Anda di halaman 1dari 8

A.

Konsep Teori Tentang Penyakit


1. Review Anatomi Fisiologi
a. Jantung
Jantung adalah pompa berotot didalam dada yang bekerja terus menerus
tanpa henti memompa darah keseluruh tubuh. Jantung berkontraksi dan relaksasi
sebanyak 100.000 kali dalam sehari, dan semua pekerjaan ini memerlukan suplai
darah yang baik yang disediakan oleh pembuluh arteri koroner. Bagian kanan dan
kiri jantung masing-masing memiliki ruang sebelah atas (atrium) yang
mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan
darah. Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu
katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar (Wahyuningsih dan
Kusmiyati, 2017).
Jantung terletak dalam rongga mediastinum rongga dada, yaitu diantara
paru-paru. Posisi jantung miring sehingga bagian ujungnya yang runcing (apex)
menunjuk ke arah bawah ke pelvis kiri, sedangkan ujungnya yang lebar yaitu
bagian dasarnya, menghadap ke atas bahu kanan (Chalik, 2016).
Dinding jantung terdiri atas tiga lapisan yaitu:
1. Epikardium adalah lapisan visera pada perikardia serum
2. Miokardum adalah bagian jantung yang berotot, terdiri atas otot jantung yang
berkontraksi dan serta purkinje yang tidak berkontraksi yang mengantarkan
impuls saraf.
3. Endokardium adalah endotelium tipis dan halus yang menjadi pembatas dalam
jantung yang berhubungan dengan pembatas dalam pembuluh darah.
Gambar 1. Anatomi Jantug
Sumber: Chalik (2016)

Gambar 2. Penampang diagram dari jantung


Sumber: Chalik (2016)

Jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 ruang yang berdinding tipis disebut
atrium (bilik) dan 2 ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel (serambi)
Chalik (2016).

33
Tabel 1. Ruang Jantung dan fungsinya

b. Katup Jantung
Katup jantung adalah jaringan khusus di dalam ruang jantung yang
mengatur urutan aliran darah dari satu bagian ke bagian lain (Wahyuningsih dan
Kusmiyati, 2017). Katup jantung berfungsi mempertahankan aliran darah searah
melalui bilik-bilik jantung. Setiap katub berespon terhadap perubahan tekanan.
Katub-katub terletak sedemikian rupa, sehingga mereka membuka dan menutup
secara pasif karena perbedaan tekanan, serupa dengan pintu satu arah (Chalik,
2016).

34
Tabel 2. Lokasi, struktur dan fungsi katup jantung

Gambar 3. Katup-katup jantung


Sumber: Chalik (2016)

35
Fungsi utama jantung adalah memberikan dan mengalirkan suplai oksigen
dan nutrisi ke seluruh jaringan dan organ tubuh yang diperlukan dalam proses
metabolisme. Secara normal setiap jaringan dan organ tubuh akan menerima
aliran darah dalam jumlah yang cukup sehingga jaringan dan organ tubuh
menerima nutrisi dengan adekuat (Wahyuningsih dan Kusmiyati, 2017).
c. Bunyi Jantung
Menrut Cahalik (2016) bunyi jantung secara tradisional digambarkan
sebagai lup-dup dan dapat di dengar melalui stetoskop. “lup” mengacu pada saat
katup AV menutup dan “dup” mengacu pada saat katup semilunar menutup.
Bunyi ketiga atau keempat adalah bunyi jantung yang abnormal yang disebabkan
fibrasi yang terjadi pada dinding jantung saat darah mengalir dengan cepat ke
dalam ventrikel, dan dapat di dengar jika bunyi jantung diperkuat dengan
mikrofon.
Bunyi jantung pertama (S1) terdengar pada permulaan sistol ventrikel,
pada saat ini tekanan ventrikel meningkat melebihi tekanan atrium dan menutup
katup mitral dan trikuspid. Pada kasus tenosis mitral terdengar bunyi S1 yang
abnormal dan lebih keras akibat kekakuan daun-daun katup. Bunyi jantung kedua
(S2) terdengar pada permulaan relaksasi ventrikel karena tekanan ventrikel turun
sampai di bawah tekanan arteri pulmonalis dan aorta, sehingga katup pulmonalis
dan aorta tertutup.
Terdapat dua bunyi jantung lain yang kadang-kadang dapat terdengar
selama diastolic ventrikel yaitu bunyi jantung ketiga dan keempat. Kedua bunyi
ini disebut sebagai irama gallop, istilah ini dapat digunakan karena tambahan
bunyi jantung yang lain tersebut merangsang timbulnya irama gallop seperti derap
lari kuda. Bunyi ketiga terjadi selama periode pengisian ventrikel cepat sehingga
disebut sebagai gallop ventrikular apabila abnormal. Bunyi keempat timbul pada
waktu sistolik atrium dan disebut sebagai gallop atrium. Bunyi keempat biasanya
sangat pelan atau tidak terdengar sama sekali, bunyi ini timbul sesaat sebelum
bunyi jantung pertama. Gallop atrium terdengar bila resistensi ventrikel terhadap
pengisian atrium meningkat akibat berkurangnya peregangan dinding ventrikel
atau peningkatan volume ventrikel.

36
Gambar 4. Dua Bunyi Jantung normal
Sumber: Chalik (2016)
d. Curah Jantung
Curah jantung / cardiac output (CO), volume darah yang dipompa oleh
satu ventrikel dalam periode waktu tertentu (satu menit) satu menit. Karena semua
darah yang meninggalkan jantung mengalir melalui jaringan, curah jantung
merupakan indikator aliran darah total melalui tubuh, sehingga curah jantung
merupakan ukuran penting dari fungsi jantung. Namun, curah jantung tidak
memberitahu kita bagaimana darah didistribusikan ke berbagai jaringan. Aspek
aliran darah diatur pada tingkat jaringan.
Curah jantung dapat dihitung dengan mengalikan denyut jantung (denyut
per menit) dengan isi sekuncup (mL per beat, atau per kontraksi):
Curah jantung=denyut jantung x isi sekuncup
Untuk rata-rata denyut jantung istirahat 72 detak per menit dan isi
sekuncup 70 mL per detak, maka rata-rata curah jantung orang dewasa dapat
dihitung:
Curah jantung = denyut jantung x isi sekuncup
= 72 detak / menit x 70 mL / detak
= 5040 mL / menit (atau sekitar 5 L / menit)
Rata-rata volume darah total sekitar 5 liter. Ini berarti bahwa, saat istirahat,
satu sisi jantung memompa semua darah dalam tubuh melewatinya hanya dalam
satu menit.

37
e. Isi Sekuncup
Isi Volume darah yang dikeluarkan dari setiap ventrikel selama sistol
disebut isi sekuncup / stroke volume (SV). Denyut jantung meningkat dengan
stimulasi neuron simpatis ke jantung dan oleh epinefrin; dan menurun oleh
stimulasi neuron parasimpatis ke jantung. Isi sekuncup meningkat terutama oleh
peningkatan volume diastolik akhir (mekanisme FrankStarling) dan oleh
peningkatan kontraktilitas karena stimulasi simpatis atau epinefrin. Peningkatan
afterload dapat mengurangi isi sekuncup dalam situasi tertentu.
Isi sekuncup = volume diastolik akhir – volume sistolik akhir
SV = EDV – ESV
Selama diastol, darah mengalir dari atrium ke ventrikel, dan volume
diastolik akhir biasanya meningkat sekitar 125 mL. Setelah ventrikel sebagian
kosong selama sistol, volume akhir sistolik menurun sekitar 55 mL. Jadi, isi
sekuncup adalah sama dengan 70 mL (125-55). Jadi setiap ventrikel memompa
darah sekitar 70 mL setiap detakan, yang mana sekitar 60 % darah di chambernya.
Ada tiga faktor yang paling penting mengatur isi sekuncup yaitu:
1) Preload adalah tingkat dimana sel-sel otot jantung diregangkan oleh darah
yang memasuki ventrikel jantung. Menurut hukum Frank Starling tentang
jantung, semakin besar peregangan ventrikel jantung maka semakin besar juga
kekuatan kontraksinya. Karena volume diastol akhir adalah ukuran seberapa
banyak darah yang memasuki ventrikel, maka volume diastol akhir merupakan
indikator preload ventrikel.
2) Kontraktilitas (pengerutan) adalah tingkat seberapa besar otot-otot jantung
berkontraksi sebagai hasil dari pengaruh ekstrinsik. Faktor-faktor inotropik
positif, seperti hormon-hormon tertentu (epinefrin atau tiroksin), obat-obatan
(digitalis), atau kadar Ca2+ yang meningkat, dapat menambah kontraktilitas,
sedangkan faktor-faktor inotropik negatif seperti obat-obatan tertentu
(penghambat saluran kalsium) atau kadar K+ yang meningkat dapat
mengurangi kontraktilitas.
3) Afterload adalah ukuran tekanan yang harus dihasilkan ventrikel untuk
membuka katup memaruh bulan. Semakin besar afterload, maka semakin kecil

38
isi sekuncup. Arteriosklerosis (peyempitan arteri) dan tekanan darah tinggi
menambah afterload dan mengurangi isi sekuncup.
f. MAP
Tekanan arteri rata-rata [mean arterial pressure (MAP)] adalah sedikit
lebih kecil dari tekanan sistolik dan diastolik rata-rata di aorta. Ini berbanding
lurus dengan curah jantung kali resistensi perifer. Curah jantung (CO), atau
volume menit, adalah jumlah darah yang dipompa oleh jantung per menit, dan
tahanan perifer (PR) adalah resistansi total terhadap mana darah harus dipompa:
MAP = CO × PR
Perubahan curah jantung dan tahanan perifer dapat mengubah tekanan
arteri rata- rata. Tekanan darah arteri, atau "tekanan darah," mencerminkan
tekanan mendorong yang diciptakan oleh aksi pemompaan jantung. Karena
tekanan ventrikel sulit untuk diukur, adalah kebiasaan untuk menganggap bahwa
tekanan darah arteri mencerminkan tekanan ventrikel. MAP tunjukkan secara
grafis pada tekanan arteri rata-rata diperkirakan sebagai tekanan diastolik
ditambah sepertiga dari tekanan nadi:
MAP = diastolic P + 1/3 (telanan sistolik P – tekanan diastolik)
Tekanan arteri rata-rata lebih dekat dengan tekanan diastolik daripada
tekanan sistolik karena diastol berlangsung dua kali lebih lama dari sistol. Kita
telah melihat bahwa curah jantung sama dengan denyut jantung dikalikan dengan
isi sekuncup. Cara lain untuk menghitung curah jantung adalah dengan membagi
tekanan arteri rata-rata (MAP) denagn resistensi (R): CO = MAP/R.

39

Anda mungkin juga menyukai