Anda di halaman 1dari 4

A.

Bentuk Arsitektur Bali pada bangunan McDonald’s Sesetan

Dari segi bentuk, bangunan McDonald’s ini menggunakan salah satu konsep yang
digunakan pada massa bangunan Arsitektur Bali yaitu konsep Tri Angga. Konsep ini
menganalogikan bentuk sebuah bangunan sebagai tubuh manusia yang terdiri dari kepala, badan,
dan kaki. Kepala dianalogikan sebagai atap, badan sebagai dinding, dan kaki sebagai pondasi.

Gambar Ilustrasi Analogi Tubuh Manusia pada Bangunan

Gambar Penerapan konsep Tri Angga pada Bangunan McDonald’s

KEPALA

BADAN

KAKI

Tri Angga secara harfiah terdiri dari 2 kata yang berasal dari Bahasa sansekerta yaitu
kata “Tri” yang berarti tiga dan kata “Angga” yang berarti badan fisik. Jadi, Tri Angga adalah
ungkapan tata nilai yang membagi kehidupan fisik dalam tiga bagian hierarki. Pengertian Tri
Angga juga dapat berarti ungkapan tata nilai pada ruang terbesar jagat raya mengecil sampai
elemen-elemen terkecil pada manusia dan arsitektur. Konsep Tri Angga ini dalam kehidupan
sehari-hari diproyeksikan dalam setiap wujud fisik arsitektur, teritorial perumahan, teritorial desa
dan teritorial kawasan.

Tri Angga dalam arsitektur rumah dan kawasan pemukiman dapat diartikan sebagai
pengaturan tata ruang untuk kenyamanan, keselarasan dan keharmonisan manusia dengan
lingkungannya baik dalam skala rumah (umah) maupun perumahan (desa). Arahan tata nilai
tersebut secara vertikal dan secara horisontal yang disebut dengan Tri Mandala. Tata nilai dengan
konsep Hulu-Teben merupakan pedoman tata nilai di dalam mencapai tujuan penyelarasan antara
Bhuwana agung dan Bhuwana alit dimana Hulu-Teben memiliki orientasi antara lain:

 Berdasarkan sumbu bumi yaitu: arah kaja-kelod (gunung dan laut).


 Arah tinggi-rendah (tegeh dan lebah).
 Berdasarkan sumbu Matahari yaitu : Timur-Barat (Matahari terbit dan terbenam).

Tata nilai berdasarkan sumbu bumi (kaja “gunung”, kelod “laut”), memberikan nilai utama
pada arah kaja (gunung) dan nista pada arah kelod (laut), sedangkan berdasarkan sumbu matahari
nilai utama pada arah matahari terbit dan nista pada arah matahari terbenam. Tri Angga memiliki
3 bagian yaitu :

a. Utama Angga: Utama angga adalah bagian yang diposisikan pada kedudukan yang paling
tinggi atau yang paling utama (kepala).

b. Madya Angga: Madya angga adalah bagian yang terletak di tengah (badan).

c. Nista Angga:Nista angga adalah bagian yang diposisikan pada bagian paling bawah, paling
kotor, rendah (kaki).

Penggunaan Bentuk Bangunan berkonsep Tri Angga pada Bangunan McDonald’s

Konsep Tri angga dalam rumah atau bangunan dapat dilihat dari pembagian bangunan menjadi
3 bagian secara vertikal yaitu bagain utama angga berupa raab atau atap bangunan sebagai bagian
kepala (paling disucikan), bagian madya angga berupa pengawak atau badan bangunan yang
terletak di bagain tengah, nista angga berupa bebataran yang merupakan kaki bagi bangunan yang
terletak pada bagian bawah. Konsep Tri Angga digunakan pada bangunan memiliki fungsi untuk
menentukan konsep hierarki ruang yang menghubungkan antara proporsi sang pemilik bangunan
dengan proporsi suatu bangunan agar terjadi keseimbangan antar proporsi pemilik bangunan
dengan bangunan. Dengan konsep tri angga yang digunakan pada bangunan nantinya akan
memberikan keharmonisan dan keselarasan antara pemilik bangunan dengan bangunan.

 Utama Angga / Kepala Bangunan (raab)

Murda
fs
Ikud Tledu Bumbungan

Gambar Atap Bangunan (utama angga) McDonald’s

Penggunaan atap atau raab pada bangunan McDonald’s ini sudah tergolong menggunakan atau
mengaplikasikan konsep arsitektur bali dimana bentuk dari atap yaitu limasan yang biasa
digunakan pada rumah tradisional bali ditambah sentuhan ornamen seperti mudra dan ikut celedu
membuat pengaplikasian arsaitektur bali pada atap ini semakin terasa.

Namun atap ini belum dikatakan atap asli arsitektur bali dikarenakan pada atap ini
menggunakan dak sehingga konstruksi elem atas atau rangka atap tidak terlihat seperti penggunaan
teknik “ngelipan” yang biasanya digunakan pada kap bangunan arsitektur bali dimana istilah
“ngelipan” ini dianalogikan seperti binatang lipan atau dalam Bahasa Indonesia ialah bianatang
kaki seribu yaitu pada kaki yang banyak seperti rangka atap rumah bali yang banyak pula.

 Madya Angga / Badan Bangunan (Pengawak)

Pepalihan

Ukiran batu

Batu Hitam

Gambar Badan bangunan (madya angga) McDonald’s


Bentuk dari madya angga atau badan bangunan dari bangunan McDonald’s ini memiliki
bentuk formal yaitu selaras dengan fungsinya yang formal pula yaitu memiliki bentuk kotak yang
dilapisi material ciri khas arsitektur bali seperti batu hitam dan batu padas atau paras bali yang
berwarna putih keabuan sekaligus dijadikan ornament pada badan bangunan McDonald’s ini.

 Nista Angga / Kaki Bangunan (Bataran) McDonald’s

Undag

Gambar Kaki Bangunan (nista angga) McDonald’s Sesetan

Bangunan ini dikatakan memiliki nista angga atau kaki bangunan karena memiliki
ketinggian level dan tentunya memiliki pondasi yang tertanam dibawahnya. Dianalogikan sebagai
kaki yang memiliki fungsi sebagai penopang tubuh atau badan serta kepala begitu juga penerapan
nista angga yang diterapkan pada bangunan McDonald’s ini memiliki bataran atau level dan
pondasi yang dalam bangunan memiliki fungsi yang sama yaitu menopang badan bangunan dan
kepala atau atap bangunan sehingga bangunan dapat berdiri kokoh.

Anda mungkin juga menyukai