Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada Industri pertambangan, salah satu kegiatannya adalah eksploitasi, yaitu


pembongkaran, pemuatan dan pengangkutan, baik bahan galaian (ore) maupun
pengotornya (waste) (Waterman Sulistyana, 2007). Pada umumnya, penambangan
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengambil endapan bahan galian yang
terdapat dibawah permukaan bumi, Dalam suatu kegiatan penambangan, untuk
memperoleh sasaran dan tujuannya diperlukan suatu perencanaan tambang.

Kegiatan awal dari proses penambangan adalah pembongkaran yang meliputi


pembersihan lahan dan pengupasan overburden (OB). Tujuan utama dari kegiatan
tersebut adalah pemindahan lapisan tanah penutup dengan menggunakan alat-alat
mekanis. Pemilihan alat muat maupun alat angkut dalam proses pemindahan lapisan
tanah penutup harus disesuaikan dengan metode/sistem penambangan, jenis material
maupun jumlah produksi yang akan diangkut. Overburden yang telah dikupas kemudian
dipindahkan ke tempat penimbunan yang disebut waste dump yang merupakan suatu
lokasi untuk pembuangan material kadar rendah dan atau material bukan bijih yang
harus digali dari pit untuk memperoleh bijih dalam suatu operasi tambang terbuka
(Waterman Sulistyana, 2010).

CV. Rizky Mahakarya Utama merupakan kontraktor pertambangan yang bekerja


dibidang penambangan batubara. Perusahaan tersebut selalu berusaha mencari cara
dalam meningkatkan produktivitas overburden agar dapat menambang batubara sesuai
dengan target bulanannya dan membuat kegiatan penambangan akan berjalan secara
efektif dan efisien. Salah satu kegiatan yang dapat mempengaruhi produksi itu sendiri
adalah operasi pengangkutan. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan
operasi pengangkutan yaitu kondisi jalan angkut. Jalan angkut merupakan aspek penting
1
dalam perencanaan tambang, karena menyangkut masalah waktu yang digunakan untuk
memprediksi target perencanaan produksi. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dari
kondisi jalan itu sendiri yaitu jarak jalan angkut, lebar jalan angkut, dan kemiringan
jalan. Meningkatnya produksi overburden, maka dapat memperlancar produksi batubara
yang diperoleh guna memenuhi target produksi, karena batubara tidak ditambang
sebelum dilakukannya pengupasan lapisan tanah penutup.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh geometri jalan angkut
terhadap produksi unit dump truck khususnya pada jalan angkut Pit Sederhana pada
perusahaan tersebut guna mengetahui pengaruh kondisi jalan terhadap produksi
overburden, dan mengetahui geometri jalan angkut, agar dapat menunjang kegiatan
produktivitas dan menjadi acuan awal untuk mengevaluasi keterlambatannya produksi.
Karena bila produksi overburden terhambat, maka akan sangat mempengaruhi biaya
(cost) yang akan dikeluarkan pada kegiatan operasi pengangkutan dan mengganggu
jadwal kerja serta kemampuan alat mekanis lainnya.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu :


1. Untuk mengetahui produksi dump truck.
2. Untuk mengevaluasi kondisi jalan angkut yang meliputi geometri jalan (lebar, grade,
dan superelevasi).
3. Untuk mengetahui pengaruh kondisi jalan angkut terhadap cycle time dan produksi
dump truck.

1.3 Ruang Lingkup / Batasan Masalah

1. Kegiatan penelitian dilakukan di CV. Rizky Maha Karya Utama, di Pit Sederhana,
seam 70&71.
2. Perhitungan produksi berdasarkan literatur Partanto (1983).
3. Data availability, target produksi berdasarkan data plan perusahaan.
4. Estimasi cycle time dump truck berdasarkan analisis rimpull.
5. Mengavaluasi kondisi permukaan jalan angkut beserta geometri jalan.
2
1.4 Lokasi dan Kesampaian Daerah

Penelitian dilakukan pada perusahaan pertambangan batubara CV. Rizky Maha Karya
Utama yang merupakan kontraktor pertambangan yang bekerja dibawah kuasa wilayah
pertambangan PKP2B PT. Lanna Harita Indonesia dengan kode wilayah
06PB0053/1300003032014044 dan 99PB0037/1300003032014140 dengan luas wilayah
IUP 17.490 Ha.

Perusahaan ini terletak di Jl. Bukit Seribu, Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan
Samarinda Utara, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Pada arah utara
berbatasan dengan Kelurahan Lempake, pada arah barat berbatasan dengan Kelurahan
Sambutan, pada arah barat berbatasan dengan Kelurahan Mugirejo, dan pada arah timur
berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Jarak tempuh dari kota Samarinda sampai lokasi penelitian berkisar ±30 km, dimana
pencapaian lokasi daerah penyelidikan dapat ditempuh dengan sarana transportasi jalan
darat dalam waktu sekitar 45 menit menggunakan kendaraan roda 2 maupun roda 4.
Peta kesampaian daerah dapat dilihat pada Gambar 1.1.

3
Gambar 1.1 Peta Kesampaian Daerah PT. Lanna Harita Indonesia

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan sistematika penulisan laporan yang
terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Berisikan Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Ruang Lingkup dan Batasan
Masalah, Lokasi dan Kesampaian Daerah, dan Sistematika Penulisan Skripsi.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan tentang teori-teori dasar yang menunjang proses penelitian yang
diambil berdasarkan literatur-literatur baik itu data yang dimiliki perusahaan
maupun literatur yang berhubungan dengan proses penelititian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Berisikan rancangan dan panduan dasar proses pengambilan data penelitian
yang dimulai dari pengumpulan data dan pengolahan data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Berisikan kondisi umum operasi pengangkutan pada daerah penelitian, hasil
pengamatan lapangan yang meliputi parameter yang digunakan dalam
pengolahan data, produksi aktual, estimasi produksi berdasarkan analisis
rimpul, dan geometri jalan angkut beserta parameternya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Berisikan kesimpulan dari proses penelitian beserta saran-saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai