Anda di halaman 1dari 5

Kuliah : Inter Profesional Education

Dosen Pengampu : Ns. Lia Mulyati, S.Kep., M.Kep

Tugas : Analisis Kasus Mr. Jones

Link YouTube : https://youtu.be/6bYY_Zjw6h8

Kelompok 3
Nama Anggota :

1. Alda Nurfadilah

2. Danang Dwi Harmadi

3. Galih Purnama Aji

4. Pety Frisca Pebriyanti

5. Qurrotul Nur Fitroh

6. Regita Puspa L.S

7. Vizar Azhara Kumala

 Kasus :

Mr. Jones dipindahkan ke ruang rawat inap di bagian rehabilitasi obat dan alkohol dari
tempat penampungan tunawisma karena kecanduan opioid. Dia tiba di tempat penampungan
tunawisma setelah kehilangan pekerjaannya. Tim interprofesional mendiagnosisnya dengan
depresi kecanduan opioid dan diabetes. Sampai hari ini dalam program rehabilitasinya, dia
melakukan programnya dengan baik.

Namun, ketika dia mulai bertingkah aneh dalam terapi kelompok slurringnya, dia merasa
bingung pada pidatonya sendiri bahkan sampai berkeringat. Dengan begitu tim
interprofesional pun benar-benar khawatir bahwa Mr. Jones mungkin menggunakan lagi.

Mr. Jones mendatangi perawat lalu mengeluh sakit kepala dan pusing, tetapi dia tampak
baik-baik saja. Ketika perawat memberinya tylenol, Mr. Jones pun tidak meminta perawat
untuk melakukan apa-apa lagi. Mr. Jones telah berkomitmen untuk menenangkan diri, maka
perawat pun ingin mencoba untuk membuat perubahan baik pada Mr. Jones.

Selain itu Mr. Jones juga mengidap diabetes, hipoglikemia yang menyebabkan
disorientasi, sakit kepala, pusing, dan berkeringat. Dan tim interprofesional pun menjadi
sangat frustasi ketika Mr. Jones mulai kambuh.
Lalu kemudian tim interprofesional pun memeriksa gula darah Mr. Jones dan terbukti
agak rendah. Perawat dan psikolog memberi Mr. Jones beberapa jus dan akhirnya dia pulih.

Perawat memeriksa ulang gula darah Mr. Jones 15 menit kemudian dan hasilnya pun
normal. Setelah itu perawat memutuskan untuk bertemu dengan apoteker dan dokter untuk
melihat apakah ada perubahan pada Mr. Jones.

Apoteker :

Apoteker pun memeriksa dan melihat apakah Mr. Jones tertidur karena dosisnya
ditingkatkan, mungkin itu juga bisa jadi penyebab gula darahnya rendah. Namun ternyata
apoteker tidak mengubah dosis glipizidenya.

Lalu apoteker memeriksa kembali untuk memastikan obatnya tidak dibagikan atau
diberikan dengan tidak benar. Apoteker akan menarik urutan aslinya dan membandingkannya
dengan apa yang ada di sistem.

Dari makanan yang dimakan Mr Jones itu sendiri, dia mengklaim dia makan sarapan
yang sama seperti yang dia makan setiap hari, yaitu roti gandum dan kopi.

Apoteker pun mengambil paket plister glipizide, hanya untuk memastikan obat yang
dikeluarkan benar. Kemudian apoteker telah menemukan resep asli dan membandingkannya
dengan petunjuk dan obat yang diberikan. Dia menemukan bahwa dosis yang diberikan salah
tetapi peningkatan dalam parameter normal. Dia menghubungi dokter tetapi dia gagal
merespons sampai setelah tiga halaman dan tiga puluh menit. 

Dengan sesegera mungkin apoteker pun mencari tau bagaimana kesalahan pengobatan ini.
Pengobatan ini menyebabkan gula darah yang terkontrol dengan baik pada dosis sebelumnya
berubah.

Mungkin masalahnya karena kita semua sangat sibuk dan kita kekurangan staff. Mungkin
juga kesalahan ini tidak akan pernah terjadi jika memiliki staff yang lebih baik dan tidak
terlalu sibuk.

Tim interprofesional pun hanya mencoba belajar dari kesalahan dan berpartisipasi dalam
banyak tim analisis untuk mengetahui akar penyebabnya dan memahami peran sistem yang
dimainkan faktor dalam kesalahan pengobatan dan memastikan keselamatan pasien. Dalam
kasus yang khusus ini kesalahan menghasilkan dosis itu dalam batas normal, tapi itu juga hal
yang sangat penting.

