Anda di halaman 1dari 26

MASALAH PSIKOSOSIAL

PADA ANAK PASCA


BENCANA

Nera Djanuar, M.Kep. Ns.Sp.Kep.J


Sumber: Buku Panduan Dukungan
Psikososial Bagi Anak Korban
Bencana Alam, K e m e n t e r i a n
Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia
PENDAHULUAN

Dampak Bencana terhadap anak

rentan
pasca bencana
tanggap World Risk Report (2018) menyatakan
darurat bahwa anak-anak merupakan populasi yang
tahapan mengalami dampak terburuk dari terjadinya
respon pra bencana, terutama di negara-negara
bencan bencana berkembang (Fothergill, 2017)
a
BE RBA GA I PE N Y E BA B P E R M A SA LA HA N Y A N G T E R KA I T
DE N G A N K E RE N T A N A N A N A K DA L A M
SI T U A SI B E N C A N A :

anak masih sangat bergantung pada orang-orang dewasa


untuk melakukan aktifitas sehari-hari demi kelangsungan
hidup mereka.

anak-anak belum mampu berupaya untuk


memperoleh hak-hak mereka, meskipun hal ini telah
diatur dalam Konvensi Hak Anak (Mucke, 2018).

kapasitas kognitif maupun wawasan informasi yang


dimiliki oleh anakanak mengenai hak-hak yang mereka
miliki masih terbatas.
LANJUTAN…

karena kapasitas daya pikir serta kemampuan


berkomunikasi yang belum maksimal, seringkali anak
tidak terlalu dilibatkan dalam respon bencana,
termasuk ketika fase pra bencana.

informasi telah diberikan kepada anak-anak tetapi


penyampaiannya tidak sesuai dengan kapasitas yang
bisa dimengerti oleh anak.
HAK ANAK DAN KAITANNYA DENGAN
BENCANA

Kelangsungan
Hidup dan Non-
Perkembanga Diskriminasi
n

Kepentingan
Terbaik bagi Partisipasi
Anak Anak
KELANGSUNGAN HIDUP DAN
PERKEMBANGAN

anak-anak tidak
dampak dari
dalam keadaan
situasi darurat
lapar, kehausan,
dan respon
Relawan atau terpapar
terhadap
Kemanusiaan dengan suhu
perkembangan
harus udara yang tidak
fisik, psikologis,
memperhatikan nyaman ketika
emosional, sosial,
beraktifitas
dan spiritual anak
bersama mereka.
BUKU
NON-DISKRIMINASI

anak dengan
relawan kemanusiaan harus
mengidentifikasi dan
disabilitas, anak para relawan
memantau bentuk-bentuk berhadapan dengan melibatkan anak-anak
diskriminasi dan hukum, anak dengan dari semua strata
penyalahgunaan kekuasaan HIV/AIDS, anak sosial dalam kegiatan
yang telah ada maupun yang
baru, dengan suku/agama bersama
minoritas tertentu, dll.
PARTISIPASI ANAK

anak perempuan kesiapsiagaan menyadari berbagai


RELAWAN

RELAWAN
dan anak lakilaki dan tanggap nilai, kepercayaan
darurat, termasuk dan asumsi,
diberikan ruang mendengarkan
di dalam
dan kesempatan penyusunan
secara aktif
yang sama untuk berbagai keluh
kebijakan terkait kesah anak-anak
berpartisipasi mitigasi, yang terdampak
secara bermakna rehabilitasi dan bencana;
pada semua rekonstruksi menghargai
tahap keputusan
anak untuk tidak
terlibat dalam
aktifitas yang
dirasakannya tidak
nyaman.
KEPENTINGAN TERBAIK BAGI ANAK

relawan mendesain
kegiatan-kegiatan
dukungan
dasar rancangan, psikososial untuk
pemantauan dan anak usia sekolah
pertimbangan utama penyesuaian dasar dengan durasi
semua program maksimal 30 menit
dan intervensi dan durasi 1 jam
kemanusiaan untuk anak remaja
agar anak tidak
mengalami
kelelahan.
PEDOMAN BERPERILAKU KETIKA BEKERJA
DENGAN ANAK-ANAK DALAM SITUASI
BENCANA ALAM

Perlakukan setiap anak dengan .Memukul, menampar, atau


hormat, sabar, sopan, menarik
bermartabat, anak untuk mengkontrol atau
berintegritas, dan penuh menghukumnya.
pertimbangan. .Mempermalukan, merendahkan,
mengejek, atau mengancam anak
Siapkanlah sebuah Selain itu, melakukan
BOLEH tempat yang aman untuk permainan
DILAKU berkegiatan dengan yang terlalu diarahkan atau
KAN anak- anak, seperti tidak memberikan ruang
“ruang ramah anak” bebas berekspresi, dapat
mengurangi kapasitas TIDAK
kontrol/otonomi yang BOLEH
diperlukan anak untuk DILAKU
proses pemulihan. KAN
Lakukan aktivitas yang memberikan
kesempatan pada anak untuk
mengekspresikan perasaan atau
pengalaman mereka sebanyak
mungkin jika anak sudah siap.

Memaksa anak untuk menggambar, bermain,


atau mengekspresikan
perasaan mereka terkait peristiwa
traumatis bencana yang mereka alami
Carilah batuan .Melakukan
profesional jika kekerasan fisik
diperlukan. Bantuan emosional, seksual,
atau dampingan eksploitasi dan
profesional diperlukan penelantaran dalam
bila relawan bentuk apapun pada
tidak paham apa yang anak. Melakukan
harus dilakukan dan kegiatan dengan anak
perlu merujuk, yang dapat
daripada membuat membahayakan atau
kondisi anak menjadi meningkatkan resiko
lebih buruk. pada anak.
KE T E RA M P I L A N D A N P E N G E T A HU A N
Y A NG DI P E RL U K A N R E L A W A N D A L A M
B E RK E GI A T A N D E N G A N A N A K-A N A K
DA L A M SI T U A SI BE N C A N A A L A M

1. Keterampilan menjalin hubungan dan 4. Keterampilan berkomunikasi secara


melakukan pendekatan seksama dan atentif, dengan anak, orang
individual pada anak. tua, dan masyarakat.
2.Keterampilan untuk memahami anak, 5. Keterampilan memfasilitasi kelompok
baik pikiran maupun perasaannya anak.
(berempati). 6. Memiliki kepekaan gender, mampu
3. Keterampilan mendengar aktif atau memahami situasi dan kebutuhan
mendengar dengan seksama untuk yang berhubungan dengan gender
menangkap inti serta nuansa pembicaraan seseorang, serta mengambil
dan masalah, termasuk tindakan yang tepat berdasarkan situasi dan
bahasa tubuh. kebutuhan tersebut.
PERMASALAHAN PSIKOSOSIAL ANAK KARENA
BENCANA ALAM (WHO, 2012)

3-4 % PTSD, depresi,


pikiran bunuh diri dan
penyalahgunaan obat-
obatan terlarang.

76-82% reaksi stress


normal pasca bencana
(kehilangan, berduka,
marah, takut, merasa
bersalah, dll
1. Reaksi yg
ditunjukkan
bertahan 6
gangguan minggu
psikologis yang 2. Pikiran dan
berat tindakan bunuh
diri
3. Penggunaan
obat terlarang
Reaksi-reaksi 4. Kondisi fisik
psikologis yg yang mengganggu
harus diwaspadai
Rujuk psikiater,
psikolog/dokter
PERAN RELAWAN DALAM PEMULIHAN
PASCA BENCANA

Relawan PATBM, Satgas PPA, Babinsa, Babinkamtibmas, dan Forum


Anak serta UPTD PPA/P2TP2A
pemberian layanan Forum Anak dan UPTD/P2TP2A
dasar perlindungan dan
melakukan kegiatan UPTD PPA/P2TP2A
keamanan, terutama
untuk perlindungan dukungan psikososial
dengan anak secara berperan untuk kelompok
anak
tepat, sehingga dapat anak dan keluarga yang
mendukung pemulihan membutuhkan
anak, keluarga dan dukungan lebih terfokus,
komunitas. misalnya untuk
penanganan anak yang
mengalami kekerasan
atau penelantaran.
DIADAPTASI DARI IASC MHPSS IN
EMERGENCY SETTINGS, 2007

Layanan
Tersepesialisasi

Gangguan klinis Dokter, psikolog,


terapis (gangguan kejiwaan) Dukungan Terfokus, Dokter, psikolog, terapis
Non Spesialisasi
Trauma, depresi yang serius (stress
traumatis berkepanjangan) Profesional kesehatan mental,
Layanan Dasar dan
terampil konseling (konselor)
Keamanan
rang/kelompok shock, berduka,
akut (stress traumatis singkat) Pekerja sosial terlatih,
Dukungan komunitas & fasilitator
keluarga support group, pendamping
Masyarakat umum yang
mengalami situasi sulit (bingung, Sukarelawan, pemberi
sedih, marah, merasa tidak informasi psikososial
percaya)
TUJUAN DUKUNGAN PSIKOSOSIAL
PADA ANAK

melindungi
dan memberikan
meningkatkan layanan lebih
kesejahteraan lanjut yang
psikososial dibutuhkan
anak, anak (lintas
termasuk sektor).
terhindar dari
kekerasan dan
penelantaranmencegah,
mengurangi resiko,
dan menangani
masalah atau
gangguan
kesehatan mental
akibat bencana pada
anak dan
keluarganya.
BENTUK DUKUNGAN PSIKOSOSIAL

kegiatan
yang bersifat
bantuan
psikologis
kegiatan
sosial
BENTUK DUKUNGAN PSIKOSOSIAL

• Pemberian informasi yang akurat (yang berkaitan

kegiatan dengan bencana, bantuan, dampak bencana bagi


psikologis seseorang dan cara untuk mengatasinya),

sosial kegiatan keagamaan, kegiatan rekresional dan


edukasi bagi anak, mempertemukankembali
keluarga yang terpisah, ritual penguburan.

kegiatan • Dukungan psikologis awal (DPA), melakukan


pemeriksaan awal mengenai orangorang yang
yang bersifat membutuhkan bantuan yang lebih lanjut, konseling,
kelompok dukungan yang terdiri dari penyintas dan
bantuan difasilitasi oleh petugas kesehatan yang terlatih,
kegiatan psikososial terstruktur untuk anak-anak.
psikologis Penanganan kasus kekerasan pada anak
MODEL PENDEKATAN PEMBERIAN
DUKUNGAN PSIKOSOSIAL

Berbasis
komunitas

individu Kelompok
INDIVIDU

Berfokus pada permasalahan, Dilakukan oleh:


Dampak yang ditimbulkan dari
peristiwa bencana pada psikolog, psikiater,
individu/anak, atau tenaga kesehatan
Cara yang dapat dilakukan atau fasilitator yang
untuk mengatasinya
Bentuk kegiatan: dukungan sudah terlatih untuk
psikologi awal (DPA) yang lebih memberikan
bertujuan untuk menguatkan pelayanan yang
pemberian dukungan atau
bantuan bagi individudan berhubungan dengan
konseling (yang lebih berfokus permasalahan yang
pada pencarian masalah serta
pemberian alternatif cara berkaitan dengan
untuk mengatasinya). bencana.
KELOMPOK

Berfokus pada sekelompok Kegiatan bertujuan


orang atau anak yang untuk pengembangan
memiliki permasalahan
diri dan pemulihan.
yang sama, misalnya anak
dengan rentang usia Bentuk kegiatan berupa
tertentu dan terdampak kelompok dukungan,
bencana. kelompok pendidik
Dapat dilakukan oleh teman sebaya, kegiatan
pendamping, seperti seni, keterampilan,
penggerak komunitas,tokoh pengajaran kelompok
masyarakat, agama, guru
dan aktivitas
atau anggota masyarakat
lain yang terlatih. psikososial terstruktur.
BERBASIS KOMUNITAS

Berfokus pada penguatan Bentuk kegiatan


dan pemberdayaan
komunitas yang
bisa berupa
terdampak bencana, kegiatan terstruktur
terutama untuk yang dilakukan
perlindungan anak
bersama dengan
Dapat dilakukan oleh
siapa saja anak, pembentukan
Kegiatan bertujuan untuk ruang ramah anak,
memenuhi kebutuhan dan sekolah darurat.
mengatasi permasalahan
psikososial yang timbul
dari peristiwa bencana.

Anda mungkin juga menyukai