PENDAHULUAN
Penyakit infeksi adalah salah satu penyakit yang masih sering terjadi di dunia. Salah satu
penyakit infeksi yang mengenai tulang dan sendi adalah osteomielitis, artritis, tuberkulosis pada
tulang, sifilis tulang. Penyebab penyakit ini beragam seperti bakteri, virus, dan jamur.
Gambar 5. Os tibia
Gambar 6. Os fibula
Pada saat bayi masih didalam kandungan, salah satu tulang yang paling cepat tumbuh
adalah tulang tengkorak yang membungkus otak (neuro-cranium). Tulang tungkai mulai
tumbuh cepat setelah lahir. Tulang tengkorak yang membentuk wajah tumbuh relatif lambat
dibandingkan neuro-cranium.
Pada saat lahir semua bayi mempunyai variasi ukuran dan bentuk tulang wajah
(splanchno-cranium) yang minimal sehingga jika diperhatikan semua bayi normal memiliki
bentuk kepala atau wajah yang kira-kira sama. Setelah usia 6 bulan seiring dengan
pertumbuhan gigi, tulang rahang atas dan bawah mengalami pemanjangan, disinilah bentuk
muka pada bayi mulai berubah. Pada usia 6-7 tahun sinus maxillaris.
Tulang belakang terdiri dari 7 ruas vertebra cervical, 12 ruas vertebra thoracal, 5 ruas
vertebra lumbal, os sacrum dengan 5 ruas yang menyatu, dan 4 ruas os coccygis. Dibagian
dalam tulang ini terdapat rongga memanjang ke bawah dinamakan canalis vertebrlis yang
berisi sumsum belakang atau medulla spinalis. Sumsum belakang ini adalah jaringan saraf,
bagian dari sistem saraf pusat.
Gambar 7. Vertebrae
2.2. Infeksi pada Tulang dan Sendi
Infeksi pada tulang sebagian besar bermula mengenai daerah spongiosa tulang pada fase
akutnya. Penyebab infeksi pada tulang dan sendi dapat berasal dari staphylococcus,
streptococcus, pneumococcus, salmonella, mycobacterium tuberkulosis, jamur, dan virus. Selain
itu infeksi dapat terjadi secara:
Sumber: https://sinicropispine.com/osteomyelitis-rare-spinal-bone-infection/
Keterangan: Foto lumbosacral, posisi anteroposterior dan lateral, destruksi tulang pada
lumbal 2 dengan sklerosis didaerah sekitarnya (lingkaran merah).
Gambar 10. Osteomielitis pada pelvis
Sumber: https://www.researchgate.net/figure/Pelvis-X-ray-showing-roundish-sclerotic-
lesion-over-right-ilium-as-marked-arrow_fig1_251721677
Keterangan: Foto pelvis, posisi anteroposterior, sklerotik pada os ileum dekstra (panah
putih), sklerotik mulai mengenai sacroillica joint dextra.
Gambar 11. Abses brodie
2. Artritis Purulenta
Artritis purulenta merupakan radang pada sendi yang dapat mengenai setiap sendi dan
ditemukan pada setiap umur, cara infeksinya hampir sama dengan oteomielitis.
Pada stadium dini, rongga sendi akan melebar karena efusi inra-artikuler atau pus, dan
tampak osteoporosis pada tulang-tulang sekitar sendi. Dapat terjadi subluksasi dan dislokasi.
Gambar 12. Arhritis
Sumber: http://www.mattdriscollmd.com/knee-arthritis-matthew-driscoll-sports-
medicine.html
Keterangan: foto genu dextra, posisi anteroposterior, tampak sedikit efusi intra-artikuler
(radio opak) di celah sendi pada articulatio femorotibialis lateral, celah sendi menyempit
(panah), destruksi tulang pada epicodylus lateral, destruksi tulang pada epicondylus lateral
(lingkaran merah).
Diantara ketiga tipe tersebut, tipe marginal paling cepat merusak diskus, sehingga
gambaran yang terlihat adalah diskus intervertebralis menyempit atau menghilang.
Gambar 14. Spondilitis TB.
Sumber: http://www.orthohyd.com/home/know-your-disease/tuberculosis-tb
Keterangan: foto lumbal, posisi lateral, tampak diskus intervertebralis L1-L2 menyempit
(panah). Destruksi tulang pada lumbal 1 bagian inferior dan lumbal 2 bagian superior.
Gambar 15. TB humerus.
Sumber: https://www.pinterest.com/pin/428334614538826401/
Keterangan: Foto genu sinistra, posisi Anteroposterior, tampak destruksi tulang pada
epicondylus medialis (panah), celah sendi menyempit (lingkaran), disertai soft tissue
swelling.
4. Sifilis Tulang.
Sifilis Kongenital
o Insiden pada bayi baru lair sampai 4 tahun
o Simetris
o Kelainan tulang: periostitis dan osteomielitis
o Lokasi: paling sering radius, ulna, dan tulang-tulang sekitar lutut.
o Destruksi bagian medial tibia proksimal yang bersifat bilateral (wimberger
sign).
Sifilis Akuisita
o Kelainan tulang: periostitis dan osteomielitis
o Gambaran: lamellar, spikula atau sunray appearance, renda (lace-like
appearance).
Gambar 17. Sifilis Tulang Kongenital
2. Osteokondroma
Biasanya mengenai tulang panjang. Tumor mulai pada daerah metafisis. Biasanya soliter,
kadang multipel dan dikenal sebagai diaphyseal aclasia (sudah sampai diafisis).
Gambaran radiologi tampak penonjolan tulang dengan korteks dan spongiosa yang
normal. Komponen tulang rawan sering kali tidak kelihatan karena berada diluar tulang. Pada
pasien yang sudah berumur sering dijumpai dengan kalsifikasi.
3. Kondroblastoma.
Penderita biasanya mengeluh nyeri di daerah sendri, tumor biasanya berada di daerah
epifisis. Gambaran radiologi tampak bayangan radiolusen, biasanya berbentuk bundar
dengan batas tegas, kadang disertai dengan sklerotik.
Gambar 20. Kondroblastoma
Sumber: http://www.tumorlibrary.com/case/image.jsp?title=Chondroblastoma+-+Tibia+-+X-
ray&uri=/case/images/3559.jpg
Keterangan: Foto Genu, posisi Anteroposterior, tampak bayangan radiolusen pada tibia
proximal, berbentuk bundar dengan batas tegas, terdapat sklerotik (panah).
4. Kondromiksoid Fibroma
Tumor ini biasanya didapatkan pada anak-anak dan dewasa muda. Paling sering pada
tulang panjang didapatkan di daerah metafisis pada distal femur atau proximal tibia.
Gambaran radiologi pada tumor ini tampak sebagai daerah yang radiolusen di daerah
metafisis tulang panjang, letaknya eksentris, berbatas tegas, kadang-kadang dengan pinggiran
sklerotik. Korteks menipis karena ekspansi tumor, tidak ada reaksi periosteal. Kalsifikasi
jarang. Kadang-kadang terdapat gambaran menyerupai busa sabun (soap-bubble appearance).
9. Osteosarkoma
Merupakan tumor ganas primer tulang yang paling sering dengan prognosis buruk.
Banyak terdapt pada kasus penyakit paget oleh karna degenerasi maligna.
Lokasi paling sering yaitu tulang panjang ekstremitas pada daerah metafisis dan pelvis.
Jarang menembus ke epifisis. Penyebaran secara hematogen ke paru.
Pada gambaran radiologi tampak tanda-tanda destruksi tulang yang berawal dari medula
dan terlihat sebagai daerah yang radiolusen dengan batas yang tidak tegas. Pada stadium dini
terlihat reaksi periosteal yang gambarannya dapat lamelar atau seperti garis-garis tegak lurus
pada tulang (sunray appearance). Subperiosteal dapat dirusak apabila tumor sudah semakin
besar dan meluas keluar tulang. dari reaksi periosteal hanya sisa tepi yang dapat dilihat
menyerupai segitiga yang disebut segitiga codman. Pada kebanyakan tumor ini terjadi
penulangan (osifikasi) di dalam jaringan tumor, gambaran penulangan lebih banyak daripada
osteomielitis.
Sumber: https://openi.nlm.nih.gov/detailedresult.php?img=PMC4052020_IJOrtho-48-238-
g003&req=4
Keterangan: Foto Shoulder joint sinistra, posisi Anteroposterior, tampak destruksi tulang
pada daerah proksimal os humerus (panah), batas tidak tegas, lesi sudah melebar, korteks
tidak tampak lagi, gambaran sunray appearance.
Sumber: http://step2.medbullets.com/oncology/120472/ewing-sarcoma
Keterangan: tampak destruksi tulang pada daerah diafisis tibia dan tampak reaksi
subperiosteal dengan gambaran onion peel appearance (lingkaran merah).
Solomon L. Infection. Apley’s System of Orthopaedics and Fracture, 8th edition. New York:
Oxford University Press, 2001.
https://books.google.co.id/books?id=CRkSw4KFhoIC&pg=PA32&dq=anatomi+tulang&hl=en&
sa=X&ved=0ahUKEwjJjKbNnNDaAhUGpI8KHTNQBEUQ6AEIKTAA#v=onepage&q=anato
mi%20tulang&f=false