Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PERMAINAN MENCARI JEJAK SEBAGAI

MEDIA PENDIDIKAN PEMAKAI

Sherina*), Ary Setyadi

Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro,


Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Abstrak

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh pelaksanaan sosialisasi dan permainan mencari
jejak yang digunakan sebagai salah satu media pendidikan pemakai, terutama dalam
penelusuran informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh sosialisasi dan permainan mencari jejak sebagai media pendidikan pemakai. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif
dengan pendekatan action research. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi,
wawancara, dan dokumen. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa setelah menerima materi
sosialisasi dan melaksanakan permainan mencari jejak, siswa menjadi mampu untuk
melakukan penelusuran informasi secara mandiri, tidak bergantung kepada pustakawan.
Perubahan perilaku siswa ini membuat proses penelusuran informasi yang dilakukan oleh
siswa menjadi lebih cepat dan efisien, selain itu juga meringankan tugas pustakawan.

Kata Kunci : Pendidikan Pemakai, Instruksi Perpustakaan, Penelusuran Informasi, Perilaku


Penelusuran Informasi

Abstract

This study discusses the influence of socialization and games looking for traces of which are
used as a medium of user education, especially in search of information. The purpose of this
study was to determine the extent of the influence of socialization and games looking for traces
of user education as a medium. The method used in this research is descriptive qualitative
research method with action research approach. Data collection techniques are observation,
interviews, and documents. Results from the study showed that after receiving the socialization
materials and carry out the game looking for the trail, the students be able to perform
information searches independently, do not rely on librarians. Change the student's behavior
makes the information search process undertaken by students more quickly and efficiently,
while also ease the task of librarians.

Keywords: User Education, Instruction Library, Information Retrieval, Information Retrieval


Behavior

*)
Penulis Korespondensi
Email: sherina.basumbul46@gmail.com
1. Pendahuluan sumber informasi sebagai alat temu balik
Kebutuhan informasi membuat seseorang informasi, misalnya penjelasan mengenai
berupaya untuk memenuhi kebutuhan informasinya nomor panggil buku, cara menggunakan
tersebut, seperti halnya yang dilakukan oleh siswa- katalog (baik katalog manual ataupun katalog
siswi di SMP Negeri 2 Ngadirejo. Siswa-siswi online), dan penggunaan sumber informasi
memanfaatkan perpustakaan untuk memenuhi lainnya yang tersedia di perpustakaan.
kebutuhan informasi mereka, namun dalam 3. Instruksi Bibliografi
memenuhi kebutuhan informasi tersebut, siswa-siswi Instruksi bibliografi ini biasanya diberikan
mengalami kesulitan dalam melakukan penelusuran kepada siswa ataupun guru yang ingin
informasi serta membuat pustakawan harus melakukan riset atau membuat karya tulis.
membantu siswa dalam memperoleh buku yang Kegiatan ini lebih mengarah kepada
mereka butuhkan. Salah satu upaya yang dapat pemberian saran atau rekomendasi mengenai
dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut buku apa yang cocok dan dimana buku
adalah dengan melakukan pendidikan pemakai. tersebut dapat diperoleh.
Menurut F. Rahayuningsih dalam bukunya yang
berjudul “ Pengelolaan Perpustakaan”, pendidikan Menurut Downard (1992) terdapat beberapa cara
pemakai merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dalam menerapkan pendidikan pemakai, yaitu :
dirancang untuk mendidik pemustaka atau pengguna
agar mengetahui informasi mengenai sumber-sumber 1. Wisata Perpustakaan
informasi yang ada di perpustakaan, tidak hanya Wisata perpustakaan ini berfungsi untuk
berupa koleksi buku, tetapi juga meliputi fasilitas dan memperkenalkan perpustakaan secara umum
layanan yang ada di perpustakaan. (F. dengan cara mengajak pengunjung untuk
Rahayuningsih, 2007 : 92). Adapun tujuan dari mengelilingi perpustakaan sambil
pelaksanaan pendidikan pemakai dalam F. diperkenalkan apa saja yang ada di
Rahayuningsih (2007 : 125) ini yaitu : perpustakaan, mulai dari layanan yang
1. Mendidik pemustaka agar memanfaatkan tersedia, hingga waktu pelayanan di
segala sumber informasi dan fasilitas di perpustakaan.
perpustakaan secara bijak dan bertanggung 2. Audiovisual
jawab. Penyampaian materi mengenai perpustakaan
2. Memberi tahu kepada pemustaka mengenai dengan tujuan memperkenalkan perpustakaan
sumber informasi di perpustakaan dalam yang dilakukan dengan menggunakan media
bentuk tercetak maupun non cetak. audiovisual, misalnya dengan memutarkan
3. Memperkenalkan kepada pemustaka jenis – film pendek tentang perpustakaan tersebut.
jenis koleksi dengan ciri – ciri khususnya 3. Penyampaian presentasi melalui slide
4. Memungkinkan pemustaka menggunakan Presentasi melalui slide ini sama dengan
perpustakaan dan informasi secara efektif dan penyampaian sosialisasi yang dilaksanakan
efisien. dalam suatu ruangan.
5. Memungkinkan pemustaka untuk memakai 4. Pendampingan literasi (konsultasi bibliografi)
sumber – sumber literatur agar menemukan Pendampingan literasi ini ditujukan kepada
infomasi yang relevan dengan masalah yang pengunjung untuk membantu pengunjung
dihadapi dalam menemukan koleksi yang sesuai dengan
6. Memberikan pelatihan dan petunjuk dalam yang mereka butuhkan, khususnya bagi
menggunakan perpustakaan dan sumber – seseorang yang akan melakukan penelitian,
sumber informasi. maka akan dibantu untuk menemukan buku
7. Mengembangkan minat baca pemustaka yang sesuai dengan penelitian yang akan
dilakukan oleh orang tersebut.
Menurut Rice ( 1981 : 5-7), terdapat tiga model
dalam penerapan pendidikan pemakai, yaitu : Pendidikan pemakai terapkan sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan pengguna, salah satunya
1. Orientasi Perpustakaan adalah kegiatan penelusuran informasi. Menurut
Orientasi perpustakaan merupakan kegiatan Lynda (2010), “Information retrieval (IR) is a field
pengenalan perpustakaan secara umum kepada that deals with storage and access to relevant
pengguna perpustakaan, mulai dari struktur information according to the user needs.”.
organisasi perpustakaan, koleksi apa saja yang Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat di artikan
tersedia di perpustakaan, jam layanan, jenis bahwa penelusuran informasi ( temu balik informasi)
layanan yang ada, cara menjadi anggota adalah suatu proses mencari kembali suatu informasi
perpustakaan dan cara peminjaman ataupun atau dokumen untuk memenuhi kebutuhan informasi
pengembalian koleksi. pengguna. Hal ini menunjukkan bahwa penelusuran
2. Instruksi Perpustakaan informasi berupaya untuk mengakses sumber
Instruksi perpustakaan ini merupakan kegiatan informasi yang berasal dari tulisan atau karya orang
yang berkaitan dengan penggunaan sumber- lain, karena pada dasarnya, informasi muncul karena
adanya pemikiran manusia berupa data, yang informasi, baik dengan menggunakan alat
kemudian diolah menggunakan ilmu pengetahuan, bantu maupun tanpa alat bantu.
kajian, dan lain sebagainya, sehingga ketika kita 2. Whether money will be involved-if so, how
membutuhkan suatu informasi mengenai suatu topik, much money
kita dapat melakukan pencarian kembali informasi Artinya bahwa apakah uang terlibat dalam
yang pernah ditulis dan dipublikasikan orang lain, penelusuran informasi, jika demikian, berapa
yang sesuai dengan topik yang kita butuhkan. banyak jumlahnya. Hal ini memiliki makna
bahwa dalam penelusuran informasi,
Penelusuran informasi menjadi suatu sistem dipengaruhi oleh biaya untuk memperoleh
yang dinamakan sistem temu balik informasi. Sistem informasi tersebut.
temu balik informasi memiliki beberapa komponen. 3. Whether time will be involved-if so, how
much time
Menurut Hasugian ( 2007), ada lima komponen Maksudnya, waktu menjadi pengaruh besar
dalam sistem temu balik informasi, yaitu : dalam penelusuran informasi. Pengguna
harus mengetahui berapa lama dia
1. Pengguna memerlukan waktu untuk memperoleh
Yang dimaksud dengan pengguna adalah informasi.
orang-orang yang menggunakan atau 4. Whether the source will have the answer to
memanfaatkan sistem temu balik informasi the problem
dalam kegiatan pencarian informasi Kalimat di atas dapat diartinya bahwa sumber
berdasarkan kebutuhan informasi orang-orang informasi yang ada, apakah telah mampu
tersebut. membantu untuk megatasi permasalahan
2. Query (Kata Kunci) yang dihadapi pencari informasi.
Query merupakan format bahasa, atau lebih 5. Whether they will understand what the
sering kita sebut sebagai kata kunci yang provide as answer
digunakan dalam temu balik informasi. Kalimat diatas memiliki pengertian bahwa
3. Dokumen perilaku penelusuran informasi dipengaruhi
Dalam hal ini, yang dimaksud dokumen oleh kemudahan pengguna dalam memahami
adalah bahan pustaka, baik artikel, majalah, jawaban yang disediakan oleh sumber
buku, laporan penelitian, dll yang digunakan informasi.
dalam sistem temu balik informasi.
4. Indeks Dokumen Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan
Indeks dokumen merupakan kata atau daftar bahwa dalam penelusuran informasi, pengguna
istilah yang mewakili suatu dokumen, yang merupakan komponen utama dari penelusuran
memberi sedikit gambaran mengenai subjek, informasi. Perilaku penelusuran informasi
kepengarangan, atau representasi lainnya dari pengguna dipengaruhi oleh beberapa hal, salah
suatu dokumen. satunya adalah pengetahuan pengguna mengenai
5. Pencocokan sumber informasi, biaya, kemudahan akses dan
Pencocokan yang dilakukan disini yaitu lain sebagainya. Hal ini berkaitan dengan
mencocokan antara query (kata kunci) dengan kemampuan pengguna untuk melakukan
indeks dokumen. penelusuran informasi, yaitu kemampuan
pengguna dalam mencari sumber informasi,
Seperti yang dijelaskan oleh Hasugian mengakses informasi dan memperoleh informasi
(2007), bahwa salah satu komponen dalam sistem yang sesuai dengan kebutuhannya menggunakan
temu baik informasi adalah pengguna. Pengguna alat bantu penelusuran informasi.
diartikan sebagai orang yang memanfaat sistem temu
balik informasi untuk melakukan kegiatan Penelitian ini menggunakan sosialisasi dan
penelusuran informasi. Hal ini menunjukkan adanya permainan mencari jejak. Permainan mencari
perilaku dari pengguna untuk memperoleh informasi. jejak merupakan salah satu permainan yang
Perilaku penelusuran informasi pengguna dilakukan pada pramuka tingkat penggalang.
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut KWARNAS Gerakan Pramuka (2011:3),
pramuka penggalang adalah peserta didik dalam
Menurut Laloo (2002), terdapat lima faktor kegiatan pramuka yang berusia 11-15 tahun.
yang mempengaruhi perilaku penelusuran informasi Pramuka penggalang tersebut memiliki karakter
seseorang, yaitu : sebagai berikut :
1. Whether the source is within reach 1. Berpikir kritis
Maksudnya adalah apakah sumber berada 2. Tingkat emosional tinggi
dalam jangkauan. Perilaku penelusuran 3. Bersifat menonjol
informasi diperngaruhi oleh kemudahan 4. Pengaruh kelompok sebaya sangat kuat
seseorang untuk memperoleh sumber 5. Memerlukan dukungan emosional orang tua
6. Memerlukan kehangatan dan keserasian dalam anak, yang akan sangat berpengaruh terhadap
keluarga perkembangannya di masa dewasa.
7. Menyenangi perilaku yang penuh kejutan,
tantangan dan mengganggu orang lain Sebelum membahas lebih lanjut mengenai
8. Menyukai permainan kelompok atau tim. perkembangan anak, berikut adalah prinsip-prinsip
perkembangan anak ( Gunarso, 2008 :4), yaitu :
Berdasarkan hal tersebut, maka salah satu
permainan yang diberikan pada pramuka penggalang 1. Perkembangan tidak terbatas pada ukuran
adalah permainan mencari jejak. Permainan mencari tubuh (menjadi besar) tetapi mencakup
jejak adalah permainan yang dilakukan dengan rangkaian perubahan yang bersifat progresif,
menggunakan tanda-tanda jejak, membuat peta, teratur, koheren dan berkesinambungan,
mencatat berbagai situasi dalam pos yang sehingga antar tahap satu dan lainnya saling
mengutamakan keterampilan kepramukaan dan berkaitan.
permainan ini bersifat tim atau berkelompok.
Permainan ini menjadi inspirasi bagi penulis untuk 2. Perkembangan dimulai dari respon-respon
menerapkan pendidikan pemakai, khususnya dalam yang bersifat umum menuju ke yang khusus.
kegiatan penelusuran informasi. Melalui permainan
mencari jejak ini, penulis akan melatih keterampilan 3. Aspek-aspek perkembangan berkaitan satu
siswa dalam melakukan penelusuran informasi. sama lain, baik aspek fisik-motorik, mental,
emosi dan sosial.
Permainan mencari jejak merupakan salah satu
permainan yang dilakukan pada pramuka tingkat 4. Setiap orang akan mengalami tahapan
penggalang. Menurut KWARNAS Gerakan Pramuka perkembangan yang berlangsung secara
(2011:3), pramuka penggalang adalah peserta didik berantai, artinya bahwa tahapan
dalam kegiatan pramuka yang berusia 11-15 tahun. perkembangan ini dimulai dari tahap pertama,
berlanjut ke tahap kedua dan berlanjut lagi ke
Pramuka penggalang tersebut memiliki karakter tahap seterusnya.
sebagai berikut :
5. Setiap fase perkembangan, memiliki ciri dan
1. Berpikir kritis sifat yang khas, sehingga ada tingkah laku
2. Tingkat emosional tinggi yang dianggap sebagai tingkah laku yang
3. Bersifat menonjol kurang sesuai.
4. Pengaruh kelompok sebaya sangat kuat
5. Memerlukan dukungan emosional orang tua 6. Karena pola perkembangan mengikuti pola
6. Memerlukan kehangatan dan keserasian dalam yang pasti, maka perkembangan seseorang
keluarga dapat diperkirakan.
7. Menyenangi perilaku yang penuh kejutan,
7. Perkembangan terjadi karena faktor
tantangan dan mengganggu orang lain
kematangan belajar, faktor-faktor dalam
8. Menyukai permainan kelompok atau tim.
(bawaan) dan faktor luar ( lingkungan,
pengalaman, pengasuhan)
Berdasarkan hal tersebut, maka salah satu
8. Setiap individu memiliki ciri khas masing-
permainan yang diberikan pada pramuka penggalang
masing, yang mempengaruhi perkembangan
adalah permainan mencari jejak. Permainan mencari
individu tersebut.
jejak adalah permainan yang dilakukan dengan
menggunakan tanda-tanda jejak, membuat peta, Pada masa sekolah, anak-anak akan
mencatat berbagai situasi dalam pos yang membandingkan dirinya dengan teman-temannya,
mengutamakan keterampilan kepramukaan dan sehingga mudah sekali merasa takut dan gagal. Oleh
permainan ini bersifat tim atau berkelompok. karena itu, perlu dilakukan beberapa upaya untuk
Permainan ini menjadi inspirasi bagi penulis untuk mengurangi ketakutan dan kegagalan anak, dengan
menerapkan pendidikan pemakai, khususnya dalam cara memberikan keterampilan. Berikut adalah
kegiatan penelusuran informasi. Melalui permainan keterampilan yang harus dimiliki anak pada masa
mencari jejak ini, penulis akan melatih keterampilan sekolah, yaitu :
siswa dalam melakukan penelusuran informasi.
1. Keterampilan menolong diri (self-help skills),
Secara psikologi, perkembangan seseorang misalnya dengan membiarkan mandi sendiri,
dimulai pada masa anak-anak. Proses dalam berdandan, makan, dsb.
perkembangan ini terjadi pada dalam diri seseorang
atas dasar hal yang diterima dan dialami oleh 2. Keterampilan bantuan sosial (social-help
seseorang tersebut sejak dia berada pada masa anak- skills), yaitu anak mampu membantu tugas-
tugas rumah, misalnya menyapu,mencuci alat
makan yang ia gunakan. Selain itu, anak Kalijaga Yogyakarta, yang berjudul “ Pelaksanaan
diberkali dengan keterampilan untuk Pendidikan Pemakai di Perpustakaan SMK Piri 1
membantu sesamanya, misalnya meminjami Yogyakarta”, yang menganalisis pelaksanaan
teman yang tidak membawa pensil, pendidikan pemakai di SMK Piri 1 Yogyakarta, yang
menabung, menolong teman yang terjatuh,dsb. dilakukan dengan orientasi perpustakan dan tour
perpustakaan dan penelitian yang dilakukan oleh
3. Keterampilan sekolah (school skills), meliputi Shoimatun, Mahasiswa Ilmu Perpustakaan
penguasaan dalam hal akademik dan non- Universitas Diponegoro Angkatan 2011 yang
akademik. Misalnya menulis, mengarang, berjudul “ Kebutuhan dan Pencarian Informasi
menyanyi, melukis,dsb. Mahasiswa Program Studi S-1 Ilmu Perpustakaan
Undip dalam Penulisan Laporan Skripsi melalui
4. Keterampilan bermain (play skills), meliputi Aplikasi Android Ebscohost”. Penelitian ini
keterampilan dalam melakukan permainan, membahas mengenai Ebscohost dengan terlebih
seperti sepak bola, bulu tangkis, catur, dahulu melakukan sosialisasi mengenai aplikasi
bersepeda, dsb. tersebut. Berdasarkan ketiga penelitian tersebut,
penelitian ini memiliki perbedaan. Penelitian ini
Keterampilan di atas merupakan keterampilan bertujuan untuk mengetahui dampak pelaksanaan
kognitif yang dapat diberikan melalui proses pendidikan pemakai melalui sosialisasi dan
pembelajaran, maupun pengalaman, seperti halnya permainan mencari jejak. Informan dalam penelitian
dalam proses penelusuran informasi. ini adalah siswa kelas VIII yang sesuai dengan
kriteria penulis, serta pustakawan sebagai informan
Anak harus diajarkan keterampilan untuk
tambahan. Metode penelitian yang digunakan dalam
memperoleh informasi secara mandiri. Hal ini dapat
penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan desain
dilakukan dengan mengajarkan anak untuk dapat
penelitian action research.
melakukan penelusuran informasi di perpustakaan
melalui sebuah permainan atau games. Anak 2. Metode Penelitian
diperkenalkan tentang koleksi apa saja yang ada di
perpustakaan serta alat bantu penelusuran informasi Penelitian ini menggunakan desain penelitian
yang dapat digunakan untuk melakukan penelusuran action research dengan jenis penelitian kualitatif.
informasi sehingga ketika ia membutuhkan Model penelitian action research yang diterapkan
informasi, ia dapat melakukan penelusuran informasi dalam penelitian ini adalah model Stringer yang
diperpustakaan. Keterampilan dalam penelusuran meliputi tiga langkah, yaitu :
informasi ini sekaligus mengasah keterampilan
kognitif anak. 1. Look ( Melihat)
Yang dimaksud dengan melihat adalah
Relevansi permainan “mencari jejak” terhadap mengumpulkan informasi (mengumpulkan
peningkatan kemampuan penelusuran informasi yaitu data) dan menggambarkan situasi
permainan memberikan rangsangan atau dapat (mendefinisikan dan mendeskripsikan) sesuatu
dikatakan sebagai stimulus bagi siswa untuk yang terjadi (Yaumi, 2014:43). Penelitian ini
melakukan sesuatu. Siswa akan lebih tertarik untuk berupaya untuk mengumpulkan informasi
melakukan penelusuran informasi jika dilakukan sebanyak mungkin tentang penelusuran
dengan permainan, dibandingkan melakukan informasi, kemudian mendefinisikan dan
penelusuran secara langsung. Atas dasar ketertarikan menggambarkan bagaimana perilaku
inilah, maka akan menumbuhkan semangat untuk penelusuran informasi yang dilakukan oleh
melakukan penelusuran informasi, sehingga akan siswa.
berdampak pula bagi peningkatan kemampuan siswa 2. Think (Berpikir)
dalam penelusuran informasi, karena terdapat trik- Berpikir yaitu dengan melakukan analisis data
trik yang harus dilakukan siswa untuk menemukan yang diperoleh. Yaumi, 2014:43). Data yang
informasi tersebut. terkumpul, maka selanjutnya akan dianalisi
untuk mencari solusi.
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh 3. Act (Bertindak)
Salapuddin, yang berjudul “ Pendidikan Pemakai dan Bertindak artinya melakukan kegiatan atau
Manfaatnya bagi Mahasiswa Dalam Menggunakan tindakan yang sesuai dengan masalah yang
Perpustakaan di Institut Pertanian Bogor”. Penelitian dihadapi serta melakukan evaluasi terhadap
ini untuk melihat sejauh mana pendidikan pemakai kegiatan yang telah dilaksanakan. (Yaumi,
yang diberikan kepada mahasiswa di Institut 2014:43). Berdasarkan definisi tersebut, maka
Pertanian Bogor dan manfaatnya bagi mahasiswa itu penulis juga mengumpulkan informasi
sendiri. Kemudian Laporan Praktik Kerja Lapangan sebanyak mungkin tentang perilaku
yang dilakukan oleh Pramula Wilda Ulinnuha dari melakukan tindakan untuk mengatasi
program studi D3 penerapan aplikasi Perpustakaan ketergantungan siswa terhadap pustakawan,
dan Informasi Islam Universitas Islam Negeri Sunan serta melakukan evaluasi terhadap
serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan 2. Minimnya alat bantu penelusuran informasi,
oleh peneliti, selanjutnya akan dijelaskan seperti OPAC maupun katalog.
mengenai jenis penelitian yang digunakan Kecenderungan penelusuran informasi yang
dalam penelitian ini. dilakukan adalah secara manual dengan
menggunakan kartu katalog, hanya saja,
Informan dalam penelitian ini dipilih dengan kartu katalog yang tersedia jumlahnya
menggunakan teknik purposive sampling. Informan sangat terbatas karena banyak yang hilang
dalam penelitian ini terdiri dari sepuluh siswa dan dan masih banyak kekeliruan dalam
dua orang pustakawan sebagai informan tambahan. penulisan katalog manual sehingga
Metode pengumpulan data yang digunakan, yaitu pustakawan saat ini sedang beruapa untuk
observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik melakukan perbaikan dan memperbanyak
pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi jumlah katalog sesuai dengan jumlah buku.
non-partisipan, wawancara terstruktur dan OPAC di perpustakaan telah tersedia, namun
dokumentasi. karena keterbatan jumlah computer, maka
OPAC belum dilayankan. Seperti yang
Metode analisis data yang digunakan, yaitu diungkapkan oleh Pak Heri berikut ini.
metode analisis data deskriptif, dengan teknik analisis
data berupa reduksi data, penyajian data, penarikan “Ada OPAC baru satu. Untuk katalog
kesimpulan dan verifikasi. manual ada, tetapi terbatas dan banyak
yang sudah hilang dan kami sedang
3. Hasil dan Pembahasan memperbaiki katalog manual dan
memperbanyak jumlah katalog sesuai
Penulis memaparkan hasil dan pembahasan dengan jumlah buku”. (Wawancara
mengenai pelaksanaan sosialisasi dan permainan dengan Pak Heri, 26 Maret 2016)
mencari jejak sebagai media pendidikan pemakai
pada sub dibawah ini 3. Belum dilaksanakan Pendidikan Pemakai
bagi Siswa
3.1Kemampuan Siswa dalam Penelusuran Pendidikan pemakai belum dilaksanakan
Informasi Sebelum Pelaksanaan Sosialisasi oleh pustakawan kepada siswa, seperti yang
dan Permainan Mencari Jejak diungkapkan oleh Pak Heri selaku
Pustakawan di SMP Negeri 2 Ngadirejo
Siswa belum mampu melakukan penelusuran
berikut ini.
informasi secara mandiri karena siswa terbiasa
“ Belum, karena belum sempat dan
memperoleh buku yang siswa butuhkan melalui
memang saat ini fokus saya lebih
pustakawan. Salah satu penyebab hal ini terjadi
kepada pengolahan buku, sehingga
adalah karena pelayanan yang diberikan yang berlaku
untuk memberikan pendidikan pemakai
adalah open access atau akses terbuka. Pada sistem
pada siswa belum dilaksanakan”
siswa diperbolehkan untuk mencari buku sendiri,
(Wawancara dengan Pak Heri, 26
namun pada kenyataannya, cenderung lebih sering
Maret 2016)
pustakawan mengambilkan buku yang siswa
butuhkan. Ketika siswa membutuhkan buku, maka Pendidikan pemakai yang belum
pustakawan berusaha untuk mencari buku yang dilaksanakan berdampak pada minimnya
dibutuhkan siswa tersebut. Selain itu, terkadang pengetahuan siswa mengenai cara
pustakawan hanya menyebutkan tempat buku itu melakukan penelusuran koleksi. Siswa juga
berada dengan alasan untuk mempercepat pencarian belum mampu menyebutkan maksud atau
buku. tujuan dari adanya nomor klasifikasi, fungsi
label buku, cara menggunakan katalog
Kebiasaan pustakawan untuk mencari koleksi
manual maupun OPAC.
yang dibutuhkan siswa ini disebabkan oleh beberapa
faktor, seperti : 3.2 Pelaksanaan Sosialisasi
1. Penghematan waktu pencarian Sosialisasi dilaksanakan pada hari Sabtu, 16
Menurut Laloo (2002), salah satu faktor April 2016. Sosialisasi ini melibatkan kelas VIII
yang mempengaruhi perilaku penelusuran sebagai peserta sosialisasi dan pustakawan sebagai
informasi yaitu kecepatan dalam pencarian pengawas pelaksanaan sosialisasi. Hal ini dilakukan
koleksi, seperti kebiasaan yang dilakukan agar pustakawan mengetahui pula apa yang
oleh pustakawan untuk memberikan bantuan disampaikan penulis sehingga tidak ada kesenjangan
dalam penelusuran informasi dengan informasi antara penulis, siswa dan pustakawan.
menyediakan buku yang diperlukan oleh
siswa. Hal ini bertujuan untuk menghemat Pelaksanaan sosialisasi berlangsung selama
waktu pencarian buku. kurang lebih 15 menit dengan memanfaatkan jam
baca wajib. Penulis menampilkan materi dalam tersebut penulis menyimpulkan bahwa siswa mampu
bentuk slide presentasi yang disertai gambar-gambar memahami materi yang disampaikan dalam
penunjang agar siswa mudah memahami materi yang sosialisasi.
penulis sampaikan. Dalam pelaksanaan sosialisasi ini,
penulis menuntut adanya keaktifan siswa dalam
menerima materi dengan cara memberikan
pertanyaan-pertanyaan pancingan sehingga siswa 3.4.2 Pemahaman terhadap Permainan Mencari
tidak hanya mendengarkan, tetapi juga dapat bertanya Jejak
dan memberikan argumennya terhadap materi yang
disampaikan penulis. Pemahaman terhadap permainan menjadi tolok
ukur dari keberhasilan sosialisasi. Oleh karena itu,
3.3 Pelaksanaan Permainan Mencari Jejak penulis berupaya untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa terhadap permainan yang mereka
Setelah dilakukan sosialisasi, siswa diberi tugas lakukan. Pemahaman ini bisa diperoleh dari
untuk menjawab pertanyaan yang diajukan penulis, kemampuan siswa dalam menjelaskan kesimpulan
serta mencari buku sesuai petunjuk melalui yang mereka peroleh dari permainan yang telah
permainan mencari jejak. Hal ini bertujuan untuk mereka lakukan.
mengetahui sejauhmana pemahaman siswa mengenai
materi yang disampaikan dalam sosialisasi. 3.4.3 Pengetahuan Siswa Mengenai Keterkaitan
Materi Sosialisasi Dengan Permainan
Permainan mencari jejak berlangsung selama 25
menit ini dimulai dengan menawarkan kepada siswa Selain hal-hal di atas, hal yang menjadi bahan
yang ingin melakukan permainan ini. Siswa evaluasi pelaksanaan sosialisasi dan permainan
diperintahkan untuk mencari petunjuk yang ada di mencari jejak adalah pengetahuan siswa terhadap
sekitar. Petunjuk berupa kertas, yang berisi judul kaitan materi sosialisasi dengan permainan yang telah
buku, nama pengarang, nomor klasifikasi beserta dilakukan. Berikut ini pendapat siswa mengenai
katalog manual. Selain itu terdapat petunjuk yang kaitan materi dengan permainan.
berisi soal-soal mengenai materi yang disampaikan,
yang harus siswa jawab sesuai pemahaman mereka “Materi dan permainan itu seperti materi dan
terhadap materi yang disampaikan. soal yang ada di buku paket. Jadi setelah
materi , biasanya ada soal. Nah kalau soal
3.4Setelah Pelaksanaan Sosialisasi dan Permainan untuk sosialisasinya itu dalam bentuk
Mencari Jejak permainan.”( Wawancara dengan Agung, 16
April 2016)
Keberhasilan dari suatu materi, tergantung dari
pemahaman dan daya tangkap peserta serta adanya Seperti yang telah diungkapkan Agung di atas,
perubahan perilaku peserta setelah memperoleh bahwa yang Agung ketahui dari keterkaitan antara
pengetahuan baru. Oleh karena itu, penulis perlu materi sosialisasi dan permainan adalah sosialisasi
mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang berisi materi, sementara permainan berisi soal-soal
disampaikan oleh penulis serta penulis perlu berdasarkan materi. Berbeda dengan Agung, Deni
mengetahui pemahaman siswa terhadap permainan mengungkapkan bahwa permainan yang dilakukan
yang telah mereka laksanakan. merupakan bentuk praktik langsung terhadap materi
yang telah di dengarkan.

3.5Evaluasi Pelaksanaan Sosialisasi dan


3.4.1 Pemahaman terhadap Materi Sosialisasi Permainan Mencari Jejak

Pemahaman terhadap materi sosialisasi Setalah pelaksanaan sosialisasi dan permainan


sangatlah penting karena materi sosialisasi ini mencari jejak, maka dilaksanakan pula evaluasi
merupakan bagian dari pendidikan pemakai, sehingga terhadap pelaksanaan sosialisasi dan permainan
siswa perlu memahami dengan baik materi dari mencari jejak. Evaluasi ini dilakukan penulis untuk
sosialisasi. Menurut Dwi dalam wawancara pada mengukur apakah ada perubahan pengetahuan
tanggal 16 April 2016, dia mengatakan bahwa inti maupun sikap dari siswa setelah memperoleh materi
materi sosialisasi yaitu tentang perpustakaan,mulai dan melakukan permainan. Evaluasi ini dilakukan
dari pengertian sampai cara mencari buku. Lain dalam bentuk memberikan pertanyaan siswa
halnya dengan Dwi, saat di wawancarai pada tanggal mengenai materi dan permainan yang telah
18 April 2016, Astri mengatakan bahwa pada dilaksanakan. Berikut ini merupakan pertanyaan dan
awalnya dia belum memahami mengenai materi jawaban siswa mengenai materi dan permainan
subjek buku, namun setelah melakukan permainan, sebagai bahan evaluasi.
dia mulai paham dengan apa yang dimaksud dengan
subjek buku. Berdasarkan jawaban-jawaban di
3.5.1 Evaluasi Pelaksanaan Sosialisasi 3.6 Kendala

Pada dasarnya siswa mampu menangkap materi Pelaksanaan sosialisasi dan permainan mencari
yang disampaikan dalam sosialisasi. Seperti yang jejak tidak lepas dari beberapa kendala yang dialami
dijelaskan oleh beberapa siswa berikut saat oleh penulis, baik sebelum maupun setelah
diwawancarai. pelaksanaan. Berikut uraian mengenai kendala yang
dihadapi penulis.
”Tadi ada penjelasan mengenai apa itu
perpustakaan, fungsi perpustakaan,maksud
dari label buku, nomor klasifikasi dan
lainnya.”(Wawancara dengan Agung, 16 3.6.1 Kendala Pelaksanaan Sosialisasi
April 2016)
Pada saat penyampaian materi, tidak lepas dari
Agung mengungkapkan bahwa yang dia berbagai masalah yang muncul, seperti adanya
tangkap dari materi sosialisasi adalah beberapa siswa yang mencuri perhatian siswa-siswa
pengertian dari perpustakaan, dungsi lain dengan melontarkan kata-kata unik, sehingga
perpustakaan, label buku, nomor klasifikasi mengalihkan perhatian siswa-siswa lain dari materi
dan masih banyak lainnya. Sama halnya sosialisasi. Kemudian, kendala yang dihadapi penulis
dengan Agung, Ulfa juga mengungkapkan adalah keterbatasan waktu untuk memberikan materi
bahwa materi sosialisasi yaitu mengenai sosialisasi, sehingga penulis harus mampu
perpustakaan, tidak hanya fungsi perpustakaan memanfaatkan waktu sebaik mungkin agar materi
tetapi juga cara mencari buku. Berikut yang ada dapat tersampaikan secara keseluruhan dan
ungkapan Ulfa mengenai materi sosialisasi. dapat dimengerti oleh peserta sosialisasi.

” Materinya tentang perpustakaan. Jadi


perpustakaan tidak hanya sebagai tempat
belajar, tapi juga sebagai tempat rekreasi. 3.6.2 Kendala Pelaksanaan Permainan Mencari
Ditampilkan juga cara mencari buku.” Jejak
(Wawancara dengan Ulfa, 19 April 2016)
Dalam pelaksanaan permainan mencari jejak,
Dari ungkapan informan diatas penulis terdapat berbagai kendala, baik yang dihadapi siswa
menyimpulkan bahwa siswa mendengarkan maupun yang dihadapi penulis. Berikut ini adalah
dan memahami apa yang disampaikan dalam kendala yang dihadapi siswa saat melakukan
sosialisasi. permainan mencari jejak.

3.5.2 Evaluasi Pelaksanaan Permainan Mencari a. Jarak antar rak dan meja baca yang terlalu
Jejak dekat, sehingga sulit mencari buku, terutama
untuk buku yang berada di rak bawah.
Evaluasi pelaksanaan permainan mencari jejak b. Kebiasaan siswa memperoleh buku secara
ini dilakukan dengan mengajukan beberapa cepat dengan diambilkan oleh pustakawan
pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui sejauh c. Mencocokan masing-masing petunjuk
mana keberhasilan permainan mencari jejak ini
sebagai sarana pendidikan pemakai untuk siswa. Sementara itu berdasarkan hasil analisi penulis,
kendala dalam memberikan pendidikan pemakai bagi
3.5.3Evaluasi Kemampuan Siswa Dalam siswa yaitu :
Melakukan Penelusuran Informasi Setelah
Pelaksanaan Sosialisasi dan Permainan 1. Kebijakan sekolah bahwa dalam MOS yang
Mencari Jejak diutamakan adalah pendidikan karakter.
2. Keterbatasan jumlah pustakawan
Penulis melakukan evaluasi untuk melihat 3. Latar belakang pendidikan perpustakaan yang
kemampuan siswa dalam melakukan penelusuran hanya dimiliki oleh seorang pustakawan,
informasi setelah dilaksanakannya sosialisasi dan sementara itu latar belakang pendidikan
permainan mencari jejak dengan mengajukan pustakawan lainnya yang tidak berlatar
beberapa pertanyaan kepada siswa. belakang pendidikan perpustakaan
4. Fasilitas penujang yang belum memadai
Berdasarkan hasil evaluasi, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengetahuan baru yang 4. Simpulan
dimiliki oleh siswa serta terjadi perubahan pemikiran
dan perilaku siswa dalam melakukan penelusuran Penerapan pendidikan pemakai, khususnya instruksi
informasi di perpustakaan, khususnya dalam perpustakaan melalui sosialisasi dan permainan
penelusuran buku di rak yang ada di perpustakaan. mencari jejak berdampak pada perubahan perilaku
siswa dalam melakukan penelusuran informasi.
Siswa tidak lagi bergantung kepada pustakawan
dalam penelusuran informasi dan siswa mulai Hasugian, Jonner. 2006.” Penelusuran Informasi
terbiasa untuk melakukan penelusuran informasi Ilmiah Secara Online: Perlakuan terhadap
secara mandiri. Seorang Pencari Informasi sebagai Real
User “. Pustaha: Jurnal Studi
Pelaksanaan sosialisasi yang dilanjutkan dengan Perpustakaan dan Informasi ; Vol.II,
permainan mencari jejak membuat siswa tertarik No.1. p.1-4. Sumber
untuk menerima pendidikan pemakai yang dilakukan <http://ced.petra.ac.id/index.php/pus/articl
oleh penulis serta siswa lebih mudah untuk e/view/17220/17169>. Diunduh [16 Mei
memahami materi sosialisasi karena setelah 2016]
mendengarkan materi dari penulis, siswa dapat
praktik langsung untuk melakukan penelusuran
informasi melalui permainan mencari jejak.
________. 2007. “Katalog Perpustakaan Dari
Katalog Manual Sampai OPAC”. Medan :
UPT Universitas Sumatra Utara. Sumber
Daftar Pustaka <http://ced.petra.ac.id/index.php/pus/articl
e/view/17220/17169 >. Diunduh [16 Mei
Adeoti-Adekeye, W B. 1997. “ The Need for User
2016]
Education in Secondary School
Libraries”. United Kingdom : Emerald
Group Publishing, Limited 586-592
Sumber Idoko, Nkechi Anthonia; Brendan E. Asogwa;
<http://search.proquest.com/docview/2183 Richard N. C. Ugwuanyi. 2015.
45942?accountid=49069>. Diunduh [16 “Problems of Library User Education in
Mei 2016] Nigerian Unity Schools”. Nigeria: Library
Philosophy and Practice. Sumber
<http://search.proquest.com/docview/1739
062685?accountid=49069>. Diunduh [16
Ati, Sri; Nurdin H. Kristanto, Amin Taufiq. 2012.
Mei 2016]
Materi Pokok Dasar-Dasar Informasi.
Tangerang Selatan : Universitas Terbuka

Ishak. 2006. “ Kebutuhan Informasi Dokter Spesialis


(PPDS) FK-UI Dalam Memenuhi Tugas
Chowdhury, G.G. 1999. Introduction To Modern
Journal Reading” Pustaha : Jurnal Pustaka
Information Retrieval. London: Library
dan Informasi Vol. 2 No. 2
Association Publishing.

Koenig, M. E. D. 2003. “Knowledge management,


Downard, K. 1992. “User Education in Academic
user education and librarianship. Library
Libraries. Library Management”,13(3),
Review”, 52(1), 10-17. Sumber<
29. Sumber <
http://search.proquest.com/docview/21830
http://search.proquest.com/docview/19885
4237?accountid=49069>. Diunduh [16
5982?accountid=49069>. Diunduh [16
Mei 2016]
Mei 2016]

F, Rahayuningsih. 2007. Pengelolaan Perpustakaan.


Yogyakarta : Graha Imu. Kumar, B. Ravi, M. Philip. 2009. “User Education in
Library”. International Journal of Library
and Information Science Vol. 1(1) pp.
Gunarsa, Singgih D dan Yulia Singgih D Gunarsa. 001-005 June, 2009.Sumber
2004. Psikologi Praktis: Anak, Remaja <http://www.academicjournals.org/article/
dan Keluarga. Jakarta : Gunung Mulia article1380016674_Kumar%20and%20Phi
l.pdf >. Diunduh [17 Juni 2016]

________. 2008. Psikologi Perkembangan Anak dan


Remaja. Jakarta : Gunung Mulia
Laloo, Bibika Tariang. 2002. Information Needs, ____________. 2006. Metode Penelitian. Jakarta :
Information Seeking Behaviour and Users. Wedatama Widya Sastra
New Delhi : Ess Ess Publication

Madya, Suwarsih. 2011. Teori dan Praktik


Penelitian Tindakan (Action Research). Tim SKU Penggalang dan Panduan. 2011. Panduan
Bandung : Alfabeta,cv Penyelesaian Syarat Kecakapan Umum
Pramuka Golongan Penggalang. Jakarta:
KWARTIR Nasional Gerakan Pramuka

Miswan. 2003. Katalogisasi dan Klasifikasi: Sebuah


Pengantar. Semarang : UPT Perpustakaan
IAIN Walisongo. Utomo, Bambang Supriyo dan Muh. Syarif Bondo
(Ed). 2011. Standar Perpustakaan
Nasional. Jakarta : Perpustakaan Nasional
RI
Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif
Kualitatif. Jakarta : REFERENSI (GP
Press Group)
Ulinnuha, Pramula Wilda. 2013.” Pelaksanaan
Pendidikan Pemakai di Perpustakaan SMK
Piri 1 Yogyakarta”. Skripsi, Universitas
Rice, James. 1981. Teaching Library Use A Guide for Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Library Instruction. London: Greenwood
Press.

Yaumi, Muhammad dan Muljono Damopolii. 2014.


Action Research : Teori, Model dan
Salapudin. 2009. “ Pendidikan Pemakai dan Aplikasi. Jakarta : Kencana Prenadamedia
Manfaatnya Bagi Mahasiswa Dalam group
Menggunakan Perpustakaan di Institut
Pertanian Bogor”. Skripsi, Fakultas Adab
dan Humaniora Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta

Shoimatun. 2016. “Kebutuhan dan Pencarian


Informasi Mahasiswa Program Studi S-1
Ilmu Perpustakaan Angkatan 2011 Undip
dalam Penulisan Laporan Skripsi Melalui
Aplikasi Android Ebscohost”. Skripsi,
Universitas Diponegoro

Sudono, Anggani. 2000. Sumber Belajar dan Alat


Permainan. Jakarta : PT Grasindo

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan


Kualitatif dan R & D. CV. Alfabeta:
Bandung.

Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu


Perpustakaan. Jakarta : Gramedia

Anda mungkin juga menyukai