ASAM-BASA
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat nilai Bahasa Indonesia dan Kimia
Disusun oleh:
Aprilia Ferani
Indraswari P. N.
Muhammad Yunus Aljabar
Nadya Zahra R.
Menyetujui,
Guru pembimbing Guru pembimbing
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga penyusun bisa menyelesaikan
Laporan Praktikum Kimia ini. Adapun tujuan disusunnya laporan ini adalah
sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kimia dan Bahasa
Indonesia.
Tersusunnya laporan ini tentu bukan karena buah kerja keras kami semata,
melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami ucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu
terselesaikannya laporan ini, diantaranya:
Kami sangat menyadari bahwa laporan ini masihlah jauh dari sempurna. Untuk
itu, kami selaku tim penyusun menerima dengan terbuka semua kritik dan saran
yang membangun agar laporan ini bisa tersusun lebih baik lagi. Kami berharap
semoga laporan ini bermanfaat untuk kita semua.
Tim penyusun
DAFTAR ISI
halaman
Kata Pengantar ……………………………………………………............ 1
Daftar isi ………………………………………………………………….. 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………….. 3
1.2 Tujuan Penelitian…………………………………………… 3
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………. 4
BAB III PROSEDUR KERJA
3.1 Alat dan bahan……………………………………………. 6
3.2 Langkah – langkah penelitian…………………………….. 6
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan………………………………………………… 7
4.2 Saran………………………………………………………. 7
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Daftar pustaka………………………………………………. 8
2. Foto kegiatan………………………………………………… 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Mengetahui penetralan asam basa dengan metode titrasi.
Siswa mampu menstandarisasi larutan.
Mengetahui titik ekuivalen dan titik akhir titrasi basa.
BAB II
LANDASAN TEORI
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun
titrant. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa atau
sebaliknya. Titrant ditambahkan titer tetes demi tetes sampai mencapai keadaan
ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi)
yang biasanya ditandai dengan berubahnya warna indikator. Keadaan ini
disebut sebagai “titik ekuivalen”, yaitu titik dimana konsentrasi asam sama
dengan konsentrasi basa atau titik dimana jumlah basa yang ditambahkan sama
dengan jumlah asam yang dinetralkan : [H+] = [OH-]. Sedangkan keadaan
dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indikator
disebut sebagai “titik akhir titrasi”. Titik akhir titrasi ini mendekati titik
ekuivalen, tapi biasanya titik akhir titrasi melewati titik ekuivalen. Oleh karena
itu, titik akhir titrasi sering disebut juga sebagai titik ekuivalen.
Pada saat titik ekuivalen ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian
catat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan
menggunakan data volume titran, volume dan konsentrasi titer maka bisa
dihitung konsentrasi titran tersebut.
Gambar set alat titrasi
A. Cara mengetahui titik ekuivalen
Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa,
antara lain:
1. Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi
dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titran
untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi
tersebut adalah “titik ekuivalen”.
2. Memakai indikator asam- basa. Indikator ditambahkan dua hingga
tiga tetes (sedikit mungkin) pada titran sebelum proses titrasi
dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen
terjadi, pada saat inilah titrasi dihentikan. Indikator yang dipakai
dalam titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya
dipengaruhi oleh pH.
B. Rumus Umum Titrasi
Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalent asam akan sama dengan mol-
ekuivalent basa, maka hal ini dapat kita tulis sebagai berikut:
mol-ekuivalen asam = mol-ekuivalen basa
Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara Normalitas dengan volume
maka rumus diatas dapat kita tulis sebagai:
NxV asam = NxV basa
Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah
ion H+ pada asam atau jumlah ion OH pada basa, sehingga rumus diatas
menjadi:
nxMxV asam = nxVxM basa
keterangan :
N = Normalitas
V = Volume
M = Molaritas
n = jumlah ion H+ (pada asam)
BAB III
PROSEDUR KERJA
4.1. Kesimpulan
Titrasi merupakan suatu metode yang bertujuan untuk menentukan
banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui agar
tepat habis bereaksi dengan sejumlah larutan yang dianalisis atau ingin
diketahui kadarnya atau konsentrasinya. Dari percobaaan yang telah
dilakukan, kita dapat mengetahui dan menerapkan teknik tirasi yang
benar untuk menganalisis contoh yang mengandung asam.
Dengan menggunakan teknik titrasi yang benar, kita dapat
menstandarisasi larutan yang di uji. Pada percobaan yang dilakukan,
larutan yang distandarisasi yaitu larutan NaOH dan HCl.
4.2. Saran
Sebaiknya dalam melakukan percobaan tentang titrasi asam basa harus
di perhatikan sungguh-sungguh saat ko ass menjelaskan tentang cara melakukan
percobaan tersebut, sehingga tidak terjadi kesalahan serta alat yang akan digunakan
dalam percobaan ini harus dikeringkan terlebih dahulu, sebab jika tidak maka akan
mempengaruhi konsentrasi dari suatu larutan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Daftar Pustaka
a) Buku praktek kimia kelas XI
b) http://dickynuryanto.blogspot.com/2017/04/laporan-kimia-
titrasi-asam-dan-basa.html?m=1
c) http://www.nafiun.com/2013/06/pengertian-rumus-
stoikiometri-larutan.html
2. Foto kegiatan