Anda di halaman 1dari 16

SISTEM

KARDIOVASKULER.
Anggota Kelompok :
1. Novelya Putri Adinda
2. Yollanda
3. Nahri Akmal
4. Aditya Fajar P
Sistem Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi
darah yang terdiri dari jantung, komponen darah
dan pembuluh darah yang berfungsi
memberikan dan mengalirkan suplai oksigen
dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di
perlukan dalam proses metabolisme tubuh.
Fisiologi Vaskuler
Sistem vaskuler memiliki peranan penting pada fisiologi
kardiovaskuler karena berhubungan dengan mekanisme pemeliharaan
lingkungan internal.
Bagian- bagian yang berperan dalam sirkulasi:
1. Arteri mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan.
2. Arteriola, cabang kecil dari sistem arteri yang berfungsi sebagai kendali ketika darah yang
dikeluarkan ke dalam kapiler.
3. Kapiler, tempat pertukaran cairan, zat makanan dan elektrolit, hormone dan bahan lainnya
antara darah dan cairan interstitial.
4. Venula yaitu mengumpulkan darah dari kapiler secara bertahap
5. Vena yaitu saluran penampung pengangkut darah dari jaringan kembali ke jantung.
Aliran Darah
Kecepatan aliran darah ditentukan oleh perbedaan tekanan antara kedua ujung
pembuluh darah

Aliran Arteri
1. Aliran darah dalam pembuluh darah
2. Tekanan darah arteri : Sistolik, diastolic, nadi, dan darah rata-rata.
3. Gelombang nadi.
4. Analisis gelombang nadi: dapat di nilai dari: frekuensi gelombang nadi, irama denyut nadi,
amplitude dan ketajaman gelombang.
5. Factor yang mempengaruhi tekanan darah arteri.
Aliran Vena
1. Tekanan Vena: biasanya sangat rendah
2. Gelombang denyut vena: perubahan tekanan dan
volume
3. Kurva denyut nadi: vena jugularis eksterna dengan
cara non invasive
4. Kecepatan aliran darah vena
5. Factor yang mempengaruhi kecepatan aliran darah
vena
6. Pengaruh gravitasi pada tekanan darah vena
Mikrosirkulasi Baroreceptor

Mikrosirkulasi adalah tempat Tekanan


Batang otak
pertukaran zat CIS dan CES darah

(interstitial) adalah kapiler. Dan


dipengaruhi oleh kecuali dinding Detak jantung

kapiler, arteriole, venolus karena


dapat mengatur jumlah dan Volume stroke
kecepatan aliran darah.
Pembuluh darah

Gambar 32-1 Kontrol umpan balik terhadap tekanan darah. Masukan


rangsang batang otak ke saraf simpatis ke jantung dan pembuluh
darahmeningkatkan denyut jantung dan volume stroke dan mengurangi diameter
pembuluh darah. Bersama-sama, hal ini meningkatkan tekanan darah, yang
mengaktifkanrefleks baroreseptor untuk mengurangi aktivitas di batang otak.
Tekanan Darah
Selisih diastolic dan sistolik disebut pulse pressure. Misalnya tekanan sistolik 120 mmHg dan diastolic
80 mmHg maka tekanan nadi sama denga 40 mmHg. Tekanan darah tidak selalu sesuai karena salah satu
factor yang mempengaruhinya adalah keadaan kesehatan dan aktivitas
1. Sistem saraf
a) Presoreseptor dan kemoreseptor: serabut saraf aferen yang menuju pusat vasomotor berasal dari
baroreseptor arteri dan kemoreseptor aortadan karotis dari korteks serebri.
b) Hipotalamus: Berperan dalam mengatur emosi dan tingkah laku yang berhubungan dengan
pengaturan kardiovaskuler
c) Serebrum: Mempengaruhi tekanan dari karena penurunan respons tekanan, vasodilatasi, dan
respons depressor meningkat.
d) Reseptor nyeri: bergantung pada intensitas dan lokasi stimulus
e) Reflex pulmonal: inflasi paru menimbulkan vasodilatasi sistemik dan penurunan tekanan darah
arteri dan sebaliknya kolaps paru menimbulkan vasokonstriksi sistemik
2. Sistem humoral atau kimia:
berlangsung local atau sistemik, misalnya rennin-angiotensin, vasopressin, epineprin,
asetikolin, serotonin, adenosine, kalsium, magnesium, hydrogen dan kalium.

3. Sistem hemodinamik:
lebih banyak dipengaruhi oleh volume darah, susunan kapiler, perubahan tekanan osmotic,
dan hidrostatik bagian luar dan dalam sistem vaskuler.

4. Sistem limfatik:
komposisi sistem limfatik hampir sama dengan
komposisi kimia plasma darah dan mengandung sejumlah besar limfosit
yang mengalir sepanjang pembuluh limfe untuk masuk ke dalam aliran
darah.
Sistem Peredaran Darah
Ada dua sistem peredaran darah dalam tubuh manusia, yaitu peredaran darah besar dan kecil. Keduanya
memiliki peran yang berbeda pada tubuh.
1. Sistem peredaran darah besar
Sistem peredaran darah besar disebut juga peredaran darah sistemik.Sistem peredaran darah besar
dimulai ketika bilik kiri jantung memompa darah yang mengandung oksigen dan nutrisi melalui aorta
(arteri utama) ke seluruh tubuh.Saat darah telah rendah oksigen atau hanya tersisa karbondioksida, maka
darah akan terkumpul di pembuluh darah dan kembali ke bilik kanan jantung.
2. Sistem peredaran darah kecil
Sistem peredaran darah kecil adalah sistem peredaran
darah dari jantung ke paruparu kembali lagi ke jantung
dengan membawa darah yang mengandung
karbondioksida.
Proses peredarannya dimulai saat darah di pompa pada
bagian jantung bilik kanan (ventrikel dekster) keluar
melalui arteri pulmonalis menuju ke paru-paru.
Pada paru-paru bagian alveolus terjadi pertukaran oksigen
dan karbondioksida. Dari paru-paru darah Kembali
menuju ke vena pulmonalis dan menuju ke jantung bagian
serambi kiri. Sirkulasinya adalah Jantung (bilik kanan) -
Arteri Pulmonalis - Paru-paru - Vena Pulmonalis -
Jantung (serambi kiri)
Sistem Respirasi
Sistem respirasi manusia merupakan suatu susunan yang sangat kompleks.
Setiap sel dan jaringan yang menyusunnya memiliki fungsi dan peranannya
tersendiri.
Strukturnya yang begitu rumit menjadikan sistem ini begitu istimewa untuk menopang kehidupan
manusia.
Tujuan dari sistem respirasi adalah untuk memperoleh oksigen dari udara ke jaringan tubuh dan
membuang karbondioksida. Sistem respirasi terbagi menjadi dua yaitu:
I. Sistem Respirasi Atas, yang terdiri dari bagian luar rongga dada yaitu hidung, rongga hidung,
faring, laring, dan trakea atas.
II. Sistem Respirasi Bawah, yang terdiri dari bagian dalam rongga dada yaitu trakea bawah dan paru-
paru, termasuk pembuluh bronchial dan alveoli. Membran pleura dan otot respirasi yang
membentuk diafragma dan otot interkosta juga merupakan bagian dari sistem respirasi.
1. Hidung
Hidung adalah saluran pernafasan atas . Ketika proses pernafasan berlangsung, udara yang
diinspirasi melalui rongga hidung akan menjalani tiga proses yaitu penyaringan (filtrasi),
penghangatan, dan pelembaban.

2. Laring
Letak faring berawal dari belakang rongga hidung yang tersambung ke belakang mulut. Karena
letaknya ini, fungsi faring yang utama adalah sebagai penghubung antara mulut dan hidung
dengan kerongkongan dan laring. fungsinya untuk menyalurkan udara dari hidung ke laring .

3. Laring
Saluran udara dan bertindak sebagai pembentuk suara. Pada bagian pangkal ditutup oleh
sebuanh empang tenggorok yang disebut epiglottis, yang terdiri dari tulang-tulanng rawan yang
berfungsi ketika menelan makanan dengan menutup laring.
4. Trakea
Trakea merupakan saluran pernapasan berbentuk pipa yang terdiri dari tulang rawan dan otot, memanjang
mulai dari bawah laring, setinggi vertebra sevikalis 6 hingga vertebra torakalis 4. Trakea terbagi menjadi dua
bronkus, yaitu bronkus utama kanan dan kiri.
5. Bronkus
Bronchus yang terbentuk dari belahan dua trachea yang akan bercabang lagi menjadi bronkiolus, mempunyai
struktur serupa dengan trachea tetapi tidak setebal trakea sehingga ukuran dapat berubah. fungsi utamanya
adalah sebagai penghantar udara ke tempat pertukaran gas paru-paru.

6. Bronkiolus
Bronkiolus adalah percabangan dari bronkus yang berfungsi untuk menghantarkan oksigen dari bronkus ke
alveolus.
7. Alveolus
Bronkiolus bermuara pada alveolus struktur berbentuk bolabola mungil yang diliputi oleh pembuluh-
pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah
mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.Alveolus sebagai tempat terjadinya pertukaran gas karbon
dioksida (CO₂) dengan gas oksigen (O₂).
8. Paru-paru
Paru-paru dibagi menjadi dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang terdiri dari 3 lobus ( lobus pulmo dekstra
superior, lobus pulmo dekstra media, lobus pulmo dekstra inferior) dan paruparu kiri yang terdiri dari 2 lobus
( lobus sinistra superior dan lobus sinistra inferior). Letak paru-paru di rongga dada datarnya menghadap ke
tengah rongga dada. Paru-paru dibungkus oleh selapus tipis yang pernama pleura. Paru-paru berfungsi sebagai
tempat eksresi.
Mekanisme Pernapasan
Mekanisme pernapasan terdiri dari proses inspirasi dan ekspirasi. Pada saat proses inspirasi (ketika udara masuk
ke paru-paru), otot antar tulang rusuk berkontraksi dan terangkat sehingga volume rongga dada bertambah besar,
sedangkan tekanan rongga dada menjadi lebih kecil dari tekanan udara luar. Sehingga udara mengalir dari luar ke
dalam paru-paru (Pramitra, 2006). Sedangkan pada saat proses ekspirasi (ketika udara keluar dari paru-paru), otot
antar tulang rusuk akan kembali ke posisi semula (relaksasi), sehingga volume rongga dada akan mengecil
sedangkan tekanannya membesar. Tekanan ini akan mendesak dinding paru-paru, sehingga rongga paru-paru
membesar. Keadaan inilah yang menyebabkan udara dalam rongga paru-paru terdorong ke luar.

Aksi dari otot respirasi: (A) Inhalasi: diafragma


berkontraksi, otot interkostal eksternal menarik tulang rusuk
ke atas, paru-paru mengembang
(B) Ekshalasi: diafragma relaksasi, tulang rusuk
turun ke bawah dan otot interkostal eksternal relaksasi, paru-
paru menyusut.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai