Anda di halaman 1dari 22

ARSITEKTUR PASCA MODERN

LATE MODERN / NEO MODERN

OLEH:

BUNGA MULIA | 0704205028

FAKULTAS ARSITEKTUR | TEKNIK ARSITEKTUR | UNIVERSITAS UDAYANA | 2009

Arsitektur Neo Modern Page 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat-Nyalah penyusun bisa menyelesaikan paper ini tepat pada waktunya. Tentunya penyusun
merupakan manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Maka dari pada itu penyusun mohon
maaf apabila di dalam penyusunan paper ini ada kesalahan-kesalahan yang tentunya penyusun
tidak sengaja.
Terima kasih yang sebesar-besarnya penyusun haturkan kepada para dosen pembimbing,
karena tanpa bimbingan mereka dalam penyusunan paper ini, mungkin paper ini tidak
terselesaikan dengan baik. Tidak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada para informan
yang telah membantu dalam memberikan informasinya secara langsung maupun tidak langsung.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih atas pengarahan, bimbingan
dan bantuan dari semua pihak selama pembuatan paper ini, terutama kepada Bapak Ir. I Made
Suarya, MT.
Penyusun sadar bahwa paper ini jauh dari sempurna akibat dari keterbatasan penyusun.
Maka dari itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak yang
bersifat membangun demi kesempurnaan paper ini. Semoga paper memberikan manfaat bagi
pembaca.

Denpasar, April 2009

Penyusun

Arsitektur Neo Modern Page 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................1


1.1. Latar Belakang .......................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan ....................................................................................................1
1.4. Manfaat Penulisan ..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................3


2.1. Pengertian Preseden ............................................................................................... 3
2.2. Metode Preseden ....................................................................................................3
2.3. Ciri-Ciri Preseden ..................................................................................................4

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 17


3.1. Kesimpulan ......................................................................................................... 17
3.2. Saran – saran ....................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA

Arsitektur Neo Modern Page 3


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Late Modern / Neo Modern

Tak ada momen yang lebih tepat daripada berakhirnya perang dunia untuk menandai
dimulainya pergeseran kebudayaan dan konsep tabula rasa. Hal ini diulas dalam jurnal L’Esprit
Nouveau, Le Corbusier dan Ozenfant sebagai kelahiran kembali Modernisme dengan ‘semangat
baru’ -istilah ini sebenarnya sudah ada sejak abad 19. Karena sifatnya sangat polemikal, zeitgeist
yang baru ini dianggap sebagai lawan dari akademisisme dan Ecole des Beaux-Arts yang saat itu
sedang jaya. Kelebihan kedua dari Modernisme, yaitu: ia tidak hanya bertambah kuat setelah
kematiannya, tapi juga sanggup menentang aliran budaya yang sedang berkuasa. Untuk menjadi
seorang Modernis yang baik, harus mampu mengejek aliran-aliran lain sebagai aliran yang
membosankan, menyedihkan, dan gagal dalam membuktikan diri sebagai aliran yang avant-
garde. Sejak saat itu, Modernisme dan aliran-aliran yang ‘lurus’ itu mulai saling menjaga posisi.
Karena alasan-alasan logis dan politis, maka kelangsungan hidup aliran yang pertama
(Modernisme) bergantung pada yang kedua (yang lain).
Dalam arsitektur, ‘Modernisme Baru’ lahir dari puing-puing International Style dan
menentang Ecole Des Beaux-Arts yang kini dianggap ‘Post-Modernisme yang ketinggalan
jaman’. Pada kenyataannya, aliran inilah yang berjasa memacu bangkitnya Modernisme Baru.
Seperti dalam politik, pemerintah yang terlalu lama berkuasa akhirnya malah menyebabkan
bersatunya kekuatan baru untuk melawan (contoh: rontoknya Orde Baru).
Jika seekor burung phoenix harus memiliki tanggal kebangkitan yang jelas, maka
kelahiran New-Mods (Modernisme Baru) ditetapkan pada musim semi 1977, ketika Peter
Eisenman menerbitkan artikelnya ‘Post-Functionalism’ dalam majalahnya yang bernama
Opposidons. Sebagai reaksi atas dua pameran yang baru berlangsung, yaitu Architettura
Razionale (1973) dan Ecole Des Beaux-Arts di Museum of Modern Art (1975), Eisenman
menggolongkan kedua pameran sebagai ‘Post Modern’ yang cukup manusiawi dan merupakan
budaya yang berumur lima ratus tahun. Post Modern ini dianggap Eisenman sebagai perlawanan

Arsitektur Neo Modern Page 4


terhadap Modernisme yang anti-humanis (tidak manusiawi). Pada dasarnya artikel yang
ditulisnya itu menyimpulkan aliran-aliran seni abad ke-19 dan 20 yang kebanyakan abstrak dan
atonal (tidak berperasaan) serta atemporal (tak bisa mati/kekal). Modernisme, menurut
Eisenman, melanjutkan kehidupannya dalam arah dan karakter yang berlawanan, seperti burung
phoenix.
Mengikuti teori Michel Foucault yang merupakan gebrakan terhadap kemanusiaan,
Eisenman mengusulkan arsitektur modern baru yang menempatkan manusia ‘bukan sebagai
pusat dunianya’, menentang konsep manusia sebagai penguasa dan fungsionalisme dan
menggantikannya dengan konsep ‘atemporal, decompositional mode’ (style yang abadi dan
berantakan). Konsep ini merupakan metode perancangan di mana ‘form terbentuk dari
serangkaian fragmen dan simbol tanpa makna’. Aliran ini terasa sudah familiar karena pada saat
itu Dekonstruksi telah memasuki fakultas sastra Ivy League, dan kini telah dianggap aliran
klasik. Memang sering terjadi karya sastra berkembang lebih dahulu daripada arsitektur; bahasa
verbal dan tulisan menjadi pelopor perubahan dalam bahasa visual, yaitu seni rupa dan arsitektur.
Istilah ‘Neo-Modern’ mulai digunakan di lingkungan New York sekitar 1982 dan bukan
kebetulan pula bahwa zeitgeist itu juga menghidupkan lagi burung phoenix-nya di kota ini. Di
sini terjadi perdebatan dengan para Post-Modernis yang paling tajam. Sementara itu, gedung
AT&T Philip Johnson baru saja diselesaikan, sebuah balok kotak besar tanpa makna, yang
seolah-olah bagaikan batu nisan matinya Modernisme.
Penulis tidak ingat di mana ia pertama mendengar atau membaca istilah ‘neo-modern’,
tapi ia merasa Ada Louis Huxtable menggunakan istilah itu saat membicarakan sebuah karya
Richard Meier. Pada tahun 1983 banyak kritikus New York yang menirukan istilah itu sebagai
imitasi polemik dari Post Modern. Istilah ini muncul lagi dalam sebuah artikel Douglas Davis di
majalah Newsweek dan digunakan untuk menggambarkan suatu mood dan gaya yang baru
‘Geometri Baru yang Elegan’. Davis memberikan beberapa contoh gaya itu (yang menurut
penulis sebenarnya termasuk ‘Late-Modern’) di antaranya: Hong Kong Bank (IM Pei), Inmos
Factory (Richard Rogers), sebuah rumah tinggal karya Gwathmey-Siegel, dan gaya baru yang
diterapkan beberapa produsen mebel Modern: Kursi-kursi Neo-Hoffman dan Neo-Mackintosh,
yang perubahannya dikomentari oleh Meier, dkk.
Agar suatu gaya bisa disebut ‘neo’ (baru), ia harus mengalami serangkaian periode mati,
disesalkan, dan dipertimbangkan ulang, sampai akhirnya bangkit kembali. Toh burung phoenix

Arsitektur Neo Modern Page 5


juga menunggu lima atau enam abad lamanya di gurun sebelum bangkit. Demikian juga ‘Neo-
Classicism’ -salah satu contoh ‘Neo’ sejati- menunggu selama lima belas abad sebelum
membangkitkan kembali gaya Roma dan kebudayaan lainnya. Tanpa periode ‘terlupakan’, suatu
aliran tidak bisa disebut ‘hidup kembali’, melainkan ‘bertahan hidup’. Dengan alasan inilah
penulis menolak pendapat Davis yang menggolongkan Norman Foster, Richard Rogers, dll ke
dalam ‘Neo’. Mereka menganggap diri mereka sebagai ‘kelanjutan’ dan bukan ‘pembaharuan’
dari Modernisme. Namun Davis dan kritikus-kritikus lain, seperti Paul Goldberger, yang baru
mulai menggunakan istilah ‘neo-modern’ membantah bahwa walaupun ada tradisi Modern yang
tetap dilanjutkan oleh arsitek-arsitek di atas, tapi tetap terasa adanya perubahan karakter yang
mendasar.
Mereka mengatakan bahwa konsep New Modern bukan lagi seperti Modern -sekelompok
utopian (pemimpi) yang berkeinginan untuk mengubah dunia-, melainkan sekelompok seniman
estetis yang bermain-main dengan bentukan modern. Tujuan utama mereka bukan lagi
fungsional, melainkan style. Jadi yang mereka ambil dari gaya tahun 20-an itu hanya
bentukannya saja, bukan konsepnya.
Goldberger menyatakan bahwa satu karya ‘neo-modern’ yang krusial adalah follies
Bernard Tschumi di Parc de la Villete. Sebab mereka mutlak merupakan fantasi Mannerisme,
tanpa adanya pertimbangan ideologis atau sosial. Pernyataan ini benar sekaligus salah: benar
karena pavilyun Bernard Tschumi yang merah menyala itu merupakan permainan bentuk-bentuk
konstruktivis saja dari Chernikhov, salah karena Mannerisme sebenarnya merupakan karakter
dari ‘Late’ dan ‘Post-Modern’ (bukan ‘neo’). Lagipula Tschumi sebenarnya memaksudkan
bangunannya itu sebagai ilustrasi dari teori Dekonstruksi.
Seperti dikatakan Eisenman, ideologi inilah yang sesungguhnya menentukan arti
Modernisme Baru: yaitu benar-benar BARU bagi arsitektur. Anti-humanis (manusia bukan pusat
segalanya) dalam istilah Eisenman, mungkin telah ada dalam beberapa karya sastra dan filsafat
modern, namun pengaruh ini tidak terjadi dalam arsitektur. Alasannya jelas. Karena arsitek,
sampai sekarang pun, harus menyesuaikan bangunannya secara fungsional dan positif agar dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat (manusia=pusat segalanya). Kini Modernisme Baru tidak lagi
percaya pada humanisme ini; mereka lebih menyajikan karyanya sebagai permainan ide-ide
metafisik (simbolis) yang tak terikat pada penilaian masyarakat. Para arstitek kunci yang
mengikuti garis ini adalah Eisenman, Tschumi, Libeskind, Fujii, Gehry, Koolhaas, Hadid,

Arsitektur Neo Modern Page 6


Morphosis dan Hejduk. Bukan Foster, Rogers, Hopkins, Maki, dan Pei. Kelompok pertama
adalah ‘Neo Modernis’ dan ‘Dekonstruksionis’, sedangkan kelompok kedua adalah ‘Late
Modernis’ yang melanjutkan tradisi Modernisme dalam bentuk yang lebih rumit dan dekoratif.

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimana latar belakang lahirnya Arsitektur Late Modern / Neo Modern?
 Bagaimana ciri-ciri dari Arsitektur Late Modern / Neo Modern?
 Bagaimana membedakan Arsitektur Late Modern / Neo Modern dengan Arsitektur
Modern dan Post Modern?

1.3 Tujuan
 Mengetahui latar belakang lahirnya Arsitektur Late Modern / Neo Modern.
 Mengetahui ciri-ciri dari Arsitektur Late Modern / Neo Modern.
 Mengetahui perbedaaan Arsitektur Late Modern / Neo Modern dengan Arsitektur
Modern dan Post Modern.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang saya dapat dari pembuatan paper yang berjudul Arsitektur Late
Modern / Neo Modern, antara lain :
 Saya dapat mengetahui latar belakang sejarah lahirnya Arsitektur Late Modern / Neo
Modern itu sendiri.
 Menambah wawasan dalam hal pemahaman tentang Arsitektur Late Modern / Neo
Modern.

Arsitektur Neo Modern Page 7


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Late Modern / Neo Modern

Terdapat beberapa pengertian dari arsitektur late modern yaitu :


1. Salah satu aliran arsitektur yang berkembang pada masa Post Modern, menurut
Charles Jenks, Neo Modern masuk didalam Late Modern.
2. Late modern merupakan kelanjutan dari arsitektur modern, di mana karya-karya
arsitek Late modern lebih bersifat estetis, dan lebih berkembang penggunaan
teknologi serta morfologi bentuknya.
3. Arsitektur dengan kesan bangunan dengan tingkat teknologi tinggi, namun masih
rasional, dan fungsional.
4. Arsitektur yang mengkomunikasikan kemampuan teknologi dan bahan sebagai
elemen artistik dan estetik yang dominan.
5. Arsiitektur yang memiliki kepedulian yang besar kepada masa ini (The Present).

Arsitektur Neo Modern Page 8


2.2 Ciri / Karakteristik bangunan Late Modern / Neo Modern

Berikut ini merupakan ciri/karakteristik Late Modern yaitu :

1. Tidak menampilkan ornamen dan dekorasi lama tetapi menojolkan Tektonika (The
Art of Construction). Arsitekturnya dimunculkan dengan memamerkan kecanggihan
yang mutakhir terutama teknologi.
2. Menampilkan bentuk-bentuk tri-matra sebagai hasil dari teknik proyeksi dwi matra
(misal, tampak sebagai proyeksi dari denah). Tetapi, juga menghadirkan bentukan
yang trimatra yang murni (bukan sebagai proyeksi dari bentukan yang dwimatra).
3. Tidak menonjolkan warna dan tekstur, mereka ini hanya ditampilkan sebagai aksen.
Walaupun demikian, punya warna favorit yakni warna perak.
4. Tampilan bangunan dominan menggunakan bentuk geometri.
5. Late Modern menunjuk pada fungsi-fungsi mimpi, yang utopi (masa depan yang
sedemikian indahnya sehingga tidak bisa terbayangkan).
6. Late modern menempatkan ruang sebagai unsur yang dominan
7. Unconscions Style :
 Dalam pengertian secara tidak sadar telah memakai langgam / gaya
8. Pragmatic :
 Setiap bangunan didirikan untuk tujuan tertentu.
 Tiap bangunan mempunyaiciri khasnya masing-masing.
 Bangunan setujuan mempunyai kemiripan satu sama lain.
9. Loose Fit :
 Bentuk yang ditampilkan tidak sesuai dengan fungsi atau kehilangan
kecocokannya dengan fungsi.
10. Late - Capitalist :
 Berlatar belakang efisiensi dan keuntungan.
11. Suppressed Artist :
 Arsitek merasa dibatasi / tertekan dan terpaksa untuk memunculkan
kreatifitasnya.
12. Elitist Profesional :

Arsitektur Neo Modern Page 9


 Arsitekturnya lebih menonjolkan sikap eksklusif perancangnya saja.
13. Wholistic :
 Adanya kesatuan antar unsure-unsur pembentuknya.
14. Architect provides service :
 Arsitek menempatkan dirinya sebagai pelayan aau penerjemah ide.

Ciri-ciri diatas merupakan ciri-ciri umum yang dapat terlihat secara visual dari bangunan
Neomodern. Untuk mengungkapkannya, para arsitek Neomodern memanfaatkan bentuk,
penggunaan material dan warna serta struktur dan teknologi yang membuat Neomodern
berkembang juga menjadi beberapa aliran seperti Plastism, Suprematism, High-tech dan lain-
lain.
Dalam aliran Plastism, banyak digunakan bentukan-bentukan yang berkesan fleksibel
dengan banyak kurva serta lengkung. Bentukan yang fleksibel ini membuat bangunan lebih
dinamis dan memiliki karakter. Bentukan tersebut tidak selalu bersifat struktural, seringkali
bersifat dekoratif namun menyatu dengan bangunan dan bukan sekedar “tempelan” baik secara
facade maupun interior bangunan, caranya dengan menggunakan warna dan material bangunan
yang inovatif. Intinya aliran Plastism berusaha mengemukakan ide melalui bentukan-bentukan
yang tidak umum dari sebuah bangunan.
Aliran Suprematism mengutamakan perekayasaan bentuk dari bentukan yang umum.
Dari arti kata “suprematis” sendiri yaitu melawan hal-hal yang bersifat lampau dan natural,
aliran ini berusaha mengiterpretasikannya kedalam bangunan dengan merekayasa segala hal
yang bersifat umum pada bangunan. Misalnya dinding, kolom bahkan lantai yang miring. Istilah
disposisi merupakan hal yang wajar dalam aliran Suprematism dalam mengemukakan ide dan
konsep. Namun aliran ini memusatkan perhatian pada bangunan dari segi konsep bentukan yang
mengarah pada karakter bangunan tanpa mempertimbangkan fungsi secara mendalam. Sense of
art sangat terlihat dalam bangunan-bangunan karya aliran Neomodern-suprematism.
Aliran High-tech biasanya menggunakan struktur yang ekstrim untuk “memaksakan”
bentuk yang sesuai dengan konsep/ide. Namun dalam hal ini juga dipertimbangkan fungsi secara
sains yang menunjang kenyamanan manusia penggunanya. Aliran-aliran dalam Neomodern
sebenarnya tidak baku karena setiap arsitek dalam mengemukakan idenya berbeda-beda, namun
tujuan dan pemikiran dasar dapat dikategorikan dalam Neomodern.

Arsitektur Neo Modern Page 10


Anti-Postmodern, Anti-Clasisisme, Anti-Disneyland, Anti-Deniel, juga Neo-Classic /
Classicisme. Kadang mengembangkan postmodern dan late modern sebagai perbendaharaan
abstrak. Gehry telah mengembangkan ruang Postmodern dari Charles Moore serta Late modern
sebagai perbendaharaan absrak dari karya-karyanya. Gehry juga menyimpulkan argumentasi-
argumentasi mengenai Postmodern yang dianut oleh Charles Jenks, Charles Moore, Michael
Grraves tetapi tidak menganutnya.

2.3 Tokoh-tokoh Late Modern / Neo Modern

Tokoh Late Modern antara lain:


 Richard Meier
 Richard Rogers
 Renzo Piano
 Norman Foster.

2.4 Perbandingan Arsitektur Modern, Neo Modern & Post Modern

Klasifikasi & ciri-ciri arsitektur modern, neo modern dan post modern (Charles Jenks).
No. Modern (1920-1960) Neo Modern (1960- ) Post Modern (1960- )
I 1 One International Style, or Unconscions Style : Double-coding of Style :
‘no style’ :  Secara tidak sadar  Menggabungkan
D  Betuk Model sama telah memakai unsur-unsur modern
dimanapun berada langgam / gaya. dengan unsur lain
E  Tanpa langgam / gaya (vernacular, local,
komersial,
O konstektual), juga
berarti
L memperhatikan nilai-
nilai yang dianut

Arsitektur Neo Modern Page 11


O arsitek dan penghuni
atau masyarakat
G awam
2 Utopian and Idealist : Pragmatic : Popular and Popularist:
I  Arsitek seakan-akan  Setiap bangunan  Tidak terikat oleh
melaksanakan impiannya didirikan untuk aturan atau kaidah
C memperbaiki realita dan tujuan tertentu. tertentu, tetapi
cenderung bersifat  Tiap bangunan mempunyai tingkat
A memaksakan. mempunyaiciri fleksibilitas yang
khasnya masing- tinggi, sehingga dapat
L masing. menyesuaikan diri
 Bangunan setujuan dengan lingkungan.
mempunyai
kemiripan satu sama
lain
3 Deterministic form, Loose Fit : Semiotic Form :
fungtional /DFF:  Bentuk yang  Bentuk yang ada
 Syarat utama dari ditampilkan tidak mempunyai tanda
bangunan adalah sesuai dengan fungsi makna dan tujuan
bangunan mencapai atau kehilangan sehingga
I kegunaaan yang kecocokannya penampilannya sangat
semaksimal mungkin. dengan fungsi. mudah dipahami.
D  Ruang - ruang yang
direncanakan sesuai
E dengan fungsinya.
 Bangunan tidak harus
O berdiri dari kepala,
badan dan kaki.
L 4 Zeitgeist : Late - Capitalist : Tradition and Choice :
 Berlatar balakang logika  Berlatar belakang  Bentukan yang ada
O dan keilmuan. efisiensi dan mengandung unsure-

Arsitektur Neo Modern Page 12


keuntungan. unsur atau nilai-nilai
G tradisi yang
penerapannya secara
I terpilih, atau
disesuaikan dengan
C maksud dan tujuan
perancang.
A 5 Artist as Prophet/healer : Suppressed Artist : Artist / Client :
 Arsitek mendudukkan  Arsitek merasa  Arsitektur
L diri sebagai yang maha dibatasi/tertekan dan mengandung dua hal
tahu. terpaksa untuk pokok yang menjadi
memunculkan tuntutan perancang.
kreatifitasnya. Bersifat seni (intern)
dan bersifat umum
(ekstern) sehingga
mudah dipahami.
6 Elitst / ‘for every man’ : Elitist Profesional : Elitist and Participative:
 Arsitekturnya lebih  Arsitekturnya lebih  Arsitekturnya lenih
menonjolkan sikap menonjolkan sikap menonjolkan
eksklusif perancangnya eksklusif kebersamaan serta
yang tumbuh dari perancangnya saja. mengurangi sikap
keinginan bersama. keangkuhan.
7 Wholistic, comprehensive Wholistic : Piecemeal :
redevelopment :  Adanya kesatuan  Adanya penerapan
 Adanya pemahaman antar unsure-unsur unsur-unsur dasar
yang menyeluruh dan pembentuknya. seperti history,
saling mendukung antar vernacular, lokasi, dll.
elemen-elemen
pembentuk arsitektur.
8 Architect as savior/doctor : Architect provides Architect as
 arsitek menempatkan service : representative and

Arsitektur Neo Modern Page 13


dirinya sebagai  Arsitek activist :
penyelamat/penyembuh menempatkan  Arsitek berfungsi
dari segala permasalahan dirinya sebagai sebagai wakil
arsitektur dan yang pelayan aau penerjemah ide
mempunyai banyak penerjemah ide. kepada perencana dan
gudang ide. secara aktif berperan
serta dalam
perancangan.

2.5 Contoh Karya Arsitektur Late Modern / Neo Modern

1. AMERICAN FOLK ART MUSEUM


Dikategorikan dalam aliran suprematism karena merupakan
pengembangan dari bentukan yang sederhana tanpa alasan yang
jelas. Penggunaan material bangunan menunjukan seperti
sebuah bongkahan batu tetapi dengan bentukan yang tidak
mungkin terjadi dengan menggunakan bahan batu, warna yang
seragam, struktur tidak diperlihatkan. Tidak ada segi sains
maupun fungsi yang dipertimbangkan, hanya karakter bangunan
yang menunjukan bahwa bangunan tersebut bangunan tua
“sejarah” dengan bentuk “masa depan” yang inovatif dan tidak
lazim. Metodenya yaitu dengan hermetic coding, terlihat disini
Arsiteknya ingin mengemukakan ide sebuah bangunan museum dari masa ke masa yakni dari
masa prehistoric sampai masa kini bahkan sampai masa depan.

Arsitektur Neo Modern Page 14


2. VILLA ST. JOHN - St. John Island, by
Hariri & Hariri architects
Bangunan villa St.John dapat dikategorikan
dalam bangunan Neomodern aliran
suprematism. Hal ini terlihat dari bentukan
yang merupakan pengembangan, pemaduan
dan perekayasaan bentukan-bentukan yang
sederhana untuk memberikan karakter pada bangunan namun dengan tetap mempertimbangkan
fungsi sains seperti pembayangan dan sirkulasi udaranya.
Sifat disposisi pada dinding-dinding eksterior, memiringkannya dan menumpuk bentukan-
bentukan tanpa aturan yang pasti merupakan ciri suprematism. Metode yang digunakan seperti
disjunctive complexcity, bahkan sedikit comic destructive terlihat pada bentukan luar
bangunan. Namun dari interior terlihat bahwa bangunan ini memiliki pengaturan ruang yang
sesuai dengan metode explosive space yang menembus batas dan bersifat kontinu dan
berhubungan satu dengan yang lain.

3. KOREAN MUSEUM OF ART - Hariri & Hariri


architects
Juga termasuk dalam aliran suprematism, yakni
pengembangan dari bentukan yang sederhana. Memiringkan
dinding, menggabungkan dengan bentukan-bentukan lain
sehingga menjadi satu kesatuan dengan hubungan yang tidak
jelas. Penggunaan metode disjunction complexcity serta
explosive space pada tampak luar dan dalam bangunan. Juga
terdapat konsep seperti yang dikemukakan Peter Eisenman
dengan bentukan L-nya yang merupakan suatu metode
hermetic coding.

Arsitektur Neo Modern Page 15


4. INDIANAPOLIS HOUSE - Hariri & Hariri
architects
Dengan menggunakan metode comic destructive,
Hariri mencoba membedah lebih dalam dari suatu
bentukan yang sederhana dengan menggabungkan juga
metode explosive space, bangunan diatas dapat
dikategorikan sebagai bangunan Neomodern suprematism yang terselubung. Terlihat bahwa
kompleksitas terdapat di dalam bangunan.

5. AURORA PLACE - Sydney Australia, by Renzo Piano


Bangunan ini dapat dikategorikan dalam aliran Neomodern-
hightech dimana penggunaan struktur yang ekstrim yang
juga menunjang sainsnya seperti pencahayaan dan
pembayangan.
Dengan konsep awal sebuah layar seperti konsep dari
bangunan Sydney Opera House, bangunan Aurora Place
dirancang dengan strategi pendekatan secara perspektif
diantara bangunan-bangunan pencakar langit disekitarnya.
Bangunan ini memberikan kesan tersendiri baik dalam ide,
keindahan secara detail maupun keserasian dengan lingkungannya. Bangunan juga dirancang
dengan pertimbangan yang sangat mendalam untuk skala tubuh manusia, pemanfaatan sains
untuk kenyamanan dan struktur yang inovatif. Arsitek perancangnya, Renzo Piano berpendapat
bahwa arsitektur bukan hanya menggabungkan, memotong, menambah atau mengubah
bentukan-bentukan menjadi satu bentuk baru, tetapi arsitektur sebaiknya memberikan kontribusi
khusus dalam jiwa sebuah bangunan khususnya dan secara umum terhadap lingkungan di
sekitarnya.
Bangunan ini dikategorikan ke dalam bangunan Neomodern karena memiliki konsep yang
spesifik, juga mempertimbangkan sains dan strukturnya dan bentukan yang terjadi juga
merupakan penggabungan antara unsur-unsur geometris dan nongeometris.

Arsitektur Neo Modern Page 16


6. LONDON BRIDGE TOWER - Livingstone London, By Renzo
Piano
Bentukannya yang berupa menara menjulang tinggi mengadopsi
bentukan kapal layar Thames yang legendaris dipadukan dengan
puncak menara gereja. Facadenya didistorsi oleh adanya bidang-
bidang lempeng yang berbeda material berkesan ringan namun
masif, karena adanya pemakaian kaca pada facadenya. Kesan
bentukan geometri begitu kuat terlihat dari bentukannya yang
sederhana hanya mengandalkan permainan pada fasade tampaknya
bentukan tiga dimensi merupakan proyeksi dari denah. Puncak menara yang setinggi 100 meter
merupakan radiator yang memakai 35 mph kekuatan angin untuk mendinginkan bangunan.

7. WEXNER CENTER - FOR


THE ARTS 1989 OHIO - State
University North High Street
Columbus, Ohio

8. KAMMERMUSIKSAAL
MATTHAIKIRCHSTRASSE 3 –
Berlin, Tiergarten, Germany
Bangunan-bangunan di atas ini
termasuk dalam Neo Modern.
Dapat kita lihat dari bentukan
bangunannya yang sangat berani.
Bangunan ini menampilkan

Arsitektur Neo Modern Page 17


bentuk-bentuk trimatra sebagai hasil dari teknik proyeksi dwi matra (tampak sebagai proyeksi
dari denah).Tetapi juga menghadirkan bentukan yang trimatra yang murni (bukan sebagai
proyeksi dari bentukan yang dwi matra). Sepintas tidak terlihat jauh dari Arsitektur Modern yaitu
menonjolkan tampilan geometri. Bangunan ini tidak menampilkan ornamen dan dekorasi tetapi
menonjolkan Tektonika ( The Art of Construction ). Arsitekturnya dimunculkan dengan
memamerkan kecanggihan yang mutakhir dari segi konstruksinya. Terlihat dengan
mengkomunikasikan kemampuan teknologi dan bahan untuk berperan sebagai elemen artistik
dan estetik yang dominan. Bangunan ini merupakan penuangan dan ekspresi dari ide-ide
arsiteknya dengan menampilkan style yang berbeda.

Bangunan& angunan di atas ini termasuk dalam Neo Modern' (a*at kita lihat dari entukan

angunannya yang sangat erani' Bangunan ini menam*ilkan entuk& entuk trimatra se agai

hasil dari teknik *royeksi d7i matra /tam*ak se agai *royeksi dari denah2'Teta*i !uga

menghadirkan entukan yang trimatra yang murni / ukan se agai *royeksi dari entukan yang

d7i matra2' Se*intas tidak terlihat !auh dari Arsitektur Modern yaitu menon!olkan tam*ilan
geometri' Bangunan ini tidak menam*ilkan ornamen dan dekorasi teta*i menon!olkan Tektonika
/ The Art o6 4onstru)tion 2' Arsitekturnya dimun)ulkan dengan memamerkan ke)anggihan yang
mutakhir dari segi konstruksinya' Terlihat dengan mengkomunikasikan kemam*uan teknologi

dan ahan untuk er*eran se agai elemen artistik dan estetik yang dominan' Bangunan ini

meru*akan *enuangan dan eks*resi dari ide&ide arsiteknya dengan menam*ilkan style yang

er eda

9. OPERA DE LA BASTILLE -
Place de la Bastille, Paris 12e,
France
Pada bangunan opera di atas ini
terlihat bahwa bentukan yang

Arsitektur Neo Modern Page 18


terjadi merupakan permainan ide dan kreatifitas dari sang arsitek. Tampak bangunan bukan
merupakan tipical dari denah. Tidak ada ornament yang ditonjolkan dalam bangunan melainnkan
sistem konstruksinya yang diperlihatkan, dimana kecanggihan teknologi dan penggunaan bahan
serta material yang tepat yang diperlihatkan atau dengan kata lain art of tectonicnya sebagai
elemen estetiknya. Bentukan asemantic terlihat pada bangunan ini dan juga dua bangunan lain di
atas, di mana ada pemisahan antara bentuk dan isi.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kalau kita melihat dan mempelajari contoh bangunan Neo Modern yang dapat kita lihat
di atas, dapat kita temukan suatu perbedaan dari bangunan-bangunan yang lain. Bangunan-
bangunan di atas sangat berani dalam mengambil bentukannya dan memberikan ide-ide yang
sangat kreatif dalam suatu proses perancangan.
Dari pembahasan Neo Modern ini menurut saya ini sangat bagus sekali karena kita diajar
lebih kreatif dan menuangkan segala ide-ide dan mimpi-mimpi kita dalam bangunan yang sedang
kita rancang. Dengan demikian perancangan yang kita buat tidak akan monoton dan itu-itu saja,
tetapi lebih bervariatif dan menarik baik dari segi bahan dan kontruksi serta penggunaan
teknologinya.
Para arsitek diajar untuk dapat melawan budaya yang ada dan berani keluar dalam
mengekspresikan idenya dalam desain yang dibuatnya. Pada saat orang melihat bangunan yang
kita buat mereka akan bertanya-tanya tentang analogi dari bangunan dan lain sebagainya karena

Arsitektur Neo Modern Page 19


ada sesuatu yang lain dan aneh dari bangunan yang dibuat dan juga adanya suatu karakteristik
tersendiri yang dipunyai oleh bangunan.
Saat ini masih banyak juga arsitek yang membuat tampak bangunan sebagai proyeksi dari
denah dan juga menampilkan ornament dan dekorasi untuk membuat bangunan menjadi menarik.
Padahal kalau kita melihat bangunan-bangunan Neo Modern di atas yang mengandalkan
Tektonika (The Art of Construction) mempunyai bentukan-bentukan yang menarik dan
mempunyai suatu irama serta indah untuk dilihat walaupun tidak menampilkan ornament atau
dekorasi pada bangunan.
Karena saya sangat berterimakasih dengan adanya pembelajaran tentang Neo Modern
karena dapat membuka pikiran saya dan ide-ide saya untuk berkembang dan berekspresi lebih
baik dengan memahami ruang dan bentukan-bentukan yang ekspresif sehingga membantu saya
dalam tugas-tugas merancang saya dan juga menambah pengetahuan saya. Sekiranya dengan
pemahaman tentang Neo Modern ini kita memiliki suatu konsep berpikir yang kreatif dan dapat
menghasilkan bangunan-bangunan yang lebih menarik dan artistic/estetik dari segi kontruksinya.

3.2 Saran

Saran yang dapat saya sampaikan berkaitan dengan materi ini adalah agar di dalam
merancang suatu desain, supaya tidak melupakan konsep Arsitektur Neo Modern yang sangat
berperan penting di dalam perancangan. menerapkan unsur-unsur budaya, lingkugan termasuk
iklim setempat. Hal ini dapat diungkapkan dalam bentuk fisik arsitektural seperti tata letak,
denah, struktur, detail-detail bagian, ornament dan lain-lain.

Arsitektur Neo Modern Page 20


Daftar Pustaka

http://www.daukhan-arsitek.com/
http://www.geocities.com/sta5_ar530/
http://calonarsitek.wordpress.com/

Arsitektur Neo Modern Page 21


Arsitektur Neo Modern Page 22

Anda mungkin juga menyukai