Anda di halaman 1dari 11

Mekanisme

pengaturan
tekanan darah
LU’LU’ LUQYANA FATIN (17-051)
Mekanisme pengaturan
tekanan darah jangka
pendek:
Refleks Baroreseptor
Baroreseptor merupakan ujung saraf tipe
Baroreseptor memancar (spraytipe) yang terletak di dalam
dinding arteri; baroreseptor terangsang bila
teregang. (Guyton)
"Baroreseptor karotis" dijalarkan melalui saraf
hering yang Kecil menuju saraf glosofaringeus di
leher bagian atas dan kemudian ke traktus solitarius
di daerah medula batang otak. sinyal dari
"baroreseptor aorta" di arkus aorta dijalarkan
melalui nervus vagus menuju traktus solitarius
yang sama di medula.
Refleks Baroreseptor

 Refleks baroreseptor adalah mekanisme jangka pendek


penting untuk mengatur tekanan darah melalui efek
segera pada jantung dan pembuluh darah.
 refleks baroreseptor mencakup reseptor, jalur aferen,
pusat integrasi, jalur eferen, dan organ efektor
“Adaptasi” Baroreseptor

 Baroreseptor tidak berespons untuk menurunkan tekanan darah kembali ke


normal selama hipertensi karena mereka beradaptasi, atau "disetel ulang",
untuk bekerja pada tekanan yang lebih tinggi. Pada tekanan darah yang terus-
menerus tinggi, baroreseptor tetap berfungsi untuk mengatur tekanan darah,
tetapi reseptor ini mempertahankannya pada tingkat tekanan yang lebih tinggi.

CONTOH: bila tekanan arteri meningkat dari nilai normal sebesar 100 mm Hg
menjadi 160 mm Hg, mula-mula akan dipancarkan impuls baroreseptor dengan
kecepatan sangat tinggi. Selama beberapa menit berikutnya, kecepatan pelepasan
akan sangat berkurang; kemudian selama 1 sampai 2 hari berikutnya, kecepatan
pelepasan akan menjadi sangat lambat, dan pada akhirnya kecepatan tersebut akan
kembali mendekati normal walaupun kenyataannya tekanan arteri rata-rata tetap
setinggi 160 mm Hg. Sebaliknya, bila tekanan arteri menurun sampai nilai yang
sangat rendah, mula-mula baroreseptor tidak memancarkan impuls, namun setelah
satu secara bertahap, kecepatan pelepasan baroreseptor kembali lagi ke nilai
control semula.
Mekanisme pengaturan
tekanan darah jangka
panjang :
Sistem cairan tubuh ginjal
Sistem Cairan tubuh ginjal

 Sistem cairan tubuh ginjal untuk pengaturan tekanan arteri


bekerja lambat namun dengan kuat, sebagai berikut. Bila volume
darah bertambah dan kapasitans pembuluh darah tidak berubah,
tekanan arteri juga akan meningkat. Peningkatan tekanan ini
selanjutnya akan menyebabkan ginjal mengekskresi kelebihan
volume, sehingga mengembalikan tekanan ke nilai normal.
 Sebagai contoh, saat kehilangan darah disebabkan perdarahan,
kecelakaan, atau mendonorkan darah, akan menurunkan
tekanan darah dan memicu proses untuk mengembalikan
volume darah kembali normal. Pada keadaan tersebut
pengembalian tekanan darah dicapai terutama dengan
meningkatkan volume darah, memelihara keseimbangan cairan
tubuh melalui mekanisme di ginjal dan menstimulasi
pemasukan air untuk normalisasi volume darah dan tekanan
darah
 Homeostasis cairan untuk pengaturan tekanan darahdapat
dilakukan melalui mekanisme system renin-angiotensin
Mekanisme
renin-angiotensin
1. Guyton And Hall
Textbook Of Medical
Physiology 12th Ed
2. Sherwood Introduction

SUMBER
To Human Physiology
8th Ed
3. https://journal.uny.ac.id/
index.php/medikora/art
icle/view/4677/4025
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai