Anda di halaman 1dari 4

Baroreseptor Darah mengalir ke organ manapun tergantung

dari driving force yang dimiliki MAP pada


Pemateri: Rifa | Editor: wayan cardiac output dan seberapa besar
vasokontriksi arteriol. Karena MAP bergantung
TEKANAN DARAH pada cardiac output dan seberapa besar
Adalah tekanan hidrostatik darah terhadap vasokonstriksi arteriol, jika arteriol di suatu
luasan dinding arteri dan vena. organ vasodilatasi, maka arteriol di organ lain
Tekanan sistol = tekanan maksimum di arteri akan vasokonstriksi untuk memenuhi
ketika darah dipompa selama sistol kecukupan tekanan darah arteri tersebut.
Tekanan diastol = tekanan minimum di arteri
ketika darah dialirkan ke sisa pembuluh BARORESEPTOR
seperti arteriol atau kapiler selama diastol. Baroreseptor adalah suatu mekanoreseptor
yang sensitif terhadap adanya perubahan
Mean Arterial Pressure (MAP) adalah tekanan tekanan arteri dan untuk mendeteksi adanya
rata-rata yang dimiliki darah saat mengalir ke suatu rangsangan. Terletak di dinding semua
jaringan selama cardiac cycle. arteri dan yang paling besar adalah sinus
Rumus MAP = CO x TPR = SV x HR x TPR caroticus dan arcus caroticus, persisinya
CO: Cardiac Output (volume darah yang terletak di tunika adventitia pada pembuluh
dikeluarkan dari ventrikel kiri atau kanan ke darah
aorta atau arteri pulmonalis tiap menit) ; TPR: Reflex baroreseptor mempengaruhi jantung
Total Periferal Resistance (total resistensi di dan pembuluh darah untuk mengatur cardiac
ujung) ; SV: Stroke Volume (volume yang output dan total peripheral resistance untuk
dikeluarkan dari ventrikel tiap kali melakukan mengembalikan tekanan darah kembali
kontraksi) ; HR: Heart Rate (denyut jantung). normal. Karena sistem baroreseptor yang
dapat menaikkan/ menurunkan tekanan darah
Selain rumus di atas, MAP juga bisa dihitung (biar tekanan darahnya normal lagi), sistem
melalui rumus berikut : baroreseptor disebut Pressure Buffer System
MAP = tekanan diastol + 1/3 tekanan nadi dan syarafnya disebut Syaraf Buffer.
= tekanan diastol + 1/3 (tekanan sistol
tekanan diastol) Baroreseptor utama (aferen) terletak pada:
1. Reflec Sinus carotikus membantu
MAP ini lebih mendekati/condong ke tekanan regulasi tekanan darah di otak.
diastol daripada ke tekanan sistol karena Tekanan darah bikin dinding sinus
dalam cardiac cycle proporsi diastol lebih karotikus meregang menstimulasi
besar daripada sistol, misalnya saja pada saat baroreseptor impuls dikirim melalui
orang normal beristirahat, 2/3 dari cardiac N. IX (N.Glossopharyngeal) traktus
cyclenya digunakan untuk diastol dan 1/3nya solitarius di medula oblongata
untuk sistol. (Sherwood hal 350) respon dikirim ke jantung melalui
N.X (N. Vagus). Reflex Sinus Karotikus
*Mengukur tekanan darah tidak terstimulasi pada tekanan antara
Ketika kita mengukur tekanan darah 0 dan 50-60 mmHg dan umumnya
menggunakan spygmomanometer, saat kita terstimulasi maksimal pada 180
memompa cuff sampai maksimal diletakkan 2- mmHg
3 jari di atas fossa cubiti, tidak ada darah yang 2. Reflex Arcus Aortikus -> meregulasi
mengalir ke daerah lengan. Setelah kita tekanan darah sistemik. Nah, kalau di
mengendurkan pelan-pelan, darah mengalir sini impuls dikirim ke traktus solitarius
secara perlahan dan alirannya bersifat di medula oblongata melalui N.X (N.
turbulensi. Darah yang mengalir menekan Vagus), untuk serabut eferennya
dinding arteri, lalu terdengar suara korotkof I sama, yaitu N. Vagus.
(tekanan sistolik). Gimana sih kerjanya baroreseptor?
Ketika tekanan darah di arteri terlalu tinggi, adalah Renin-Angiotensin-Aldosteron/RAA.
baroreseptor meregang dan kecepatan Baroreceptor di sinus caroticus terdapat di
baroreseptor untuk ngirim impuls ke medula permukaan tubuh, sehingga dapat kita
oblongata jadi lebih cepat. Tubuh mendeteksi rangsang dengan sentuhan dari luar. Ini yang
tingginya tekanan darah dan merespon dimanfaatkan dalam terapi hipertensi.
dengan menurunkan aktivitas simpatis dan Hypotensi postural/orthostatik adalah
meningkatkan parasimpatis. Parasimpatis keadaan di mana tekanan darah tubuh tiba-
menyebabkan heart rate dan stroke volume tiba turun sebesar 20 mmHg. Hal ini biasanya
turun dan terjadi vasodilatasi vena dan disebabkan oleh perubahan sikap tubuh
arteriol. Darah yang dipompa (cardiac output) secara tiba-tiba dari
menjadi lebih sedikit dan total peripheral tidur kemudian berdiri. Gaya gravitasi akan
resistance ikutan turun, nah hal ini yang mengumpulkan darah ke ekstremitas
menyebabkan turunnya tekanan darah bawah, dan pasokan darah ke bagian tubuh
menjadi normal kembali. lainnya menjadi berkurang. Hyporeaktif
Sebaliknya, ketika tekanan darah turun, adalah penurunan tekanan darah
tekanan darah di arteri rendah sehingga sementara sebesar 10 mmHg, sedangkan
regangan dinding sinus carotikus Hipotensi Ortostatis adalah penyakit karena
berkurang.Kecepatan baroreceptor untuk perubahan posisi. Jika posisi berubah tiba-tiba
ngirim impuls ke medula oblongata jadi
, tekanan darah naik 10 mmhg, jika
berkurang. Tubuh mendeteksi turunnya
tekanan darah dan merespon dgn menaikkan baroreseptor hyperactive darah bisa naik 20
simpatis distimulasi simpatis dikirim ke mmhg. Tetapi jantung bisa kaku karena
jantung (SA node dan myocord) melalui kehilangan elastisitas yang menyebabkan
cardiac accelerator nerve, SA node hypertensi.Palpatoar untuk menghindari
(kromotropik +) dan myocord (inotropik +), auskultasi gap menjadi jeda karena dinding
dan menurunkan parasimpatis turun. Simpatis arteri lebih elastic.Baroreseptor itu umpan
pada nodus SA menyebabkan heart rate naik
balik negative kerjanya. Pada saat tekanan
diikuti dengan naiknya stroke volume dan
kontraktilitas.Vena dan arteriol mengalami tinggi maka baroreseptor berkerja untuk
vasokonstriksi (vasokonstriksi menurunkan menurunkan tekanan darah tersebut dengan
unstressed volume dan menaikkan venous menstimulasi parasimpatis agar tekanan darah
return ke jantung). Akhirnya, cardiac output turun dan menjadi normal. Setelah normal
dan total peripheral resistance yang ikutan baroreseptor tidak berkerja lagi seperti
naik menyebabkan tekanan darah naik jadi kebanyakan hormone kecuali oksitosin. Kalau
normal lagi. NB: stimulasi simpatis
oksitosin umpan balik positif jadi dia berkerja
menyebabkan kelenjar adrenal mensekresi
epinephrin dan norephinephrin. terus menerus gak pernah berhenti.
Dari medulla oblongata ke arteri membuat
vasokontriksi pada organ-organ visceral lalu
resistensi naik. Resistensi dipengaruhi oleh
diameter dan elastisitas pembuluh.

