Pengaturan tekanan darah arteri rata-rata dilakukan dengan mengontrol curah jantung,
resistensi perifer total dan volume darah
Tekanan darah arteri rata-rata adalah gaya utama yang mendorong darah ke
jaringan. Pengaturan tekanan darah arteri rata-rata dilakukan dengan mengontrol
curah jantung, resistensi perifer total, dan volume total. Tekanan ini harus diatur
secara ketat karena dua alasan, yaitu tekanan tersebut harus cukup tinggi untuk
menghasilkan gaya dorong yang cukup karena tanpa tekanan ini, otak dan jaringan
lain tidak akan menerima aliran yang adekuat; alasan yang kedua adalah tekanan
tidak boleh terlalu tinggi sehingga menimbulkan beban kerja tambahan bagi jantung
dan meningkatkan resiko kerusakan pembuluh serta kemungkinan rupturnya
pembuluh-pembuluh halus. Penentu utama tekanan darah arteri rata-rata adalah curah
jantung dan resistensi perifer total, yang dapat dirumuskan dengan :
Tekanan Darah Arteri Rata-Rata = Curah Jantung x Resistensi Perifer Total
Di lain sisi ada faktor-faktor yang mempengaruhi curah jantung dan resistensi
perifer total, sehingga pengaturan tekanan darah menjadi sangat kompleks. Perubahan
setiap faktor tersebut akan merubah tekanan darah kecuali apabila terjadi perubahan
kompensatorik pada variable lain sehingga tekanan darah konstan.
Faktor yang mempengaruhi curah jantung, yaitu kecepatan denyut jantung dan
volume sekuncup. Kecepatan denyut jantung ditentukan oleh pengaruh saraf otonom,
sedangkan volume sekuncup ditentukan oleh aliran balik vena dan aktivitas simpatis.
Aliran balik vena ditentukan oleh katup vena, efek penghisapan jantung, tekanan
yang terjadi pada darah oleh kontraksi jantung, peningkatan aktivitas simpatis, pompa
otot rangka, pompa respirasi, peningkatan volume darah.
Faktor yang mempengaruhi resistensi perifer total, yaitu jari-jari arteriol dan
viskositas darah. Jari-jari arteriol ditentukan oleh kontrol intrinsik dan kontrol
ekstrinsik. Kontrol intrinsik digunakan untuk menyesuaikan aliran darah melalui
suatu jaringan dengan kebutuhan metabolik jaringan tersebut dan diperantarai oleh
faktor-faktor jaringan yang bekerja pada otot polos arteriol. Kontrol intrinsik meliputi
perubahan metabolik lokal menyangkut oksigen, karbodioksida dan metabolit lain,
pengeluaran histamin, respon miogenik terhadap peregangan. Kontrol ektrinsik
digunakan untuk mengatur tekanan darah dan terutama diperantarai oleh pengaruh
simpatis dan otot-otot polos arteriol.Kontrol ekstrinsik meliputi aktivitas simpatis,
epinefrin dan norepinefrin, angiotensin II, dan vasopresin. Sedangkan viskositas
darah dipengaruhi oleh jumlah sel darah merah dan konsentrasi protein plasma.
Aliran darah ke suatu jaringan tergantung pada gaya pendorong berupa tekanan
darah arteri rata-rata dan derajat vasokonstriksi arteriol-arteriol jaringan tersebut.
Karena tekanan arteri tergantung pada curah jantung dan derajat vasokonstriksi
arteriol, jika arteriol di salah satu jaringan berdilatasi, arteriol di jaringan lain akan
mengalami konstriksi untuk mempertahankan tekanan darah arteri yang adekuat,
sehingga darah mengalir tidak saja ke jaringan yang mengalami vasodilatasi, tetapi
juga ke otak, yang harus mendapat pasokan darah konstan. Oleh karena itu, variable
kardiovaskuler harus terus-menerus diubah untuk mempertahankan tekanan darah
yang konstan walaupun kebutuhan jaringan akan darah berubah-ubah.
Tekanan arteri rata-rata secara konstan dipantau oleh baroreseptor di dalam
sirkulasi. Apabila reseptor mendeteksi adanya penyimpangan dari normal, akan
dimulai serangkaian respons refleks untuk memulihkan tekanan arteri ke nilai
normalnya. Penyesuaiannya terdiri dari penyesuaian jangka pendek dan penyesuaian
jangka penjang. Penyesuaian jangka pendek (dalam beberapa detik) dilakukan dengan
mengubah curah jantung dan resistensi perifer total, yang diperantarai oleh pengaruh
sistem saraf otonom pada jantung, vena, dan arteriol. Penyesuaian jangka panjang
(dalam beberapa menit atau hari) melibatkan penyesuaian volume darah total dengan
memulihkan keseimbangan garam dan air melalui mekanisme yang mengatur
pengeluaran urin dan rasa haus.
Penentuan tekanan darah arteri rata-rata, curah jantung, kecepatan denyut jantung
dan resistensi perifer total :
Aktivitas
parasimpatis Aktivitas Aliran Control Control Jmlh
simpatis & balik metabolic vasokonst sel
epinefrin vena lokal riktor darah
lokal merah
Tekanan darah
Kecepatan
denyut jantung
Curah Tekanan
jantung darah
Stimulasi jantung
simpatis
Volume
sekuncup
Kekuatan
kontraksi
jantung
Resistensi Tekanan
arteriol vasokonstriksi perifer total darah
Tekanan Curah
darah jantung