunyai 2 cabang besar yaitu:


Ramus desenden anterior (Left Anterior Desenden, LAD)
Ramus sirkupleks (Left Circumflex, LCx)
Arteri koronaria kiri melingkari jantung dalam dua lekuk:
1. Sulkus atrioventrikuler, melingkari jantung anatta atrium dan ventrikel
2. Sulkus interventrikuler, yang memisahkan kedua ventrikel
Pertemuan kedua lekuk ini dibagian permukaan posterior jantung yang disebut kruks jantung
dimana terdapat nodus atrioventrikuler dan pembuluh darah yang melewatinya memasok
nutrisi untuk AVN.

Ramus sirkumpleks berjalan di sisi kiri jantung di sulkus atrioventrikuler kiri. Ramus
sirkumpleks memberi nutrisi pada atrium kiri dan dinding samping serta bawah ventrikel kiri.

Ramus desenden anterior memberi nutrisi pada dinding depan ventrikel kiri. Ramus desenden
anterior terdapat disebelah depan kiri dan turun ke bagian bawah permukaan jantung melalui
sulfus interventrikuler sebelah depan lalu melewati apeks jantung sampai dengan ke bagian
distal bersatu dengan canag arteri koroner kanan.

Arteri koroner kanan

Berjalan disisi kanan jantung pada sulkus atrioventrikuler kanan. Pada dasarnya memberi
nutrisi pada atrium kanan, ventrikel kanan dan dinding sebelah dalam dar ventrikel kiri.
Meskipun Nodus SA letaknya di atrium kanan tetapi hanya 55% kebutuhan nutrisinya dipasok
oleh arteri kolonaria kanan sedangkan 42% lainnya dipasok oleh cabang-cabang arteri
sirkumpleks kiri. Nutrisi NAV: 90% dari arteri koroner kanan dan 10% dari atreri
sirkumpleks.

Secara skematik suplai darah ke jantung dari arteri-arteri yang memperdarahinya dapat dilihat
pada bagan berikut ini:

Arteri Koroner
Kanan Kiri

LAD LCx

Memberi nutrisi pada:


Memberi nutrisi pada:
1. Atrium kanan
1. Nodus AV
2. Ventrikel kanan
2. Atrium kiri
3. Dinding bagian dalam
3. Dinding samping
ventrikel kiri
dan bawah
4. Nodus SA dan AV
ventrikel kiri

 Sirkurasi koleteral
terdapat anastomosis antara cabang ateria yang sangat kecil dalam sikulasi koronia.
 Sirkulasi limpatik
jarungan kapiler getah b ening dalam ruang interstisial mengumpulakan cairan berlebihan dan
protein yang disaring (filtrasi) melalui kapiler sistematik. Filtrat ini kemudian dikembalikan
kesirkulasi sistematik melalui pembuluh-pembuluh pengumpul yang terletak dekat dengan
vena yang bersangkutan
 Serkulasi paru
perbedaan penting antara sirkulasi paru dan sistematik. Pembuluh darah pau empunyai dinding
yang lebih tipis dengan sedikit otot polos dibandingkan dengan pembuluh darah sistematik.
Oleh karena itu aliran darah lebih kecil.besarnya tekanan dalam sirkulasi paru berkisar
seperlima sirkulasi sistematik.

DAFTAR PUSTAKA
Universitas Indonesia, 2009. Peredaran darah cardiovaskular, diunduh dari :

Biologigonz.blogspot.com/200/12/peredaran-darah-cardiovascular.html

PATOFISIOLOGI. (2002). Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit (E. Science Ed.): arrangement with
Mosby, a division of Elsevier Science.

FISIOLOGI, ATANOMI. (2010). Anatomi Fisiologi Untuk Keperawatan (S. K. Monica E,


Trans.): Drs, H Syaifuddin AMk.

Anda mungkin juga menyukai