Anda di halaman 1dari 26

SISTEM

KARDIOVASKULAR
Oleh Kelompok 5
Dhanial Fahira Yasmin
Indatus Sholikha
Muhammad Faris M.

Siklus Jantung

Pada setiap siklus jantung , perubahan tekanan darah terjadi karena atrium dan
ventrikel secara bergantian kontraksi dan relaksasi, dan darah mengalir dari
daerah bertekanan tinggi ke tekanan rendah.
Satu siklus normal jantung, dua atria kontraksi dan dua ventrikel relaksasi.
Ketika dua ventrikel kontraksi, dua atria relaksasi.
Siklus jantung dapat dibagi menjadi 3 fase utama :
1. Perioda Relaksasi
Pada akhir satu denyut jantung ketika ventrikel mulai relaksasi, keempat ruang
jantung ada dalam keadaan diastol (dilasi) dimana repolarisasi serabut-serabut
otot ventrikel memulai awal relaksasi. Maka tekanan di dalam ruang jatuh, darah
mulai mengalir balik dari arteri pulmonalis dan aorta ke ventrikel. Aliran darah
ini mendorong balik katup seminular akibatnya terjadi benturan (Dicrotic wave)
pada pangkal lengkung aorta.Dengan menutupnya katup seminular, ada sedikit
jarak waktu ketika volume darah ventrikel tidak berubah karena dua katup
seminular dan atriovaskular menutup (relaksasi isovolumetri). Ventrikel terus
relaksasi, ruang di bagian dalam meluas, dan tekanan cepat turun. Ketika
tekanan ventrikel jatuh di bawah tekanan atria, katup atrioventrikular membuka
dan ventrikel mulai terisi lagi.

2. Pengisian ventrikel
Terjadi tepat setelah katup atrioventrikular membuka. Sepertiga pertama waktu pengisian
ventrikel dikenal sebagai periode pengisian cepat ventrikel. Sepertiga waktu ke dua
disebut diastasis, volumenya kecil. Pembangkitan nodus SA berakibat depolarisasi atria.
Sistol atria terjadi pada sepertiga terakhir dari perioda pengisian ventrikel. Pada akhir
diastol ventrikel, ada kira-kira 130ml darah dalam setiap ventrikel. Volume darah ini
disebut volume akhir diastolik karena sistol atrial hanya menyumbang 20-30%
keseluruhan volume darah dalam ventrikel, kontraksi atria bukan kebutuhan mutlak
aliran darah pada laju normal jantung.
3. Kontraksi ventrikel
Mendekati akhir sistol atria, impuls dari nodus SA masuk melalui nodus AV ke dalam
ventrikel, yang menyebabkan ventrikel depolarisasi. Kemudian mulai kontraksi ventrikel
dan darah mendorong katup menutup lagi (Kontraksi isovolumetri). Serabut otot jantung
kontraksi kuat maka tekanan dalam ruang jantung naik tajam. Tekanan ventrikel kiri
kurang lebih 80 mmHg, tekanan ventrikel kanan kurang lebih 15-20 mmHg. Kedua
katup seminular membuka, dan mulai pengeluaran darah dari jantung (pengeluaran
ventrikel). Katup seminular menutup dan ventrikel mulai relaksasi. Volume darah yang
tetap tinggal dalam ventrikel disebut volume akhir sistolik (60ml). Selama kontraksi,
tekanan ventrikel kiri naik 120mmHg, tekanan ventrikel kanan naik 30mmHg. Pada saat
istirahat, volume denyutan 70ml. Laju jantung 75 denyut setiap menit. Setiap siklus
jantung menggunakan 0,8 detik.

Suara Jantung
Suara denyut jantung berasal dari bergolaknya darah yang
disebabkan oleh menutupnya katup jantung. Suara pertama
dhoub (lebih keras) yang dihasilkan oleh gerak balik darah
yang menutup atroventrikular setelah sistol ventrikel mulai.
Suara kedua lebih pendek tidak sekeras suara pertama dep
akibat dari grak balik darah yang menutup katup seminular pada
awal diastol pada awal diastol ventrikel.

Cadangan Jantung
Cadangan jantung adalah perbandingan antara keluaran jantung
maksimum seseorang pada saat aktif dan keluaran jantung sewaktu
istirahat. Jantung srhat memompa keluar semua darah yang memasuki
ruang jantung selama diastol. Saat istirahat, 50%-60% total volume
yang dikeluarkan sebab 40%-50% tetap tinggal dalam ventrikel
setelah setiap kontraksi. Dengan demikian volume denyutan
seimbang dengan selisih volume akhir diastolik (EDV) dikurangi
volume akhir sistolik (ESV). Keluaran jantung bergantung pada laju
jantung dan volume denyutan. Ada 3 faktor dalam mengatur volume
denyutan pada keadaan berbeda :
1. Preload : perentangan jantung sebelum kontraksi
2. Kontraktilitas : kekuatan penuh kontraksi serabut otot ventrikel
3. Afterload : tekanan yang harus dilampaui sebelum pengeluaran
darah dari ventrikel.

Pengendalian Kecepatan Gerak Jantung


Mekanisme pengendalian kecepatan gerak jantung adalah pressorefleks
yang terletak dalam lengkung aorta dan bagian proksimal vena cava.
Serabut-serabut sensori memanjang dari presoreseptor lengkung aorta
melalui saraf depressor aorta menuju pusat kardioinhibitor dalam medulla.
Sedangkan impuls dari prosoreseptor sinus karotid mencapai pusat
melalui saraf glosofaringeus (saraf kranial IX). Dari pusat kardioinhibitor,
impuls eferen dialirkan ke jantung (nodus SA) oleh serabut parasimpatetik
dalam saraf vagus. Impuls eferen dari pusat kardioakselerator masuk
menuju pusat simpatetik dalam daerah torakikuskorda dan melalui saraf
simpatetik kardioakselerator menuju jantung.
Apabila tekanan darah aorta naik, maka akan mendorong kenaikan impuls
parasimpatetik dari pusat kardioinhibitor meleawti saraf vagus. Hal ini
menyebabkan refleks memperlambat denyut jantung. Apabila tekanan
darah darah aorta turun, maka tekanan pada pusat akselerator berkurang
akibatnya terjadi refleks akselerasi jantung.

Mekanisme Pengendalian
Vasomotor
Pengendalian vasomotor terdiri dari beberapa bagian yaitu
presorefleks, kemorefleks, refleks ikhmik medulari, dan
pengendalian oleh otak. Tekanan darah arteri yang naik akan
meragsang presoreseptor aorta dan karotid yang dapat
menghambat vasokonstriktor akibatnya lebih banyak impuls yang
keluar melalui serabut parasimpatetik dan sedikit yang lewat
serabut simpatetik yang menghasilkan perluasan dilatasi arteriola
dan venula menjadi penampung darah. Apabila tekanan dalam
arteri menurun, maka impuls lebih kecil mengalir dari
presoreseptor menuju pusat vasodilator. Jadi penurunan dan
perangsangan pusat vasokonstriktor dilakukan oleh refleks
vasokonstriksi.

Pengendalian Vasomotor oleh Pusat Otak


Impuls dari pusat dalam korteks serebralis dan
hipotalamus memindahkan ke pusat vasomotor
sehingga membantu mengendalikan vasokonstriksi
dan dilasi.
Contoh: vasokonstriksi dan timbulnya tekanan
darah arterial secara khas menyertai emosi takut
dan sangat marah.

Pengendalian lokal arterial hyperemia reaktif


Istilah ini mengacu pada pertambahan pasok darah
lokal yang berkembang ketika aktivitas jaringan
meningkat.
Contoh: saat olahraga, aktivitas otot rangka
bertambah dan terjadi dilasi arteriola, atau terjadi
hiperemia reaktif.

Prinsip- prinsip Aliran


Darah
prinsip fisika mempengaruhi semua aliran:
1. Hukum gerak pertama dan kedua Newton:
Prinsip dasar aliran darah adalah, suatu cairan
hanya dapat mengalir bila tekanannya berbeda.
Sehingga dapat dikatakan darah turun ke daerah
bertekanan rendah.
Contoh: tekanan arteri yang tinggi mendorong
darah ke arah arteriola, kapiler, dan seterusnya.

2. Hukum poiseulille: kecepatan aliran darah


berbanding langsung dengan tekanan arterial dan
berbanding terbalik pada aliran yang berlawanan
arah.
Volume darah yang
bersirkulasi setiap
menit

Poiseuille menunjukkan adanya hubungan terbalik


antara diameter pembuluh darah dan besarnya
tekanan terhadap aliran darah.

Pengendalian tekaan darah


arteri
1. Tekanan darah arteri di pengaruhi volume darah
dalam arteri
2. Volume darah dalam arteri dipengaruhi oleh
berapa banyak darah yang masuk arteri dari
jantung dan berapa banyak yang meninggalkan
menuju arteriola
(bila keluaran jantung permenit bertambah, atau
diameter arteriola berkurang, maka volume darah
arterial dan tekanannya naik)

Pengendalin Resistensi
Tahanan
1. Penyempitan arteriola mengurangi kelancaran aliran
darah dari arteri menuju arteriola.
( pertambahan tahanan cenderung memperlambat
aliran, sedangkan pertambahan tekanan arteri
cenderung mempercepatnya)
2. Viskositas darah menambah tahanan. Namun
pengaruhnya hanya sedikit. Tetapi pada kondisi tertentu
seperti pada kasus anemia atau pendarahan,
penurunan viskositas sangat mempengaruhi turunya
tekanan arterial dan tahanan.

Faktor- faktor yang mempengaruhi


Aliran Darah Vena ke Jantung
1. Diastol atrium
Atria relaksasi setelah melakukan kontraksi yang
mengosongkan darah di dalamnya, maka tekanan
darah di atrium lebih rendah dari tekanan vena
kava
2. Gerakan pernafasan
Proses pernahasan membantu kembalinya darah
vena ke jantung.