Proses ini berlangsung selama kurang dari 3


menit. Pada beberapa orang, proses ini
berlangsung lambat karena baroreseptor
merespon lambat (baroreseptor
hyporeactive), simpatis berlangsung lambat,
dan viskositas darah semakin cair dan darah
ke bawah dengan cepat. Baroreseptor
cenderung beradaptasi. Pengatur tekanan
jangka panjang (hitungan jam bahkan hari)
Reseptor hormon respon PRETEST
Norepinephrin Vasokonstriksi
1. Perubahan posisi akan mengakibatkan
1 dan Epinefrin
(di arteriol perubahan tekanan darah yang
organ dipengaruhi oleh .... (gaya tarik bumi)
pencernaan 2. Perubahan posisi akan
dan ginjal) mengakibatkan perubahan tekanan.
1 Norepinefrin Meningkatkan Nah, waktu yang tepat untuk
(di jantung) dan Epinefrin kontraksi otot mengatur perubahan tekanan
jantung dan
tersebut adalah ... (1-3 menit segera
heart rate
setelah perubahan posisi)
2 Epinephrin Vasodilatasi
3. Tekanan darah akan terasa turun
(di arteriol
pada otot saat (berbaring lalu berdiri)
skelet dan 4. Perubahan tekanan karena berubah
jantung) posisi lalu akan menjadi normal lagi,
kenapa? (umpan balik negative)
5. Pengukuran paling baik pada tekanan
Perubahan posisi tubuh dan pengaruhnya darah dipompa pada tekanan darah
air raksa (30 mmhg diatas tekanan
Perubahan posisi dari posisi tidur ke posisi sistolik)
berdiri membuat tekanan darah di kepala dan
bagian tubuh atas turun karena darah POSTTEST
terkumpul di ekstrimitas bawah. Hal ini bisa
sampai menyebabkan seseorang menjadi 1. Perubahan posisi akan mengakibatkan
pingsan. Turunnya tekanan darah membuat perubahan tekanan darah yang
reflex baroreseptor bekerja. Feedback/respon
dipengaruhi oleh .... (gaya tarik bumi)
dari tubuh melalui baroreseptor berupa efek
2. Perubahan posisi akan
simpatis yang kuat sehingga dapat
mengakibatkan perubahan tekanan.
meminimalisir kurangnya tekanan darah di
kepala dan tubuh bagian atas. Nah, waktu yang tepat untuk
mengatur perubahan tekanan
tersebut adalah ... (1-3 menit segera
parameter Respon awal Compensatory setelah perubahan posisi)
terhadap response 3. Tekanan darah akan terasa turun
posisi saat (berbaring lalu berdiri)
berhenti 4. Perubahan tekanan karena berubah
Tekanan Turun Naik (kembali
posisi lalu akan menjadi normal lagi,
darah arteri ke normal)
Heart rate - naik kenapa? (umpan balik negative)
5. Pengukuran paling baik pada tekanan
Cardiac Turun Naik (kembali
output ke normal) darah dipompa pada tekanan darah
Stroke Turun Naik (kembali air raksa (30 mmhg diatas tekanan
volume ke normal) sistolik)
Total - naik 6. Impuls yang berasal dari sinus
peripheral caroticus akan disampaikan ke medula
resistance oblongata melalui ... (N. IX/
Central Turun Naik (kembali N.Glossopharngeal)
venous ke normal) 7. Tekanan nadi ialah ... (selisih dari
pressure
tekanan sistole dan diastole)
8. Letak pemasangan cuff ... (2-3 jari di
atas fossa cubiti)
9. Jika kita berdiri terlalu lama lalu
pusing, kita akan terkena penyakit.
(anemia)
Kalau hipotensi orthostatic karena
berubah posisi.
10. Kenapa systole menjadi patokan
dalam berubah posisi. (cardiac
output)
Cardiac output dipengaruhi oleh
systole.

Anda mungkin juga menyukai