PENDAHULUAN
Serikat pada tahun 1891 dari sebuah sekolah pelatihan fisik (Young Men’s
diperlukan konsumsi nutrisi yang tepat untuk atlet. Konsumsi nutrisi yang tepat
terhadap peningkatan performa serta prestasi atlet. Oleh karena itu, aktivitas
yang berat membutuhkan konsumsi nutrisi yang tepat agar ketersediaan sumber
energi di dalam tubuh tetap terjaga dengan baik, sehingga atlet dapat
lapangan 28 meter dan lebar lapangan 15 meter (Perbasi, 2008: 1 pasal 2.1).
1
Atlet bolabasket membutuhkan energi atau jumlah kalori lebih banyak dari
orang biasa untuk dapat mempertahankan diri dalam permainan dengan waktu
Pemberian nutrisi yang tepat bisa dilihat dari segi kuantitas dan kualitas
makanan yang dapat menghasilkan kondisi fisik yang optimal, serta memberikan
energi yang cukup bagi atlet selama menjalankan kegiatannya. Atlet bolabasket
atlet dengan komposisi zat gizi makanan yang seimbang. Komposisi nutrisi yang
melalui konsumsi lemak (M. Anwari Irawan, 2007: 1). Atlet bolabasket
melakukan aktivitas fisik yang jauh lebih besar sehingga kebutuhan energinya
juga bertambah dan membutuhkan asupan gizi yang tidak sedikit. Dengan begitu
energi yang dikeluarkan untuk olahraga harus seimbang atau sama dengan
energi yang masuk dari makanan sebagai sumber energi. Tidak ada perbedaan
antara kebutuhan gizi serta penggunaan gizi pada atlet dan bukan atlet.
Terkadang kebutuhan zat gizi seperti karbohidrat dan air untuk seorang atlet
lebih besar. Kebutuhan protein dan lemak juga sama besarnya untuk
membutuhkan energi lebih. Lemak dan protein juga menyediakan tenaga yang
2
diperlukan sewaktu-waktu ketika karbohidat tidak dapat dipakai lagi karena
habis dalam menjalani latihan maupun pertandingan. Dalam hal ini lemak dapat
merupakan sumber energi yang langsung dapat digunakan oleh tubuh. Protein
baru akan terpakai jika simpanan karbohidrat ataupun lemak tidak lagi mampu
untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh tubuh (M. Anwari Irawan,
2007: 1).
karbohidrat oleh tubuh sebagai sumber energi untuk dapat mendukung kerja otot
akan ditentukan oleh 2 faktor yaitu intensitas serta durasi olahraga yang
karbohidrat akan berfungsi sebagai sumber energi utama tubuh dan akan
bolabasket harus mempunyai Indeks Massa Tubuh (IMT) yang normal dengan
Tinggi Badan (TB) diatas rata-rata. Karakteristik atlet putri bolabasket PON
Yogyakarta yang telah melalui tahap seleksi dari Perbasi Yogyakarta. Atlet putri
PON D.I.Y juga berasal dari beberapa Universitas dan Sekolah Menengah Atas
3
beda dari setiap individunya. Dari pengamatan dilapangan, karakteristik bentuk
tubuh atlet putri bolabasket PON D.I.Y tidak sama. Beberapa ada kurus dengan
berat tubuh kecil atau kurang dari ideal dan tinggi tubuh cukup, ideal dengan
berat tubuh dan tinggi tubuh cukup dan obesitas dengan berat tubuh berlebih dan
tinggi tubuh kurang ideal. Hal tersebut bisa disebabkan oleh keturunan/gen, pola
makan, istirahat yang kurang cukup. Selain bentuk tubuh yang ideal yang harus
dimiliki oleh atlet bolabasket, kemampuan fisik seperti kecepatan, daya tahan,
kelincahan dan kekuatan perlu dimiliki oleh atlet bolabasket. Dalam hal lain,
atlet bolabasket harus memiliki karakter yang dapat bekerjasama dengan tim
secara baik dan kompak jika ingin mencapai prestasi yang diinginkan. Dari
beberapa penjelasan diatas oleh peneliti, hal ini dimaksudkan untuk menunjang
Oleh karena itu, untuk menjadi atlet bolabasket sebaiknya memiliki tubuh
yang ideal dan memiliki kondisi fisik yang prima untuk melakukan aktivitas
yang relatif lama dalam permainan bolabasket serta diperlukannya asupan gizi
atau pengaturan makanan dengan konsumsi gizi yang tepat. Dalam hal ini perlu
disadari dan diketahui oleh atlet bolabasket itu sendiri, pelatih dan keluarga yang
yang merasa kelelahan meskipun porsi latihan yang diberikan cukup ringan.
Latihan yang dilakukan pun mempunyai jeda istirahat untuk para atlet.
4
tentang keseimbangan asupan gizi makanan dengan aktivitas atlet putri
B. Identifikasi Masalah
1. Aktivitas latihan yang berat membutuhkan nutrisi yang tepat sebagai sumber
2. Nutrisi yang tepat dalam asupan makanan yang di konsumsi setiap hari
3. Konsumsi makanan yang tepat dari segi kualitas dan kuantitas makanan
6. Jika nutrisi tercukupi maka penampilan dan prestasi akan jauh lebih baik.
C. Pembatasan Masalah
5
permasalahan tentang keseimbangan asupan gizi makanan dengan aktivitas atlet
D. Rumusan Masalah
atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana
keseimbangan asupan gizi makanan dengan aktivitas atlet putri bolabasket PON
D.I.Y 2012”?
E. Tujuan Penelitian
peneliti dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keseimbangan asupan gizi
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan masukan atau saran bagi
pelatih dan organisasi terkait untuk dapat meningkatkan kualitas atlet dalam
dengan baik.