3. Kontraksi otot rangka


Setiap otot rangka berkontraksi, akibatnya adalah
terjadi pemejetan vena oleh berkas otot yang
berkontraksi, sehingga darah terdorong ke arah
jantung.
4. Kegiatan katup semilunar
Ketika otot relaks, aliran darah balik di dalam vena
dihalangi oleh katup semilunar.

Pengukuran Tekanan Darah


Sphygmomanometer adalah alat
yang digunakan untuk mengukur
tekanan darah arteri. Terdiri dari
sebuah manset elastis yang berisi
kantong karet tiup.
-

Ketika manset diikatkan pada


lengan, inflasi dari kantong karet
memampatkan jaringan bawah
manset.
Jika kantong karet membengkak
untuk tekanan yang melebihi
nilai puncak gelombang nadi,
arteri terus melemah dan tidak
ada gelombang yang bisa teraba
di arteri perifer

- Perlahan udara dalam menset


dilepas dan tekanan udara
turun. Pembuluh arteri membuka
dan semburan darah melewatinya.
- Diikuti suara keras dan berubah
menjadi lebih redup, disebut
tekanan darah sistol.Yaitu
tekanan darah yang direkam
selama kontraksi ventikular.
- Titik paling rendah saat suara
masih dapat didengar tepat
sebelum hilang, disebut tekanan
darah diastol. Yaitu tekanan
darah yang direkam selama
relaksasi ventrikular.

Hubungan Tekanan Darah dengan


Pendarahan
1. Darah mendesakkan tekanan tinggi pada
arteri
2. Tekanan vena rendah
3. Apabila arteri terputus, darah akan keluar
memancar dengan kekuatan besar
4. Pada vena hanya akan merembes karena
tekanannya rendah.

Kecepatan Aliran Darah


- Aliran darah di dalam arteriola lebih lamban
daripada aliran darah di dalam arteri.Dikarenakan
diameter arteoriola lebih besar daripada yang
mewakili seluruh arteri.
- Aliran darah tercepat ada di dalam arteri,
sedang yang terlambat ada dalam kapiler.

Denyutan Nadi
2 faktor penanggung jawab kelangsungan denyut
nadi :
1. Pemberian darah secara berkala dari jantung ke
aorta
2. Elastisitas dinding arteri yang meneruskan aliran
darah dan aliran balik.
- Denyutan vena hanya nampak pada vena besar,
terutama yang berdekatan dengan jantung, sesuai
perubahan dalam tekananb darah vena yang
berlangsung bergantian dari kontraksi dan relaksasi
atria jantung.

PEMBULUH DARAH
Merupakan tempat mengalirnya/dialirkannya
darah dari dan ke jantung dan keseluruh tubuh
Sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri
dari:
Arteri
vena
Kapiler

ARTERI

VENA

Arteri
(kuat
dan
lentur)
membawa darah dari jantung
dan
menanggung
tekanan
darah yang paling tinggi.
Kelenturannya
membantu
mempertahankan
tekanan
darah diantara denyut jantung.
Arteri
yang
lebih
kecil
(arteriola) memiliki dinding
berotot yang menyesuaikan
diameternya
untuk
meningkatkan
atau
menurunkan aliran darah ke
daerah tertentu.

Merupakan pembuluh darah yang


membawa darah menuju jantung,
semua
vena,
kecuali
vena
pulmonalis
Vena vena kecil disebut venula.

KAPILER
Kapiler merupakan pembuluh darah yang
halus dan berdinding sangat tipis
Berfungsi sebagai jembatan diantara arteri
(membawa darah dari jantung) dan vena
(membawa darah kembali ke jantung)
Kapiler memungkinkan oksigen dan zat
makanan berpindah dari darah ke dalam
jaringan
dan
memungkinkan
hasil
metabolisme berpindah dari jaringan ke
dalam darah

Sirkulasi Portal
Merupakan sistem peredaran darah yang menuju ke
alat-alat pencernaan menuju ke hati, sebelum
kembali ke jantung. pembuluh darah portal berwarna
coklat karena banyak mengandung nutrien.
Darah dari lambung, usus, pankreas dan limpa
dikumpulkan oleh vena porta (pembuluh gerbang)
didalam hati. Vena ini bercabang membentuk kapilerkapiler yang bersatu dengan kapiler-kapiler arteri
hepatika. Kemudian darah dibawa menjelajahi organ
hati dan dikumpulkan oleh vena hepatika. Vena ini
mengantarkan darah ke vena kava inferior dan
masuk ke jantung.

Sirkulasi Fetal
Dua arteri umbilikalis membawa darah janin ke
plasenta
Plasesenta yang menggantung ada dinding uterina ibu
Vena umbilikalis mengembalikan darah beroksigen dari
plasenta ke janin
Duktus venosus menutup saat kelahiran dan akan
hilang
Foramen ovale, bila terbuka hanya sebagian darah
yang akan melewati paru-paru. Pada umumnya
menutup saa lahir
Duktus arteriosus, sesudah kelahiran tetap terbuka
yang menyebabkan bayi mungkin menjadi bayi biru

Anda mungkin juga menyukai