Anda di halaman 1dari 16

PERSPEKTIF GEORONTIK

Nama Kelompok :

Amelia Putri
( CKR0190202)
Ela Saela
( CKR0190207)
Ferina Damayanti
( CKR0190209)
Lu'lu Fitri. N
( CKR0190215)
Naza Restiandi. P
( CKR0190218)
Perspektif Keperawatan
Gerontik
Keperawatan gerontik atau keperawatan gerontologik
adalah spesialis keperawatan lanjut usia yang
menjalankan peran dan tanggung jawabnya terhadap
tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan
ilmu pengetahuan, keahlian, keterampilan, teknologi,
dan seni dalam merawatuntuk meningkatkan fungsi
optimal lanjut usia secara komprehensif (Kushariyadi,
2010).
Batasan / Pengelompokan Usia Lansia

Usia yang dijadikan patokan untuk lanjut usia berbeda  beda,


umumnya berkisar antara 60  65 tahun. Beberapa pendapat
para ahli tentang batasanusia adalah sebagai berikut :
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada empat
tahapan yaitu.

1. Usia pertengahan (middle age ) usia 45 – 59 tahun


2. Lanjut usia (elderly ) usia 60 – 74 tahun
3. Lanjut usia tua (old ) usia 75   90 tahun
4. Usia sangat tua (very old ) usia > 90 tahun
Menurut Prof. DR. Ny. Sumiati Ahmad Mohammad (Alm),
Guru besar Universitas Gajah Mada Fakultas
Kedokteran, periodisasi biologis perkembangan manusia
dibagi menjadi :

1. Masa bayi (usia 0-1 tahun)
2. Masa prasekolah (usia 1-6 tahun)
3. Masa sekolah (usia 6-10 tahun)
4. Masa pubertas (usia 10-20 tahun)
5. Masa setengah umur, prasenium (usia 40-65 tahun)
6. Masa lanjut usia, senium (usia > 65 tahun)
Menurut Nugroho ( 2000 ) lansia dapat dikelompokan dalam
beberapa tipe yang tergantung kepada karakter, pengalaman
hidup, lingkungan dan kondisi fisik, mental, social dan ekonominya.
Dalam pembagian ini dibedakan menjadi 4 tipe :
1. Tipe optimis, santai dan riang ( the rocking chairman/women
=tipe kursi goyang )
2. Tipe militan dan serius ( the armoured man)
3. Tipe marah-frustasi ( the angry man )
4. Tipe putus asa, benci pada diri sendiri dan ingin mati saja (the
selfhating man/women)
DEPKES RI membagi Lansia sebagai berikut:
5. kelompok menjelang usia lanjut (45 54 th) sebagai masa
VIRILITAS
6. kelompok usia lanjut (55 64 th) sebagai masa PRESENIUM
7. kelompok usia lanjut (65 th > ) sebagai masa SENIUM
Proses menua
Menua adalah suatu proses menghilangkan
secara perlahan- lahan kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri/ mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya sehingga
tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang diderita
(Constantanides, 1994). Penuaan adalah
normal, dengan perubahan fisik dan tingkah
laku yang dapatdiramalkan yang terjadi pada
semua orang pada saat mereka mencapai
usiatahap perkembangan kronologis tertentu.
Macam-Macam Teori –teori yang yaitu :

1. Teori biologis
Teori biologis mencoba untuk menjelaskan
proses fisik penuaan, termasukperubahan
fungsi dan struktural, pengembangan,
panjang usia dankematian.
2. Teori genetic
Teori sebab- akibat menjelaskan bahwa penuaan
terutamadipengaruhi oleh pembentukan gen dan dampak
lingkungan oleh pembentukkan gen dan dampak
lingkungan pada pembentukan
kode genetik.
3. Teori wear and tear
Teori wear and tear (dipakai dan rusak) mengusulkan
bahwaakumulasi sampah metabolic atau zat nutrisi dapat
merusaksintesis DNA, sehingga mendorong malfungsi
molekular danakhirnya malfungsi organ tubuh. Pendukung
teori ini percayabahwa tubuh akan mengalami kerusakan
berdasarkan suatu jadwal.
4.Teori imunitas
Teori imunitas menggambarkan suatu kemunduran dalam
sistemimun berhubungan dengan penuaan. Ketika orang
bertambah tua,pertahanan mereka terhadap organism asing
mengalamipenurunan, sehingga mereka lebih rentan untuk
menderitaberbagai penyakit seperti kanker dan infeksi.
Faktor - faktor yang mempengaruhi ketuaan :

1.Hereditas (keturunan/ genetik)
2. Nutrisi / makanan
3. Status kesehatan
4. Pengalaman hidup
5. Lingkungan
6. Stress
Teknik dalam berkomunikasi
1. Menggunakan bahasa yang bias
dimengerti oleh klien lansia

2. Gunakan verbal yang jelas dan


tepat

3. Gunakan dengan body language

4. Mimik wajah harus memancarkan


penuh kesabaran

5. Menghadap secara tepat


Lingkup Peran Dan Tanggung jawab
perawat
Fenomena yang menjadi bidang garap keperawatan gerontik
adalah tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (KDM) lanjut
usia sebagai akibat proses penuaan.
1. Lingkup askep gerontik meliputi:
a) Pencegahan terhadap ketidakmampuan akibat proses
penuaan
b) Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akibat
proses penuaan.
c) Pemulihan ditunjuk upaya mengatasi kebutuhan akibat
proses penuaan
2. Dalam prakteknya keperawatan gerontik meliputi peran dan
fungsinya sebagai berikut:
a.) Sebagai Care Giver /pemberi asuhan langsung
b.) Sebagai Pendidik klien lansia
c.) Sebagai Motivator
d.) Sebagai Advokasi
e.) Sebagai Konselor
3. Tanggung jawab Perawat Gerontik
a. Membantu klien lansia memperoleh
kesehatan secara optimal
b. Membantu klien lansia untuk memelihara
kesehatannya
c. Membantu klien lansia menerima
kondisinya
d. Membantu klien lansia menghadapi ajal
dengan diperlakukan secara manusiawi
sampai dengan meninggal.
4. Sifat Pelayanan Gerontik
a. Independent (layanan tidak tergantung
pada profesi lain/mandiri)
b. Interdependent
c. Humanistik (secara manusiawi)
d. Holistik (secara keseluruhan)
Peran Perawat Pada Klien Sesuai Proses Penuaan

Proses Perawatan Kesehatan bagi para Lansia merupakan


tugas yang membutuhkan suatu kondisi yang bersifat
komprehnsif sehingga diperlukan suatu upaya penciptaan
suatu keterpaduan antara berbagai proses yang dapat terjadi
pada lansia. Untuk mencapai tujuan yang lebih maksimal,
konsep dan strategi pelayanan kesehatan bagi para lansia
memegang peranan yang sangat penting dalam hal ini tidak
lepas dari peran perawat sebagai unsur pelaksana.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai