Anda di halaman 1dari 36

BAB IV

RENCANA PENAMBANGAN
4.1 Metode dan Tata Cara Penambangan
Sistem dan metode penambangan yang akan digunakan dapat dianalisa
dari beberapa faktor terkait dalam penentuan sistem dan metode itu sendiri,
adapun faktor-faktor yang diperhatikan dalam penambangan yang akan dilakukan
adalah sebagai berikut :
a Keadaan Endapan
Kondisi endapan dapat dianalisa dari bentuk, tebal, dan juga kedalaman.
Endapan di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) secara umum terdapat di
dekat permukaan bumi dengan ketebalan endapan bauksit kisaran 2.11
m.Ketebalan ore tersebut didapatkan dari pemodelan data log bor. Endapan
bauksit sendiri merupakan endapan yang terbentuk akibat adanya proses
pelapukan batuan beku secara mekanik dan kimiawi.
b Tanah Penutup
Tanah penutup berdasarkan hasil pengolahan data bor yang merupakan
tanah penutup (top soil) yang tersingkap menutupi tubuh batuan, dengan tebal
tanah penutup berkisar 2.63 meter. Tanah penutup tersebut penggaliannya
dapat dilakukan dengan metode gali bebas (excavating) dengan menggunakan
alat mekanis.
c Kedalaman Penambangan dalam Desain Tambang
Berdasarkan jenis endapan pada areal penambangan dengan letak
cadangan mulai dari elevasi 72.68 m hingga 27.68 m, maka berdasarkan jenis
endapan pada areal penambangan dan total kedalaman penambangan sebesar
± 5 meter,berdasarkan total kedalaman OB sebesar ± 2.5 meter dan ketebalan
ore sebesar ± 1.92 meter. Maka penambangan dilakukan dengan metode
single bench.
Berdasarkan faktor-faktor di atas dan pertimbangan bahwa endapan bauksit
dekat dengan permukaan tanah, biaya operasi tambang terbuka lebih murah
daripada tambang bawah tanah maka dapat ditentukan sistem/metode yang cocok
diterapkan pada lokasi wilayah IUP Eksplorasi sistem tambang terbuka dengan
metode open cast mining.
Open cast merupakan salah satu dari sistem tambang terbuka dipilih
berdasarkan pertimbangan faktor-faktor teknis yang mencakup model geologi,
kondisi lapangan bauksit (ketebalan lapisan), kondisi lapisan penutup
(overburden) serta letak bahan galian yang terletak diarea perbukitan yang berada
di kedalaman rata rata 4 meter. Pemilihan metoda penambangan terbuka dapat
lebih menguntungkan dalam hal :
 Biaya investasi awal akan lebih kecil,
 Perolehan sumberdaya (recovery resources) bauksit dapat lebih besar,
 Tingkat produksi bauksit perhari (ton/man day) lebih besar,Tingkat
kecelakaan tambang lebih kecil.

Gambar 4.1 Ilustrasi Penambangan Metode Open Cast

4.2 Tahapan Kegiatan Penambangan


Bagan alir tahapan operasional penambangan dengan metode tambang
terbuka (open cut mining) pada penambangan bauksit dapat disajikan pada
gambar berikut.
Gambar 4.2. Skema Tahapan Operasional Penambangan
Kegiatan operasi penambangan bauksit yang direncanakan pada setiap lokasi
bukit penambangan mencakup :
1. Pembuatan Jalan Angkut Utama dan Jalan Penghubung
Jalan angkut utama (main haulage road) dan jalan penghubung (access road)
akan dibuat dengan alat bulldozer, motor grader, dan rolling-vibro compactor,
dimana jumlah dan jenis alat yang dipakai tergantung kepada kebutuhan dan
tujuan pembuatan jalan. Selain menggunakan bulldozer, beberapa alat penunjang
yang juga diperlukan adalah wheel loader dan dump truck. Pembuatan jalan
tambang dimulai dari jalan kabupaten/propinsi yang melintasi area kuasa
pertambangan, yang selanjutnya akan diteruskan dengan pembuatan jalan
penghubung dan jalan angkut tambang. Untuk perawatan jalan tambang dan jalan
penghubung akan digunakan motor grader
2. Operasi Pembersihan Lahan
Operasi pembersihan lahan penambangan dilakukan pada lokasi dimana
tambang akan dibuka. Berkaitan dengan operasi ini akan dilakukan beberapa
pekerjaan, yaitu :
a. Operasi Pembabatan Semak dan Perdu
Pekerjaan pembabatan ini dilakukan dengan menggunakan alat bulldozer,
yang dapat menjalankan gali dorong dengan memanfaatkan blade dan tenaga
dorong yang besar dari alat tersebut. semak dan perdu yang sudah dibabat
tersebut lalu didorong ke daerah-daerah tepi penambangan.
b. Operasi Penebangan Pohon dan Pemotongan Kayu
Dalam operasi pembersihan lahan, apabila ditemukan pohon-pohon,
maka terlebih dahulu dilakukan operasi penebangan pohon dan operasi
pemotongan kayu. Bila pohon-pohon tersebut dinilai mampu ditumbangkan
dengan tenaga dorong bulldozer, maka operator akan langsung menggunakan
bulldozer. Untuk pohon-pohon berukuran besar, untuk penebangannya perlu
dibantu dengan menggunakan gergaji mesin. Bila kayu yang dikerjakan
dalam ukuran besar, maka dalam operasi pemindahan kayu dari lokasi
penambangan ketempat penyimpanan kayu ini digunakan juga alat-alat
berupa perangkat beban berat (crane) dan rantai besi untuk pengikat dan
penarik, serta truk pengangkut kayu. Bila kayu memiliki ukuran kecil, maka
dalam operasi ini digunakan tenaga manusia dan truk pengangkut kayu.
3. Operasi Pengupasan TopSoil

Gambar 4.3 Ilustrasi Kegiatan Land Clearing Di Lokasi Penyelidikan

Setelah operasi pembabatan selesai, selanjutnya dilakukan operasi


pengupasan lapisan top soil, yang banyak mengandung bahan-bahan organic hasil
lapukan, yang dinilai baik untuk penyuburan tanah. Lapisan tanah subur ini
dikupas dengan menggunakan blade dari bulldozer. Operator bulldozer sambil
mengupas tanah subur tersebut sekaligus mendorong dan mengumpulkan pada
lokasi tertentu di dekat daerah operasi bulldozer. Dengan demikian pada lahan
penambangan akan terdapat lokasi pengumpulan tanah subur.
Selanjutnya lapisan top soil ini dipindahkan ke lokasi utama penimbunan
yang telah ditentukan dekat daerah penambangan yang sedang dibuka. Pekerjaan
pemindahan ini menggunakan excavator sebagai alat muat, dan dump truck
sebagai alat angkut. Timbunan tanah subur ini nantinya akan dimanfaatkan pada
saat melakukan pekerjaan reklamasi, bila daerah ini telah selesai ditambang.
4. Operasi Penggalian dan Pemindahan Overburden
Operasi penggalian dan pemindahan overburden dilakukan dengan
menggunakan excavator dibantu dengan bulldozer. Untuk material lemah sampai
sedang menggunakan excavator langsung dilakukan penggalian dan langsung
pemuatan ke dump truck. Bila ditemukan material keras, bulldozer akan
membantu memberaikan material tersebut, sebelum digali dan dimuat oleh
excavator. Pemakaian ripper pada bulldozer disesuaikan dengan kebutuhan
operasi pemberaian material. Dalam batas-batas penggalian yang telah
direncanakan operator excavator akan melakukan pembentukan jenjang (bench),
dibantu operator bulldozer.
Dalam pemindahan material hasil penggalian tanah penutup ini digunakan
excavator sebagai alat muat, dan dump truck sebagai alat angkut. Dump truck
akan mengangkut tanah penutup dari daerah penambangan menuju lokasi
penimbunan (dumping area), yang telah direncanakan atau ditimbun di dalam pit
sebagai material back filling. Timbunan tanah penutup ini akan dipadatkan dan
diatur dengan menggunakan bulldozer dan selanjutnya setelah ditutup dengan
lapisan tanah subur baru ditanami.
Pemindahan material hasil penggalian lapisan penutup ini, menggunakan
back hoe sebagai alat muat, dan dump truck sebagai alat angkut. Lapisan penutup
diangkut dari daerah penambangan ke lokasi penimbunan (dumping area) yang
telah direncanakan, berupa daerah bekas penambang terdekat atau daerah-daerah
kosong yang ada di sekitar tambang. Timbunan lapisan penutup ini harus ditutup
dengan lapisan tanah subur agar dapat ditanami kembali. Berdasarkan
pertimbangan jumlah volume tanah penutup yang akan digali, maka perlu
diaplikasikan metode back filling, artinya tanah hasil penggalian dari suatu area
penambangan, diisikan kembali pada area yang telah ditambang. Penerapan
metode back filling sekaligus diintegrasikan dengan program reklamasi tambang.
Hal ini akan memberikan keuntungan, karena akan mereduksi jarak angkut
overburden dan biaya reklamasi tambang dari daerah tersebut.
5. Operasi Penggalian dan Pemindahan Bauksit
Operasi penggalian bauksit dilakukan dengan menggunakan excavator
dibantu dengan bulldozer. Untuk bauksit yang memiliki kekuatan lemah sampai
sedang excavator langsung melakukan penggalian dan pemuatan ke dump truck.
Bila ditemukan bauksit keras, bulldozer akan membantu memberaikan material
tersebut terlebih dahulu sebelum penggalian dan pemuatan oleh excavator.
Pemakaian ripper pada bulldozer disesuaikan dengan kebutuhan operasi
pemberaian bauksit.
Dalam pemindahan bauksit digunakan excavator sebagai alat muat, dan dump
truck sebagai alat angkut. Dump truck akan mengangkut bauksit dari daerah
penambangan (Run Of Mine) menuju lokasi penimbunan bauksit (Stockpile), yang
telah dipersiapkan. Tumpukan bauksit di stockpile selanjutnya menjadi masukan
pada proses pengolahan di unit pengolahan bauksit.
Operasi penambangan bauksit berlangsung pada masing-masing pit seperti
terlihat pada Peta Tata Letak Tambang. Bauksit produksi penambangan (ROM)
akan diangkut dari setiap pit dan dikumpulkan pada lokasi penumpukan bauksit
(stockpile).

Gambar 4.4. Ilustrasi Metode Penambangan Bauksit


6. Operasi Pengangkutan Bijih Bauksit Ke Unit Pencucian (WP)
Bijih bauksit yang diangkut dari tambang akan ditumpuk di raw ore stockpile
atau bisa juga langsung ke feeding stockpile yang terletak dekat unit pencucian,
tergantung dari kapasitas atau performa kerja alat pencucian dan alat muat pada
saat itu. Jika pada saat itu feeding stockpile penuh atau alat pencucian sedang
mengalami kerusakan, maka bijih bauksit dari tambang akan ditumpuk di raw ore
stockpile, demikian juga sebaliknya. Peralatan yang digunakan untuk mengangkut
bijih bauksit dari tambang ke raw ore stockpile dan/atau feeding stockpile adalah
dump truck
4.3 Rencana Produksi Penambangan
Rencana penambangan, berdasarkan model geologi yang telah dibuat,
dibatasi oleh 3 bukit penambangan bauksit. Setiap bukit dikelompokam
berdasarkan kadar Al2O3., yang terdiri dari high grade, low grade ,medium grade.
(Gambar 4.5 Layout Rencana Penambangan).
4.3.1 Desain Penambangan
Faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan desain
tambang adalah pemilihan metode penambangan yang sesuai dengan kondisi
teknis dan ekonomis sumberdaya bauksit yang akan ditambang, serta menentukan
jumlah bauksit yang dapat ditambang (mineable) dari potensi sumberdaya yang
ada tersebut.
Rencana desain penambangan dilakukan dengan single bench, pembuatan
single bench direncanakan karena letak ore dari permukaan yang tidak begitu
dalam. Sudut lereng rencana penambangan dibuat sebesar 70o, untuk
memaksimalkan jumlah bauksit yang akan diambil dan berdasarkan tingkat
keamaan geoteknik nya.
1. Cadangan Bauksit
Hal yang penting dalam penyusunan desain tambang adalah mengetahui
jumlah cadangan yang tersedia, karena kuantitas cadangan menyangkut
penentuan kapasitas produksi tambang dan umur tambang. Menurut hasil
kegiatan eksplorasi menunjukkan bahwa cadangan bauksit yang dimiliki oleh
Kelompok III memiliki potensi bauksit dengan melakukan penggalian dengan
dkedalaman rata rata penggalian ±meter adalah sebesar ± 5 meter. Dimana
rata rata ketebalan overburden pada keseluruhan bukit didapatkan sebesar
2.63 meter dan ketebalan rerata bijih bauksit sebesar 2.11 meter.
2. Parameter Geoteknik
Data sifat fisik mekanik tanah, untuk menentukan tingkat keamanan
geoteknik lereng didapat dari penelitian terdahulu, yang didiambil pada site
penambangan bahan galian yang sama yaitu bijih bauksit. Tabel 4.1
Tabel 4.1 Sifat Fisik Mekanik Tanah Kelompok III

Berat
Material Type Warna Volume Kohesi Sudut Geser Dalam
(Kn/m3)
Lempung 17.79 33.65 9.98
Overburden 18.53 34.22 11.87
Ore 19.32 37.32 13.81

3. Geometri Lereng Penambangan Rencana


Geometri lereng penambangan bauksit yang digunakan sebagai batasan
perhitungan cadangan tertambang. Analisis keamanan geometri lereng
dilakukan pada kedalaman paling dalam pada blok bauksit
 Kemiringan lereng tunggal (bench slope) = 70
 Lebar jenjang (berm) = 12 meter

Gambar 4.5. Desain Geometri Penambangan


4. Faktor Keamananan Geometri Penambangan
Faktor kemananan geometri penambangan dibuat dalam 3 macam kondisi
air tanah. Yaitu kondisi air tanah jenuh, kondisi geometri penambangan penuh
dengan airr, kondisi, air tanah hampir penuh, dan kondisi geometri
penambangan keringSehingga didapatkan 3 jenis nilai faktor keamanan
geometri lereng penambangan. Hasil nilai Faktor Keamanan dapat dilihat pada
tabel 4.2
Tabel 4.2 Nilai FK Pada Geometri Penambangan
No Kondisi Air Tanah Nilai FK
1 Kering 1.289
2 Setengah Jenuh 1.283
3 Jenuh 0.989

Gambar 4.6 Analisis FK Lereng Kondisi Kering

Gambar 4.7 Analisis FK Lereng Kondisi Setengah Jenuh


Gambar 4.7 Analisis FK Lereng Kondisi Setengah Jenuh

4.3.2 Jumlah Material Tanah Penutup

Jumlah rencana pengupasan tanah penutup(overburden) pada area bukit


penambangan dapat dilihat pada Tabel 4.2. Jumlah Material Tanah Penutup
Direncanakan metode pengupasan dilakukan dengan metode backfilling sebesar
100%. Sehingga dalam proses penambangan tidak diperlukan fasilitas dumping
area Tabel 4.1Jumlah Material Back Filling. Dan jumlah material OB setiap block
bukit penambangan dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.2 Jumlah Material Tanah Penutup
BUKIT VOLUME(BCM) VOLUME(LCM)
High Grade 3,047,570.71 2,539,642.25
Medium Grade 1,133,906.73 1,360,688.07
Low Grade 666,146.49 799,375.79
TOTAL 4,847,623.93 6,033,340.84

4.3.3 Cadangan Tertambang


Jumlah cadangan tertambang bauksit, yang terdapat pada setiap bukit
penambangan blok penambangan dapat dilihat pada Tabel 4.3.Urutan
penambangan dimulai dapat dilihat pada Gambar 4.6 Sequence Penambangan
.Pemilihan urutan bukit penambangan, dilakukan karena berdasarkan
jumlah tanah penutup yang sedikit, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan
dan dekat dengan area Washing Plant.
Penentuan letak washing plant, berdasarkan pada situasi penambangan, dekat
dengan sungai sehingga untuk operasi penambangan mula mula, kebutuhan air
pencucian dapat diambil pada sungai tersebut. (Gambar 4.5 Layout
Penambangan). 4.3.4 Sasaran Produksi
Berdasarkan jumlah cadangan yang dimiliki oleh Kelompok III,
diputuskan sasaran produksi crude bauxite per bulannya dengan umur tambang
rencana sebesar 3 tahun dengan total cadangan washing bauxite sebesar
1,879,764.90 wash metric ton
bar 4.8 Peta Sequence Penambangan Tahun III
4.4 Peralatan Yang Digunakan Dalam Fase Penambangan
Tahap pekerjaan yang termasuk dalam Fasa Penambangan (Ore
Extraction) adalah:
 Pembabatan pohon (land clearing) untuk penyiapan lahan tambang dan
pembuatan jalan tambang & jalan penghubung
 Pengupasan tanah penutup (overburden removal).
 Pembongkaran, pemuatan, dan pengangkutan bijih bauksit (breaking,
loading, and hauling).
 Pengolahan bijih (processing / washing).
 Pemuatan dan pengangkutan konsentrat bijih ke tongkang dan mother
vessel (transshipment).
4.4.1 Pembabatan pohon (land clearing) untuk penyiapan lahan tambang
& jalan penghubung
(a) Land Clearing
a) Land Clearing Pada Bukit Penambangan
Alat tambang yang akan digunakan dalam pekerjaan land clearing ini
adalah: bulldozer yang di-support dengan wheel loader, dump truck, roller-
vibro compactor, dan motor grader.Jumlah buldozer yang digunakan untuk
kegiatan land clearing sebanyak 2 unit
Type bulldozer yang akan dipakai untuk pekerjaan land clearing ini adalah
CAT D7G, dengan tenaga 200 HP. Untuk perhitungan waktu land clearing
menggunakan persamaan
Q  X AB)  M1N1  M 2 N 2  M 3N 3  DF 
Dimana

T : Waktu Land Clearing untuk 1 hektar lahan


X : Tingkat Kekerasan Kayu = 0.7
A : Tingkat Kepadatan Pohon Perhektar =0.7
B : Waktu Dasar tracctor type,per ha luas lahan =71.5 menit
M : Waktu menumbangkan perpohon dalam tiap range
diameter
N : Jumlah pohon per hektar dalam tiap range diameter

13
D : Jumlah akumulasi per 30 cm diameter pohon (dalam luas
1 hektar) untuk keseluruhan pohon yang berukuran lebih
besar dari 180 cm
F : Waktu menumbangkan per 30 cm diameter pohon untuk
pohon yang memiliki diameter di atas 180 cm
Maka estimasi perhitungan waktu land clearing sebagai berikut
Q  0.70.771.5)  0.6 x350  0.6 x100  2.55x50
Q  313.29menit / hektar
Q  5.22 jam / hektar
Hasil perhitungan waktu yang dibutuhkan untk kegiatan land clearing
area pada Tabel 4.5
Asumsi yang sama akan digunakan untuk karakteristik vegetasi setiap
hektar area di Bukit 1 hingga bukit 6 adalah
a Diasumsikan (hasil observasi lapangan) bahwa IUP PT. SE
memiliki kerapatan pohon yang jarang (kurang dari 990
pohon/hektar). Berdasarkan referensi dari Caterpillar Performance
Handbook 31st edition, maka bobot yang diberikan untuk
kerapatan pohon, A adalah 0.7
b Diameter pohon yang berukuran lebih kecil dari 30 cm
diasumsikan menempati luas sekitar 70% (dalam luas 1 hektar).
Jika jumlah populasi pohon sekitar 500 pohon/hektar, maka jumlah
pohon yang berukuran lebih kecil dari 30 cmadalah 350 pohon.
c Diameter pohon yang berukuran antara 30 cm – 60 cm
diasumsikan menempati luas sekitar 20% (dalam luas 1 hektar).
Jika jumlah populasi pohon sekitar 500 pohon/hektar, maka jumlah
pohon yang berukuran antara 30 cm – 60 cm adalah 100 pohon.
d Diameter pohon yang berukuran lebih besar dari 60 cm
diasumsikan menempati luas sekitar 10% (dalam luas 1 hektar).
Jika jumlah populasi pohon sekitar 500 pohon/hektar, maka jumlah
pohon yang berukuran lebih besar dari 60 cmadalah 50 pohon

14
e Diasumsikan bahwa pada tiap luas 1 hektar terdapat pohon yang
keras sebanyak maksimum 25%, maka bobot untuk kekerasan
pohon, X = 0,7
f Waktu dasar yang dibutuhkan oleh bulldozer CAT D7G untuk
mengelilingi medan kerja seluas 1 hektar tanpa menumbangkan
pohon adalah B= 71.50 menit.
g Waktu yang dibutuhkan oleh bulldozer untuk menumbangkan:
 Pohon berdiameter kurang dari 30 cm = 0.60 menit
 Pohon berdiameter 30 - 60 cm = 0.60 menit
 Pohon berdiameter lebih dari 60 cm = 2.55 menit
Jumlah unit dozer yang direncanakan untuk untuk melakukan kegiatan land
clearing pada bukit penambangan sebanyak 2 unit buldozer.Pada saat
mengerjakan Felling, arah roboh pohon yang ditumbangkan harus diusahakan
searah, artinya tidak malang-melintang (tidak teratur), karena nantinya akan
menyulitkan pekerjaan piling.
Metode yang digunakan dalam kegiatan land clearing merupakan metode
contour karena, pada wilayah penambangan merupakan areal yang berbukit
dengan arah tujaman menuruni lereng.

Gambar 4.10 Metode Contou

15
Tabel 4.5 Perhitungan Waktu Pengerjaan Land Clearing PerBukit
Waktu
Pengerjaan Total Waktu
Area(H
BLOK NAME Land
a) Jumlah
Clearing(Jam Jam Hari
/Ha Hari
SOLHG1_1 2.88 9.17 0.92
SOLHG1_2 0.24 0.76 0.08

SOLHG1B01_S02B 2.16 6.90 0.69


14.5
SOLHG1B01_S03 4.56 1.45
3
SOLHG1B02BS01 1.12 3.58 0.36
22.0
SOLHG1B02BS02 6.91 2.20
4
12.5
SOLHG1B03_S01B 3.92 1.25
0
12.2
SOLHG1B03_S02 3.82 1.22
0
SOLHG2B01_S06 0.48 1.53 0.15
SOLHG2B01_S07 1.72 5.50 0.55
SOLHG2B02_S05 1.05 3.36 0.34
SOLHG2B02_S06 3.13 9.98 1.00
SOLHG2B02_S07 2.17 6.92 0.69
BLOK HIGH SOLHG2B03BS04A 0.14 0.43 0.04
3.19 34.01
GRADE
SOLHG2B03BS04B 0.86 2.73 0.27
10.7
SOLHG2B03BS05 3.36 1.07
3
SOLHG2B03BS06 1.91 6.10 0.61
SOLHG2B03BS07 0.85 2.71 0.27
SOLHG2B04_S01 0.81 2.59 0.26
SOLHG2B04_S02 1.44 4.60 0.46
10.3
SOLHG2B04_S03 3.24 1.03
4
SOLHG2B04_S04 3.10 9.90 0.99
10.0
SOLHG2B04_S05 3.14 1.00
1
SOLHG2B05AS02 0.27 0.87 0.09
SOLHG2B05AS03 1.51 4.82 0.48
SOLHG2B05AS04 2.39 7.63 0.76
SOLHG2B05AS05 1.05 3.36 0.34
SOLHG3_2 0.42 1.33 0.13
SOLHG3B01AS03 0.74 2.36 0.24
16
SOLHG3B02AS03 1.92 6.11 0.61
SOLHG3B02AS04 2.52 8.03 0.80
SOLHG3B02BS06 2.73 8.72 0.87
SOLHG3B02BS07 2.91 9.27 0.93
SOLHG3B02BS08 1.43 4.56 0.46
SOLHG3B03AS01 0.61 1.95 0.20
SOLHG3B03AS02 1.16 3.70 0.37
SOLHG3B03AS03 3.07 9.80 0.98
10.9
SOLHG3B03AS04 3.43 1.09
3
SOLHG3B03AS05 1.75 5.59 0.56
10.2
SOLHG3B03BS07 3.21 1.02
3
SOLHG3B03BS08A 0.84 2.67 0.27
11.1
SOLHG3B04AS02 3.51 1.12
9
11.8
SOLHG3B04AS03 3.72 1.19
5
SOLHG3B04AS04 3.02 9.62 0.96
SOLHG3B04BS05 2.27 7.23 0.72
SOLHG3B04BS06 2.55 8.14 0.81
SOLHG3B04BS07 1.93 6.15 0.62
SOLHG3B05AS05 1.06 3.37 0.34
SOLHG3B05AS06 1.36 4.33 0.43
SOLHG3B05BS01 0.93 2.96 0.30
SOLHG3B05BS02 1.31 4.17 0.42
SOLMG1B_01_S_02 1.77 5.65 0.57
SOLMG1B_01_S_03 1.90 6.06 0.61
SOLMG1B_02_S_01 1.03 3.29 0.33
SOLMG1B_02_S_02
1.53 4.88 0.49
A
SOLMG1B_02_S_02
0.68 2.16 0.22
B
BLOK SOLMG1B_02_S_03 1.23 3.92 0.39
MEDIUM SOLMG1B_03AS_02 0.55 1.76 0.18 13.57
GRADE SOLMG1B_03AS_03 1.82 5.82 0.58
SOLMG02B_01_S_0
1.22 3.88 0.39
1
SOLMG02B_01_S_0
0.43 1.37 0.14
2
SOLMG02B_02AS_0
0.46 1.48 0.15
2
SOLMG02B_02BS_0 0.01 0.02 0.00
17
1
SOLMG3 1.61 5.13 0.51
SOLMG4 0.58 1.85 0.18
SOLMG05B01__S05 1.09 3.49 0.35
SOLMG05B02A_S02 1.92 6.13 0.61
SOLMG05B02A_S03 1.52 4.84 0.48
SOLMG05B02A_S04 2.81 8.98 0.90
SOLMG05B02A_S05
0.56 1.80 0.18
A
SOLMG05B02B_S06 1.82 5.80 0.58
SOLMG05B03A_S03 0.00 0.01 0.00
SOLMG05B03B_S04 0.35 1.12 0.11
SOLMG05B03B_S05 2.89 9.23 0.92
10.9
SOLMG05B03B_S06 3.45 1.10
9
SOLMG05B03B_S07 1.93 6.14 0.61
SOLMG05B03C_S01 2.27 7.25 0.72
SOLMG05B04A_S03 1.24 3.95 0.40
SOLMG05B04A_S04
0.20 0.63 0.06
A
SOLMG05B04A_S04
1.11 3.53 0.35
B
SOLMG05B04A_S05 0.88 2.82 0.28
SOLMG6 0.90 2.87 0.29
SOLMG7 2.80 8.92 0.89
SOLLGB01S02 2.43 7.75 0.77
SOLLGB01S03 2.61 8.32 0.83
SOLLGB01S04 1.12 3.58 0.36
SOLLGB02S01 2.56 8.17 0.82
BLOK LOW
10.5
GRADE SOLLGB02S02 3.31 1.06
6 6.35
SOLLGB02S03 2.60 8.29 0.83
SOLLGB02S04 2.18 6.95 0.69
SOLLGB03S02 1.81 5.77 0.58
SOLLGB03S03 0.90 2.88 0.29
SOLLG2 0.38 1.20 0.12
TOTAL 53.93

18
b) Land Clearing Jalan Penghubung Penambangan
Jalan penghubung untuk mendukung dalam kegiatan penambangan
padaKelompok III dibagi menjadi 3, Jalan Penghubung Utama, Jalan
Penghubung ke Jetyy Area, Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
kegiatan land clearing Tabel 4.6
Tabel 4.6 Waktu Kegiatan Land Clearing Pada Jalan Penghubung

Waktu Pengerjaan Total Waktu


Jalan Area(Ha) Clearing Area
(Jam/Ha) Jam Hari

Jalan Penghubung 1 4.82 12.58 1.26


Jalan Penghubung 2 0.71 2.61 1.85 0.19
Jalan Penghubung 3 0.43 1.13 0.11
Jam Kerja/Hari 10.00 15.56 1.56

c) Land Clearing Pada Area Stockpile WBX&CBX, WashingPlant,


Waste Dump, Kolam Sedimen
Stock wbx dan cbx berguna untuk menampung kelebihan target
produksi wbx per bulannya, waste dump berfungsi untuk menampung 30
% tanah penutup pada setiap bukit penambangan.Sedangkan kolam
sedimen berfungsi untuk menjernihkan air pencucian bauksit dan berguna
untuk kegiatan recycle air bekas pencucian. Tabel 4.7 Land Clearing
Fasilitas Tambang
. Tabel 4.7 Land Clearing Fasilitas Tambang
Waktu Pengerjaan Total Waktu
Nama Fasilitas Area(Ha)
(Jam/Ha) Jam Hari
Stock WBX
Stock CBX
Waste Dump Area
45.34 2.61 118.34 11.83
Washing Plant Area
Kolam &Saluran
Dll

19
Jumlah pohon yang berdiameter antara 30 cm – 60 cm adalah 100
pohon.
Jumlah pohon yang berdiameter lebih besar dari 60 cm adalah 50
pohon.
 D & F tidak ada nilainya, karena bulldozer jenis ini belum bisa dipakai
untuk melakukan pekerjaan piling untuk pohon yang berdiameter lebih
dari 180 cm. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, tidak
ditemukan pohon yang berdiameter lebih besar daripada 180 cm pada
daerah konsesi pertambangan KELOMPOK III.
 Waktu yang dibutuhkan oleh 1 unit bulldozer untuk piling pohon-
pohon dalam area seluas satu (1) hektar adalah:
T = 139.77 + ( 0.446 * 350 ) + ( 0.446 * 100 ) + ( 0.838 * 50 )
T = 382.37 minutes / hectare
T = 6.37 hour / hectare
Jika pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan 2 unit bulldozer,
maka waktu untuk piling menjadi 3,19 jam / hektar.
 Waktu dan Biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
piling untuk seluruh Bukit-1B, 2, 3, hingga 6 dengan memasukkan unit
cost dan variabel-variabel seperti dalam perhitungan Land Clearing di
atas, maka akan diperoleh hasil perhitungan seperti dalam tabel
berikut:

20
4.2 Pengupasan Tanah Penutup
Pengupasan tanah penutup, direncenakan dengan mengikuti urutan bukit
dan block penambangan. Sehingga penentuan jumlah dan jenis alat yang
dibutuhkan dalam pengupasan tanah penutup dan target penambangan washing
bauxite. Untuk dapat melihat jumlah ob setiap block bukit penambangan dapat
dilihat pada Tabel 4.4 Perhitungan Target Produksi Overburden Perblock Bukit.
1. Jenis Alat Yang Dibutuhkan
Alat-alat yang direncanakan untuk dipergunakan dalam pekerjaan
overburden removal adalah: Tabel 4.5 Ringkasan Jumlah Unit Alat Yang
Diperlukan Dalam Pengupasan OB
a Buldozer CAT D7G
1) Blade capacity (straight) = 4.20 m3
 Blade capacity (angling) = 2.90 m3
2) Blade dimension (straight)
 Width = 3.65 m
 Height = 1.27 m
 Max. digging depth = 0.438 m
3) Blade dimension (angling)
 Width = 4.26 m
 Height = 0.960 m
 Max. digging depth = 0.468 m
4) Fuel Consumption = 34 Lt / jam
b Wheel Loader CAT W950G
1) Bucket Capacity = 3.5 LCM
 Estimated cycle time = 0.45 minute / cycle
 Bucket Fill factor for loose material = 0.9
 Fuel Consumption = 30 Lt / jam
c Dump truck Nissan CWB 520 HDN
1) Spesifikasi Umum
 Jenis Alat : Dump truck

21
 Merk dan Model : Nissan CWB 520 HDN
 Model Engine : Nissan Motor RD 8
 Type Engine : 4-cycle, Direct Injection, V-Type Engine
 Output HP : 335 HP at 2200 Rpm
 Berat tanpa Bak (Net Weight) : 7.300 Kg
 Kapasitas Tanki Bahan Bakar : 200 liter
 Kecepatan Maksimal : 130 Km/jam
 Jumlah Roda : 10, 16-20 PR
 Transmisi : 6 transmisi dengan 1 gigi mundur
2) Dimensi
 Panjang : 7.365 mm
 Lebar : 2.490 mm
 Tinggi : 2.885 mm
 Juntai Depan : 1.400 mm
 Juntai Belakang : 1.400 mm
 Tread Roda Depan : 2.045 mm
 Tread Roda Belakang : 1.860 mm
 Jarak antar Sumbu : 1.860 mm
 Tinggi Roda : 680 mm
 Sudut Penyimpangan Roda : 35
3) Bak (Bucket)
 Type : DV-20 Tebal Dinding : 4,5 mm Tebal Lantai : 6 mm
 Frame : 6 mm
 Volume Peres : 14,2 m3
 Volume Munjung : 17,6 m3
 Gross Payload : 20.000 Kg

22
4) Kecepatan Gigi (Travel Speed)
 Gear 1 : 5 MpH
 Gear 2 : 10 MpH Gear 5 : 85 MpH
 Gear 3 : 25 MpH Gear 4 : 55 MpH
2. Produktivitas dan Jumlah Alat Yang Diperlukan Per Tahun
a Tahun Pertama
Target overburden pada penambangan tahun pertama direncanakan
sebesar 324,519.64 BCM atau 389,423.57 LCM. Sehingga didapat target
penambangan OB per jam dengan
= 324,159.64 /12
Target per Bulan
= 27,043.30 bcm/bulan
= 27,043.30 / (30 x 10)
= 90.14 bcm/jam
1) Buldozer
Produktivitas Buldozer (U-Blade) (Q)
qx60 xE
Q
cm
Dimana
Q = Produktivitas Buldozer (m3/jam)
q = Kapasitas Blade(Produksi) = q = L x H2 x a
L = Panjang Blade(m)
H = Tinggi Blade(m)
a = Jenis Operasi (easy dozing=1)
E = Efisiensi Kerja(%)
Z = Waktu Pindah Gigi (menit)
Didapat
q = 3.65 x 1.272 x 1 = 5.88 m3
E = Asumsi 80 % = 0.8
cm = Asumsi 1 menit (siklus maju, mundur dan pindah gigi)

23
5.88 x 60 x 0.8
Q
1
Q  282 BCM / jam
Q = 282 x 300 Jam Kerja/Bulan
Q = 84,600 bcm/bulan
Jumlah Unit Buldozer Yang Dibutuhkan Perbulan
= Target OB Perbulan / Produktivitas Dozer Perbulan
= 27,043.30 / 84,600
= ~ 1 Unit
Maka 1 unit buldozer yang diperlukan untuk mengerjakan kegiatan
pengangkutan OB oleh Buldozer pada tahun pertama.
Lama pengerjaan pengupasan OB perbulan
= 27,043.30 bcm/bulan /282 bcm/jam
= 95,898 Jam
= ~ 10 Hari
2) Wheel Loader
Target overburden (OB) yang harus dimuat oleh wheel loader
harus mengikuti jumlah volume yang disediakan oleh bulldozer.
Produktivitas wheel loader sebagai alat muat (3.5LCM) harus
disesuaikan dengan waktu pemuatan ke alat angkut (hauling unit),
yaitu dump truck Nissan CWB 520 HDN yang berkapasitas 25 ton.
Volume bak (bucket) per unit truck = 25 /1.6 = 15.625 = ~ 15.63 LCM
Jumlah Siklus Wheel Loader mengisi DT hingga penuh (Cy)
15.63
Cy 
3.5 x0.9
Cy  5cycles
Waktu Yang Dibutuhkan WL Untuk Mengisi DT Hingga Penuh
Diasumsikan bahwa waktu Yang Dibutuhkan Wheel Loader Mengisi
DT per cycle (Loading – Loaded swing – Unloading - Unload swing)
adalah 0.6 menit.
t  5x0.6
24
t  3menit
Maka Produktivitas 1 Unit Wheel Loader
60
Q x15.63 x 0.80
3
Q  250bcm / jam
Jumlah Unit Wheel Loader Yang Dibutuhkan
= 90.14/ 250 = ~ 1 Unit
Waktu Unit Wheel Loader Untuk Menyelesaikan Target Perbulan
= 23,035.56/ 250 = 92 Jam =~ 9 Hari.
3) Dump Truck
Jarak angkut dari tambang ke dump area (Dump-A) adalah 1600
meter.
Volume bak (bucket) per unit truck = 25 ton / (1.60 ton/m3) = 15.63
LCM
Kecepatan dump truck pada waktu bermuatan penuh adalah 20 km/jam
(333,33 meter per menit) dan kecepatan dump truck pada waktu
kosong adalah 40 km/jam (666.67 meter/menit).
Cycle Time 1 unit DT
 Loader time = 1.80 menit
 Hauling (bermuatan) = 1600 meter / 333,33
meter/menit=4.8menit
 Dumping manuver = 0.5 menit
 Dumping = 0.8 menit
 Hauling (kosong) = 1600meter / 666.67 meter/menit = 2.39
menit
 Queue = 0.5 menit
 Loading position = 0.8 menit
 TOTAL = 11.59 menit
Maka Produktivitas 1 Unit Dump Truck
= 60/11.59 x 15.63 x 0.80 x 0.9 X 0.75

25
= 43.69 LCM/JAM
Jumlah Unit DT Yang Dibutuhkan
= 250 /43.69
= 5.72 = ~ 6 Dump Truck
4.5 Jadwal Rencana Produksi dan Umur Tambang
4.5.1 Sasaran Produksi
Berdasarkan jumlah cadangan yang dimiliki oleh Kelompok III,
diputuskan sasaran produksi wash bauxite per bulannya dengan umur tambang
rencana sebesar 5 tahun, sebesar : Tabel 4.2 Ringkasan Perhitungan Cadangan
1. Bulan pertama hingga kedua sebesar 20,000 WMT (Wash Metric Ton)
2. Bulan kedua hinga keempat sebesar 25,000 WMT (Wash Metric Ton)
3. Bulan keempat hingga seterusnya sebesar 36,790.WMT (Wash Metric Ton)
Untuk kegiatan pengapalan dengan target produksi demikian, maka akan
dilakukan alternatif penjualan secara dengan menggunakan Barge (Tongkang).
Peningkatan jumlah produksi secara bertahap ini dimaksudkan untuk:
1. Safe investment (investasi yang aman), berkaitan dengan management
terhadap risk probability.
2. Membantu meringankan investasi sambil mempelajari perputaran
cashflow, mengevaluasi kondisi pasar (demand vs. supply), mendapatkan
market guarantee untuk penjualan seluruh produk dengan jumah yang
terus meningkat, dan sebagainya.
3. Mengevaluasi kinerja (performance) unit-unit produksi atau sistem
keseluruhan pada tiap tahap target produksi sebelum memasuki tahap
target produksi selanjutnya.
Evaluasi yang dimaksud di sini tidak hanya mencakup pekerjaan, tetapi dalam arti
luas yang juga mencakup koordinasi, komunikasi, management, system, pelaku
yang terkait pekerjaan (kontraktor, rekanan, dan lain-lain), rencana, strategi, dan
sebagainya
4.5.2 Jam Kerja Rencana
Berdasarkan target produksi pengupasan tanah penutup dan ore, maka
shift kerja dilakukan sebesar 1 kali. Dimana jumlah jam kerja direncanakan
26
sebedar 10 jam perhari. Waktu kerja yang dimaksud disini adalah waktu yang
dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan penambangan, seperti penggalian,
pemuatan, pengangkutan, maupun penimbunan. Waktu kerja yang digunakan
adalah 8 jam/hari dengan 1 shift/hari. Jam kerja efektif dapat dilihat pada tabel
berikut
Tabel 4.10 Jam Kerja Rencana
No Deskripsi Waktu
1 Jumlah hari setahun 365 hari
2 Jumlah hari libur setahun 65 hari
- Hari minggu 52 hari
- Hari libur nasional 13 hari
3 Jumlah hari kerja setahun 300 hari
4 Jumlah hari kerja sebulan 25 hari/bulan
5 Jumlah shift/hari 1 shift/hari
6 Shift I (hari biasa)
08.00 - 12.00 (4 jam kerja)
7 12.00 - 13.00 (1 jam istirahat) 8 jam kerja
13.00 - 17.00 (4 jam (kerja)
8 Waktu kerja dalam satu hari 8 jam/hari
9 Waktu kerja dalam satu tahun 3000 jam/tahun
Sumber: Perhitungan Kelompok 3

Rencana penambangan yang akan dilakukan oleh adalah selama 3 tahun.Sehingga


target produksi wash bausite perbulan sebesar
= 1,879,764.90 / 3
= 626,588.30 wmt per tahun
= 52,215.69 wmt per bulan

Kegiatan urutan atau sekuen penambangan direncanakan, berdasarkan urutan


bukit pada target produksi yang telah direncanakan. Sequence penambangan
dilakukan dengan urutan pada tiap block block bukit penambangan. Dengan
sequence penambangan sebagai berikut

27
Tabel 4.3 Blok Sequence Rencana Penambangan

TONASE ORE TONASE ORE OB(LC TARGET PERBULAN BULA TAH TONASE SISA PADA SISA TOTAL BX_AL2 BX_ BX_FE2 BX_R BX_SI BX_TI
NAME
CBX WBX M) WBX N UN STOCKPILE (M3) O3 CF O3 D O2 O2
SOLMG1B_01_S 27,149.3
161,157.25 69,879.46 52,215.69 JAN 17,663.77 45.99 43.36 21.16 1.60 3.15 1.92
_02 0
SOLMG1B_01_S 24,507.5
115,784.43 45,008.40 52,215.69 FEB -7,207.29 44.60 38.87 22.73 1.60 2.94 1.95
_03 2
SOLMG1B_02_S 17,048.0
81,389.37 36,963.61 52,215.69 MAR -15,252.08 47.48 45.42 20.07 1.60 3.29 1.64
_01 7
SOLMG1B_02_S 23,666.5
204,700.87 98,577.26 52,215.69 APR 46,361.57 48.02 48.16 19.59 1.60 2.56 1.74
_02A 7
SOLMG1B_02_S 11,824.3
42,100.64 20,288.26 52,215.69 MAY -31,927.43 48.18 48.19 19.24 1.60 3.28 1.44
_02B 2
SOLMG1B_02_S 17,459.4
90,338.50 35,904.96 47.59 39.74 19.97 1.60 2.82 1.66
_03 6
SOLMG1B_03AS
14,611.79 5,533.33 5,788.96 52,215.69 JUN 14,677.50 47.38 37.87 17.92 1.60 6.33 1.42
_02 1
SOLMG1B_03AS 31,888.8
68,909.59 25,454.91 46.04 36.94 19.62 1.60 6.20 1.35
_03 4
51,207.8
SOLHG1_1 119,295.65 47,112.23 52,215.69 JUL -5,103.46 50.81 39.49 13.98 1.60 6.56 1.16
9
SOLHG1B01_S02 23,736.4
74,043.13 25,598.73 52,215.69 AUG -26,616.96 50.07 34.57 16.27 1.60 4.68 1.19
B 9

70,946.2 52,215.69 SEP


SOLHG1B01_S03 303,032.62 130,391.91 25,960.53 -11.13 49.02 43.03 18.09 1.60 3.63 1.45
7 52,215.69 OCT
23,394.8
SOLHG1B02BS01 119,637.78 53,776.38 52,215.69 NOV 1,560.69 50.38 44.95 17.67 1.60 2.49 1.37
3

121,610. 52,215.69 DEC


SOLHG1B02BS02 341,951.57 133,403.55 28,972.16 50.12 39.01 16.97 1.60 3.90 1.14
11 52,215.69 JAN

52,215.69 FEB
SOLHG1B03_S01 68,737.3
324,816.70 147,356.01 52,215.69 MAR -9,291.06 48.76 45.37 18.51 1.60 3.36 1.58
B 2
52,215.69 APR

55,189.3 52,215.69 MAY 2


SOLHG1B03_S02 188,032.72 77,267.98 49.63 41.09 17.56 1.60 3.27 1.45
4 -19,860.70
52,215.69 JUN
SOLLG2 16,642.25 7,302.70 6,788.25 42.78 43.88 22.26 1.60 5.54 1.41
SOLMG02B_01_ 20,379.0
77,401.04 36,176.44
S_01 4 28 48.18 46.74 19.24 1.60 3.24 1.47
52,215.69 JUL 2,427.05
SOLMG02B_01_
45,021.36 18,466.30 9,867.77
S_02 48.52 41.02 19.16 1.60 2.59 1.72
SOLMG02B_02A
34,385.09 14,011.76 7,795.95
S_02 47.68 40.75 19.93 1.60 2.76 1.73
SOLMG02B_02B
468.15 206.88 11.51
S_01 52,215.69 AUG 6,627.56 48.07 44.19 18.58 1.60 4.06 1.75
17,527.7
SOLMG3 75,959.04 33,110.32 46.65 43.59 19.79 1.60 5.05 1.25
4
SOLMG4 28,917.83 11,514.29 8,426.27 48.01 39.82 19.61 1.60 3.55 1.17
11,302.7
SOLHG2B01_S06 4,652.62 1,033.10 52.34 22.20 6.71 1.60 14.43 0.17
3
33,698.8
SOLHG2B01_S07 13,969.64 4,067.15 54.54 29.11 6.86 1.60 9.99 0.35
1
33,113.1
SOLHG2B02_S05 9,416.42 1,991.75 52.71 21.15 5.68 1.60 14.95 0.19
1
93,712.5
SOLHG2B02_S06 48,888.01 12,101.81 53.99 24.75 6.85 1.60 11.63 0.17
4
58,825.9
SOLHG2B02_S07 37,627.04 10,641.40 52,215.69 SEP 1,016.69 55.51 28.28 6.38 1.60 9.71 0.23
8
SOLHG2B03BS04
2,266.29 533.59 5,869.86 49.96 23.54 5.31 1.60 19.17 0.18
A
SOLHG2B03BS04 41,092.7
25,923.29 5,791.48 51.55 22.34 3.57 1.60 19.06 0.15
B 9
151,750.
SOLHG2B03BS05 50,099.05 10,822.62 51.45 21.60 6.03 1.60 16.17 0.22
96
58,095.7
SOLHG2B03BS06 28,114.48 6,249.49 54.12 22.23 6.15 1.60 12.38 0.18
1
53,142.3
SOLHG2B03BS07 12,300.01 2,670.42 54.16 21.71 5.62 1.60 12.58 0.17
2
15,825.8
SOLHG2B04_S01 16,964.51 4,622.22 49.71 27.25 3.30 1.60 20.93 0.12
7
55,195.0
SOLHG2B04_S02 18,176.77 4,076.30 52,215.69 OCT -5,476.13 50.74 22.43 3.32 1.60 20.95 0.15
0
155,584.
SOLHG2B04_S03 74,997.29 18,498.14 54.01 24.67 3.03 1.60 16.96 0.16
68
135,519.
SOLHG2B04_S04 60,324.35 16,872.47 51.23 27.97 3.90 1.60 19.30 0.14
44
139,475.
SOLHG2B04_S05 86,220.56 22,248.26 52.80 25.80 5.78 1.60 14.85 0.16
29
SOLHG2B05AS0 10,587.6
5,843.08 1,212.96 52.89 20.76 3.25 1.60 18.42 0.16
2 8
SOLHG2B05AS0 43,639.4
48,952.77 11,978.15 52,215.69 NOV -3,216.07 55.03 24.47 3.66 1.60 14.90 0.17
3 4
SOLHG2B05AS0 45,238.5
32,765.56 8,195.67 53.07 25.01 3.89 1.60 16.81 0.15
4 2
SOLHG2B05AS0 35,957.3
22,274.58 5,364.58 53.84 24.08 3.94 1.60 15.47 0.15
5 4

29
SOLMG05B01__ 37,888.7
18,807.58 5,156.84 46.31 27.42 7.46 1.60 21.99 0.22
S05 9
SOLMG05B02A_ 67,992.8
31,646.74 8,539.44 44.55 26.98 5.79 1.60 25.57 0.15
S02 9
SOLMG05B02A_ 75,600.7
42,456.02 11,112.11 46.33 26.17 4.63 1.60 24.42 0.21
S03 3
52,215.69 DEC 6,726.98
SOLMG05B02A_ 91,679.1
67,425.16 19,550.73 44.50 29.00 7.63 1.60 23.76 0.22
S04 8
SOLMG05B02A_ 25,091.0
15,383.11 4,081.61 48.16 26.53 6.23 1.60 20.61 0.22
S05A 2
SOLMG05B02B_ 76,980.8
39,170.34 10,501.96 45.39 26.81 3.83 1.60 27.45 0.18
S06 1
SOLMG05B03A_
10.39 2.38 134.98 44.17 22.92 4.44 1.60 27.54 0.15
S03
SOLMG05B03B_ 12,684.9
7,382.34 2,117.25 43.94 28.68 5.15 1.60 27.47 0.16
S04 2
SOLMG05B03B_ 147,161.
62,846.99 17,757.71 52,215.69 JAN 11,881.98 45.69 28.26 3.76 1.60 26.94 0.16
S05 22
SOLMG05B03B_ 198,446.
117,071.09 29,333.34 44.22 25.06 3.05 1.60 29.92 0.16
S06 26
SOLMG05B03B_ 94,867.3
62,884.79 14,887.00 44.99 23.67 3.54 1.60 28.35 0.15
S07 8
SOLMG05B03C_ 110,718.
56,864.36 14,281.26 47.86 25.11 4.34 1.60 22.63 0.15
S01 06
SOLMG05B04A_ 34,140.5
18,528.22 4,847.86 45.56 26.16 4.54 1.60 25.65 0.14
S03 5

SOLMG05B04A_
4,171.56 2,205.84 47.40 26.51 4.09 1.60 23.37 0.12
S04A 3,322.16 52,215.69 FEB -6,072.90
SOLMG05B04A_ 28,287.6 3
15,051.64 3,443.02 45.85 22.87 3.83 1.60 25.96 0.12
S04B 4
SOLMG05B04A_ 37,470.2
10,242.35 2,560.12 46.72 25.00 3.28 1.60 26.24 0.14
S05 3
106,124.
SOLLGB01S02 65,424.24 18,804.69 40.02 28.74 3.68 1.60 34.41 0.11
48
110,218.
SOLLGB01S03 97,141.24 21,223.67 37.87 21.85 2.67 1.60 38.66 0.10
38
39,612.8
SOLLGB01S04 19,070.38 5,317.98 52,215.69 MAR -9,765.84 42.10 27.89 4.62 1.60 30.62 0.14
3
146,974.
SOLLGB02S01 72,005.19 15,908.21 36.09 22.09 2.97 1.60 41.47 0.10
68
143,673.
SOLLGB02S02 147,805.51 37,571.80 40.03 25.42 2.71 1.60 35.39 0.10
13
52,215.69 APR 4,147.30
103,779.
SOLLGB02S03 82,886.89 18,791.19 38.28 22.67 2.78 1.60 37.81 0.11
61
SOLLGB02S04 18,367.33 4,236.55 67,193.2 52,215.69 MAY -15,375.15 38.93 23.07 3.47 1.60 36.64 0.12
30
1

48,874.9
SOLLGB03S02 56,982.74 15,847.74 42.82 27.81 3.04 1.60 31.56 0.12
8
26,136.2
SOLLGB03S03 16,735.53 5,476.31 38.79 32.72 3.23 1.60 37.00 0.14
4
21,204.4
SOLHG3_2 9,333.18 2,052.36 50.71 21.99 3.99 1.60 19.01 0.16
5
SOLHG3B01AS0 22,503.0
36,167.40 9,227.58 52.66 25.51 6.97 1.60 11.42 0.27
3 8
SOLHG3B02AS0 37,747.0
56,921.33 14,945.13 53.27 26.26 6.63 1.60 10.99 0.29
3 2
SOLHG3B02AS0 54,253.0
92,387.48 23,097.93 52,215.69 JUN 9,436.60 53.51 25.00 6.07 1.60 11.52 0.26
4 8
55,617.2
SOLHG3B02BS06 87,225.07 23,609.24 54.26 27.07 7.65 1.60 10.12 0.39
7
97,091.3
SOLHG3B02BS07 48,949.04 13,124.30 55.53 26.81 7.80 1.60 8.40 0.39
8
70,663.1
SOLHG3B02BS08 39,963.54 11,110.84 55.35 27.80 8.55 1.60 7.79 0.42
7
SOLHG3B03AS0 15,473.5
14,700.79 3,684.09 52,215.69 JUL 4,598.20 49.43 25.06 5.73 1.60 18.24 0.18
1 4
SOLHG3B03AS0 21,294.6
28,939.51 7,508.32 50.67 25.94 6.37 1.60 15.72 0.21
2 1
SOLHG3B03AS0 76,039.5
82,704.81 21,386.35 51.87 25.86 7.10 1.60 13.18 0.21
3 2
SOLHG3B03AS0 79,441.5
78,836.15 22,192.65 53.69 28.15 6.62 1.60 11.51 0.21
4 8
52,215.69 AUG -22,302.25
SOLHG3B03AS0 85,184.1
29,657.94 7,720.79 49.44 22.66 7.99 1.60 16.81 0.21
5 4
64,997.1
SOLHG3B03BS07 116,216.75 35,744.45 53.42 30.76 9.00 1.60 9.93 0.49
2
52,215.69 SEPT -6,510.76
SOLHG3B03BS08 27,618.6
33,445.41 9,960.49 53.44 29.78 9.45 1.60 9.24 0.46
A 7
SOLHG3B04AS0 98,387.4
102,543.80 26,543.37 50.80 25.88 7.42 1.60 14.45 0.22
2 2
SOLHG3B04AS0 112,176.
69,305.84 19,072.12 52,215.69 OCT 14,894.11 53.45 27.52 5.35 1.60 13.39 0.23
3 81
SOLHG3B04AS0 111,553.
76,740.95 21,494.30 52.97 28.01 5.35 1.60 14.40 0.24
4 04
90,147.7
SOLHG3B04BS05 41,689.86 11,390.93 51.56 27.32 6.13 1.60 16.29 0.23
5
98,348.3
SOLHG3B04BS06 39,735.13 10,651.09 52,215.69 NOV -2,114.01 51.09 26.81 5.30 1.60 17.71 0.21
2
33,032.2
SOLHG3B04BS07 59,272.62 18,325.75 51.13 30.92 8.91 1.60 13.21 0.40
7

31
SOLHG3B05AS0 49,000.4
31,020.88 9,733.92 51.34 26.22 4.61 1.60 19.20 0.20
5 1
SOLHG3B05AS0 48,175.4
20,201.07 5,553.54 50.48 27.49 4.52 1.60 19.93 0.20
6 4
35,390.7
SOLHG3B05BS01 19,916.55 5,710.05 51.08 28.17 5.04 1.60 17.11 0.15
7
45,726.0
SOLHG3B05BS02 30,322.88 9,602.60 52,215.69 DEC -10,871.74 51.89 31.67 5.25 1.60 15.54 0.16
2
22,398.5
SOLMG6 24,743.45 7,104.09 47.96 28.71 5.10 1.60 21.15 0.17
7
72,481.3
57,619.39 13,373.67 44.41 23.21 6.61 1.60 24.84 0.15
SOLMG7 6

32
33
34
35
36

Anda mungkin juga menyukai