Pasien adalah Mr. Robert Jones, lahir 12 Januari 1956. Tim terus meninjau grafik pasien
dan perawatan yang diberikan untuk pasien ini. Selama masa tinggalnya di rumah sakit, kita
telah belajar banyak tentang penyebabnya dan kitapun sangat senang bahwa Mr. Jones akan
baik baik saja.
Kami memiliki protokol baru yang mengharuskan kami melaporkan kesalahan kepada
petugas, dan kita akan bertanggung jawab untuk menyusun laporan itu juga menjadikannya
bagian dari protokol tempat, seperti kami harus menulis tanggal lahir dengan jelas, obat
dibagikan atas setiap pesanan resep baru, dan ketika ada pertanyaan kami akan memastikan
bahwa percakapan itu dimulai dengan verifikasi tanggal lahir apakah itu terdengar bagus.

 Analisis Kasus

 Nama Pasien : Mr. Robert Jones


 Tanggal Lahir : 12 Januari 1956

Kondisi/ Situasi saat ini :

1. Bertingkah aneh

2. Bingung

3. Berkeringat

4. Pusing

5. Sakit Kepala

Perubahan Kondisi Pasien

 Gula darah Mr. Jones diperiksa dan terbukti rendah, perawat dan psikolog memberi Mr.
Jones beberapa jus dan dia pulih. Perawat memeriksa ulang gula darah Mr. Jones lima
belas menit kemudian dan hasillnya normal.

 Mr. Jones tertidur karena dosisnya ditingkatkan mungkin itu penyebab gula darahnya
rendah.

 Pasien mengklaim dirinya mendapatkan sarapan hari ini seperti : roti gandum dan kopi.

 Tapi perawat mengambil paket plister glipizide, hanya untuk memastikan obat yang
dikeluarkan benar.

 Latar Belakang

Pada kasus diatas merupakan kasus kode etik dalam perihal misskomunikasi antara psikolog
dan perawat. Karena adanya perbedaan dari hasil pemeriksaan antara psikolog dan perawat,
pada praktek keperawatan perawat dituntut untuk dapat bertanggung jawab baik etik, disiplin
dan hukum dan prinsipnya dalam melakukan praktek keperawatan, perawat harus
memperhatikan beberapa hal, yaitu : melakukan praktek keperawatan dengan ketelitian dan
kecermatan, sesuai standar parktik keperawatan, melakukan kegiatan sesuai kompetensinya,
dan mempunyai upaya peningkatan kesejahteraan serta kesembuhan pasien sebagai tujuan
praktek.

 Terdapat beberapa hal yang terjadi pada kasus diatas : perihal misskomunikasi antara
psikolog dan perawat. Karena adanya perbedaan dari hasil pemeriksaan antara psikolog
dan perawat, kesalahan memberikan obat kepada pasien dan kesalahan data pasien,
perawat mengalami kesibukan dan kekurangan staff, tim medis meninjau grafik paisen
dan perawatan pada pasien selama masa tinggalnya dirumah sakit.

 Pengkajian

Kondisi/ Situasi saat ini :

 Bertingkah aneh

 Bingung

 Berkeringat

 Pusing

 Sakit Kepala

2. Perubahan Kondisi Pasien

 Gula darah jones diperiksa dan terbukti rendah, perawat dan psikolog memberi mr
jones beberapa jus dan dia pulih. Perawat memeriksa ulang gula darah Mr. Jones lima
belas menit kemudian dan hasilnya normal.

 Mr. Jones tertidur karena dosisnya ditingkatkan mungkin itu penyebab gula darahnya
rendah

 Pasien mengkalaim dirinya mendapatkan sarapan hari ini seperti: roti gandum dan
kopi.

 Tapi perawat mengambil paket plister glipizide dan hanya untuk memastikan obat
yang dikeluarkan benar

 Rekomendasi

 Memberikan dosis dalam batas normal sesuai resep dokter

 Meninjau grafik keperawatan pada pasien selama masa tinggalnya di rumah sakit

 Kesimpulan :
Pada kasus diatas terdapat beberapa hal yang terjadi pada kasus diatas : perihal
misskomunikasi antara psikolog dan perawat. Karena adanya perbedaan dari hasil
pemeriksaan antara psikolog dan perawat, kesalahan memberikan obat kepada pasien dan
kesalahan data pasien, perawat mengalami kesibukan dan kekurangan staff, tim medis
meninjau grafik paisen dan perawatan pada pasien selama masa tinggalnya dirumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai