Anda di halaman 1dari 19

RINGKASAN JURNAL

Nyeri dada dan praduga sindrom koroner akut adalah alasan tersering
pasien masuk ke bagian gawatdaruratan di rumah sakit dan merupakan beban besar
pada bidang pelayanan kesehatan. Kebanyakan dari pasien tersebut sebenarnya
mungkin dapat dipulangkan karena mereka umumnya tidak mengalami infark
miokard, tetapi alur perawatan yang ada tidak dapat memastikan adanya infark
miokard sebelumnya. Pemeriksaan troponin pada pengkajian pasien dengan nyeri
dada dapat mengembangkan strategi yang efektif dan aman untuk memastikan
bahwa pasien tidak mengalami infark miokard.

A. Tujuan
Untuk mendefinisikan ambang batas troponin I jantung sehingga dapat
mengidentifikasi pasien yang diduga mengalami Sindrom Koroner Akut pada
pasien dengan risiko rendah miokard infark dan berpotensi dapat dipulangkan.
B. Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan kohort secara prospektif untuk
mengindentifikasi pasien dengan dugaan Sindrom Koroner Akut yang masuk
ke departemen gawatdarurat di rumah sakit sekunder (Rumah Sakit St John,
Western General Hospital) dan rumah sakit perawatan tersier (Royal Infirmary
of Edinburg) sejak 1 Juni 2013 hingga 31 Januari 2014. Metode sampling yang
digunakan adalah cluster randomised trial sampling (ClinicalTrials.gov nomer
NCT01852123). Jumlah sampel adalah 6304 pasien yang diduga SKA (ACS).
C. Hasil
6304 pasien yang dicurigai Sindrom Koroner Akut yaitu 4870 dalam
kelompok derivasi, 1126 dalam kelompok validasi internal, dan 308 dalam
kelompok validasi eksternal. Pada derivasi kohort, kebanyakan pasien dengan
nyeri dada mulai lebih dari 2 jam sebelum dilakukan pengujian troponin.
Median waktu pengambilan sampel darah sejak kedatangan di unit
kegawatdarurat untuk pengukuran troponin jantung adalah 54 menit (IQR 33-
85; appendix p 11). Tes ulang dilakukan pada 1608 (42%) dari 3799 pasien
1
dengan konsentrasi troponin dibawah 99 sentil. Konsentrasi tropinin diatas
batas ambang yaitu 4304 (88%) dari 4870 pasien, dan diatas 99 sentil yaitu
1253 (26%) dari 4870 pasien, dengan 782 (16%) dinilai memiliki infark
miokard tipe 1 dan 173 (4%) memiliki infark miokard tipe 2. Selanjutnya 301
(6%) dari 4870 pasien diklasifikasi memiliki cedera miokard. Pada 30 hari, 32
(1%) pasien kembali mengalami infark miokard, dan 75 (2%) meninggal
karena penyebab jantung.
Secara keseluruhan, konsentrasi troponin lebih rendah dari 5 ng/L pada
594 (56 %) dengan nilai prediktif 99, 4 % (99,8-99,9%). Keseluruhan derivasi
dan validasi kohort, 12 (0-4%) dari 2905 pasien dengan konsentrasi troponin
kurang dari 5 ng/L merupakan titik akhir primer. Pada derivasi kohort, pasien
dengan konsentrasi tropinin kurang dari 5 ng/L, infark miokard dan kematian
jantung jarang terjadi pada median waktu tindak lanjut pada 427 hari. Jika
dibandingkan dengan pasien yang memiliki konsentrasi troponin antara 5 ng/L
dan 99 sentil, pasien dengan konsentrasi lebih rendah lebih jarang mengalami
infark miokard atau kematian jantung pada 1 tahun (p-0.0001). Hubungan ini
tetap berlaku setelah dibedakan berdasarkan umur dan jenis kelamin.

D. Kesimpulan
Nyeri dada dan praduga sindrom koroner akut adalah alasan tersering
pasien masuk ke bagian gawatdaruratan di rumah sakit, padahal umumnya
mereka dapat dipulangkan karena mereka biasanya tidak mengalami infark
miokard dan kematian jantung. Secara keseluruhan, konsentrasi troponin lebih
rendah dari 5 ng/L pada 594 (56 %) dengan nilai prediktif 99, 4 % (99,8-
99,9%). Pada derivasi kohort, pasien dengan konsentrasi tropinin kurang dari
5 ng/L jarang terjadi infark miokard dan kematian jantung pada median waktu
tindak lanjut pada 427 hari. Jika dibandingkan dengan pasien yang memiliki
konsentrasi troponin antara 5 ng/L dan 99 sentil, pasien dengan konsentrasi
lebih rendah lebih jarang mengalami infark miokard atau kematian jantung
pada 1 tahun (p-0.0001). Hubungan ini tetap berlaku setelah dibedakan
berdasarkan umur dan jenis kelamin. Pemeriksaan troponin pada pengkajian
pasien dengan nyeri dada dapat mengembangkan strategi yang efektif dan

2
aman untuk memastikan bahwa pasien tidak mengalami infark miokard.
Rendahnya konsentrasi troponin mengidentifikasi rendahnya risiko dua pertiga
pasien yang mengalami permasalahan jantung yang dapat dipulangkan dari
rumah sakit. Implementasi pendekatan dalam penelitian ini dapat mengurangi
masuknya pasien ke rumah sakit dan bermanfaat bagi pasien dan penyedia
layanan kesehatan.

3
ANALISIS JURNAL DENGAN FORMAT PICO

Population (P) :
Peneitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kohort secara
prospektif dari 6304 pasien berturut-turut yang terdaftar dengan praduga sindrom
koroner akut yang mengunjungi empat rumah sakit perawatan sekunder dan tersier
di Skotlandia. Studi desain dari penelitian mengindentifikasi pasien berturut-turut
dengan dugaan Sindrom Koroner Akut yang memiliki kemungkinan nyeri dada ke
departemen gawatdarurat di perawatan rumah sakit sekunder (Rumah Sakit St John,
Western Rumah Sakit Umum) dan rumah sakit perawatan

Intervensi (I) :
Peneliti mengukur kadar troponin plasma, konsentrasi dan adanya
penggunaan sensitivitas tinggi troponin jantung. Peneliti mengevaluasi nilai
prediksi negatif dari berbagai konsentrasi troponin untuk hasil utama dari indeks
infark miokard atau kematian jantung pada 30 hari. Nilai prediksi negatif konsisten
di seluruh kelompok berdasarkan usia, jenis kelamin, faktor risiko, dan penyakit
kardiovaskular sebelumnya.

4
Compare (C) :
No. Judul Peneliti Metode Hasil
1 High-Sensitivity Stelzle, Dominik, Dengan cara mengidentifikasi semua 1. Setelah presentasi indeks, rawat
Cardiac Troponin I And Anoop Shah, pasien dengan dugaan sindrom koroner inap dengan gagal jantung terjadi
Risk Of Hospitalisation Martin Denvir, akut yang berusia kurang lebih 61 tahun pada : 83 pasien (40 / 1.000 orang-
With Heart Failure In Atul Anand, dari tiga rumah sakit perawatan tahun, py).
Patients With Fiona Strachan, sekunder dan tersier. Semua data pasien 2. Pasien dengan infark miokard
Suspected Acute Andrew dengan gagal jantung diambil dari memiliki tiga kali lipat peningkatan
Coronary Syndrome: A Chapman, Skotlandia Morbiditas Record. Model risiko gagal jantung di rumah sakit
Cohort Study. Journal Nicholas Mills, Cox-regresi dilakukan untuk dibandingkan dengan semua pasien
of The American David McAllister mengevaluasi hubungan antara lainnya (93 / 1.000 vs 31/1000 py,
College of Cardiology sensitivitas tinggi konsentrasi troponin HR = 2,93, 95% CI 1,86-4,62).
Volume 67. Issue 13_S. jantung dan gagal jantung. C-statistik 3. Risiko gagal jantung di ruang rawat
Tahun 2016 digunakan untuk mengevaluasi inap meningkat per penggandaan
keakurastan prediksi hasil. konsentrasi troponin (HR = 1,85,
95% CI 1,44-2,39).

5
2 High-sensitivity cardiac Shah, Anoop SV Konsentrasi troponin serum diukur 1. Dari 4.870 pasien berturut-turut (usia
troponin on MD,1 Atul Anand dengan menggunakan sensitivitas tinggi 64 ± 16 tahun, 57% laki-laki) yang
presentation, to rule out MD, Kuan Ken troponin I assay pada pasien berturut- disajikan dengan praduga sindrom
acute myocardial Lee MD, Phil turut dengan praduga sindrom koroner koroner akut.
infarction. BHF Center Adamson MD, akut, 2. infark miokard didiagnosis pada 782
for Cardiovascular Andrew Penelitian ini menggunakan pendekatan pasien (16,1%) dengan 32 (0,7%) dan
Science. United Chapman MD, kohort multi -senter secara prospektif. 75 pasien (1,5%) masing-masing
Kingdom. Tahun 2013 Timothy Langdon Hasil utama adalah indeks diagnosis dari memiliki infark miokard atau kematian
MD, Fiona infark miokard/kematian jantung pada 30 jantung pada 30 hari.
Strachan PhD, hari. 3. Konsentrasi troponin <5 ng / L ada
David E Newby presentasi memiliki NPV dari 99,6%
MD1, David A infark miokard diputuskan berdasarkan (interval kepercayaan 95% [CI] 99.4-
McAllister MD2 hasil dari sensitivitas tinggi 99.9%) untuk poin hasil hasil.
and Nicholas L troponin assay. Peneliti mengevaluasi 4. 2.314 pasien (48%) yang teridentifikasi
Mills. nilai prediktif negatif (NPV) dari dengan risiko 3 kali lipat lebih rendah
berbagai dari kejadian gagal jantung berat pada
konsentrasi troponin untuk menentukan satu tahun dimana mereka mengukur
ambang batas optimal untuk memastikan serial <persentil ke-99 yang digunakan
ada tidaknya infark miokard. untuk menyingkirkan infark miokard
6
(1% dibandingkan 3%; rasio hazard
yang disesuaikan [95% CI] = 0,36
[0,19-0,69]).
5. NPV dari konsentrasi troponin <5 ng /
L adanya konsentrasi serupa pada pria
dan wanita dan ketika dikelompokkan
berdasarkan usia (di atas dan di bawah
65 tahun), riwayat jantung koroner
penyakit atau tidak adanya iskemia
miokard pada elektrokardiogram awal

7
Outcome (O) :
1. Hasil utama adalah gabungan dari indeks tipe 1 infark miokard atau
kematian jantung pada 30 hari. Hasil sekunder adalah 1 tahun kelangsungan
hidup dari infark miokard atau jantung kematian setelah presentasi indeks.
2. Dalam dua independen kohort validasi, konsentrasi troponin kurang dari 5
ng / L di 594 (56%) dari 1.061 pasien, dengan keseluruhan nilai prediksi
negatif. Pada 1 tahun, pasien ini memiliki risiko yang lebih rendah dari
infark miokard dan kematian jantung daripada mereka yang memiliki
konsentrasi troponin dari 5 ng / L atau lebih.
3. Dari 6304 pasien yang dicurigai koroner akut Sindrom: 4870 dalam
kelompok derivasi, 1126 dalam kelompok validasi internal, dan 308 dalam
kelompok validasi eksternal.
4. Ditemukan 782 (16%) dari 4870 pasien dalam kelompok derivasi memiliki
infark miokard indeks, dengan lebih 32 (1%) ulang menyajikan dengan
infark miokard dan 75 (2%) kematian jantung pada 30 hari.
5. Pada pasien tanpa miokard infark pada presentasi, konsentrasi troponin
kurang dari 5 ng / L di 2311 (61%) dari 3.799 pasien, dengan nilai prediksi
negatif untuk hasil utama.

8
KRITIK JURNAL

Aspek Yang Dikritisi Hasil Kritisi

1. Elemen yang - Author Penulis jurnal berasal dari tim peneliti yang memiliki gelar
mempengaruhi Apakah peneliti mempunyai kualifikasi tingkat dokter (Medical Doctor) dan profesor dari British Heart
believability pengetahuan di bidang ini ? Foundation Pusat Ilmu Kardiovaskuler
penelitian
- Report title Judul penelitian mencakup maksud dan tujuan dari jurnal,
Apakah judul dalam penelitian jelas, akurat dan tidak yaitu untuk mengidentifikasi dugaan sindrom koroner akut
ambigu? dengan presentasi troponin I jantung menggunakan studi
kohort.

- Abstract Abstrak cukup tergambarkan dengan jelas tentang masalah


Apakah abstrak tergambar dengan jelas, termasuk penelitian berupa latar belakang, metodologi, temuan, hasil,
masalah penelitian, sampel, metodologi, temuan dan dan kontribusi serta interpretasi. Abstrak masih belum
rekomendasi ? menyebutkan tujuan, kata kunci, kesimpulan dan implikasi
dari hasil penelitian.

9
2. Elemen yang - Statement of the phenomenon of interest a. Masalah didalam jurnal teridentifikasi dengan jelas, yaitu
mempengaruhi a. Apakah masalah yang akan dipelajari ingin mengetahui cara mendeteksi pasien dengan sindrom
kekuatan diidentifikasi dengan jelas ? koroner akut yang derajatnya paling rendah dengan cara
penelitian b. Apakah masalah dan pertanyaan penelitian mengetahui jumlah ambang konsentrasi troponin I jantung
konsisten? untuk mengurangi biaya perawatan.
c. Bagaimana kepentingan masalah penelitian ? b. Masalah dan pertanyaan dalam penelitian konsisten yaitu
“apakah kadar Troponin I pada jantung merupakan strategi
yang tepat dalam mengidentifikasi seseorang yang
memiliki resiko terkecil terkena sindrom koroner akut?”
c. Masalah penelitian yang diajukan dalam jurnal penting
yaitu jika sindrom koroner akut yang dapat dideteksi
melalui strategi yang tepat dengan resiko terkecil, dapat
mengurangi jumlah pasien di ruang perawatan dan
mengurangi jumlah pembiayaan.
Purpose/significance of the study Tujuan penelitian teridentifikasi dengan jelas pada pengantar
Apakah tujuan penelitian teridentifikasi dengan jelas ? yaitu untuk mendefinisikan ambang batas troponin I jantung
sehingga dapat mengidentifikasi pasien yang diduga
mengalami Sindrom Koroner Akut (SAK) pada pasien
dengan risiko rendah miokard infark dan berpotensi dapat
dipulangkan.
Literature review
10
a. Apakah penelitian memiliki tinjauan pustaka ? a. Peneliti menggunakan tinjauan sistematis dari banyak
b. Apakah kajian literatur memenuhi dasar-dasar jurnal yang memiliki topik yang sama karena penelitian
filosofis penelitian? menggunakan metode meta-analisis.
c. Apakah kajian literatur memenuhi tujuannya? b. Kajian literatur pada jurnal memenuhi filosofis penelitian
karena jurnal ini dianalisis dari jurnal yang memiliki topik
yang sama.
c. Kajian literatur memenuhi tujuan karena peneliti
melakukan analisis pada jurnal menggunakan literatur
sebelumnya yang terbaru.
Method and philosophical Underpinnings a. Penelitian ini menggunakan pendekatan kohort secara
a. Apakah metodologi penelitian telah prospektif untuk mengindentifikasi pasien dengan dugaan
diidentifikasikan? Sindrom Koroner Akut yang masuk ke departemen
b. Mengapa pendekatan ini dipilih? gawatdarurat di rumah sakit sekunder (Rumah Sakit St
John, Western General Hospital) dan rumah sakit
perawatan tersier (Royal Infirmary of Edinburg) sejak 1
Juni 2013 hingga 31 Januari 2014.
b. Karena jumlah partisipan yang banyak sehingga di
klasifikasikan berdasarkan penyebab infark miokard
dengan tipe 1 dan tipe 2, dan pasien yang mengalami
kematian jantung disebabkan oleh infark miokard, aritmia,
dan gagal jantung.
11
Proses Penelitian Pimpinan penelitian : Nicholas L Mills
Posisi Peneliti Manajer studi : Fiona E Strachan.
a. Apa saja peran dari peneliti dan orang-orang yang Fellow peneliti : Anoop S V Shah, Atul Anand, Amy V
terlibat? Ferry, Andrew Chapman, Phil Adamson. Grant applicants:
Nicholas L Mills, David E Newby, Keith A A Fox, Colin
Berry, Simon Walker, Christopher J Weir.
Penasehat studi: Ian Ford (chair),Nicholas L Mills, David
Newby, Alasdair Gray, Keith A A Fox, Colin Berry, Simon
Walker, Paul O Collinson, Fred S Apple, Alan Reid,
Anne Cruikshank, Iain Findlay, Shannon Amoils, John
Norrie, Christopher Weir.
Penasehat monitoring data : Colin Fischbacher, Bernard
Croal, Stephen J Leslie.
Sample a. Penelitian ini menggunakan metode cluster randomised
a. Apakah metode sampling dan ukuran sampel trial sampling. Jumlah sampel adalah 6304 pasien yang
diidentifikasi dengan jelas? diduga ACS. Validasi untuk sampel pertama kali
dilakukan oleh petugas kesehatan yang ada.
- Kriteria inklusi : pasien yang telah diperiksa troponin
jantung dan elektrokardiograf.

12
- Kriteria eksklusi : pasien yang sedang hamil, pasien
yang sudah terdaftar sebelum periode penelitian (1 Juni
2013 - 31 Januari 2014).
Kemudian peneliti mengkaji data ambang batas troponin
pasien dalam dua validasi kohort secara independen.
b. Apakah metode sampling dalam penelitian sesuai ? Kriteria inklusi dan eksklusi sampel sama seperti
sebelumnya.
b. Metode sampel yang digunakan sudah sesuai dengan
Partisipan topik penelitian yang dilakukan.
a. Siapa yang menjadi responden?

a. Subjek penelitian yaitu pasien dengan dugaan mengalami


ACS dari departemen emergensi dari rumah sakit
b. Apakah responden tepat untuk mengikuti penelitian ? pelayanan sekunder yaitu St John’s Hospital, Western
General Hospital dan rumah sakit pelayanan tersier (Royal
Infi rmary of Edinburgh). Jumlah responden adalah 6304
orang pasien yang diduga ACS.

b. Subjek penelitian sudah sesuai dengan kriteria inklusi dan


eksklusi yang ditetapkan. Subjek ditetapkan setelah dua
kali validasi yaitu pertama dengan bantuan petugas
13
kesehatan yang ada dan kedua dilakukan oleh peneliti
berdasarkan informasi dan hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan oleh petugas kesehatan yang diambil dari
catatan elektronik pasien yang terstandarisasi.
Data collection/ pengumpulan data
a. Pengumpulan data / analisis data Apakah strategi a. Subjek yang diduga mengalami ACS secara independen
pengumpulan data yang dijelaskan? ditinjau oleh peneliti yang meliputi semua informasi
klinis, termasuk pemeriksaan invasif dan non-invasif dan
kriteria hasil sejak ditetapkan hingga 30 hari. Pasien
kemudian dikategorikan menjadi infark miokard (tipe 1)
b. Apakah strategi yang digunakan sudah tepat? dan infark nekrosis (tipe 2). Peneliti menggunakan
registrasi regional dan nasional untuk memastikan tindak
lanjut secara lengkap untuk keseluruhan populasi.
TrakCare (InterSystems; Cambridge, MA, USA) adalah
sistem pencacatan data pasien secara elektronikr dalam
lingkup regional. Untuk mengkaji infark miokard
berulang, semua pasien ditentukan dan distratifikasi
setelah meninjau ulang keseluruhan data klinis dan
pemeriksaan dengan indeks klinis yang sama. Semua data
kematian jantung dirumah sakit dan komunitas tercatat

14
keseluruhan pada basisdata nasional, General Register of
Scotland

b. Strategi yang digunakan sudah cukup tepat

Analisa Data
a. Apakah dijelaskan strategi yang digunakan untuk a. Strategi untuk menganalisis data sudah dijelaskan dengan
menganalisis data ? jelas. Peneliti menggunakan R versi 3.2.2 untuk
menganilisis data. Peneliti juga membuat analisis dengan
membuat sub-kelompok untuk menganalisis nilai
b. Apakah peneliti mengikuti langkah-langkah dari
prediktif negatif berdasarkan usia, jenis kelamin, durasi
metode analisis data ?
gejala, faktor risiko kardiovaskular, riwayat penyakit
c. Apakah data saturasi tercapai?
kardiovaskular dan adanya iskemik myokard yang
terlihat pada ekg.
b. Peneliti sudah mengikuti langkah-langkah dari metode
analisa data.

c. Data yang diharapkan hampir sepenuhnya tercapai.


Peneliti menduga sebelumnya nilai prediktifnya
mendekati 100% dan hasilnya adalah berkisar antara
99,2-99,7 %.
15
Ethical considerations
a. Apakah responden diberikan informasi lengkap a. Didalam jurnal tidak dijelaskan tentang surat persetujuan
tentang penelitian ini? b. Didalam jurnal ini tidak dijelaskan kerahasiaan dari
b. Apakah otonomi / kerahasiaan partisipan dijamin? responden.
c. Didalam penelitian ini tidak dijelaskan keamanan
peserta.
c. Apakah peserta dilindungi dari bahaya?
d. Pada jurnal ini disebutkan bahwa penelitian ini disetujui
d. Apakah izin etis diberikan untuk studi?
oleh Komite Etik Penelitian Nasional dan Deklarasi
Helsinki.
- Findings/discussion
a. Apakah temuan dipaparkan dengan jelas ? a. Temuan dipaparkan dengan jelas terhadap aspek yang akan
b. Apakah temuan ini menggambarkan masalah diteliti.
tersebut? b. Temuan menggambarkan masalah dalam jurnal ini yaitu
c. Apakah tujuan awal dari penelitian tercapai dari hasil ditemukan bahwa pasien sekitar dua pertiga pasien yang
studi ? teridentifikasi mempunyai risiko rendah infark miokard
atau kematian jantung dan dapat dipulangkan secara aman
dari departemen emergensi. Implementasi dari penelitian
ini mendasari dugaan bahwa dapat menurunkan/
menghindarkan perawatan pasien ke rumah sakit dan
16
memiliki keuntungan untuk pasien dan penyedia layanan
kesehatan. Penurunan beban biaya akibat implementasi ini
mungkin tidak dapat terjadi apabila adanya tambahan
konsultasi pasien di luar rumah sakit atau adanya
kekambuhan.
c. Tujuan penelitian tidak disebutkan secara jelas dalam
jurnal. Namun, permasalahan dalam penelitian dapat
terjawab dengan hasil penelitian walau tidak semuanya
sesuai dengan harapan jika dalam kondisi tertentu.
Conclusions/implications and recommendations
a. Apakah kesimpulan penelitian ini ? a. Kesimpulan penelitian ini adalah konsentrasi rendah
b. Apa pentingnya implikasi dan rekomendasi dari troponin rendah mengidentifikasi rendahnya risiko dua
temuan ini ? pertiga pasien yang mengalami permasalahan jantung
c. Apakah rekomendasi dibuat untuk menunjukkan yang dapat dipulangkan dari rumah sakit. Implementasi
bagaimana temuan penelitian dapat dikembangkan? pendekatan dalam penelitian ini dapat mengurangi
masuknya pasien ke rumah sakit dan bermanfaat bagi
pasien dan penyedia layanan kesehatan.
b. Hasil penelitian dari jurnal tersebut cukup penting dimana
dengan menerapkan pendekatan ini maka diharapkan
dapat mengurangi angka pasien yang masuk rumah sakit

17
dan selanjutnya pendekatan ini dapat dikembangkan agar
dapat diterapkan dalam praktik klinis sehari-hari.
References
Apakah semua referensi/ buku, jurnal dan media lain - Daftar pustaka pada penelitian ini sudah cukup jelas dan
dicantumkan dalam penelitian ini ? tertulis pada daftar pustaka sesuai dengan kriteria
penulisan

18
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Melalui penyusunan makalah analisis. Penulis dapat menyimpulkan antara lain
sebagai berikut :
1. Peneliti menggunakan gaya penulisan yang benar, tata bahasa yang
digunakan tidak mudah dipahami dan menggunakan singkatan-singkatan .
2. Tinjauan pustaka yang digunakan didalam jurnal dicantum didalam daftar
pustaka.
3. Penelitian ini menggunakan penelitian kohort prospektif dari 6304 pasien
berturut-turut yang terdaftar dengan dugaan koroner akut sindrom.
4. Referensi yang digunakan dalam penelitian tercantum dalam daftar pustaka
dan cukup up to date dan relevan.

B. SARAN
1. Untuk penulisan atau bahasa mungkin lebih di sederhanakan lagi agar
pembaca lebih mudah memahami isi penelitian ini.

C. IMPLIKASI KEPERAWATAN
1. Dapat dijadikan sebagai acuan dalam memberikan intervensi pada pasien
dengan sindrom coroner akut.
2. Dapat sebagai acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut lagi tentang
sindrom koroner akut.

19

Anda mungkin juga menyukai